NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERANGKAT KE PESANTREN

Sampai pukul 04.00 WIB, menjelang subuh, Aku masih belum bisa tidur .

Kembali terbayang kata - kata yang sempat terlintas sebelum aku dipanggil kumpul keluarga semalam ; "Pikirkanlah wahai jiwa yang lelah ,rencana itu bukan sekadar indah.Ia adalah kompas penuntun arah ,agar hidup tak hanya sebuah kisah".

"Aku harus memperbaiki diri .Aku akan meninggalkan kegiatan - kegiatan yang tak berguna .Sekarang saatnya Jul ! Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirimu dan keluargamu ! "; Aku berusaha memotivasi diriku sendiri.

Bismillah ,Ku lepas selimut dengan cepat ,ku taruh di atas bantal tanpa dilipat .

Aku langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Aku bersiap - siap memakai sarung dan baju koko berangkat ke Masjid untuk melakukan shalat berjamaah.

Sebelumnya aku jarang sekali berjamaah di masjid .

Namun ,kali ini ku dorong jiwa dan ragaku berjalan menuju masjid .Berharap barangkali kalau berjamaah bisa membuat pikiranku lebih jernih.

Sepulang dari masjid terasa lebih adem jiwa ini .Dalam renungan tanpa henti aku terus menasihati diriku sendiri.

"Gagal jadi musisi sukses dan terkenal bukan akhir dari segalanya, nikmatilah hidup ,syukuri apa adanya ,karena setiap hari adalah anugerah".

"Jangan mengeluh jangan bersedih ,hadapi dunia dengan penuh kasih.Bersyukur atas segala yang ada ,jadikan semangat untuk berkarya".

"Jalani hidup dengan lapang dada ,pastilah bahagia kan datang pada waktunya".

Tiga hari berturut - turut, setiap tengah malam menjelang dini hari , ku lakukan shalat dua rakaat.

Hari ke empat ,artinya H - 3 pra keberangkatanku ke Pondok pesantren ,aku sudah mulai mantap meneguhkan hati.

Kembali mendatangi ingatanku masa - masa SD sampai MTs .Dimana masa itu, sehabis sekolah aku rutin mengaji belajar di Madrasah diniyyah .

Masa - masa belum mengenal komunitas underground.

Masa di mana aku rajin shalat ,rajin berjamaah .

Masa hubunganku dengan mbak salma masih baik , masih suka bercanda saling meledek, bergurau penuh tawa ria.

Kembali terbayang kitab - kitab yang pernah ku pelajari waktu kecil semasa di madrasah diniyyah ,terngiang matan jurumiyah , nadzom 'aqidatul awam , nadzom tukhfatul athfal , khulasotu nuril yaqin ,tanbihul muta'alim ,arba'in nawawi dan lain - lain.

Aku sadar ,aku teringat kembali yang diajarkan guru ngajiku tentang tujuan hidup.

Bahwasannya hidup yang sesungguhnya ya di akhirat nanti .Di dunia ini kita hanya numpang lewat untuk mengumpulkan bekal.

Hidup di dunia paling - paling hanya 60 -80 - 90 tahun, habis itu mati .Jadi gunakanlah sebaik-baiknya di masa yang singkat ini.

Gunakan untuk membahagiakan orang lain, terutama yang dekat di sekitar kita.

"Aku akan kembalikan semuanya ! Akan ku kembalikan senyum keluargaku .Aku mau seperti dulu ,aku mau ngaji sungguhan ! "; aku sudah mulai berdamai dengan diriku sendiri.

Insya Allah, sudah tak ada yang mengganjal dan menghantuiku .Tak ada lagi ragu.

Selamat tinggal gitar ! Selamat tinggal masa kelam.

Aku mulai berlatih bangun pagi kembali .Rutin aku mengikuti shalat subuh berjamaah di tiga hari terakhir sebelum keberangkatanku ke Pondok pesantren.

H - 1 malam harinya, Ku berkemas pakaian yang akan ku bawa ke pondok .Semua saudara dan sepupuku kembali datang menemui ku.

Mereka semua mensupport, yang lebih membuatku senang mereka juga memberikan amplop berisi uang untuk bekalku di perjalanan dan keperluan awal masuk Pondok.

Kini ,tibalah saatnya , di pagi hari nan cerah,

Semangat membara, jiwa merekah.

Menuntut ilmu adalah jalan yang indah,

membuka cakrawala takkan menyerah. 

Ilmu itu pelita hati, menerangi jalan di setiap hari.Janganlah ragu, janganlah berhenti,

karena ilmu untuk bekal diri sendiri dan lingkungan sekitarmu.

Dengan pena, kita ukir masa depan, dengan buku, kita raih harapan.

Jangan biarkan waktu berlalu, terbuang percuma.Tuntutlah ilmu, hingga tiba ke puncak utama. 

Beban belajar memang terasa berat. Namun hasilnya, pasti amatlah tepat.

Jadikan ilmu sebagai sahabat karib, membimbing langkah, meraih cita-cita yang hidup. 

Ilmu itu harta yang takkan sirna.Walau zaman berubah, tetap berharga.

Jadi mari bersama kita bergembira menuntut ilmu, demi masa depan yang sejahtera.

Semangat di dadaku makin membara , apalagi setelah dapat beberapa amplop dari saudara dan sepupu.

Aku akan berangkat nanti malam dari stasiun Purwokerto naik Kereta api Gaya baru malam.

Tadinya mau berangkat pagi ini, naik kereta Logawa berangkat dari Purwokerto pukul 06.00 WIB pagi.

Namun , karena ada beberapa hal dan persiapan yang harus diselesaikan, sehingga keberangkatanku ditunda nanti malam sekitar pukul 20.00 WIB dari Purwokerto.

Pertama Aku berpamitan kepada Ibu ;"bu ...mohon doanya ".

" Pasti Nak , tanpa kamu minta Ibu setiap hari mendoakan mu , hati - hati di jalan ya "; Ibu kelihatan sedih melepas keberangkatanku, karena aku adalah anak bungsu yang paling di manjakannya.

Kemudian aku berpamitan kepada Mbak salma dan saudara - saudaraku yang lain.

Aku diantar Mas Rama menuju stasiun dengan Mobil Fortuner miliknya .

Mas Ahmad juga ikut denganku, karena dia yang akan mengantar aku sampai Kediri sekalian pasrah dengan Romo Kyai.

Kebetulan mas Ahmad merupakan alumni Pondok pesantren di Kediri yang akan ku jadikan tempat menuntut ilmu.

Aku dan mas Ahmad membeli tiket tujuan Jombang .Nanti dari Jombang Naik bus menuju Kediri.

"Tuuuuut....tuuuut...." ; bunyi klakson pertanda kereta segera diberangkatkan .Aku dan mas Ahmad sudah stay dari 30 menit yang lalu di stasiun .Mas Rama membantu menaikkan barang - barang ku ke dalam kereta.

Kami berdua bersalaman dengan mas Rama , ku ucap kalimat singkat ;" mohon doanya ya Mas ,titip keluarga di rumah !".

"Siap ,pasti Jul...,ini buat beli rokok "; Jawab mas Rama sambil mengambil dompet di saku belakang celananya ,ia mengambil dua lembar uang seratus ribuan ,lalu diberikan padaku.

"Nggak usah repot - repot mas...he he"; Aku berpura -pura menolak sekedar basa -basi sambil menerima uang dari mas rama.

"Udah ini...lumayan buat beli air minum"; mas Rama kembali menyambung menanggapi basa basiku.

Sekarang Aku dan mas Ahmad telah berada di dalam kereta.

Bismillah ,kami berdua siap menuju Kediri Jawa timur.

Para pengantar penumpang kereta melambaikan tangan iringi keberangkatan perlahan.

"Perhatian - perhatian ,kereta jurusan Jakarta Surabaya akan segera diberangkatkan "; Roda - roda di atas rel perlahan berputar ,nyanyian pengamen dan pedagang iringi keberangkatan kami.

Setelah kereta terlihat mulai jalan perlahan, mas Rama baru pergi dari stasiun meninggalkan kami.

Sejarah baru akan terukir .Inilah saatnya aku akan menjadi santri sungguhan.

Meskipun sebelumnya aku pernah ngaji di madrasah diniyyah di kampungku , tapi karena nggak mondok ya berarti belum jadi santri sungguhan namanya.

Ku pejamkan mata dan berdoa , semoga Alah 'azza wa Jalla melancarkan perjalananku selamat sampai tujuan , semoga aku betah menuntut ilmu.

Mudah - mudahan Allah menguatkan langkahku menaklukkan waktu ,karena ilmu tidak bisa diperoleh dalam waktu yang singkat.

Semoga perjuanganku bisa mendapatkan manfaat , maslahat pada agama ,dunia dan akhirat.

Aamiin ... aamiin...ya Robbal 'aalamiin.

Busmillah , otw Kediri.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!