NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN DI SMA

PERNIKAHAN DI SMA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Nikahmuda / Patahhati
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Snma

Baru naik kelas 12, sudah di nikahkan? Alana dan Barra terpaksa menikah, karena permintaan terakhir sang Ayah, sebelum Ayah Alana pergi untuk selamanya. Namun, kisah cinta mereka tidak semulus jalan tol dan tidak seindah Romeo and Juliet. Kepribadian keduanya bertolak belakang. Akankah pernikahan mereka bertahan Lama? Yuk simak Kisah Alana dan Barra.



*Kalau Ayah gak minta aku nikah sama kamu, mana mungkin aku mau! Itu semua karena keterpaksaan! — Alana Valerie.


*Awas aja ya lo berani macem macemin gue! Gue bakal minta pertanggung jawaban lo Alana! — Barra Ardana Abiputra.



*AKU SAYANG BANGET SAMA KAMUUUUU — *****

Bestie tolong maklum ya jika banyak typo yang betebaran 🥰👌🏻


HAPPY READING & HAPPY KIYOWO BESTIE 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Snma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAP 25 : KAMU LAGI

Alana yang diam di tempat memperhatikan punggung Vallen yang semakin menjauh dan sampai akhirnya menghilang dari pandangannya. Dengan tatapan yang tidak bisa di baca, namun membuat Viona, Zidny dan Anggi khawatir.

Kemudian Alana kembali duduk di tempat semula dengan pikiran yang tidak karuan.

"Al—Al lo gak papa?" Tanya Viona dengan hati hati.

"Gak papa, santai aja." Balas Alana dengan santai.

Mereka semua diam, memberi waktu Alana untuk berpikir dan tidak mau mengganggu. Semuanya kembali pada tugas masing masing yang hampir selesai. Alana melamun dengan memutar mutar pulpen dengan jarinya berulang kali, seraya menenangkan pikirannya.

Alana sangat kaget dengan tamparan Vallen, gadis itu tidak terima di perlakuan seperti itu. Namun, ia juga tidak bisa berbuat apa apa karena takut mengecewakan orang orang yang sudah mau menerima dirinya dalam keluarga yang harmonis dan menyamaratakan tanpa membedakan sedikit pun.

Tiba tiba seseorang menghampiri meja gadis gadis yang sedang sibuk dengan urusan masing masing. Dan menyapa dengan senyuman yang menenangkan.

"Hai... Gue boleh gabung gak disini?" Tanya Elang yang tidak sengaja melihat Alana saat dirinya sedang memesan coffe. Elang datang seorang seorang diri karena Gilang, Virgan dan Barra, mereka mempunyai urusan masing dan juga mereka akhir akhir ini sangat jarang nongkrong bersama. Bukan karena hubungannya renggang, tapi sedang sibuk dengan urusannya masing masing.

Zidny dan Viona terkejut dengan kehadiran Elang, cowok kulkas 32 pintu yang dinginnya melebihi es di kutub Utara. Kini dengan santai nya menghampiri meja dan bahkan meminta ijin untuk bergabung.

Zidny dan Viona saling pandang satu sama lain dan memberi kode morse lewat telepati. Dengan rasa tidak percaya dan terkejut mereka melihat Elang sedekat ini. Anggi? Tentu saja sudah tahu dan biasa saja, ketika Elang menghampiri Alana atau melihat Alana. Elang bisa berubah menjadi manis dan ramah, seakan lupa akan sifat dinginnya yang sudah mendarah daging.

Alana sadar dari lamunannya kemudian menoleh. "Oh boleh silakan duduk, Elang." Setelah mendapat persetujuan dari Alana, Elang kemudian duduk di kursi sebelah Alana. Padahal ada satu kursi kosong di sebelah Viona, tapi Elang lebih memilih disana. Membuat Viona kecewa para penonton.

Karena tugas tugasnya sudah beres, Zidny, Viona, Anggi dan Alana, membereskan buku bukunya kemudian di masukan ke dalam tas.

"Kita kan sudah beres ngerjain tugas, kalo gitu Gue, Zidny sama Viona mau pamit pulang dulu. Al, lo temenin Elang aja, kasian dia juga baru duduk. Elang bukan maksud gue gak sopan, tapi kita kita ini harus pergi sekarang. Sorry banget lho." Tanpa adanya briefing atau apa pun itu. Tiba tiba Anggi cakap seperti itu, membuat yang lainnya kebingungan.

Anggi menatap Zidny dan Viona secara bergantian dan memainkan bola matanya berusaha memberikan kode. Zidny dan Viona mengerutkan kedua alisnya tidak mengerti apa yang di maksud kan Anggi.

Saat bola mata Anggi menoleh pada Elang dan Alana, mereka baru paham apa yang di maksud Anggi.

"Oh iya, soalnya gue di suruh pulang cepet sama nyokap mau nemenin belanja bulanan nih." Sambung Viona.

"Maaf banget Al, gue harus nganter nenek gue ngegym." Dalam hal merangkai alasan memang mereka jago ya, Alana juga ingin pulang. Namun ia tidak bisa meninggalkan Elang sendiri, apalagi ia baru saja bergabung.

"Kalo gitu hati hati ya di jalan, salamin buat nyokap kalian." Ujar Alana.

Elang hanya tersenyum dan mengangguk pertanda mempersilahkan mereka untuk pulang. Zidny, Viona, dan Anggi melambaikan tangannya saat sudah pamitan dan berjalan menuju keluar cafe.

Dengan berat hati Zidny dan Viona mengikuti Anggi keluar. " Lo kek nya gak bisa liat orang bahagia deh, pertama kalinya gue berjarak sedekat itu dengan My baby Elang. Tapi lo udah ajak gue pergi, argh" Gerutu Viona.

"Tahu nih, gak seru banget sih lo." sambung Zidny.

Anggi menghela nafas, memang tingkat kepekaan dua sohibnya ini kurang dan bisa di bilang sangat minim.

"Lo gak sadar apa, tiap kali Elang nyamperin Alana, dia selalu beda sikapnya. Masa lo gak ngerasa sih, argh bener bener lo pada gak ada peka pekanya." Anggi melenggang pergi meninggalkan Zidny dan Viona yang sedang mencerna perkataan Anggi barusan.

Zidny dan Viona masih nge bug di tempatnya, setelah beberapa saat keduanya baru konek dan ngeuh apa yang di katakan Anggi tadi.

" Anggi tunggu, sorry soal beginian otak gue nge bug hahha." Ujar Viona sembari lari mengejar Anggi. Begitu pula Zidny, berusaha menyusul Viona dan Anggi di belakangnya.

Di sisi lain dua insan sedang menikmati minuman masing masing, keduanya masih terdiam, belum ada obrolan di antaranya. Alana diam, karena ia tidak tahu apa yang harus di obrolkan pada Elang. Namun berbeda dengan Elang, pemuda itu melihat sedikit raut wajah berbeda dari gadis yang biasanya selalu ceria, namun kali ini terlihat sedikit sedih.

"Al... Kamu baik baik aja?" Tanya Elang dengan lembut. Sebenarnya Elang merasa aneh memanggil Alana dengan embel embel aku — kamu, tapi menurut nya lebih aneh lagi kalau lo — gue pada gadis se polos dan se lembut Alana.

Alana menoleh dan membenarkan posisi duduknya yang terlalu membungkukan lesu. "Aku baik baik aja, seperti biasa." Ujar Alana terdengar tegas namun santai.

Elang menelisik Manik hitam milik Alana. "Mata gak bisa bohong, Al."

DEG!

Alana sedikit tersentak akan kata kata itu. Sepeninggal Ayahnya, baru sekarang ada yang bisa tahu kondisi Alana yang sebenarnya hanya melihat mata Alana. Padahal sudah ia sembunyikan di balik senyuman manisnya.

"Emm—aku—

Alana sedikit ragu untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Tapi dalam pikirannya, tidak sedikit pun ia ingat akan suaminya. Entah salah atau tidak Alana sedang meyakinkan hatinya.

" Cerita aja, barang kali dengan berbagi sedikit pikiran yang ada di kepala kamu. Hati kamu bisa sedikit lega." Ujar Elang dengan begitu lembut.

"E—entah salah atau benar, entah baik atau tidak. Kamu benar aku memang butuh seseorang untuk tempat aku menumpahkan Keluh kesah ku."

Elang mencerna perkataan awal yang di katakan Alana. Sebenarnya apa maksudnya? Kenapa harus salah? Kenapa harus tidak baik?

Alana sedikit ragu, pasalnya mencurahkan hati seperti ini lebih baik pada suaminya terlebih dahulu, tidak pada orang lain. Namun, mengingat Barra, ia rasa lebih baik menyembunyikan nya. Karena Alana tidak mau ada yang melihat nya sedih atau lemah seperti ini.

Alana harus tetap terlihat tegar di hadapan keluarga Damar. Elang? Dari sikapnya Alana percaya kalau Elang adalah laki laki yang baik dan bertanggung jawab. Hanya satu yang di harapkan Alana pada Elang.

Yaitu untuk tidak menaruh hati padanya, ia ingin mempunyai sahabat yang mampu mengerti dengan kondisinnya. Karena Elang hampir 11 12 dengan Anton.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...*Tuhan... Tolong jaga hati laki laki yang sedang bersama ku sekarang. Aku yakin ia akan mempunyai wanita yang lebih baik dariku. Aku tahu kalau persahabatan antar lawan jenis itu mustahil, tapi aku harap untuk persahabatan ku dengannya tidak mustahil....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*...

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK BESTIE, HAPPY KIYOWO

1
Safii huluah
Buruk
nana supriyatna
Luar biasa
Nova Pongsinaran
bagussss
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus nyalahin orang lain,Kalo loe sendiri yg bikin kesalahan..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk emang cocok kalian berdua...
Qaisaa Nazarudin
Nah gak sabaran aku nunggu reaksi guru BK dan juga Oliv,gimana ya..🤣🤣😜😜
Qaisaa Nazarudin
Nah MAMPOS lo.Kepsek ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Sepupu kamu lah Barra siapa lagi,Si Zahra itu kan iri dgn Alana..
Qaisaa Nazarudin
Elang lebih pengertian daripada Barra,Kenapa bulan Elang aja yg jadi suami Alana,Aku lebih suka Elang dari Barra..
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah ternyata Barra menganggap serius pernikahannya..
Qaisaa Nazarudin
Jangan sampai Barra balikan sama Vallen,Ingat Barra sekarang udah ada Alana..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Vallen yg selingkuh,Biasanya penyelingkuh yg sok merasa tersakiti..Setelah itu jadi PELAKOR,Masih Untung kalo Barra nya gak peduli,Biasanya cowok udah di sakitin dan di khianatin pasti dgn mudah memaafkan dengan alasan belom bisa move on..Bulshit..
Qaisaa Nazarudin
Innalilahhi Wainnailahirojiun..Ya tuhan aku udah gak bisa ngomong apa lagi,Semoga Alana tabah dan ikhlas..Dan jangan sampai Barra menyakiti dan menyia2 kan Alana setelah ini ya Thor,Awas aja Barra..
Qaisaa Nazarudin
Oh adek nya Barra yg nabrak ayahnya Alana sampai tewas..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Ya Allah..dalam sekejapan Alana udah jadi Yatim piatu..😭😭😭😭,Semoga Alana Tabah,Dan jadi gadis yg Tangguh ya Thor..Kok awal bab udah dibikin nyesek aja thor..🥹🥹🥹
Redha
Luar biasa
Surati
bagus
briella (ig: ribkaabll)
lnjt dongg Thor,,seru bgtt
Isnaya faniati
Thor baca part ini sedih banget
Tuti Hayuningtyas
lanjuuuuut tetus thoooopppppr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!