NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERKENALAN INDAH

Dengan hati berbunga - bunga , jantung berdebar bahagia, aku menengok ke arahnya ; " iya gimana bu ? Eh...maaf , gimana mbak ?".

"Tuh kan bu lagi panggilnya..., udah ah..nggak jadi ! " ; dengan wajah cemberut dia menyilangkan tangannya di dada lalu bersandar ke kursi dan membuang muka dariku.

"Iya iya , cantik - cantik kok gampang marah ,kan udah minta maaf ,lagian aku belum tau nama mbaknya juga , perkenalkan ! Namaku Gaman Julang dari Purbalingga Jawa tengah , biasa dipanggil Jul " ; Aku mencoba merayunya.

Dia tidak langsung menjawab ,masih tetap memalingkan muka dariku.

Aku menunggu ,kira - kira sudah ada satu menit namun dia belum menjawab.

"Hmmm....ya udah" ; Aku ikutan buang muka ke arah berlawanan dan bersandar di kursi.

"Namaku zian" ; dia berbisik lirih namun terdengar sangat merdu.

Seneng banget rasanya , Ku dengar suara itu , dengan sigap ku berbalik memandang dan tersenyum ke arahnya ; " gitu dong.., kalau udah kenal kan enak ngobrolnya , lengkapnya siapa ? asli mana ? ".

"Feidrica zianayu pramesthi , asli Kediri " ; dia membalas senyumanku dengan kedua telapak tangannya diadu berisyarat memberi salam.

Aku pun melakukan hal yang sama ; "Bagus banget namanya , gitu dong...,kalau senyum kan enak dilihat ,ngomong- ngomong tadi ada apa manggil ? ".

"Makasih..., ini...cuma mau minta tolong bukain botol minuman , susah banget "; Pintanya sambil mengulurkan botol minuman.

Dengan sigap tangkas dan cermat langsung ku ambil dari tangannya ; " sini...".

"Krek..." , sekali putar langsung terbuka tutup botolnya .Untung menguasai metode buka tutup botol dengan cepat.

Dia kembali melempar senyum manisnya ; "wah... kok gampang banget ya.., Makasih mas Jul... "

"Sama - sama ,ngomong -ngomong itu yang duduk di samping kamu siapa ? " ; ku lihat perempuan paruh baya yang tengah tertidur pulas duduk bersebelahan dengannya.

"Ooh...,gak kenal aku.., cuma bareng dari Jakarta tadi , Jarene rep nyang Kertosono "; Zian sudah mulai terlihat enjoy dengan logat Jawa timurnya ngobrol denganku.

"Kalau kamu sendiri mau ke mana ? ; tanyaku kembali.

" Aku mau ke tempat pak dhe dulu di Jombang ,abis itu pulang ke Kediri " ; Zian menjawab sambil kembali membuka buku yang dari tadi dia baca.

"Ooh...kebetulan aku juga mau ke Kediri " ; walaupun dia tidak bertanya tujuanku ke mana ,namun ku katakan untuk memperpanjang perbincanganku dengannya.

"Oh..nggih "

Hanya itu responnya ,sangat singkat sesingkat singkatnya .Jauh lebih singkat dari text proklamasi dan lebih pendek dari celana pak Bob sadino.

Bisikan jiwaku terus memacu , ruang laboratorium di kepalaku meramu racikan strategi dalam pikiran agar Perbincangan kali ini harus membuahkan hasil yang maksimal serta optimal.

Obrolan tak boleh terputus ,jangan sampai terhempas menjadi ampas yang tak punya arti.

Dia sama sekali tidak kepo sedikitpun terhadapku.

" Oh Tuhan ,Gimana ini caranya agar koneksi dua hati terbangun ? ". Sebagai orang beriman , ku gunakan senjataku ,yaitu berdoa.

Berhubung kelihatannya dia suka membaca , Aku mencoba membuka perbincangan kembali dengan menanyakan tentang buku yang sedang ia baca.

Ku lirik dengan sedikit mengangkat kepala menyamping ke arahnya : "ngomong - ngomong , lagi baca buku apa tuh?"

Tanpa menengok ke arahku dia menjawab sambil terus membaca ; "Eh... , Ini lagi baca buku filsafat, 'The Republic' - Plato".

"Wah keren tuh The Republic ,aku suka "; dengan sok tau aku menanggapi ,padahal aku belum pernah baca bukunya.

Begitu membahas tentang buku , Zian tampak langsung responsif dan bersemangat ; "Kamu suka baca filsafat juga?".

Ini nih kesempatan ,untungnya aku sedikit banyak pernah dengar ; "Wah, bagus tuh. Aku lagi suka baca buku-buku filsafat juga, tapi lebih ke eksistensialisme. Misalnya, Sartre, Camus... kamu pernah baca?"

Dengan cepat zian langsung merespon ; "Pernah, tapi belum mendalam. Aku tertarik sama konsep-konsep seperti kebebasan, tanggung jawab, dan makna hidup yang mereka bahas. Kalau Plato, lebih ke arah konsep negara ideal, keadilan, dan bagaimana seharusnya manusia hidup."

Saatnya jurus sok tau namun selalu akurat ku keluarkan , itulah kelebihanku .Kecuali kalau lagi apes baru akurasinya kadang - kadang meleset jauh.

Bismillah , mudah - mudahan akurat .Sambil berdoa dalam hati ,dengan Percaya diri ku jelaskan ; "Iya, beda aliran memang. Tapi keduanya punya daya tarik sendiri. Kalau Plato, aku suka cara dia berpikir sistematis, membangun argumen yang kuat. Kalau Sartre, aku suka cara dia bikin kita mikir tentang pilihan dan konsekuensi dari pilihan itu."

Zian kelihatan tambah bersemangat ; "Betul. Filsafat itu kan cara berpikir, cara melihat dunia. Buku-buku ini kayak ngajak kita untuk mempertanyakan segala sesuatu, termasuk diri sendiri."

Aman nih ,seneng banget rasanya bisa ngobrol agak panjang .Keberuntungan sedang berpihak kepadaku ,sok tau ku kali ini lagi pas ; "Ngomong-ngomong, kamu lagi baca 'The Republic' bagian mana sekarang?"

Sorot mata bahagia dan senyum manis zian semakin merekah ; "Baru sampai bagian yang bahas tentang alegori gua. Kamu tahu kan yang tentang orang-orang yang terpenjara di dalam gua dan hanya melihat bayangan, lalu ada yang keluar dan melihat dunia nyata?"

Gas terus ini ,lancar jaya bebas hambatan .Aku keluarkan jurus lagi ; "Iya, aku tahu. Itu filosofi yang menarik banget. Tentang bagaimana kita bisa terikat pada ilusi dan bagaimana kita bisa mencari kebenaran."

Sorot matanya tampak berbinar - binar kelihatan sangat bahagia.

"Tepat sekali. Kadang-kadang aku merasa kita semua terjebak dalam gua kita masing-masing, dengan ilusi-ilusi yang kita ciptakan sendiri. Buku ini bikin aku mikir, bagaimana caranya bisa keluar dari gua itu " ; Zian tampak begitu serius dan antusias.

Bisikan misterius ,motivator tak kasat mata dalam hatiku mengatakan " Jilbab putih jangan sampai lepas, Lanjut terus broooo....!".

Aku terus menyambung pembicaraan ; "Mungkin dengan terus membaca, terus belajar, dan terus berpikir. Filsafat itu kan proses yang berkelanjutan."

Hanya dalam waktu nol koma sekian detik si cantik Zian langsung merespon ; "Setuju..,eh..Ngomong-ngomong, kamu punya rekomendasi buku filsafat lain yang bagus untuk dibaca?".

Dalam benakku berkata ; " Mudah - mudahan ini tidak salah ,beberapa waktu lalu aku pernah mendengarnya".

Kembali lagi dengan percaya diri tingkat dewa, aku sarankan kepadanya ; "Ada, coba deh baca 'Being and Nothingness' - Sartre. Atau 'The Myth of Sisyphus' - Camus. Tapi, siap-siap aja mikirnya lumayan berat."

Raut wajah sumringah ,senyum manis dan tatapan mata indahnya menusuk jantung hatiku ; "Oke, siap. Nanti aku cari. Makasih ya!"

"Iya sama - sama mbak Zian ,seneng rasanya bisa diskusi dengan sampean."

"Aku juga .." ; jawabnya singkat, namun diiringi senyum manis yang mana madu dan gula kualitas terbaik dan termahal di dunia tak mampu mengalahkannya.

Sungguh jiwa ini telah terperangkap dalam jerat tali cintanya .Aku ingin lebih lama di kereta ini bersamanya, aku tidak ingin cepat sampai .

Semoga perjalanan terasa lebih lama lagi ,aku masih betah berada di sampingnya.

Akhirnya aku bisa melihat senyum manisnya dan lumayan lama bisa berbincang - bincang panjang dengan bidadari dari Kediri.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!