NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beraksi Lagi

Yoko terperanjat, tiba-tiba sebuah senjata api teracung tepat di depan matanya. Yoko benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini.

Untuk beberapa saat, Yoko diserang rasa panik dan khawatir. Mengingat saat ini, di dalam rumah, hanya ada dua bocah dan Bi Asih, Yoko harus berpikir cepat untuk menyelamatkan mereka karena ini bagian dari tanggung jawabnya.

"Masuk lagi, cepat!" Pria bermasker yang mengacungkan senjata sontak membentak Yoko. "Cepat masuk lagi!"

Yoko pun terpaksa berbalik badan. Dia berusaha mengulur waktu agar segera menemukan cara menyelamatkan diri. Hingga pada saat mata Yoko menatap pintu gerbang, seketika dia jadi teringat sesuatu.

"Kenapa malah pintunya ditutup, hah!" bentak si penjahat.

"Maaf, tidak sengaja," ucap Yoko dusta.

"Cepat! Buka lagi gerbangnya!" Si penjahat kembali memerintah.

"Tidak bisa," ucap Yoko lagi, tapi kali ini, dia memang jujur.

"Nggak usah bohong! Buka cepat!" bentak si penjahat semakin berang. "Atau kamu mau, ini menembus kepalamu?" ancam pria bermasker tersebut.

"Maaf ya, Tuan, biar saya jelaskan. Pintu gerbang ini akan mengunci otomatis kalau sudah tertutup kaya gini," balas Yoko. Kali ini dia terdengar lebih santai.

"Kamu pikir aku bodoh, hah! Cepat buka," si penjahat tidak percaya begitu saja.

"Kalau anda tidak percaya, silahkan anda coba buka saja sendiri," Yoko malah terkesan menantang hingga membuat si penjahat semakin geram.

"Minggir!" Dengan kasar si penjahat menyingkirkan tubuh Yoko ke samping. Tangan yang memegang senjata terus teracung pada Yoko, sedangkan tangan yang satunya mencoba membuka pintu.

Yoko diam-diam tersenyum kala menyaksikan si penjahat nampak kewalahan, saat mendorong gerbang rumah mewah tersebut.

Gerbang rumah tersebut memang tergolong unik karena di desain khusus sesuai permintaan pemiliknya. Gerbang itu akan terkunci otomatis dan hanya bisa dibuka dari dalam.

Sebenarnya gerbang itu bisa dibuka dari luar, tapi kuncinya hanya dipegang oleh penghuni utama rumah tersebut.

Itulah salah satu alasan, kenapa rumah itu harus ada yang jaga. Agar, jika rumah itu kedatangan tamu, bisa ditangani dulu sama si penjaga.

Dari penampilan pria yang menodongkan senjata, memang terkesan kalau dia adalah pengantar paket. Di negara ini, hampir semua profesi yang berhubungan dengan pelayanan jasa, memiliki seragam tertentu.

Maka itu, tadi Yoko sempat percaya saat sebuah paket tersodor di hadapannya. Yoko lupa untuk melalukan konfirmasi terlebih dahulu, kepada para penghuni rumah sebelum membuka pintu.

"Sial!" si penjahat terlihat semakin kesal karena tak kunjung berhasil membuka pintu. Sedangkan Yoko berusaha menahan senyumnya.

Entah apa yang akan dilakukan penjahat itu, tapi Yoko terus memperhatikannya. Yoko berusaha mencari celah agar bisa mengamankan penjahat yang masih mengacungkan senjata kepadanya.

Penjahat itu merogoh sakunya dan muncullah sebuah ponsel. Dia segera mencari kontak seseorang untuk menyampaikan sesuatu.

Di saat pria itu hendak menempelkan ponselnya ke telinga, dia dikejutkan oleh serangan mendadak, pada tangan yang memegang senjata.

"Aaaa..." penjahat itu berteriak kesakitan karena tangan yang memegang senjata dihantam dengan kencang, direbut senjatanya dan langsung dipelintir dengan gerakan yang begitu cepat.

Mata si penjahat membulat kala senjata yang dia gunakan, sekarang teracung ke arahnya.

"Bagaimana? Sudah siap untuk kehilangan nyawa?" Yoko tersenyum penuh kemenangan. "Serahkan ponselnya."

Si penjahat benar-benar dibuat tak berkutik.

"Cepat, serahkan ponselnya!" Yoko tak mau kalah. Dia lebih keras menggertak si penjahat dan gertakannya sukses membuat si penjahat panik.

Sama seperti Yoko pada saat ditodong senjata, si penjahat pun sama, dia berpikir cepat agar bisa membalikkan keadaan.

Namun sayang, Yoko yang terus menatapnya, membuat si penjahat tidak menemukan celah sedikitpun untuk melakukan penyerangan balik.

Ditambah lagi, Yoko memilh mundur beberapa langkah, supaya si penjahat tidak bisa melakukan serangan mendadak pada tangan yang memegang senjata.

Yoko agak terkejut kala mendengar suara dari seseorang yang dihubungi si penjahat. Yoko pun tersenyum licik kepada si penjahat dan dia tahu jawaban apa yang harus dia sampaikan.

"Beres, ditunggu aja kabar baiknya. Atau kalau bisa kamu ke sini," ucap Yoko.

Senyum Yoko sontak melebar kala mendengar balasan dari seseorang yang entah berada di mana saat ini.

Begitu pembicaraan melalui ponsel selesai, Yoko langsung menghubungi seseorang melalui ponselnya sendiri, untuk meminta bantuan.

Hingga beberapa menit kemudian, kini si penjahat sudah berhasil diamankan. Para penghuni rumah yang mendengar kabar tersebut, langsung pulang untuk memastikan keadaan.

"Kamu nggak apa-apa kan, Yok?" tanya Ailin mewakili rasa khawatir majikan yang lainnya. "Nggak ada yang terluka lagi, kan?"

"Aman, Nona," balas Yoko santai. "Saya nggak sampai berkelahi kok, jadi semua terkendali dengan baik."

"Syukurlah."

Para wanita itu pun bertubi-tubi melontarkan pertanyaan pada Yoko.

####

Sementara itu, dibelahan bumi lainnya, di saat hari menjelang malam, seorang wanita nampak kaget kala mendengar suara ketukan pintu yang berasal dari belakang rumah.

Wanita itu mendengus dan dia segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur untuk membuka pintu.

"Hallo, Sayang," seorang pria nampak tersenyum nakal pada wanita baru saja membuka pintu untuknya.

Tanpa membalas ucapannya, si wanita yang memasang wajah ketus, memilih berbalik badan dan kembali masuk ke dalam. Sementara si pria masih tersenyum nakal dan memilih masuk serta menutup pintu dan menguncinya.

"Ibumu mana?" tanya Si pria basa basi.

"Nginep di rumah Mas Karyo," jawab si wanita ketus.

"Oh..." jawab si pria. "Terus Budi? Dia nggak ke sini?"

Wanita itu semakin menunjukan rasa kesalnya. "Udah deh jangan banyak basa basi."

Si pria kembali tersenyum lebar dan dia memilih duduk di kursi yang ada di sana. "Kalau tidak suka basa basi, ya kamu duduk di sini dong, Mar." Si pria memberi kode agar wanita itu duduk di sampingnya.

Wanita yang akrab dipanggil Marni langsung mendengus tapi dia menurutinya karena tidak punya pilihan lain.

Si pria menyeringai. "Kamu yakin, di sini benar-benar aman?" Padahal di rumahku lebih aman lagi loh, Mar. Kita bisa main sampai pagi, bahkan 24 jam nonstop."

"Jangan gila kamu," hardik Marni.

"Ya elah, Mar, gila dari mananya? Kamu aja kalau main sama Budi kuat berhari-hari. Masa sama aku nggak bisa. Punya ku juga gede loh, Mar, pasti kamu bakalan sangat ketagihan."

"Ya sudah, kalau pengin main ya cepat lakukan, nggak perlu basa basi terus," Marni terlihat semakin jengkel.

"Hahaha ..." si pria malah terbahak. "Baiklah, kalau kamu memang sudah tidak sabar dan ingin segera mencicipi punyaku."

Tangan pria itu langsung bergerak, merayap mulai dari lutut Marni dan terus meraba ke atas.

Hingga beberapa menit kemudian, Marni yang awalnya terpaksa melayani kemauan sahabat suaminya, sekarang malah terlihat sangat menikmati permainan karena milik pria itu memang besar dan permainannya ganas.

Di saat Marni lengah karena rasa nikmat yang sedang dia rasakan, diam-diam sahabat Yoko itu melakukan sesuatu.

1
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
Arafami
lanjut
Pandagabut🐼
semangat
Rhaka Kelana
ngopi dulu thor...monggo disruput
Apriyanti
semangat trus Thor jgn pantang menyerah 💪🥰😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!