NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:74k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Masih Adakah Kita?

Jantung Laura berdetak lebih cepat. Dia menatap berlian yang bertahta pada cincin dalam kotak. Mata Laura berkilat dengan dada yang bergemuruh.

Perempuan tersebut menatap Jordan sekilas. Laura menunduk dan berkedip, sehingga membuat air matanya meleleh. Dia menghapus butir bening itu diam-diam.

"Jordan ...." Perlahan Laura mengangkat wajahnya.

Laura tersenyum tipis, lalu menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Jordan masih setia menunggu jawaban Laura. Jantungnya kini bertabuh layaknya gendang perang.

"Jordan, jika saja hal ini kamu lakukan tujuh tahun lalu ... aku pasti akan sangat bahagia." Laura menunduk kemudian menggeleng.

"Sayangnya, kamu baru melakukannya sekarang. Aku rasa sudah terlambat." Laura kembali mengangkat wajah dan menatap Jordan dengan mata berair yang tak bisa lagi disembunyikan.

"Baiklah," ucap Jordan sambil memasukkan kembali kotak itu ke dalam saku celana.

"Aku sangat memahaminya. Aku terlalu lambat menemukanmu. Aku terlalu sibuk dengan duniaku tujuh tahun belakangan. Tapi, dunia yang aku bangun tujuh tahun lalu ...." Suara Jordan bergetar.

"Aku ingin membawamu masuk ke dalamnya, Laura. Aku sudah berdiri di atas kaki sendiri tanpa mengandalkan papa. Bukankah dulu kamu bilang aku ini anak yang manja dan bisa gonta-ganti wanita karena dukungan materi papa? Sekarang aku sudah berubah, Laura."

Laura kembali menghapus air mata yang mengalir pada pipinya. Dia membuang muka karena tak sanggup melihat kepedihan yang ditunjukkan oleh Jordan. Perempuan itu tidak ingin goyah dengan mudah.

"Aku baru saja gagal menikah. Aku butuh waktu untuk kembali merajut rasa percaya diri dalam membangun sebuah hubungan percintaan."

"Jadi, masih mungkin kita untuk bersama, kan?" tanya Jordan sehingga membuat Laura menatap ke arahnya.

"Entahlah, aku belum berpikiran ke arah sana."

Laura tak lagi ingin meneruskan percakapan tersebut. Dia memilih untuk balik kanan dan berjalan perlahan menginjakkan kaki pada rumput taman yang basah. Jordan pun tidak bisa berkutik dan memaksakan keinginannya.

"Sepertinya aku harus lebih bersabar." Jordan tersenyum kecut, kemudian berjalan mengikuti Laura.

 

"Mama, bolehkan aku main ke taman bersama Papa Jordan sore nanti?" tanya Leon kepada Laura yang sedang sibuk menyiapkan bekal untuknya.

Laura pun langsung menghentikan gerakannya. Dia kini mengalihkan tatapan kepada Leon. Sepasang mata bulat Leon berkedip.

"Papa Jordan sibuk, Leon. Dia tidak bisa terus mengajakmu bermain sepanjang waktu. Kita harus ...." Ucapan Laura menggantung di udara karena terdengar langkah kaki memasuki ruangan itu.

"Tidak ada kata sibuk untuk Leon."

Jordan sudah berdiri tegap di ruang tengah dengan senyum lebarnya. Laura yang sejak tadi setengah melamun sampai tidak menyadari kalau ada suara bel. Siti tersenyum simpul dan memilih untuk masuk ke dapur menyelesaikan pekerjaannya.

"Yeay! Asyik!" seru Leon sambil melompat kegirangan.

Laura tidak bisa berkutik lagi. Akhirnya dia hanya bisa tersenyum kikuk. Mereka pun mengantarkan Leon berangkat ke sekolah, lalu pergi ke kantor bersama.

Sejak penolakan di kampus, Laura berusaha menghindari Jordan dan bersikap canggung. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk Jordan. Dia justru semakin gencar mendekati Leon dan sebisa mungkin melibatkan Laura ketika putranya itu ingin bersama.

"Jordan, kamu jangan terlalu memanjakan Leon. Jika kamu tidak ada ...."

"Aku akan selalu ada, kecuali kamu yang pergi menghilang!" potong Jordan.

Laura terdiam dengan bibir yang masih terbuka lebar. Dia berkedip beberapa kali, kemudian menutup rapat bibirnya. Perempuan tersebut menunduk sambil meremas jemari.

"Laura, aku akan berusaha sekuat mungkin membahagiakan kalian. Jadi, tolong berikan kesempatan itu kepadaku. Aku bukanlah Jordan yang dulu. Duniaku sekarang adalah kamu dan Leon." Jordan mengendarai mobilnya sambil melirik Laura sesekali.

"Aku tidak tahu sesakit apa aku menyakitimu. Tapi ... bolehkan aku bertanggung jawab atas semuanya? Bolehkan aku menyembuhkan luka yang kubuat di masa lalu?" imbuh Jordan lagi.

"Entahlah, Jordan." Bertepatan jawaban akhir Laura juga mengakhiri perjalanan keduanya.

Mereka kini ada di tempat parkir perusahaan. Laura melepas sabuk pengaman dan langsung keluar dari mobil Jordan. Beberapa karyawan yang datang bersamaan, kini menatap Laura dengan tatapan sinis.

"Wah, pantas pernikahannya dibatalkan! Dia ngincer bos!"

"Jahat banget, sih!"

"Perempuan matre! Padahal aku dengar Noah udah baik banget loh sama dia! Bantu jaga anaknya yang di luar nikah juga!"

"Oh, dia ada anak di luar nikah?"

"Pantas saja! Kelihatannya aja polos, culun, pakai kacamata, ternyata suhu di balik penampilannya yang cupu!"

Kalimat-kalimat itu meluncur lancar dari bibir para rekan kerja Laura. Sepanjang perjalanan menuju kantor Laura hanya menunduk. Menelan semua ucapan tak menyenangkan itu dengan tegar.

Ketika hendak masuk ke elevator karyawan, tiba-tiba dia ditarik oleh seseorang. Lengannya ditarik dan kini keduanya berada di tangga darurat. Ketika mendongak, dia mendapati Jordan tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Jordan mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya. Lelaki tersebut langsung memasangkan earbuds pada telinga Laura. Alunan musik lembut dan suara Chris Martin kini menghiasi pendengaran Laura.

"Semua akan baik-baik saja." Jordan tersenyum simpul dan mulai menggerakkan bibir.

Lelaki tersebut langsung menyanyikan lagu favorit keduanya ketika bersama yaitu Fix You dari Coldplay. Tanpa terasa air mata Laura menetes. Lirik dalam lagu tersebut mewakili perasaannya saat ini dan memberikan kekuatan tersendiri untuk Laura.

"Jangan terlalu mendengarkan komentar orang lain, Laura. Kamu lebih berharga dari yang mereka bicarakan." Jordan menggenggam jemari lentik Laura sambil tersenyum simpul.

"Terima kasih, Jordan."

Keduanya pun melanjutkan langkah menuju kantor dengan menapaki tangga darurat satu per satu. Laura masih tenggelam dalam lagu itu. Sementara Jordan terus melangkah menemani Laura, agar perempuan yang dia cintai tersebut tak pernah merasa sendirian meski Noah tak lagi di sisinya.

Hari itu Laura menjalankan hari dengan earbuds yang terus menempel pada telinga. Lagu kesukaannya menemani bekerja. Dengan begitu, Laura merasa menjadi lebih baik.

"Ayo, Leon pasti sudah menunggu." Jordan melongok Laura yang masih ada di kubikelnya.

Laura masih terdiam dengan jemari yang menari di atas papan ketik. Jordan tersenyum tipis. Dia menyadari karena Laura ternyata masih memakai earbuds yang tadi dia berikan.

Jordan berjalan mendekati Laura. Dia berjongkok dan mulai mengangkat lengannya. Lelaki tersebut melepaskan earbuds dari telinga kanan Laura.

Hal itu tentu saja membuat Laura menoleh ke arahnya. Jordan tersenyum ketika Laura menatap dirinya. Pupil mata perempuan tersebut menjadi lebih lebar.

"Jordan...."

"Ayo pulang, Leon pasti sudah menunggu kita." Jordan kembali berdiri dan menegakkan punggung.

Laura masih terdiam sambil menatap Jordan. Dia merasa pesona lelaki di hadapannya tersebut semakin hari semakin kuat. Namun, sedetik kemudian Laura mengerjap dan menggeleng.

Laura langsung berdiri tanpa memperhatikan langkahnya. Hal itu membuatnya tersandung kaki kursi putar. Alhasil, Laura kini malah jatuh ke pelukan Jordan.

"Laura, kamu jangan menggodaku dengan cara lama." Jordan tersenyum miring dan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Laura.

1
altanum
setelah mendampingi laura bertahun tahun akhirnya noah harus pergi dari sisi laura.mengikhlaskan laura berbahagia bersama keluarga kecil yang baru dibina
ceritanya menarik thor.ada berbagai rasa yg ada.nano nano
bahagia sedih kecewa penghianatan trauma dikemas dengan apik oleh author jadi bisa ikut larut dalam berbagai kondisi yang ada....

terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️
Bisa Pesan Cover di Saya: Makasih ratenya. Makasih juga sudah mengikuti cerita sampai akhir, doa yang sama buat kakak. Sehat selalu dan berlimpah rejeki yang berkah. Aamiin
total 1 replies
Ucie
Jordan ga ada ahlak🤣🤣
Ucie
sakitnya jd Noah😭
dyah EkaPratiwi
love noah
Esther Lestari
Leon tangismu membuatku ikut menangis pagi ini.
Melepaskan seseorang yang sudah bersama sekian lama dan kita sayangi memang berat...tapi kehidupan terus berputar.
Terima kasih Noah sudah menjaga Laura dan Leon selama ini dan saatnya untuk melepas mereka ke Jordan.
Terima kasih thor untuk cerita indahnya😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Istri Matre Sewaan Raga, Kakk.
Esther Lestari: judulnya apa thor
total 3 replies
tiara
akhirnya tamat kisah mereka semoga Noah menemukan kebahagiaanya seperti Laura dan Jordan dan hubungan mereka tetap baik.terima kasih karyanya thor sehat selalu.tetap semangat berkarya
tiara: siap thor
Bisa Pesan Cover di Saya: Doa yang sama buat kakak. Makasih udah baca sampai akhir. Jangan lupa baca kisah Noah X Ivy yakkk di buku baruku 😍😍😍
total 2 replies
suryani duriah
dramatis banget ,tapi suka😁😁😁
Bisa Pesan Cover di Saya: Awawaw
total 1 replies
tiara
Kenapa Noah harus pergi ya
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia pamitan mo siap-siap pindah ke buku berikutnya kakkk🤣🤣🤣

Nanti jangan lupa baca juga yaaa
total 1 replies
Esther Lestari
Akhir yang dipilih Lesyha....bunuh diri.
Noah mau meninggalkan Laura & Jordan ?
Bisa Pesan Cover di Saya: Jawabannya ada di next chapter ya kakkk
total 1 replies
Esther Lestari
Noah....menyelidiki dalam diam👍👍
Zenun
coba kasih serangan balik ke Lesya
Zenun
Lesya maning. Jambak aja rambutnya, Lau. Kali ini kau jangan takut
Zenun
sang mantan kah?
tiara
Noah mengambil resiko sangat besar dengan menerima kerja sama dengan Leisya.Semoga Noah selalu dipertemukan dengan orang baik untuk menjebloskan Leisya ke penjara biar tau rasa dia
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
total 2 replies
Esther Lestari
jangan emosi dulu Jordan.
Lesyha tidak bisa dilawan dengan emosi
dyah EkaPratiwi
Jordan masih mengedepankan emosi
Jeng Ining
hemmmm sayang hatimu tak berlabuh di cowok yg seeffort Noah Lau, malah tetep jatuh di Jordan yg yaaaa begitulah🙄
Jeng Ining: emng bener biyanget sih Kak 🫰🥰🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: Masalah hati tak bisa dihalangi~
total 2 replies
n4th4n14e4
yes
tiara
Leisya jahat banget sih, semoga cepat dapat pelajaran dia dia kapok
Jeng Ining
palingan jg cmn bgtu marahnya.. ga ambil tindakan tegas ke Leysha😮‍💨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!