Rahasia Sang Menantu Miskin
Ballroom hotel Bagaskara grup, malam ini nampak di dekor dengan lampu lampu hias yang mewah dan megah.
Banyak juga ucapan selamat ulang tahun yang bertebaran di sisi kanan dan kiri dari lobi Hotel Bagaskara.
Ini semua karena pemilik Hotel Bagaskara grup yaitu Ny. Arka Bagaskara berulang tahun yang ke 69 tahun, dan untuk memperingati hari ulang tahunnya itu, Bagaskara tribe mengadakan perayaan ulang tahun yang meriah dan juga mewah. Sekalipun mewah dan meriah, pesta perayaan itu dilakukan dengan tertutup, hanya pihak keluarga dan teman serta rekan bisnis dekat saja yang diundang ke acara pesta ulang tahun itu.
Tentu saja semua anak, menantu dan juga cucu, hadir disana untuk memperingati ulang tahun dari nyonya Arka Bagaskara, maklum semenjak kakek Arka meninggal setahun yang lalu, semua warisan jatuh kepada Nyonya Arka Bagaskara yang sering dipanggil nenek oleh anak dan cucu nya, sedangkan anak dan cucunya juga sering mengambil hati nenek Arka supaya mereka selalu mendapatkan sokongan dana dari nenek.
Tentunya di perayaan ulang tahun nenek kali ini, kedua anak Ny, Arka ada disana, anak pertamanya, yaitu : Eka dan istrinya Yulia, juga anak keduanya, Dewa dan istrinya Anna. Mereka saling mengambil hati nenek Arka dengan hadiah yang mewah dan juga mahal.
Bahkan bukan hanya anak anaknya, cucu menantu pun turut andil mengambil hati sang nenek.
“Nek, aku bawain hadiah buat nenek. Ini tas dengan merk yang nenek suka, Lana Marks Cleopatra, tas ini hanya di produksi 1 buah dalam setahun loh!” kata Allan, suami dari There, anak perempuan semata wayang dari Dewa dan Anna.
Anna langsung membulatkan matanya dan berkata. “Ya ampun, Ma! Itu limited editon loh, kabarnya tas itu terbuat dari kulit alligator berwarna metalik dan ada taburan 1500 butir berlian serta 18 karat emas putih, bahkan harganya mencapai 3,7 millar rupiah. Wow hadiahnya keren bangettttt!! Emang menantu kami terbaik deh.” Kata Anna sambil melirik pada keponakannya yang dari tadi hanya bisa menunduk saja melihat hadiah yang mahal dan mewah yang diberikan oleh keluarga dan juga rekan bisnis dari nenek Arka.
Nenek Arka hanya bisa tersenyum bahagia saat melihat hadiah
yang mewah dan mahal yang diberikan kepadanya. Suasana yang ada di tempat itu sangat harmonis dan bahagia.
“Lalu bagaimana dengan Valendra? Menantunya Kak Eka? “ sindir Dewa dengan sinis, ia tahu kekalahannya dari Kakaknya Eka adalah bahwa kakaknya memiliki 2 orang anak, Anindiya dan adiknya Devano, tapi Devano sekarang posisinya sedang bersekolah di luar negri, sedangkan Anindiya sudah menikah dengan Valendra, pemuda miskin yang dijodohkan dengan Anin, oleh mendiang kakek Arka sebelum kakek Arka meninggal.
“Pastinya dia juga membawa hadiah kan?” tanya Anna dengan sarkas,
ia membenci Valendra yang di sayangi oleh mendiang kakek Arka. 3 tahun yang lalu, kakek menemukan Valen yang terluka di jalan, karena saat kecelakaan ia kehilangan ingatan, jadi tak ada yang diingat olehnya, kemudian karena iba, kakek Arka merawat Valen dan membawanya pulang.
“Nenek, Valen dan Anin juga bawa kado buat nenek.” Kata Valen dengan percaya diri.
“Coba, ma! Dibuka dulu hadiahnya. Jangan jangan menantu kak Eka memberi kotak hadiah kosong.” Kata Dewa dengan sinis.
“Valen memberikan kado syal buat nenek, sekarang sudah musim
hujan, syal ini bisa menghangatkan nenek di musim seperti ini.” Kata Valen dengan tenang.
Seluruh keluarga Bagaskara tercengang, di saat yang lainnya
berlomba untuk memberikan hadiah yang terbaik dan termahal untuk sang nyonya besar agar menyenangkan hatinya, tapi menantu miskin yang masih nunut hidup di keluarga Bagaskara itu malah memberinya syal murah yang mungkin dibelinya di pinggir jalan. Semuanya jadi memandang Valen dengan tatapan mencemooh.
Setahun yang lalu sebelum kakek menghembuskan nafasnya yang
terakhir kali, ia bersikeras untuk menikahkan Valen dengan Anin, yang adalah cucu tertua Bagaskara. Saat itu Valen yang dirawat oleh kakek tidak ubahnya sebagai pengemis di keluarga Bagaskara, karena ia hidup dari belas kasih kakek Arka. Setelah keduanya menikah, kakek bisa meninggal dengan damai, tapi tidak demikian dengan seluruh keluarga Bagaskara yang selalu memikirkan cara untuk menyingkirkan Valen.
Valen tetap bertahan disana karena ia menyukai Anindiya, istri yang dijodohkan kakek kepadanya. Ia memuja wanita cantik yang baik hati itu. Berbeda dengan saudara sepupunya yang berhati busuk, Anin itu berhati mulia sama seperti kakek Arka.
“Brengsek kamu! Dasar cucu mantu miskin! Kamu ga tahu ya kalau saya alergi dengan kain sintesis murahan macam seperti ini? Bukan malah menghangatkan tapi malah bisa bikin leher aku jadi gatal gatal.” Kata nenek Arka dengan marah sekaligus kesal, dari sejak suaminya mengambil Valen di jalan, ia sudah tidak setuju, apalagi ketika suaminya bersikeras menikahkan cucu sulungnya itu dengan laki laki tak bermartabat macam Valen.
“Tapi Nek, mas Valen membelinya di Mall ekslusif dan itu juga bermerk loh Nek!” bela Anin saat neneknya mencaci suaminya. Anin juga menarik tubuh suaminya ke samping, agar nenek tidak semakin marah melihat Valen.
“Ha ha ha, lihatlah Re, masa Valen hanya memberi syal sama nenek yang harganya ga nyampe sejuta, mana bisa dibandingkan dengan hadiah abang yang harganya miliaran.” Kata Allan mencemooh sambil mengedipkan matanya kepada Anin secara sembunyi sembunyi, karena dulunya emang Allan menyukai Anin.tapi karena Anin sudah dinikahkan dengan Valen ia akhirnya menikahi There, sepupu Anin yang tergila gila padanya.
“Ish, dasar Anin! Suaminya cuman ngasi syal murahan aja sombong, bilang belinya di mall.”cibir There dengan wajah menghina kepada Anin dan Valen.
“Bener Re! Eh Valen, kita kan sama sama cucu mantu nenek Arka, tapi kamu bener bener malu maluin Anin deh! Padahal Anin itu anggun dan bisa cari duit. Makanya jadi laki laki itu kerja! Jangan cuman bisanya morotin uang istrinya saja.” Ejek Allan dengan nada sarkas.
“Usir aja Ma! Sampah macam ini harus dikeluarkan dari tempat
ini dengan segera. ” kata Dewa dengan nada kesal yang dibuat buat.
“Tuh mantu kamu yang memalukan.” Kata nenek kepada Eka, anak
sulungnya dengan sarkas.
“Suruh suamimu keluar segera sebelum papa menyeret Valen
keluar.” Kata Eka kepada Anin dengan suaranya yang berat dan berwibawa. Anin langsung menarik suaminya untuk mengajaknya keluar bersama.
“Aku ikut sama kamu, mas!” kata Anin sambil menggandeng tangan suaminya.
“Kalau kamu ikut sama dia, kamu tidak akan papa anggap anak lagi.” Desis papa Eka dengan suara lirih. Tapi Valen bisa mendengarnya dengan jelas perkataan papa mertuanya itu, lalu ia mengkode istrinya untuk melepaskan tangannya sambil berkata tanpa suara agar istrinya tidak mengkhawatirkannya.Lalu sebelum istrinya tambah khawatir, ia berbalik dan.berjalan keluar diiringi dengan cemoohan saudara yang lain, bahkan Allan melemparkan uang 10 ribu rupiah yang sudah diremas remas ke badan Valen layaknya Valen seorang pengemis. Tapi tentu saja Vallen mengacuhkan segala perlakuan dari keluarga Anindya itu.
Sesampainya di lobby, Valen melihat ada sebuah mobil mewah yang berhenti di hadapannya. Valen heran siapakah laki laki yang turun dari mobil itu, karena laki laki itu malah menunduk dan memberi hormat kepadanya.
“Tuan muda, nama saya Revan, saya dikirim oleh ayah tuan untuk membawa tuan muda pulang ke rumah.” Katanya dengan penuh hormat.
“Ayah? Saya tidak ingat apa apa!” katanya menghindar, selain karena dirinya memang mengalami amnesia saat kecelakaan tentu saja ia tidak akan mau meninggalkan istrinya yang cantik dan baik hati, bagaimana pun perlakuan keluarga istrinya kepadanya.
“Tuan muda, ayah tuan bernama Willy Weston, pemilik Weston grup yang terkenal juga terkaya se Asia. Tuan Willy sudah menduga kalau tuan pasti tidak ingin pulang, walau keluarga Bagaskara sering menghina tuan muda.”
“Bagaimana kamu tahu?”
“Ya kami sudah menyelidiki semuanya, kami tahu kalau tuan muda hilang ingatan karena kecelakaan. Kecelakaan itu di buat oleh paman tuan muda yang ingin supaya kekayaan Weston grup turun kepada dirinya. Dan tuan Willy juga sudah tahu perlakuan keluarga Bagaskara kepada tuan muda, dan itu membuat tuan Willy sedih. Tapi tenang saja tuan muda, tuan Willy sudah menyediakan uang sebesar 20 milliar rupiah untuk kebutuhan hidup tuan muda bersama dengan nyonya Anin, dan akan mewariskan Weston grup, perusahaan terbesar se Asia kepada tuan muda. Silahkan tuan muda ikut saya untuk menanda tangani surat surat perusahaan yang diwariskan kepada tuan muda.”
“Bagaimana saya bisa? Saya kan..”
“Tenang tuan muda, saya ditunjuk oleh tuan Willy untuk mendampingi tuan muda menjalankan semua bisnis di Weston grup.”
“Dan ayah saya?”
“Tuan muda akan bisa menemuinya sekarang.”
“Baiklah, saya akan menemuinya sekarang, tentu saya juga ingin tahu semua bukti buktinya.”
“Silahkan naik mobil tuan, saya akan mengantar tuan muda sekarang.”
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Adi top Adi
masih sama s3perti cerita yg lain...
tp ng pa2.. namanya jg hiburan...
2024-04-22
1
Mr. EL
saya tidak terlalu mengerti tapi saya me-like karya anda Krn menghargainya
2024-02-17
0
Sahdia Harahap
bagus ceritanya Thor, tapi aku baru baca udah lupa aja sama nama-nama tokoh nya. susah ngingat nya.
2023-12-05
0