NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 ( Awal dari semuanya)

Valencia membuang mawar merah yang diberikan Alex padanya. Setelah jam istirahat kedua, Valencia pergi menuju tempat favoritnya yang berada di lantai paling atas gedung sekolahnya. Valencia sudah menyiapkan satu batang rokok dan korek api di sakunya.

Valencia menaiki anak tangga satu persatu, dia mengernyit saat melihat Felix yang sudah berada di tempat ini sebelum dirinya. Pria itu sedang menatapnya sembari bersandar ke dinding.

“Kau disini?” Ucap Valencia singkat.

Tidak ada jawaban.

“Apa kekasihmu itu tidak mencarimu?” Ucap Valencia lagi.

Tetap tidak ada jawaban.

Valencia tersenyum tipis untuk menanggapi sikap tidak sopan Felix kepadanya. Ia duduk di sebuah kursi panjang yang berada di sudut tempat ini. Ia meletakan rokok di mulutnya, sementara tanganya sudah bersiap dengan korek api untuk membakarnya.

Belum sempat rokok itu terbakar, Felix sudah lebih dulu merebutnya. Valencia terbelalak saat rokoknya di buang begitu saja olehnya, ia sampai menatapnya tak percaya.

“Apa yang kau lakukan!” Teriak Valencia sedikit marah.

“Sudah ku bilang berhenti merokok” ucap Felix sembari duduk di samping Valencia.

“Memangnya kau siapa?” Ucap Valencia.

“Aku ketua kelasmu” ucap Felix.

Valencia hanya meliriknya sekilas. Sebelum akhirnya ia melepaskan cardigan yang dipakainya, ia juga membawa sebuah kipas manual untuk mengipasi dirinya sendiri.

“Kau adalah murid kesayangan, apa kau tidak masalah jika ada yang melihat kita bersama di tempat ini?” Ucap Valencia.

“Kau bisa tenang, yang datang ke tempat ini hanya dirimu” ucap Felix.

“Kurasa Alex sebentar lagi datang, karena aku akan menghubunginya sekarang juga” ucap Valencia membuka ponselnya.

Dengan cepat Felix segera mencengkeram tangan Valencia, membuat Valencia terkejut. Ia segera menutup kembali ponselnya dan matanya beralih menatap Felix yang bersikap tidak biasa.

“Apa kau menyukaiku?” Ucap Valencia.

“Tidak” ucap Felix.

“Baiklah. Tapi sikapmu seperti menunjukan bahwa kau tertarik padaku” ucap Valencia, dan kali ini Felix terus terdiam.

“Mau berselingkuh denganku?” Ucap Valencia lagi, membuat Felix menatapnya tak percaya.

“Jangan konyol!” Ucap Felix dengan senyum tipis diwajahnya.

“Aku tidak akan pernah berselingkuh dari kekasihku, karena aku tidak ingin kehilangannya” ucap Felix.

“Ucapan dan tindakanmu sungguh sangat berbeda. Bukankah kau sengaja membuat Lisa ketinggalan bus saat itu?” Ucap Valencia sembari terkekeh.

Felix kehabisan kata-kata, ia tidak bisa menjawab ucapan Valencia. Karena semua itu memang benar, dan sudah ia lakukan dengan sengaja, bahkan Felix dengan sadar melakukan itu semua.

“Kau disini?” Ucap seorang pria berjaket jeans.

“Raymond? Ada apa?” Ucap Valencia dan bangkit dari duduknya.

Raymond seperti terkejut dengan adanya Felix di tempat seperti ini dengan Valencia. Dia berulangkali mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya, tapi tetap saja yang ia lihat adalah Felix.

“Kenapa kau akrab dengannya?” Ucap Raymond.

“Dia ketua kelas, jadi dia banyak meminta tanda tanganku” ucap Valencia berbohong.

“Baiklah, aku hanya akan memberitahumu. Bahwa akan ada perkelahian dengan sekolah sebrang” ucap Raymond.

“DD School?” Ucap Valencia memastikan, dan Raymond mengangguk.

“Kau ingin aku ikut karena disana juga ada gadis sepertiku? Karena kalian tidak ingin memukul seorang wanita bukan?” Ucap Valencia dan Raymond mengangguk lagi.

“Astaga!” Ucap Valencia sembari menghela nafasnya kasar.

“Terakhir kali aku berkelahi dengan Vivian, aku masuk rumah sakit selama tiga hari kau ingat itu!” Ucap Valencia pada Raymond di depannya.

“Tolonglah, hanya kau yang mampu melawan Vivian” ucap Raymond memohon.

“Baiklah, aku akan bergabung dengan gengmu sehabis pulang sekolah” ucap Valencia mengusir Raymond secara tidak langsung.

“Baiklah, sampai nanti!” Ucapnya dan berlari pergi meninggalkan tempat ini.

Valencia kembali duduk disamping Felix yang sedang memejamkan matanya.

“Aku baru ingat, kau terkenal juga karena menang saat berkelahi dengan seorang gadis dari DD School?” Ucap Felix sembari membuka matanya.

“Kau mendengar semuanya? Astaga indra pendengaranmu sungguh berfungsi dengan baik” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

“Jangan pergi kesana” ucap Felix dengan sorot mata yang terlihat dalam.

Valencia terpaku melihat tatapan itu, sebuah tatapan kekhawatiran yang selama ini tidak pernah ia dapatkan. Felix seperti menahannya untuk pergi, ia seperti takut jika Valencia terluka.

“Kau kawatir denganku?” Ucap Valencia terkekeh.

“Aku ketua kelas, aku berhak melarangmu pergi” ucap Felix.

Valencia yang mendengar itu sontak tersenyum, ia berdiri dan meninggalkan Felix tanpa sepatah katapun. Valencia pergi menuju kelasnya dan mengambil tas miliknya, ia menuliskan surat izin dan memberikannya kepada Lisa.

“Tolong berikan ke ketua kelas. Aku ada urusan, aku harus izin pulang lebih cepat” ucap Valencia.

Belum sempat Lisa menjawabnya, Valencia sudah terlebih dahulu pergi. Valencia mengambil sebuah tongkat golf yang berada ruang perlengkapan olahraga. Dia telah kembali bertemu dengan senjata andalannya.

“Vivian, kita akan bertemu lagi” ucap Valencia dengan seringai diwajahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 17.00, di sebuah gedung kosong yang jauh dari keramaian.

Raymond dengan para anggota gengnya sudah babak belur karena berkelahi dengan geng DD School. Tidak pernah ada korban jiwa dalam perkelahian ini, perkelahian ini dilakukan hanya demi siapa yang terkuat dan siapa yang kalah.

“Apa kau melihat bagaimana keadaan Valencia?” Teriak Raymond kepada temannya.

“Kurasa dia memakai tongkat golf lagi, jadi dia akan menang!” Teriaknya.

“Aah gadis sialan itu!” Ucap Raymond sembari mengatur nafasnya.

Raymond sudah kehabisan tenaga, dia hendak mengibarkan bendera kekalahannya saat ini. Raymond tidak tahan lagi dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

“Kurasa kita butuh bantuan!” Ucap teman Raymond dengan wajah paniknya.

“Bantuan apa yang kau maksud bodoh! Semua anggota kita sudah sekarat disini!” Ucap Raymond.

“Valencia! Dia punya kekasih bernama Alex, jika kita menghubunginya dengan alasan Valencia, pasti dia akan cepat datang kesini” ucapnya.

Raymond terdiam karena berpikir bahwa itu adalah ide yang bagus, satu orang saja sudah cukup untuk membantunya. Karena tidak ada lagi yang mau bersedia dengan sukarela selain karena Valencia.

Raymond mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, ia mencari nomor Alex di dalam grup kelas. Ia akan memencet tombol ‘telepon’ tapi belum sempat ia memencetnya, tangannya sudah di cengkeram oleh seseorang.

“K-Kau? Kenapa orang sepertimu datang kesini?” Ucap Raymond tak percaya.

“Dimana Valencia?” Ucapnya dengan sorot mata yang tajam.

Raymond mulai tersenyum tipis sembari merencanakan sesuatu. Ia mulai berpikir untuk memanfaatkan momen ini. Ia kembali memasukan ponselnya kedalam saku.

“Bantu aku disini, setelah semuanya selesai maka aku akan beritahu dimana Valencia” ucap Raymond, dan berhasil mendapatkan tatapan tajam.

“Kuharap kau tepati ucapanmu itu brengsek!” Ucapnya dan pergi meninggalkan Raymond untuk memukul siapapun orang dari DD School.

“Dia?” Ucap teman Raymond tak percaya.

“Felix, kurasa di ada sesuatu dengan Valencia” ucap Raymond sembari menatap takjub kemampuan bela diri Felix di depan matanya.

Pukulan demi pukulan berhasil Felix layangkan dengan tangan kosong, seragam sekolahnya yang semula rapi sudah berantakan akibat gerakan memukul yang ia lakukan. Beberapa pukulan dari lawan juga berhasil membuat wajahnya babak belur, bahkan kaca mata yang selalu di kenakannya sudah terjatuh rusak tak berbentuk.

Raymond juga bangkit dengan semua temannya, dia mulai memiliki kepercayaan diri lagi untuk menang. Dia mulai memukul lagi dengan semangat baru, membuat perkelahian ini selesai dengan lebih cepat. Ditandai dengan berkibarnya bendera kekalahan dari DD School.

Felix dengan banyak luka diwajahnya pergi menghampiri Raymond, dia mengatur nafasnya sembari berdiri di depannya dengan berkacak pinggang.

“Cepat katakan dimana Valencia” ucap Felix langsung pada intinya.

“Kau ada sesuatu dengannya?” Ucap Raymond.

“Cepat katakan!!” Teriak Felix dengan ekspresi wajah yang mengerikan, membuat Raymond membeku di tempat.

“Dia berada di bangunan kosong di belakang, kau tidak perlu kawatir. Dia selalu mampu dan menang” ucap Raymond.

“Dia menang? Tapi bukan berarti dia tidak terluka brengsek!” Ucap Felix dan pergi berlari menuju tempat yang dimaksud Raymond.

Dengan wajah cemas, Felix mencari keberadaan Valencia di tengah banyaknya gadis yang terluka dan terjatuh di tanah. Ia bahkan mengabaikan rasa sakit disekujur tubuhnya demi mencari Valencia.

“Kau? Kenapa kau disini?” Ucap seorang gadis dengan banyak luka lebam diwajahnya, saat Felix menoleh kearahnya dia langsung mengenali Felix.

“Bukankah kau kekasih Lisa? Ada apa kau disini?” Ucapnya.

“Kau siapa?” Ucap Felix.

“Aku Vivian, hubungan kalian cukup terkenal sampai sekolah kami” ucapnya dengan senyum tipis.

“Dimana Valencia?” Ucap Felix.

“Oh? Kau justru mencari Valencia? Sungguh mengejutkan!” Ucap Vivian.

“Cepat katakan dimana dia?” Ucap Felix dengan wajah datarnya.

“Dia sedang merokok disana, lagi-lagi dia mengalahkanku” ucap Vivian dengan senyum lebarnya.

Felix mengabaikan ucapan Vivian, dia segera berjalan cepat menghampiri Valencia. Langkahnya terhenti saat dari kejauhan dia mulai melihat Valencia yang sedang duduk sembari memandangi danau di depannya.

“Sudah kubilang jangan datang!!” Bentak Felix sembari menarik tangan Valencia untuk menghadap kearahnya.

Dan terlihatlah wajah Valencia yang terluka, dengan goresan luka di tangan dan terdapat darah disana. Felix tidak melihat goresan apapun diwajah saat dia mengeceknya. Dan dia bernafas lega, karena menurutnya wajah adalah sesuatu yang paling penting untuk seorang wanita.

“Jangan kawatir, aku dengan Vivian sudah sepakat untuk tidak menggores wajah” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

“Dan kenapa justru kau yang terluka seperti itu?” Ucap Valencia saat menyadari banyak luka diwajah dan tangan Felix.

“Itu tidak penting sekarang, yang terpenting sekarang aku akan membawamu pulang” ucap Felix dan hendak menarik tangan Valencia.

Tapi Valencia segera menepisnya. Membuat Felix menatap kearahnya.

“Kenapa?” Ucap Felix singkat.

Valencia tidak menjawabnya, dia justru menarik dasi Felix yang sudah berantakan agar semakin dekat dengannya. Sementara Valencia berjinjit sembari mengecup bibir Felix dengan lembut, detik selanjutnya Felix mendorong Valencia untuk menjauh.

Felix menatap Valencia sedikit lebih lama, ia merasakan suatu getaran yang aneh di ditubuhnya. Dan di luar dugaan, Felix mulai mencium bibir Valencia. Bukan hanya sebuah ciuman, tapi Felix mulai melumatnya. Valencia yang awalnya terkejut, pada akhirnya ia mulai membalas ciuman itu. Sehingga ciuman itu berubah menjadi ciuman yang panas.

“Akhirnya aku mendapatkanmu” batin Valencia.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!