NovelToon NovelToon
Bellaric

Bellaric

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: LidyaMin

Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.

"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.

"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."

"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.

"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."

Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.

"Bellaric?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabatan

Bella sedang duduk di kantin menikmati minuman dinginnya. Dia sangat lelah setelah melakukan pertandingan tadi. Beruntungnya, kelas mereka menang lagi. Bella merasa getaran di kantong celananya. Dia merogoh ponselnya dan melihat ada panggilan tak terjawab dan 1 pesan dari Eric.

Upil Anoa

Lo pulang bareng gue

Bella tersenyum tipis lalu mulai mengetik pesan balasan untuk Eric.

Bella

Gue bawa mobil sendiri

Upil Anoa

Ban mobil lo bocor

Mata Bella terbelalak saat membaca pesan terakhir dari Eric. Dia bergegas membayar minumannya dan berlari menuju parkiran. Benar saja ban mobil belakangnya dua-duanya bocor. Bella menendang ban mobilnya karena kesal.

"Gue yakin ini pasti ulah upil Anoa." Bella menggerutu kesal dan kembali ke dalam untuk mencari Eric.

Sementara dari tempat persembunyian tidak jauh dari parkiran. Ada 4 pasang mata yang melihat Bella sempat mengamuk. Mereka berempat tertawa cekikikan.

"Parah lo Ric. Kasian musuh lo ntar pulangnya gimana." Ujar David menggelengkan kepalanya melihat bagaimana senangnya Eric berhasil mengerjai musuh bebuyutannya.

"Gampang itu mah." Timpal Eric sambil menampilkan senyum jahilnya.

"Jangan bilang lo yang bakal ngantar dia."

Eric hanya menggangguk kemudian berdiri.

"Jangan-jangan lo suka lagi sama Bella."

Eric menoyor kepala Ardi tidak terima.

"Jangan asal kalau ngomong. Gue gak suka modelan cewe bar-bar kaya dia." Elak Eric.

"Terus maksud lo bikin kaya gini apaan?" Tanya Daniel bingung.

"Rahasia." Eric lalu beranjak dari sana untuk mencari Bella.

"Dasar labil. Gue sumpahin lo jatuh cinta sama Bella." Teriak Ardi.

Baru saja Eric sampai di kelas, dia sudah mendapatkan serangan dari Bella. Bella mendorong Eric ke dinding.

"Maksud lo apa ngerjain gue kaya gini?!!!" Tanya Bella penuh amarah.

"Bel, tunggu dulu. Lo kenapa sih marah-marah ke gue." Eric mengangkat kedua tangannya pura-pura tidak Tahu.

"Lo kan yang bocorin ban mobil gue? Gak mungkin banget bocor sampai barengan dua. Sebelum gue ke sekolah gue udah cek semua mobil gue." Serang Bella dengan tatapan tajam seakan ingin memakan Eric hidup-hidup.

"Lo jangan asal tuduh gue. Kebetulan gue tadi ke parkiran dan lihat ban mobil lo bocor." Eric masih kuat mempertahankan kebohongannya.

Sebenarnya Eric juga takut melihat kilat kemarahan Bella di matanya. Tapi karena dia punya tujuan, makanya dia akan tetap berbohong.

"Awas lo ya. Kalo gue tahu emang ulah lo, lo bakal tahu akibatnya." Setelah berkata demikian Bella keluar dari kelas dengan penuh kekesalan dan amarah.

Eric mengambil ponselnya dan mencari nomor kontak Bella dan mengirimnya pesan.

Eric

Semarah apapun lo sama gue. Lo pulangnya tetap bareng gue.

Singa Betina🦁

Bomat

Eric berada di mobilnya sedang menunggu Bella di luar pintu gerbang sekolah. Dari kaca spion Eric bisa melihat Bella sedang berdiri sepertinya ingin naik taxi. Eric keluar dari mobilnya dan menarik tangan Bella dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Eric bergegas masuk ke dalam duduk di belakang kemudinya.

Bella memukul pundak Eric dengan kesal. "Lo mau apa sih. Gue mau pulang naik taxi. Gue gak mau lo antar pulang!" Bella mengamuk dan berteriak di dalam mobil Eric.

"Lo bisa tenang gak Bel."

"Gak. Gue mau turun. Gue bisa pulang sendiri!!" Bella terus berteriak membuat telinga Eric sakit dan juga bingung bagaimana membuat Bella tenang.

Seketika Eric membungkam teriakan Bella dengan bibirnya. Seketika juga Bella diam dan membeku di tempatnya. Untunglah kaca mobil Eric tidak tembus pandang. Sehingga yang mereka lakukan tidak akan terlihat dari luar.

"Kalau lo masih gak bisa tenang gue bakal cium lo lagi." Eric menatap Bella dengan serius apabila Bella mengamuk lagi.

Saat melihat Bella sudah tenang, Eric menghidupkan mesin dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Mobil lo nanti ada yang ngurusin. Lo gak usah kuatir." Bella hanya diam tidak menanggapi ucapan Eric. Pandangannya lurus ke depan. Eric melirik Bella sekilas dan tersenyum.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat. Ada yang mau gue omongin." Lanjut Eric lagi.

Bella menoleh melihat Eric dengan tatapan penuh tanya.

"Lo gak usah takut. Gue gak ngapain-ngapain lo juga." Kata Eric yang membuat Bella melipat tangannya di dada lalu menyandarkan dirinya di kursi mobil.

.

.

.

Akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan. Eric menoleh ke samping kirinya. Bella tertidur pulas. Eric menyibak helaian rambut Bella yang menutupi sebagian wajahnya dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin membangunkan singa betinanya yang sedang terlelap.

"Gue bosan ribut mulu sama lo Bel.." Gumam Eric sambil memandang wajah Bella.

Setelah puas memandangi wajah Bella, Eric menyandarkan tubuhnya di kursi mobil. Kedua tangannya di taruh di atas kepalanya sambil memejamkan matanya.

Bella terbangun dari tidurnya. Dia menoleh ke sebelah kanannya, kosong. Eric tidak ada di sebelahnya. Dia berbalik melihat ke belakang mobil juga tidak ada.

"Kemana si upil anoa? Jangan-jangan dia tinggalin gue sendirian di sini." Timbul rasa takut di hati Bella. Dia segera keluar dari mobil.

"Astaga ini dimana? Gue beneran di tinggal sendiri." Hati Bella semakin gusar.

Dia melihat ke belakang mobil dan sampingnya tidak ada siapapun. Dia berada di sebuah pantai yang sunyi tidak berpenghuni.

"Upil Anoa tega lo ninggalin gue!!!" Bella berteriak frustasi.

Eric yang sedang duduk di pasir di depan mobil, kaget mendengar teriakan Bella. Dia berdiri dan menghampiri Bella.

"Hey, lo kenapa?" Tanya Eric.

Bella berbalik dan mendapati Eric di belakangnya langsung memberi pukulan terus menerus di dada Dan lengan Eric.

"Lo kemana aja sih!!" Bella terus memukul dada Eric dengan kesal campur ketakutan sambil menangis.

"Bel, tenang dulu." Eric menahan kedua tangan Bella. Dia bisa melihat wajah ketakutan Bella.

"Gue gak kemana-mana." Ucap Eric sambil melepaskan tangan Bella perlahan.

Bella menghambur ke dalam pelukan Eric "Gue takut tahu gak lo." Ucap Bella di sela isak tangisnya.

Eric membalas pelukan Bella. "Gue dari tadi di sini gak kemana-mana. Gue keluar karena gak mau tidur lo terganggu." Kata Eric sambil membelai lembut rambut Bella.

Tapi sesaat kemudian Eric terkekeh. Membuat Bella mendongak ke atas.

"Kenapa lo ketawa? Ada yang lucu?" Bella ingin melepas pelukannya tapi di tahan Eric.

"Lo jago bela diri tapi koq takut sih disini." Ledek Eric.

"Kalau itu lain ceritanya. Lo lihat aja di sini gak ada siapa-siapa selain kita." Bella memukul dada Eric lagi.

"Tenaga lo gak habis ya buat mukulin gue dari tadi." Ringis Eric.

"Habisnya lo nyebelin banget jadi orang." Jawab Bella kesal. Eric hanya terkekeh.

"Lo laper gak?" Tanya Eric.

"Ya iyalah lapar. Lo nyulik gue gak tanggung jawab banget sih."

"Owh lo minta tanggung jawab. Oke kalau gitu. Pulang dari sini gue bakal lamar lo ke nyokap lo." Goda Eric.

"Bukan gitu juga kali."

"Bentar gue ambil makanan dulu di dalam mobil." Eric melepas pelukannya dan mengambil makanan di kursi belakang yang dia beli dalam perjalanan tadi.

"Gue cuma beli ini tadi. Kalau masih lapar nanti pulangnya kita singgah nyari makan." Eric menyodorkan burger, kentang goreng, juga 1 botol minuman mineral.

Bella menerimanya dan langsung memakannya. Mereka berdua duduk di pasir menikmati makanannya sambil memandang ombak laut di tepian pantai. Bella begitu lahap memakan makanannya. Rupanya dia sangat lapar. Eric menoleh ke arah Bella. Dia membersihkan sudut bibir Bella dengan tisu.

"Lo kalau makan pasti berantakan." Bella hanya diam dengan perlakuan Eric. Lalu mengalihkan pandangannya kembali ke laut.

"Katanya tadi ada yang mau di omongin. Mau ngomongin apa?" Tanya Bella penasaran.

Walaupun tidak menutup kemungkinan, hatinya berdebar. Dia takut ini hanya pikirannya saja. Sebenarnya Bella sudah mulai menyukai Eric sejak mulai awal masuk SMA. Bisa dikatakan dia memendam rasa selama hampir 3 tahun. Tapi Bella bisa menutupinya dengan cara bersikap bar-bar di depan Eric. Dia tidak mau di anggap cewek yang mengejar cowok. Apalagi Eric dan sahabatnya adalah cowok-cowok yang banyak di incar oleh para siswi di sekolahnya.

"Gue bosan selalu bertengkar sama lo." Eric melirik Bella sekilas lalu kembali menikmati suasana laut yang sangat menenangkan baginya.

"Lalu?" Hati Bella mulai berdebar lagi.

"Bentar lagi kita mau lulus. Gue gak mau sampai kita lulus masih musuhan kayak gini." Kata Eric.

"Gue mau kita temenan. Gue mau lo kayak gue sama David, Daniel, Ardi, sahabatan."

1
Ta..h
kocak juga nih temen temennya dev 😅😅
Ta..h
nah pertanyaan bella itu gong nya erik.
Ta..h
so sweet 🥰🥰 banget banget sih.
Ta..h
ko gemess ya 😅😅
Ta..h
udah dandan abis abisan senyum senyum g jelas malah gagal ketemu ya ric 😅😅.
Ta..h
berarti eric sebetulnya udah jatuh cinta sama bella.
Asri Indah Nur 'Aini
berarti secara ga langsung semua masalah datengnya dari Ardi, mulai dari yang terjadi antara Daniel sama Rara maupun yang terjadi antara Clara dan Eric. tapi bagus deh Eric bisa bersatu sama Bella, daripada sama Clara munafik
Magda lena
Luar biasa
Gaulisia
baca yang kedua kalinya💃💃
Deistya Nur
keren, semangat terus thor 👍💪
Farida Deka
Luar biasa
Tiwik Firdaus
masih gagal aja erik kamu belum berhasil membobol gawang dan mencetaknya
Alejandra
Kalau dicerita Daniel seolah" Erick sangat mencintai Clara dan melupakan Bella begitu saja ...
Ester Abidano
great novel
Ester Abidano
great story
Arni Khayanti
Cakeepp mmng itu yg harus dilakukan blokir Daniel, David apalg Clara n Ardi itu juga akan saya lakukan.
Arni Khayanti
Daniel, David n ardi sahabat yg harus ditinggalkan itu kalau saya
Arni Khayanti
jgn percaya sahabat baik laki or perempuan 😂
Arni Khayanti
ditikung sahabat
Mita Karolina
Cerita jane dan David di sebelah mana thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!