SHABRINA

Setelah agak tenang Sabrina pun menghapus air matanya,dia tidak boleh lemah dan cengeng apalagi setelah mendengar penderitaan yang dialami oleh ibu kandungnya,kebahagiaanya direnggut oleh pelakor,Sabrina sangat yakin dulu mama Shofia lah yang sudah menjebak papa nya

"Tante boleh aku minta satu hal pada Tante"

"Apa itu sayang?" tanya Risa

"Tolong jangan katakan pada papa kalau aku sudah mengetahui semuanya soal ibu kandungku,anggap Tante tidak tau apa2 soal ini jangan bilang kalau aku kesini "

"Tapi kenapa sayang? "

"Aku cuma ingin papa menceritakan langsung padaku,aku ingin tau apa papa akan berani mengatakan yang sejujurnya soal ibu kandungku" jawab Sabrina sedikit berbohong ,tapi Risa pun percaya karena memang menurut Risa lebih baik Erlangga lah yang menceritakannya pada Sabrina

"Baiklah sayang,Tante janji tidak akan mengatakan pada papa mu soal ini,tapi kamu juga harus janji pada Tante kalau kamu akan baik2 saja dan menjadi wanita kuat seperti mama kamu " Sabrina pun mengangguk

"Tante ,Tante mau kan nanti kalau ada waktu antar aku untuk ke makam mama kandungku?"

"Tentu saja sayang, kamu juga harus tau kamu masih punya om dari mama kamu,karena mama kamu punya seorang adik laki2 "

"Om? Apa dia tau kalau mama punya anak dari papa? Kenapa dia tidak pernah ada datang kerumah Tante" Risa pun menghela nafasnya dengan kasar, dia ingat gimana dulu Erlangga dan adiknya Kinanti bertengkar setelah kematian Kinanti,adiknya Kinanti yang bernama Samy sangat marah dengan kematian Kinanti dan beranggapan itu semua gara2 Erlangga telah mengkhianati kakak nya ,sehingga membuat Kinanti berubah menjadi pemurung sampai akhirnya pendarahan hebat yang mengakibatkan kehilangan nyawanya

"Tante? " Seru Sabrina mengagetkan Risa

"Om kamu namanya Samuel tapi dia biasa dipanggil Samy,tante nggak tau dia dimana sekarang apa sudah menikah apa belum"

"Tapi kenapa om Sam tidak pernah datang untuk melihatku Tante?"tanya Sabrina dengan penasaran ,tapi dia senang karena masih ada saudara dari keluarga mama nya

"Setelah Kinanti meninggal,papa kamu sangat hancur , lalu Samy datang untuk mengambil kamu tapi papa kamu tidak mengijinkan sampai akhirnya mereka bertengkar dan disitu tiba2 saja mbak Shofia datang diantar suster dia mengatakan kalau anak yang dilahirkan mbak Kinanti juga ikut meninggal ,mas Erlangga tentu saja kaget tapi mbak Shofia mengatakan pada mas Erlangga kalau tidak mengatakan itu Samy pasti akan mengambil kamu tentu saja mas Erlangga tidak mau karena kamu ada lah satu2 nya bukti cinta mas Erlangga dan mbak Kinanti,dan entah bagaimana mbak Shofia mendatangkan bayi yang sudah meninggal kehadapan Samy, disanalah Samy membawa bayi itu yang entah bayi siapa,dan sampai sekarang samy tidak tau kalau anak mbak Kinanti masih hidup" ,Sabrina pun semakin marah mendengarnya ,Shofia sudah merebut papanya dari mama nya dan juga memisahkan om dan keponakanya

"Tapi kenapa papa begitu tega Tante,bagaimanapun dia om kandungku keluarga dari mama ku harusnya papa tidak menuruti apa yang dikatakan oleh mama Shofia " seru Sabrina dengan marah

"Tante tau sayang,dulu pun almarhum nenek kamu sudah mengingatkan papa kamu tapi papa kamu terlalu takut kehilangan kamu ,kamu jangan membenci papa kamu ,karena dia begitu sangat menyayangi kmu "

"tapi dia om aku Tante,aku harus cari om Sam Tante "

"Iya nanti Tante bantu kamu untuk cari om kamu,kamu tenang ya sayang "

"Tante sudah mau jam 7 aku pamit pulang dulu,terima kasih buat semuanya Tante"

"Kamu yakin mau pulang sendiri ? Udh gelap apalagi kamu pake motor"Risa terlihat sangat khawatir

"Tante nggak usah khawatir aku pasti baik2 aja lagian masih jam 7 belum malam jalan pun masih rame, nanti aku kabarin Tante kalau udah nyampe rumah "

"Ya sudah kalau begitu,kamu hati2 ya jangan berhenti kalau ad orang yang mencurigakan segera pulang " lalu Risa pun mengantarkan Sabrina ketempat parkir setelah mendapati motornya Sabrina pun pamit kepada tantenya ,Risa menatap kepergian Sabrina dengan cemas...

******

Sabrina melajukan motornya dengan kecepatan sedang dia mengabaikan telpon dan SMS dari papanya dari tadi papa nya terus menanyakan dirinya ada dimana dan menelpon terus berkali2, Sabrina benar2 butuh waktu sendiri setelah mengetahui semuanya, pertanyaan2 yang selama ini ada dikepalanya soal sikap mama Shofia yang pilih kasih ternyata karena memang dirinya bukan anak kandungnya

setelah sampai dirumahnya Sabrina melihat papa ,mama Shofia dan Sherina ada diruang keluarga mungkin mereka menunggu kedatangan Sabrina ,melihat Sabrina pulang papanya pun langsung memeluk Sabrina ,Erlangga begitu takut kehilangan Sabrina

"Kamu dari mana sayang? Kenapa kamu nggak angakat telpon papa?" tanya Erlangga

"Tadi aku lagi dijalan pa,jadi tidak tau kalau papa menelpon "jawab Sabrina dengan berbohong sementara sherina dan mama Shofia hanya diam bahkan terlihat sekali raut wajah mama Shofia sangat kesal melihat Sabrina kembali pulang

"Ya sudah yang penting kamu baik2 aja dan kamu sudah pulang ayo kita makan malam dulu,tapi kamu bersih2 dulu nanti papa tunggu "

"Pah.. Ini sudah jam berapa? Kita makan duluan aja biar nanti Sabrina menyusul " seru mama Shofia tapi Erlangga tidak mengabaikan ucapan istrinya

" Papa makan duluan aja ,nanti Sabrina menyusul pah" ucap Sabrina

"papa tunggu kamu nak, kalian kalau mau makan duluan makan aja ,papa nunggu Sabrina .ayo nak papa antar kekamar kamu " ajak Erlangga

"Pah nggak usah,aku sendiri aja kekamar" Sabrina benar2 tidak nyaman melihat tatapan tajam dari mama Shofia bukan karena Sabrina takut tapi karena merasa sangat risi

"Ya sudah kalau begitu nanti kamu turun ,papa juga ingin bicara sesuatu pada kamu " Sabrina pun cuma mengangguk lalu Sabrina pergi kekamarnya tanpa menyapa mama Shofia dan Sherina ,Shofia pun berdecak dengan kesal

"Aku fikir dia minggat setelah tau kalau dia bukan anak kandungku tapi kenapa dia malah balik lagi " kata Shofia dalam hatinya dengan kesal

"Ayo mah pah, aku udah lapar " ajak Sherina

"Ayo pah liat anak kita sudah lapar biarkan saja Sabrina nanti menyusul " ajak Shofia

"Sayang kamu makan duluan aja ya sama mama kamu,papa tunggu Sabrina " sahut Erlangga pada Sherina ,erlangga masih merasa marah pada Shofia makanya dia masih mengabaikan istrinya

" ya udh pah,ayo mah kita makan " Sherina pun menarik mama nya meninggalkan papa nya diruang keluarga

Erlangga meraup wajahnya dengan kasar ,dia merasa bingung harus berbuat apa ,sekarang Sabrina pasti sudah tau kalau Shofia bukan ibukandung nya ,Erlangga pun membuka dompetnya dan mengeluarkan sebuah Poto ,Poto dirinya bersama Kinanti dulu saat mereka masih berseragam abu2

"Sayang nya mas, apa ini saatnya mas mengatakan pada putri kita soal kamu ? " ...