Yang Qing Xia di bunuh secara kejam oleh ibu tiri dan kakak tirinya. Belum puas melihat kematian adiknya, sang kakak melempar tubuh Qing Xia ke sebuah hutan yang terkenal sebagai sarang serigala.
Sebuah jiwa dari alam lain tiba-tiba terbawa dan masuk ke dalam tubuh Qing Xia. Jiwa itu menyadari keberadaannya di dalam hutan dan saat ini dia di kelilingi oleh kawanan serigala yang sedang kelaparan.
"Haruskah ku bunuh kalian semua?"
"Wanita yang benar-benar menarik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22. Identitas baru
Perjamuan usai begitu saja, Qing Xia saat ini sedang berada di dalam kereta kuda. Dia membuka sedikit tirai jendela, melihat keramaian di jalanan.
"Aku ingin mencicipi makanan di sana." pikir Qing Xia sambil menatap kios cemilan di jalanan. Karena penasaran, dia meminta kusir untuk berhenti. Qing Xia turun dari kereta kuda, dia ingin membeli beberapa macam cemilan untuk dibawa pulang ke rumah.
"Hei, kalian sudah mendengarnya? Jenderal Yang ternyata seorang penghianat negara. Kaisar sudah menurunkan titah untuk mengeksekusi semua keluarga Jenderal Yang." ucap seorang pria yang ikut mengantri membeli makanan.
"Benarkah? Aku sulit mempercayai hal ini. Jenderal Yang sudah lama melindungi negara kita, bagaimana mungkin dia seorang penghianat. ini semua pasti hanya akal-akalan dari orang yang tidak menyukai Jenderal Yang."
Mendengar percakapan itu, Qing Xia segera berlari masuk ke dalam kereta kuda.
"Cepat kembali ke kediaman!" perintahnya kepada kusir kereta kuda.
Qing Xia tiba di depan pintu, dia berlari masuk ke dalam. Pintu gerbang bahkan sudah tidak dijaga. Dia melihat sekelilingnya, tidak ada siapapun di sana. Qing Xia berlari ke kamar untuk mencari Xiao Yen, tapi dia tidak menemukan siapapun di kamar itu.
"Kenapa tiba-tiba ayah dituduh sebagai seorang penghianat negara? Di mana Xiao Yen, semoga dia baik-baik saja." pikir Qing Xia.
Qing Xia menyadari jika dirinya tidak boleh berlama-lama di sana. Dia segera pergi lewat jalan belakang agar tidak ada yang melihatnya. Qing Xia masuk ke sebuah toko pakaian, dia membeli satu set pakaian laki-laki.
"Akan lebih mudah untuk menghindari pengawasan jika aku menyamar sebagai laki-laki." pikirnya dalam hati.
Qing Xia berjalan menuju ke tempat eksekusi, dia melihat banyak orang bersujud di depan. Salah satunya adalah Xiao Yen. Namun ada yang aneh, Xiao Yen di sebut-sebut sebagai putri dari Jenderal Yang.
"Kenapa Xiao Yen menyebut dirinya sebagai putri ayah? Tidak mungkin, jangan bilang kalau dia...!"
Qing Xia segera menyadari jika semua ini hanya rencana Xiao Yen agar dia bisa menyelamatkan nyawa Qing Xia. Dia menatap lurus ke arah Xiao Yen, tanpa sengaja Xiao Yen juga menatapnya.
Xiao Yen terkejut hingga bola matanya membesar, dia tersenyum lalu berkata tanpa suara.
"Selamat tinggal, Nona!"
"Xiao Yen, aku harus menyelamatkannya." pikir Qing Xia.
Belum sempat dia melangkah, sebilah pedang besar terayun di leher Xiao Yen. Memisahkan kepala dari tubuh wanita itu. Qing Xia membelalakkan mata, terkejut dengan apa yang di lihatnya.
"Xiao Yen, maafkan aku. Seharusnya aku tidak pergi ke perjamuan itu. Jika aku tidak pergi, Xiao Yen tidak akan menggantikan aku untuk mati."
Qing Xia merasa sangat bersalah, kematian Xiao Yen menjadi pukulan berat baginya. Sebab di dunia yang asing ini, hanya Xiao Yen yang selalu menemani hari-harinya.
"Kalian lihatlah baik-baik, ini adalah akibat dari menghianati negara kita. Jenderal Yang sudah mati di perbatasan. Dia di penggal langsung oleh Panglima Feng karena tertangkap basah sedang mengirim surat kepada pihak musuh. Mulai sekarang, gelar dari Yang Fang Xi dicabut. Dia dinyatakan sebagai rakyat biasa dan semua keturunannya akan di penggal."
Mendengar omong kosong dari pria itu, Qing Xia mengepal erat tangannya. "Ayah, aku akan membalas dendam ini. Aku pasti akan membunuh mereka semua yang sudah memfitnah Ayah."
Qing Xia berjalan tanpa arah tujuan, dia melihat ke sebuah jalan yang dipenuhi pepohonan.
"Aku harus melatih tubuh ini agar bisa membalaskan dendam ayah dan semua keluarga Yang." pikir Qing Xia.
Wanita itu akhirnya memutuskan untuk tinggal di dalam hutan, dia menggunakan bahaya di dalam hutan untuk melatih kekuatannya. Hari demi hari berlalu, Qing Xia semakin lincah dan tenaganya semakin kuat. Stamina yang dia miliki kini tidak kalah dari tubuhnya di masa lalu.
Tanpa terasa, sebulan telah berlalu. Qing Xia saat itu sedang berjalan mencari sesuatu untuk di makan, namun tiba-tiba saja dia merasa pusing dan akhirnya pingsan di tengah jalan.
Seorang wanita paruh baya menemukan Qing Xia yang masih tak sadarkan diri, dia membawa Qing Xia pulang ke rumahnya.
Hari mulai gelap, Qing Xia perlahan membuka mata, dia melihat ke samping tempat tidur. Tangannya terasa sedikit berat, ternyata seseorang menyandarkan kepalanya di sana.
Merasakan gerakan dari Qing Xia, wanita itu langsung terjaga. Dia mengangkat kepalanya lalu menatap Qing Xia.
"Nona Yang, akhirnya anda sadar juga." ucap wanita itu dengan wajah yang terlihat lega.
"Nyonya Su!" panggilnya ketika melihat wajah wanita itu.
"Ya, saya di sini. Nona jangan khawatir, saya akan melindungi anda bagaimana pun caranya."
Nyonya Su menangis sedih ketika mendengar kabar tentang kematian Qing Xia. Dia tidak menyangka jika yang meninggal adalah pelayan Qing Xia. Ketika menemukan Qing Xia dalam keadaan pingsan, hati Nyonya Su sangat bahagia mengetahui jika Qing Xia masih hidup.
"Nona Yang, saya tidak tau apa yang terjadi kepada anda selama sebulan ini. Tapi saya yakin anda pasti sangat menderita di luar sana. Bagaimana jika Nona Yang mengganti identitas anda dan menyamar sebagai putri saya? Dengan begitu, anda tidak perlu hidup berkeliaran di luar sana." ucap Nyonya Su menawarkan diri untuk membantu Qing Xia.
"Benar, jika aku bisa mendapatkan identitas baru, akan lebih mudah bagiku untuk mencari tau siapa yang sudah mencelakai keluarga Yang." pikir Qing Xia.
"Terima kasih, Nyonya Su! Suatu hari nanti, saya pasti akan membalas kebaikan anda." jawab Qing Xia.
Melihat Qing Xia tidak menolak bantuam darinya, Nyonya Su tersenyum bahagia. Dia beryukur bisa menemukan dan membawa Qing Xia kembali ke rumahnya.
"Mulai sekarang, saya akan memakai nama Su Xia Qing." ucap Qing Xia kepada Nyonya Su.
"Xia Qing, apakah kamu tau jika kamu sedang hamil?" tanya Nyonya Su dengan wajah khawatir.
Qing Xia sangat terkejut mendengar berita kehamilannya. Namun di dalam hatinya, Qing Xia sedikit bahagia karena dia akan segera memiliki keluarga sendiri.
Nyonya Su menggenggam tangan Qing Xia, dia lalu berkata kepadanya, "Saya akan membuat statusmu menjadi seorang janda muda yang tengah hamil, mungkin akan sedikit menyulitkan masa depan mu. Tapi, hanya itu satu-satunya cara yang bisa saya pikirkan saat ini. Apakah kamu tidak masalah dengan status janda?"
Qing Xia mengangguk, dia menyetujui saran dari Nyonya Su. Qing Xia tentu saja tidak masalah dengan status apapun, selama dia bisa hidup dan membalaskan dendam ayah dan Xiao Yen.
Sementara itu, Han Ze Xin sudah menjadi laki-laki yang lebih dingin lagi setelah mendengar kabar tentang kematian Qing Xia. Dia tidak tau jika yang di penggal bukanlah Qing Xia.
Laki-laki itu bahkan berusaha mencari mayat Qing Xia, namun ternyata mayat-mayat dari kediaman Yang semuanya telah di lemparkan ke dalam kandang serigala yang dipelihara oleh Menteri kehakiman. Tidak ada satu pun mayat yang masih utuh, daging mereka tercabik-cabik oleh taring serigala yang tajam sehingga tidak bisa lagi dikenali.
Han Ze Xin sangat marah, dia berniat membalaskan dendam Qing Xia dan keluarganya. Dia mencari bukti-bukti persekongkolan dari Menteri Fang yang sudah menjebak dan memfitnah Jenderal Yang.
Lima tahun kemudian
Di bawah sebuah pohon yang rindang, seorang anak laki-laki berwajah imut sedang bermain dokter-dokteran bersama seekor capung yang dia tangkap. Anak laki-laki itu memiliki mata yang mirip dengan Han Ze Xin. Meskipun masih berusia 5 tahun, otaknya sangat pintar dan licik.
"Xin Le!"
Sebuah suara memanggil anak laki-laki itu, dia segera menjawab dengan suara tinggi sambil melambaikan tangan.
"Ibu, Xin Le di sini!"
Qing Xia segera berjalan ke arah sumber suara. Melihat putranya yang kini dekil bagai seorang anak pengemis, Qing Xia menghela napasnya.
"Xin Le, sampai kapan kamu akan melakukan ini? Tidak bisakah kamu sehari saja tidak mengotori pakaian mu?"
Xin Le berdiri, dia menepuk-nepuk tangan untuk membersihkan tanah yang lengket di telapak tangannya.
"Ibu, ini namanya pengorbanan, Xin Le harus belajar banyak hal, itu sebabnya pakaian Xin Le menjadi kotor. Jika ingin pakaian Xin Le bersih, itu artinya Ibu tidak mau Xin Le belajar. Apakah Ibu mau jika Xin Le menjadi anak yang bodoh nantinya?"
Qing Xia hanya bisa menggeleng kepala melihat putranya yang selalu pintar bersilat lidah.
"Sudahlah, ibu malas berdebat dengan mu. Kemari, ibu akan memandikan mu. Kita akan makan malam bersama Nenek dan Kakek. Kamu tidak boleh berpakaian kotor seperti ini di depan mereka!"
Xin Le mengangkat kedua lengannya, meminta untuk di gendong. Qing Xia kembali menghela napas, dia mengomeli putranya yang dekil itu sambil tersenyum.
"Ibu jadi harus mandi lagi karena terkena pasir dan tanah dari pakaianmu!"
"Ibu, meskipun tidak kotor, kita tetap harus mandi tiga kali sehari agar tidak terkena kuman penyakit." balas Xin Le dengan wajah serius.
"Mirip siapa sih putraku ini? Selalu ada saja alasannya untuk menjawab perkataanku!" keluh Qing Xia dalam hati.
Tuan dan Nyonya Su sedang berada di ruang makan, mereka sedang menunggu Qing Xia dan Xin Le sambil berbincang.
"Yan Fei, apakah ada kabar dari Xi Yan?" tanya Tuan Su kepada istrinya.
Nyonya Su menggeleng pelan, wajahnya menjadi muram karena suaminya menyebut nama putranya yang sudah menghilang selama setahun.
"Entah ke mana perginya anak itu. Dia selalu saja pergi tanpa memberi kabar kepada orang tuanya, membuat kita setiap hari mengkhawatirkan dirinya. Hahh...!" Tuan Su hanya bisa menghela napas panjang jika mengingat kelakuan dari putranya.
Tuan dan Nyonya Su hanya memiliki satu orang anak laki-laki, tapi anak itu selalu saja keluar tanpa meminta izin kepada orang tuanya. Sekalinya dia bepergian, bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun baru kembali. Dia bahkan tidak pernah memberi kabar selama dia berada di luar rumah. Satu surat pun, tidak pernah dia kirimkan kepada orang tua yang mengkhawatirkan dirinya.
Perkenalan Karakter
Tuan Su / Su Chen Zhen, seorang pedagang terkaya di negara Han. Memiliki sikap sopan dan pemikiran yang bijaksana. Bersifat baik hati, ramah dan pandai bersilat lidah.
Tuan Su sangat mencintai istrinya, dia tidak pernah melirik wanita lain lagi setelah menikah dengan Nyonya Su. Ketika Nyonya Su berkata jika dia ingin menjadi ibu bagi Qing Xia, Tuan Su segera menyetujuinya karena dia memang menginginkan seorang anak perempuan.
Nyonya Su bernama lengkap Ou Yan Fei, menikah dengan Tuan Su ketika berusia 16 tahun. Saat ini dia berusia 40 tahun. Bersifat tenang dan kalem namun suka menyindir apabila sedang marah.
Nyonya Su menghormati Jenderal Yang karena dia merasa pria itu adalah pahlawan bagi negara Han. Dia sangat menyayangi Qing Xia dan sudah menganggapnya sebagai putri kandungnya sendiri.
Su Xi Yan, berusia 24 tahun. Putra satu-satunya dari Tuan dan Nyonya Su. Selalu berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Jarang pulang ke rumah karena tidak betah berdiam diri.
Su Xi Yan Menolak untuk melanjutkan usaha keluarga nya. Dia lebih suka menjalani kehidupan yang bebas walaupun harus hidup sederhana. Su Xi Yan dikenal sebagai penyuka sesama pria, karena selama ini dia selalu membenci wanita.
Xin Le, putra dari Qing Xia dan Han Ze Xin. Namanya "Xin" di ambil dari nama ayahnya, dan "Le" di ambil dari kata bahagia. Saat ini berusia 5 tahun, memiliki otak yang sangat jenius.
Xin Le suka bersikap kekanak-kanakan hanya di depan keluarganya. Sifat asli Xin Le sangat dingin dan cuek terhadap orang lain. Impian Xin Le adalah menjadi seorang Tabib jenius dan ahli racun yang ditakuti oleh semua orang di dunia.
^^^BERSAMBUNG...^^^