Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...
Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi Elang
"Kasian nak Elang, dia udah ga punya ibu. Bapaknya menyalahkan nak Elang, karena kelahirannya menyebabkan kematian ibunya. Karena itu, bapaknya tak segan-segan menyiksa Elang. Nak Elang cerita, kalo bapaknya jadi pemabuk sejak kematian ibunya. Bahkan ada tetangga nak Elang, yang menceritakan... Kalo saat nak Elang berusia 2 tahun, di seret dari dalam rumah. Dan dibiarkan di luar dalam keadaan hujan besar. Nak Elang juga pernah di kurung, dan tak diberi makan selama 3 hari. Beruntung ada warga yang menemukannya, sehingga ia sempat tertolong dan dibawa ke rumah sakit." kedua maya mak Nung berkaca-kaca, ia menundukkan kepalanya.
Bila mengingat tangisan Elang, saat anak itu menceritakan kisah hidupnya. Mak Nung pasti menangis, apalagi melihat tubuh Elang yang sangat kurus. Juga banyaknya luka di tubuhnya, baik luka lama maupun luka baru. Mak Nung sengaja masak banyak setiap, lalu ia kirim kan pada Elang.
Meski Elang sering menegur mak Nung, untuk berhenti mengirim makanan padanya. Namun mak Nung, tak pernah mengindahkan ucapan Elang. Karena itulah, Elang pun sering memberikan uang atau bahan makanan pada mak Nung.
Sudah 2 bulan ini, mereka hidup dengan kontrakan berdampingan. Saling berbagi dan saling bercerita kehidupan mereka, mak Nung sudah menganggap Elang. Seperti cucunya sendiri, ia menyayanginya layaknya seorang nenek pada cucu kandung.
"Dua bulan hidup nak Elang tenang, bahkan mak juga lihat tubuhnya yang sudah mulai berisi. Tapi semalam...
FLASHBACK
'JADI LU SEMBUNYI DI SINI ANAK SIALAN, LU ENAK MAKAN TIDUR DI SINI. GUE KELAPARAN SENDIRI, MANA DUIT LO HAH?!' mendengar teriakan dari kamar Elang, mak Nung gegas keluar. Namun sayang, pintunya terkunci. Mak Nung menggedor pintu, meminta untuk di buka.
Namun nihil, pintu itu tak terbuka. Mak Nung menangis, saat mendengar suara pukulan dan jeritan dari dalam.
'AMPUN PAK... AMPUUUNN. ELANG CUMA INGIN HIDUP TENANG PAK, ELANG CAPE DI PUKULIN BAPAK TIAP HARI.'
'BERANI LO YA MA GUE, UDAH BERANI BANGKANG LU!!'
'SAKIT PAK, SAKIIITT... AMPUN PAAAKK' tubuh mak Nung makin bergetar
'BUKA PINTUNYA, BUKAAAA!!!' teriak mak Nung
Warga sekitar bukannya menolong, mereka hanya diam mendengarkan jeritan dari dalam rumah. Sampai...
BRAAKK
AAAAAAA
HENING
'NAK ELAAANG... NAAAAAKKK...' teriak mak Nung, seraya menggedor pintunya. Tak lama pintu terbuka secara kasar, dengan wajah pucat. Pria yang jadi bapaknya Elang, kabur menabrak tubuh mak Nung. Hampir saja mak Nung jatuh, kalau dia tak memegang kusen pintu. Mak Nung yang sempat, menatap wajah bapaknya Elang. Hendak memaki, namun pria itu langsung lari.
Karena khawatir dengan kondisi Elang, mak Nung tak peduli dengan kepergian bapaknya Elang.
"ELAAAAANG" teriak mak Nung, membuat warga langsung mendekat. Mereka terkejut, saat melihat kondisi Elang. Yang sudah mengeluarkan banyak darah di kepalanya, dan hancurnya meja kayu pendek. Yang di pakai Elang, untuk membuat kerajinan.
"TOLONG BAWA NAK ELANG KE RUMAH SAKIT, BUKAN HANYA DI LIHAT." bentak mak Nung, membuat salah satu warga segera mengambil motornya. Dia pun membawa Elang, dengan salah satu warga lain. Untuk menahan Elang, agar tak jatuh. Mak Nung segera menyusul, dengan warga lainnya yang punya motor. Setelah sebelumnya, ia mengambil uang simpanannya.
FLASHBACK OFF
"Astaghfirullah" Cahaya memegang dadanya, yang mendadak terasa nyeri. Sedangkan Chio, kedua tangannya sudah terkepal erat. Seharusnya tadi, ia bukan hanya menonjok sekali. Tapi benar apa kata kakak nya, seharusnya ia mengambil kunci inggris, untuk menghajar pria bajingan itu.
"Padahal mana ada bayi yang baru lahir, membunuh ibunya. Jelas-jelas bila itu adalah takdir, manusia seperti bapaknya Elang. Adalah manusia yang tidak bisa menerima, takdir yang Allah berikan. Dia hanya mencari kambing hitam, atas rasa sakit kehilangan istrinya. Benci banget gue, aaarrggghht."
Bugh
Saling kesalnya, Chio sampai memukul pintu mobil. Begitu juga dengan Cahaya, kedua tangan nya mencengkeram erat setir mobil.
Dia akan meminta orang suruhannya, untuk membuat pria itu cacat di dalam sel. Pria yang tak pantas hidup normal, setelah apa yang sudah ia lakukan pada putranya.
"Seharusnya emak jaga Elang, tapi emak ingat bila sudah membuat dagangan. Jadi emak pun berangkat, setelah nak Elang tertangani dengan baik. Saat kalian datang, itu emak belum lama sampai" ucap mak Nung
"Rumah sakit mana mak?" tanya Cahaya
"Rumah sakit xxx, di lantai 2 kamar kelas 3. Emak ga sanggup, kalo harus di kamar yang bagus." jawab emak, Cahaya mengangguk. Ia lalu menghubungi seseorang...
"Assalamu'alaikum dok, semalam ada korban KDRT yang bernama Elang. Usianya 15 tahun, luka di kepala karena hantaman benda tumpul."
'......'
"Tolong pindahkan dia ke lantai khusus keluarga Zandra, dia kenalan kami. Tolong tangani dengan baik, saya tunggu hasil pemeriksaannya."
'.....'
"Baik, terima kasih dok. Assalamu'alaikum"
Panggilan pun selesai, mak Nung di buat bengong dengan apa yang baru saja ia dengar.
'Siapa sebenarnya, anak-anak yang satu mobil denganku? Bagaimana bisa, dia dengan mudahnya memindahkan ruang rawat Elang?' Chio tersenyum, mendengar isi hati mak Nung.
"Emak tenang saja, Elang akan di tangani dengan sangat baik. Kalau bisa, emak juga berhenti jualan. Biar semua jadi tanggung jawab kami, keluarga Zandra." ucap Chio
'keluarga Zandra? Rasanya pernah dengar...'
"Tapi nak Chio, kalo emak berhenti jualan. Bagaiman emak bayar kontrakan dan juga berobat nak Elang?" tanya mak Nung
"Pokonya semua di tanggung kami, tempat tinggal biar Chio yang siapkan. Pokonya Chio hanya titip Elang, tolong rawat Elang. Seperti emak, merawat cucu emak sendiri. Selama Elang di rumah sakit, emak bisa jaga Elang. Di sana, emak disediakan ruangan. Atau kalau emak mau, ada ranjang lain di ruangan tempat Elang di rawat. Emak udah sepuh, sudah waktunya emak menikmati hidup. Bukan masih berjibaku, dengan batang dagangan. Boleh mak?"
Bukan tanpa alasan, meminta mak nung pindah dari kontrakan. Setelah mendengar cerita mak Nung, Chio bisa menyimpulkan. Bila mak Nung dan Elang, tinggal di lingkungan toxic.
"Nanti setelah Elang keluar dari rumah sakit, dan kondisinya sudah sangat baik. Saya akan mengajaknya kerja sama, biar Elang makin mengasah bakatnya. Tempat tinggal, biar kami yang sediakan. Percayalah, kehidupan emak Nung dan Elang akan lebih baik ke depannya. Dan kalian juga, takkan mendapat gangguan lagi dari bapaknya Elang." lanjut Cahaya, kedua mata mak Nung kembali berembun
Anak cucunya saja, tak ada yang peduli padanya. Bagaimana bisa, anak-anak yabg baru bertemu dengannya. Sepeduli ini, dengan kondisi tubuh tuanya ini.
"Apa kami tak merepotkan kalian?" tanya emak Nung, dengan suara bergetar.
"Tidak sama sekali mak, anggaplah kalian satu keluarga. Biar nanti Cahaya yang urus surat adopsi Elang, biar nama Elang ada di kartu keluarga emak. Emak ga keberatan kan??" jawab Cahaya, mak Nung hanya mengangguk. Karena tak kuasa mengeluarkan suara, dadanya terasa penuh.
Emak Nung mengangguk, membuat Cahaya dan Chio tersenyum lega.
'Alhamdulillah'
...****************...
Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️
Oohh... Hanya sekedar mengingatkan, karena ga semua suka sama cerita aku juga sama akunya. Apalagi aku yang nyablak banget, siapa tau menyinggung seseorang
Kalo semisal ga suka, mohon bangeeett banget banget. Mendingan jangan kasih rate, daripada kasih 1 atau 2 atau 3 atau 4. Karena itu beneran bisa jatohin retensi karya si aku, beneran bisa ancur banget. Apalagi judul baru
Aku cari cuan di sini, jadi kalo ga suka mending skip aja. Ok.... Terima kasiiihhh...
Dan terim kasih juga, buat kalian yang selalu dukung dan do'a in aku. Love you all guys....🥰🥰🥰🥰🥰🥰
lanjutttt mak
masih bocil udah pinter ngegombal🤣🤣
pasti zayd tambah cinta😘😍 karna cahaya keren badass sekali cocok lah sama zayd.. jangan di kasih cewek yg lemah ya maakkk😘
dasar Domi si gembul, makan terus. awas loh nanti jadi kayak gentong😅