Season 1.
Kecelakaan mengakibatkan Valendra hilang ingatan membuat ia tidak tahu siapa dirinya maupun keluarganya. Terlunta dijalan dan akhirnya bertemu dengan kakek Arka sebagai sang penolong. Entah ini berita bahagia atau tidak , ketertarikan Valendra pada Anindiya, cucu pertama kakek Arka bersambut. Kakek Arka menjodohkan Valen dengan Anin, walau keluarga yang lain tidak setuju. Sepeninggalnya kakek, hinaan demi hinaan harus ditelan oleh Valen, walau istrinya tetap berusaha menguatkan suaminya itu. Tak dinyana, identitas asli Valen menampar semua orang yang dulu menginjak injak Valen. Bahkan mereka harus bertekuk lutut pada Valen. Siapakah Valen sebenarnya?
Season 2.
Dendam berlanjut? Wilhelmina Chalyondra Weston, anak perempuan satu satunya dari Valendra Weston dan Anindya Bagaskara akan dinikahi oleh Gustav Alexandro Dimitri anak dari Billy Weston dan Tiara Dimitri, apakah karena ingin membalas dendam ? Sesuatu terkuak, silahkan nantikan kelanjutannya!Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RSMM 25.
Saat selesai berbincang dengan Valen, Erik langsung menutup sambungan teleponnya.
Dia melihat ada seseorang yang ia kenal memasuki kafe Au Lait, sesorang itu adalah anak buahnya, seorang pekerja lepas dan undercover agen yang sering ia sewa untuk kepentingan penyelidikan.
Erik ada di kafe itu karena baru saja ketemuan dengan salah seorang perawat yang ia tanam di sekitaran ruangan rawat inap nenek Arka, dan ia baru saja mengambil bukti bukti dan juga menyerahkan pembayaran setelah selesai menjalankan tugasnya.
"Aneh, kenapa Vino ada disini? Ini pasti dia akan ketemuan sama calon kliennya, ah sudahlah aku ga usah ganggu dia, aku juga sudah mau pulang, lagian aku lagi nggak butuhin dia jjuga!" gunam Erik dengan lirih. erik hendak keluar tanpa menegur Vino, tapi kemudian ia melihat sesuatu yang membuatnya harus berbalik masuk ke dalam ruangan Kafe lagi.
"Eh loh, kok ada There? Aku mesti sembunyi dulu. Siapa tahu ada hal besar yang bisa aku dapetin." kata Erik yang langsung duduk di pojokan kafe, sebenernya dekat dengan tempat Vino duduk tapi ia menghadap ke arah dalam kafe sehingga ia tidak terlihat wajahnya.
Ia bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang Vino dan There katakan, ia bahkan mengaktifkan spy kamera untuk menangkap perbincangan Vino dan There, sebagai bukti.
"Asek tenyata dia minta Vino menyelidiki Valen, ha ha ha luar biasa ini bener bener low effort dan low risk beneran nih." gunam Erik sangat lirih.
Setelah There balik ia langsung mendekati Vino d.an memukul lengannya dengan keras
"Sakit goblog!!" kata Vino dengan nada keras.
"Eh bos! Ada apakah gerangan?"
"Sudah berani melawan aku?"
"Gak berani dong bos! Tapi maksudnya apa ya? Aku gak pernah melawan dengan bos!" katanya dengan takut takut.
"Kamu menerima job yang berlawanan dengan aku."
"Maksudnya pencarian Valen ini?" tanya Vino sambil menyodorkan amplop yang ia terima, dan laki laki itu hanya mengangguk tanpa mengambil amplop coklat yang disodorkan Vino kepadanya beserta uang yang tadi diberikan oleh There.
" Bos, aku tidak tahu menahu tentang itu. Tapi tenang saja aku akan membatalkan misi ini." kata Vino sambil mengangkat ponselnya hendak menelepon nenek Arka untuk membatalkan tugas itu.
"Jangan!! aku malah senang kalau yang terima job ini adalah kamu jadi aku gak perlu susah untuk mendapatkan undercover agen lainnya. Tapi kamu akan bekerja sesuai dengan draft yang aku miliki dan kamu tinggal menuruti skenario yang aku buat, easy kan seperti biasanya? Low risk dan low effort." kata Erik sibuk menekan tombol di ponsel yang ia milki, mungkin ia sedang menghubungi klien yang dimaksud.
"Oke bos! Kirim aja draftnya seperti biasa."kata Vino sambil memasukan amplop berisi uang dan data data dari Valen yang tadi ia terima dari There.
"Enak kan? Kamu dapet kanan dan kiri kan?"
"ha ha ha jelas dong! Jangan lupa kalau selesai bisa langsung dapat tamparan duit dari kanan dan kiri."
"Tenang aja, aku akan mengirim duit itu ke rumah kamu seperti biasa."
***
" Kamu sudah balik?.Gimana pertemuannya dengan Vino?" tanya nenek dengan wajah sumringah. Ia tahu Vino selalu bertindak extra cepat. Selalu bisa diandalkan, hanya mungkin kali ini nenek kalah dengan keberuntungan rivalnya yang ternyata lebih dari ekspektasinya.
" Sesuai rencana. Biasanya kita tahu dalam berapa lama?" tanya There dengan ketus, ia ingin segera merebut apa yang Anin miliki.
" Tenang paling Vino akan memberikan feedback paling lama besok pagi." kata nenek dengan suara senang karena saya sudah tidak sabar juga untuk mendapatkan kabar dari Vino.
" Oke kalau begitu aku akan pulang dulu Nek! Ini sudah malam juga, kalau misalkan Vino ngabarin berarti dia langsung telepon nenek gitu ya?"
" Tentu kamu tidak usah khawatir tentang itu!" kata nenek dengan wajah sumringah, memang sepertinya tidak sakit apa apa dia hanya mencoba untuk mendapatkan simpati dari orang-orang melalui pingsannya dia kemarin.
" Dan kayaknya besok nenek sudah pulang dari rumah sakit. Nenek sudah tidak sabar untuk melihat besok ketika surat legalitas itu keluar dan Anin melaksanakan tugasnya. nenek sudah tidak sabar untuk menikmati kontrak satu miliar itu. dan tentu saja, orang yang menikmati keuntungan dari kontrak itu adalah nenek." lanjut nenek dengan nada bersemangat.
"There berharap kalau nenek cepat beraktifitas kembali, aku bosan kalau nggak ada nenek. Kita kan partner in crime." kata There dengan nada datar. Dia berpamitan dengan nenek untuk langsung pulang.
Di tengah jalan menuju ke arah parkiran mobil, ia masih berpikir tentang Anin. Dia merasa kalau Anin itu sangat beruntung. karena Vallen itu kalau dilihat lihat sangat tampan, There merasa kalau memang Vallen itu adalah pewaris tunggal dari Weston grup, maka Vallen itu adalah kartu As.
There juga tahu bahwa selama ini Anin belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan Vallen kemungkinan memang karena Valen itu tidak menyukai Anin dan dia menerima Perjodohan itu hanya karena ingin balas budi saja sama kakek Arka.
" Aku akan bisa mendapatkan Valen,dan membuat Vallen mencintai aku. Aku akan melakukan berbagai macam cara supaya Vallen bisa bertekuk lutut sama aku." Gunam There dengan lirih sambil nyetir pulang.
Apakah yang akan terjadi besok ya?
***
Keesokan harinya pun tiba, hari yang ditunggu-tunggu baik oleh Anin, Vallen maupun There.
Seperti biasa bangun dari tidur Anin langsung melakukan aktivitasnya sebagai seorang istri, yang menyiapkan Perlengkapan mandi buat suaminya, menyiapkan sarapan juga menyiapkan keperluan yang nanti akan ia bawa ke kantor Bagaskara.
" Mas, aku sudah menyiapkan semua keperluan kamu dan juga sarapan sudah ku bikin. aku harus segera ke kantor soalnya, Mas Aldi udah wa aku tadi menyuruhku segera ke kantor untuk menandatangani surat legalitas pengangkatan aku menjadi direktur pelaksana dan melakukan konferensi pers." kata Anin sambil membangunkan suaminya, tak Berapa lama Vallen langsung bangun dan segera ke kamar mandi.
" Tunggu Aku, aku akan ikut ke kantor Bagaskara grup." kata Vallen dari dalam kamar mandi. tentu saja kalian bakal ikut ke kantor Bagaskara grup karena ia ingin melindungi istrinya, dia sudah tahu Langkah apa yang harus dilakukan. Karena nenek melakukan kecurangan atas surat legalitas untuk pengangkatan Anin sebagai Direktur pelaksana. Pantas aja kemarin Vallen merasa hatinya tidak enak saat nenek pasrah saja dengan pengangkatan Anin sebagai Direktur pelaksana, Padahal selama ini dia selalu menghalang-halangi Anin naik ke posisi itu.
Vallen sangat yakin bahwa Aldi sebenarnya tidak melakukan kecurangan atau tidak tahu-menahu tentang hal ini, dan kemungkinan ini adalah settingan dari nenek supaya Aldi menaruh klausul tentang pembatasan kuasa Anin terhadap Bagaskara grup.
.
.
.
TBC
readers, hari ini bakal up 2, apakah identitas valen akan terungkap sekarang? Akan dishare di episod habis ini... jangan lupa like dan vote ya... biar semangatttttt... happy reading.