Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.
"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Shen Xinyi terkekeh pelan kemudian langsung merangkul pundak Li Mei, melihat tingkah tuannya membuat Li Mei menjadi bingung. Ia tak mengerti karena sang Nona malah tertawa dan merangkulnya.
"Aku hanya bercanda Li Mei, kamu bisa datang ke Akademi setelah 1 Minggu. Nanti kau bisa melayaniku di sana, jujur saja masih ada beberapa hal yang tidak bisa aku lakukan sendiri." ucap Shen Xinyi sambil mengedipkan matanya.
"Anda mengerjai saya?!" seru Li Mei cemberut.
"Hahaha, habisnya ekpresimu benar-benar lucu. Jadinya aku ingin menjahilimu." ujar Shen Xinyi.
Tak berselang lama Shen Yijing datang ke kamar Shen Xinyi sambil membawa beberapa potong kue bulan berserta secangkir teh, ia berjalan masuk dan langsung mendekat ke tempat Shen Xinyi duduk. Shen Xinyi dan Li Mei hanya melihat Shen Yijing dengan tatapan mata yang penuh kecurigaan, jarang sekali Shen Yijing datang ke kamar Shen Xinyi sambil membawa makanan kesukaannya seperti ini.
"Ada apa? Kenapa kamu datang kemari sambil membawa makanan seperti itu?" tanya Shen Xinyi sambil menatap ke arah Shen Yijing.
"Ah tidak ada, aku hanya ingin datang kemari dan mengobrol denganmu kak. Makanya aku sengaja membawa kue bulan dan teh ini agar kita dapat berbincang dengan santai." jawab Shen Yijing sambil menaruh makanan yang ia bawa di atas meja, Shen Xinyi kemudian menganggukkan kepalanya dan memerintahkan Li Mei untuk melanjutkan berkemas sementara ia akan mengobrol bersama Shen Yijing.
"Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan denganku? Nampaknya cukup serius ya." ujar Shen Xinyi sembari memasang wajah penasaran. Wajah Shen Yijing langsung berseri, ia sangat senang karena Shen Xinyi tertarik dengan apa yang akan ia bicarakan. Dengan cepat Shen Yijing langsung berbicara panjang lebar kepada Shen Xinyi.
"Begitu ternyata, sungguh kasihan sekali Pangeran kelima. Namun, bagaimana ya? Kami saat ini sudah bukan sepasang kekasih lagi! Dan aku tidak akan pernah mau menyerahkan posisi ini kepadanya." seru Shen Xinyi sambil mematahkan ranting pohon bonsai yang ada di dalam kamarnya.
"Kak, kamu benar-benar tidak mau membantu Pangeran kelima? Padahal dulu kamu sangat mencintainya kan? Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini?" Shen Yijing langsung bangkit dari duduknya dan menatap Shen Xinyi dengan tatapan amarah.
Shen Xinyi hanya menatap datar ke arah Shen Yijing tanpa mengatakan sepatah kata pun, melihat reaksi Shen Xinyi membuat Shen Yijing langsung terdiam membeku, ia kemudian kembali duduk dengan perasaan yang campur aduk. Ia tak mengerti kenapa reaksi Shen Xinyi seperti ini, ini benar-benar di luar dugaannya!
"Maafkan aku kak, aku terlalu berlebihan tadi." ucap Shen Yijing sambil menundukkan kepalanya.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Aku memang tidak berniat untuk mempermasalahkan hal kecil seperti itu." balas Shen Xinyi sambil memakan kue bulan yang dibawa oleh Shen Yijing.
"Fyuh, lega sekali! Aku kira kakak akan marah." seru Shen Yijing senang, wajahnya langsung bahagia.
"Namun, aku tetap tidak akan membiarkan kuota ini kepada Pangeran kelima. Jika dia ingin masuk ke dalam akademi maka lakukanlah dengan kemampuannya sendiri!" ujar Shen Xinyi dengan nada bicara yang agak meninggi.
"Huh, ini aneh. Padahal aku sudah membuat Tang Jiale menyaksikan pengkhianatan yang dilakukan oleh Shen Yijing, namun kenapa ia masih saja meminta bantuan Shen Yijing? Apakah ia menghilangkan semua prasangka nya kepada Shen Yijing?" batin Shen Xinyi heran, ia benar-benar tak mengerti dengan jalan pikir Tang Jiale.
"Kenapa jalang ini semakin hari semakin pintar saja?! Padahal dulu dia pasti akan selalu mendengarkan apapun yang aku katakan!" batin Shen Yijing kesal. Mereka berdua saling menatap dengan tatapan yang tajam namun tidak mengatakan sepatah kata pun, suasana di antara mereka berdua sangat hening sampai Li Mei datang untuk memberitahukan Nona-nya bahwa ia sudah selesai membereskan barang-barang yang akan di bawa oleh majikannya besok.
"Permisi Nona, maafkan saya jika saya menganggu waktu anda berdua. Namun, saya baru saja selesai merapikan barang bawaan anda." ucap Li Mei tenang, Shen Xinyi kemudian menganggukkan kepalanya mengerti dan memberi isyarat kepada Li Mei untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Dengan cepat Li Mei langsung melangkah pergi keluar kamar Shen Xinyi.
"Nah, tadi pembicaraan kita sampai dimana ya?" tanya Shen Xinyi sambil mengambil teh yang telah di siapkan oleh Shen Yijing dan meminum teh tersebut.
"Ah.. Tidak ada, aku rasa sudah tidak ada lagi hal yang perlu kita bicarakan." jawab Shen Yijing sambil merapikan pakaiannya dan bangkit dari duduknya.
"Hanya itu saja? Padahal sebelumnya aku mengira dirimu akan menyemangati ku karena besok aku harus pergi ke akademi, ternyata tidak ya... Ini benar-benar membuat diriku sangat sedih." ujar Shen Xinyi sembari meletakkan kembali cangkir teh ke posisi semula dan memasang wajah yang murung dan sedih.
"Maafkan aku kak, namun hanya itu saja yang mau aku bicarakan dengan kakak. Untuk besok semangat ya! Aku yakin kakak pasti bisa membanggakan keluarga ini." sahut Shen Yijing sambil berjalan pergi meninggalkan Shen Xinyi yang masih duduk di atas kursi sambil menyantap kue bulan yang telah ia bawa.
...****************...
Shen Yijing berjalan dengan emosi yang menggebu-gebu di dalam hatinya, ia sangat marah karena kini Shen Xinyi telah berani menolak keinginannya. Padahal sebelumnya apapun keinginan Shen Yijing tak pernah di tolak oleh Shen Xinyi, dan ini pertama kalinya ia mengalami hal di luar nalar seperti ini.
"Benar-benar menyebalkan! Memangnya apa bagusnya sih masuk akademi? Lagipula perempuan itu akhirnya selalu saja diam di kamar dan melayani suami! Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Shen Xinyi, padahal yang masuk akademi rata-rata laki-laki, perempuannya bisa dihitung oleh jari!" gerutu Shen Yijing di sepanjang perjalanan menuju paviliunnya.
Setelah tiba di paviliun ia dibuat terkejut dengan kedatangan Huang Jun yang sudah duduk di atas kursi yang selalu digunakan oleh Sen Yijing untuk bersantai, dengan cepat ia menghampiri Huang Jun dengan perasaan riang gembira. Rasanya seluruh masalah yang ia alami sebelumnya langsung hilang begitu ia melihat wajah kekasih masa kecilnya itu.
"Kamu sejak kapan ada di sini? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Shen Yijing sambil duduk di sebelah Huang Jun dan menuangkan secangkir teh untuknya.
"Baru saja, sebenarnya aku ingin memberikan kejutan untukmu. Aku bahkan sudah menyiapkan hadiah untukmu." jawab Huang Jun gembira.
"Hadiah? Dimana?!" sambung Shen Yijing penasaran.
"Sayangnya hadiahnya tenggelam di danau yang berada di sebelah Utara Paviliun ini." seru Huang Jun murung.
kenapa ga dari dulu aja....
guru cabul seperti itu... seharusnya sudah dari dulu di musnahkan dari muka bumi...
bikin bumi tercemar aja....
kemon lah para reader jangan sampai kalah sama mereka..... kui lah kita jg bisa hareudang
senam pagi sama ibu pake baju hijau....
🙋
syukurlah......🤲