NovelToon NovelToon
Kecanduan Ibu Tiri

Kecanduan Ibu Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Annisha A

Bagaimana jadinya jika seorang lelaki muda, tampan yg sebelumnya tidak pernah memiliki rasa ketertarikan kepada para wanita yang ada di sekitarnya, justru tertarik pada seorang wanita yang akan menjadi ibu tirinya?

Ya, lelaki yang memiliki nama lengkap Antonio Robert itu memang lah tampan, ia tinggi dan tentunya ia juga kaya raya karena memiliki seorang ayah pemilik pabrik makanan olahan yang merknya sudah sangat terkenal. Banyak gadis-gadis di kampusnya tertarik padanya, namun sayang hingga semester akhir Nio berkuliah di kampusnya, tak pernah ada satu wanita pun yang membuatnya tertarik. Dan tak di sangka, ia justru langsung terpikat pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang di kenalkan oleh ayahnya sebagai calon ibu tirinya.

Rena, begitu lah namanya biasa disebut, wanita yang memiliki paras cantik menggoda, memiliki bibir yang terlihat begitu merekah, serta bentuk tubuh bak gitar spanyol hingga tak ada alasan bagi kaum adam untuk tidak menyukainya. Keramahan Rena pada Nio, nyatanya berhasil membuat Nio semakin tergila-gila padanya, bahkan ketika Rena resmi menjadi ibu tirinya, perasaan Nio tak kunjung pudar, justru semakin menjadi-jadi sejak mereka tingga bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisha A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayang-bayang pengusik

Nio pun bergegas menutup pintu kamarnya, lalu menyerahkan nampan yang berisikan cemilan itu pada Rio.

"Ini, ambil lah!" ucap Nio datar.

Rio pun meraihnya dengan penuh suka cita, tak perlu banyak buang waktu, Aldy dan Rio dengan semangat mulai melahap beberapa jenis cemilan yang dibuat oleh Rena.

"Wahh, kau beruntung Nio, memiliki ibu tiri seperti dia, sudah cantik, seksi, perhatian, pintar masak lagi." Celetuk Rio dengan senyum sumringah.

"Nah, benar itu! biasanya kebanyakan ibu tiri itu galak, kejam, dan menyeramkan, tapi kali ini sangat berbeda dengan ibu tirimu yang begitu mengagumkan, hehehe" Aldy pun ikut terkekeh.

mendengar hal itu, bukan malah merasa senang atau tersanjung, Nio justru seketika mendengus.

"Jika bisa memilih, aku bahkan sama sekali tidak menginginkan dia menjadi ibu tiriku!" gerutu Nio dengan suara pelan.

"Hah??! kau bilang apa?" tanya Aldy yang tidak mendengar jelas ucapan Nio.

"Hmm, tidak ada! sudah lah, kalian bisa diam tidak?? nikmati saja makanan yang ada di mulut kalian!"

"Hmmm, dasar payah!!" celetuk Aldy.

"Oh ya, kau lihat tadi bagaimana menggodanya pakaian ibu tirimu?? Huhh, pakaiannya tadi benar-benar semakin mempertegas lekuk tubuhnya, huh, benar-benar indah." celetuk Aldy lagi yang seolah tak ada habis-habisnya dalam mengagumi Rena.

Nio pun terdiam sejenak saat mendengar ungkapan jujur dari temannya itu, sejujurnya dia amat terganggu dan sangat tidak senang mendengar ungkapan Aldy, namun di sisi lain, dia juga tidak bisa terlalu menunjukkan kekesalannya karena tidak ingin kedua temannya itu curiga.

"Hmmm, benarkah?? ah, sayang sekali tadi aku terus duduk disini dan tidak terlalu memperhatikannya." jawab Rio tersenyum.

"Heh!! bisa tidak kalian singkirkan sesaat pikiran mesum kalian!!" ketus Nio.

"Hei bro, kau tidak bisa sepenuhnya menyalahkan kami, lelaki normal yang sudah dewasa ini. Kau pun tentu bisa lihat sendiri tadi," Jawab Aldy seolah membela diri.

"Terserah kalian saja lah! aku mau lanjut istirahat!" Nio pun akhirnya kembali berbaring di atas ranjangnya.

Saat itu ia seolah sedang kehilangan minat untuk meladeni kedua sahabatnya itu.

"Haaaiiss, apa-apaan?! lalu bagaimana dengan kami Nioo??!! Kau tidak boleh begini pada tamu." Keluh Aldy.

"Aku baru upgrade PS ku menjadi seri terbaru, kalian bisa main PS sepuasnya, atau jika tidak mau, kalian boleh pulang sekarang! terima kasih sudah menjenguk dan membuatku bertambah pusing." Jawab Nio santai sembari mulai memejamkan kedua matanya.

"PS terbaru???" Rio pun sontak melirik ke arah sebuah TV 42 inch yang ada di kamar Nio, dan di buffet bawahnya sudah terpajang sebuah PS seri terbaru yang membuat kedua mata Rio seketika berbinar.

"Wahh, kau bahkan sudah membelinya disaat baru beberapa hari rilis?? bukankah saat ini harganya masih gila-gilaan??" Aldy pun nampak tak kalah bersemangat saat mendekati PS itu.

"Heii!! jangan bicara tentang harga padanya! bukankah itu bukan masalah baginya yang terlahir sebagai anak konglomerat kaya??" Ujar Rio sembari menepuk pelan lengan Aldy.

"Oh iya, hehehe kau benar juga." Tak ada yang bisa Aldy lakukan saat itu selain cengengesan sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Satu jam telah berlalu begitu saja dan terasa begitu singkat, namun selama satu jam menghabiskan waktu dengan berbaring di atas ranjang, nyatanya juga tidak bisa membuat Nio benar-benar tidur dan beristirahat dengan tenang. selain karena kedua sahabatnya yang sangat berisik saat sedang begitu asyik bermain PS, ia juga kembali terbayang wajah Rena. Bayang-bayang saat dimana ia berciuman dengan Rena terus saja memenuhi isi kepalanya hingga membuat bagian bawahnya kembali merasa terusik.

"Aaghh sial!! kenapa aku harus kembali mengingat hal itu??" gerutu Nio dalam hati.

"Haaiss, hal ini membuatku kembali merasa tertekan batin saat harus menahannya." tambahnya lagi sembari perlahan mulai bangkit dari atas ranjang.

"Oh Nio, kau bangun?? kenapa cepat sekali??!" tanya Rio saat tak sengaja melirik ke arah Nio.

"Aku bahkan sama sekali tidak bisa tidur! suara kalian benar-benar menggangguku!!" Jawab Nio sembari mulai melangkah menuju pintu.

"Hehehe maaf, maaf. tidak seru rasanya kalau main PS tanpa ada suara teriakan." Rio pun kembali cengengesan.

"Hmm, lanjutkan saja semau kalian!"

"Lalu kau? kau mau kemana??" sekarang giliran Aldy yang bertanya.

"Mau mencari ketenangan!" Jawab Nio singkat yang kemudian langsung keluar dari kamarnya dan meninggalkan kedua temannya di dalam kamar tanpa ada sedikit pun rasa khawatir apalagi rasa curiga.

Aldy dan Rio terpaku sejenak saat menatap kepergian Nio, namun hal itu juga sama sekali tidak membuat mereka merasa segan karena hal itu sudah sering terjadi hingga membuat mereka sudah terbiasa berada di situasi itu.

"Hmm, ayo lanjut lagi." celetuk Rio yang akhirnya kembali fokus pada stik Ps nya.

Sisi lain di taman belakang rumah...

saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 malam, udara malam itu terasa lebih dingin dari biasanya mengingat beberapa jam sebelumnya hujan turun dengan begitu derasnya. Rena yang saat itu merasa kesepian karena tidak adanya suami yang menemani di sisinya malam itu, memilih untuk keluar dari kamarnya dan duduk menikmati udara malam di halaman belakang rumah yang juga langsung menghadap ke kolam renang.

Dengan hanya berbalutkan sebuah baju kimono berbahan satin yang tipis, Rena terus duduk termenung sembari mulai menyedekapkan kedua tangan di dada karena merasa cukup kedinginan. Dan hal yang sama pun terjadi padanya, lagi-lagi bayangan Nio saat mencumbunya kembali terputar jelas di memori otaknya. Bayang-bayang bagaimana tubuh atletis Nio mengunci tubuhnya dalam dekapan, bagaimana rasa hangatnya saat bibir Nio menyentuh serta mengulum bibir bagian atas dan bawahnya, serta saat lidah Nio dengan liar menjelajah bebas di dalam rongga mulutnya. Hal itu benar-benar masih terekam jelas dan bahkan Rena masih bisa merasakan sentuhan itu di bibirnya.

Rena yang pada dasarnya juga wanita yang hypersex, menganggap *** adalah kebutuhannya semenjak menikah, tanpa sadar mulai menyentuh bibirnya sendiri sat membayangkan hal itu.

"Oh ya ampun, kenapa yang aku bayangkan justru hal itu? kenapa aku tidak bisa membayangkan hal yang jauh lebih dari itu saat bercinta dengan suamiku sendiri??" Gumam Rena dalam hati saat mulai tersadar.

10 menit berlalu, Rena yang merasa jika udara malam itu terasa semakin sejuk, serta perasaan gelisah karena menahan hasrat yang tengah bergejolak, akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan berfikir ingin berendam di bathup agar tubuhnya kembali rileks. Namun saat baru saja bangkit dari duduknya dan bersiap ingin melangkah menuju pintu, secara bersamaan pula Nio nampak keluar dari pintu itu, membuat Rena cukup terkejut saat melihatnya, dan begitu pun sebaliknya.

Bersambung...

1
Kinantiee
Nnnti
Lintong
semoga tidak ada yg seperti ini di dunia nyata,,, kasihan si wanita
Nur Hayati
Buruk
AGUSTINUS BEDA
Kecewa
AGUSTINUS BEDA
Buruk
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
NIO DAN RENA🔥🔥🔥
Nggenk Topan
duh ikutan dah dig dug
Nggenk Topan
terlalu banyak bicara kau nio.. akan memudarkan nafsuku aaahhh
Nggenk Topan
sssshhhhhhh
Satrya Oy
Luar biasa
Fr s
love bgt sama karyamu thor
Adam Sahrain
Luar biasa
Aisyah Putri
aahhhh
Wahyu
lebih bagus nya lebih mendteil👍❤️
Wahyu
👍👍❤️
Wahyu
👍👍👍❤️
Wahyu
dilanjut kutunggu 18 + nya
arul.tuanaya
Membosankan KNPA itu harus terjadi di saat temanya lagi pada nongki di rmh kan aneh otak si ugly basrtad peran utamanya Udha kek ODGJ kerasukan kecubung
arul.tuanaya
Ahahah apasihh idioitt tiap bab hanya itu SJa si ugly basrtad terdiam terpaku memandangi AHAHAAH Udha Kya orng kena raibes aj linglung trus entr klo di tnya Lo KNPA di jwb eh itu in blalala
arul.tuanaya
Ahahah slh Lo jga soniaa seharusnya tau lah itu ugly ngga ada perasaan sama Lo jdi trauma kan Udha di Ksi apa yang di mau mlh ugly basrtad ngomongnya ngga ada perasaan hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!