Misteri Kematian Para Wanita Hamil

Misteri Kematian Para Wanita Hamil

Bab 1. Kematian Siti

"Sakiiiittt."

Malam yang hening mendadak saja di pecahkan oleh suara jeritan dari kamar nya Siti karena wanita itu merasakan sakit yang luar biasa pada perut nya, darah juga sudah menyebar di kasur sehingga seprai putih penuh dengan darah yang keluar dari organ intim nya. rasa sakit tidak bisa lagi mau di tahan, sungguh luar biasa rasa ini.

"Umiiii, tolong aku!" Siti kembali menjerit memanggil Umi nya.

Umi yang baru saja mau terlelap jadi kaget karena mendengar suara anak nya berteriak dari kamar, Siti memang sendirian karena sang suami adalah nelayan yang malam begini pasti mencari ikan bersama Abi nya Siti juga. mereka cuma berdua di rumah, mana sama sama wanita sehingga rasa panik sudah pasti meledak ledak.

"Siti! ada apa, Nak?" Umi mengetuk pintu kamar anak nya.

Siti tidak bisa mau menjawab karena mata sudah mendelik dan siap mau loncat keluar sangking menahan rasa sakit itu, urat di leher juga tampak membetot. Siti rasa nya mau teriak keras namun tidak bisa, selain menahan rasa sakit nya dia juga ketakutan melihat tangan besar hitam mencabik cabik dan merogoh kedalam kemaluan.

"Siti, Umi masuk ya?" Umi takut pula anak nya sudah pingsan.

"Eeeeeghhkk!" Siti menggerang kencang menahan sakit karena perut di obok obok oleh tangan berkuku panjang.

"Ya Allah, Nak! Siti, kamu kenapa?" Umi menjerit kencang melihat keadaan Siti.

Sudah pasti Siti tidak bisa mau menjawab dan cuma tegang sambil menggerang, Umi yang panik berusaha menyadarkan dan dia juga sama sekali tidak melihat iblis yang sedang menyiksa anak nya hingga sekarat begini. di kira hanya pendarahan biasa, maka Umi tidak punya pilihan lain.

"Aku harus keluar minta tolong sama tetangga, Ya Allah jaga kan anak ku dulu!" Umi menyambar hijab nya dan segera berlari.

"Ihihihihiiiii....

Sosok putih terbang sambil tertawa, Umi membeku karena dia tau itu adalah kuntilanak yang menyukai harum nya darah wanita hamil. mana saat ini Siti sedang pendarahan hebat, pasti dia datang karena mencium bau darah.

Umi bingung harus bagai mana karena tidak tau juga soal hal ghaib yang akan ia hadapi, bahkan sosok yang sedang menyakiti anak nya di dalam kamar pun tidak terlihat oleh mata nya. malah sekarang ada kuntilanak yang tertawa pula, sendirian di rumah membuat Umi tidak karuan mau mengambil langkah apa.

"Bertahan lah sebentar ya, Nak! Umi akan minta tolong biar kamu di bawa kerumah sakit, tolong jagakan anak ku." Umi berlari pontang panting karena cemas dan takut meninggalkan anak yang kesakitan sendirian.

Wuussssh.

Wuussssh.

"Ya Allah, jaga kan anak ku agar dia baik baik saja!" Umi menatap pohon kelapa yang meliuk liuk kena angin.

"Assalamualaikum, Tamrin!" Umi berteriak keras menggedor pintu.

Rumah Tamrin adalah rumah yang paling dekat dengan rumah nya Umi, jadi sekarang dia datang untuk minta tolong agar membawa Siti kerumah sakit. Tamrin juga punya mobil sehingga pasti bisa, cuma istri nya saja yang kurang bersahabat apa bila tetangga nya minta tolong.

"Walaikum sallam, ada apa ya?" Kopsah keluar dari rumah dengan wajah masam karena sudah tidur.

"Tolong Umi, Sah! Siti pendarahan dan harus di bawa kerumah sakit." Umi gemetar karena panik.

"Lah kok bisa, ya wes biar aku bilang sama Bang Tamrin." Kopsah sedang baik sehingga langsung mau.

"Ya Allah terima kasih, tolong cepat karena Siti Umi tinggal sendirian." Umi berucap pelan.

"Ayo aku temani pulang sekarang, biar Bang Tamrin menyusul." Kopsah langsung mencari sandal.

"Ayo, Ayo!" Tamrin langsung lari membawa kunci mobil nya.

"Buruan Umi, ini Siti hamil dan pendarahan malah di tinggal sendirian!" Kopsah sudah lari duluan karena ikut cemas juga.

Siti adalah teman sekolah nya Kopsah sehingga mereka cukup dekat, cuma Kopsah adalah orang yang mood nya tidak teratur. kadang bagus dan kadang juga tidak, pokok nya harus bisa maklum kalau mood nya sedang jelek dan semua orang harus paham itu.

"Pintu nya pun tidak di tutup begini, Umi!" pekik Kopsah menaiki rumah panggung.

"Tadi panik, maka nya langsung pergi saja." jawab Umi mulai lemas.

"Ihihihiiii.....

"Ya Allah itu ada kuntilanak, Umi buruan lah!" Kopsah panik sendiri jadi nya.

"Tadi sudah Umi usir, Siti ada di dalam kamar nya." Umi langsung menuju kamar.

"SITIIIII!"

Jeritan melengking keluar dari mulut nya Kopsah yang melihat duluan, tubuh teman nya sudah kaku tidak berdarah lagi. wajah dan juga tubuh pucat, bahkan Siti meninggal dalam keadaan mendelik serta tubuh duduk separuh seperti sedang membungkuk menahan rasa sakit yang ia alami sejak tadi.

"Allah, Allah, Allah!" Umi berulang kali menyebut nama Allah saat mendekati jasad anak nya.

"Inalilahi wainalilahi rojiun!" Tamrin mengusap wajah Siti yang mendelik pucat.

"Bang, apa benar Siti meninggal? coba dulu di cek, siapa tau cuma pingsan saja!" Kopsah agak tidak percaya.

"Nafas nya sudah tidak ada dan nadi nya juga tidak ada, Siti meninggal sudah." jelas Tamrin.

"Anak kuuuu, Ya Allah kenapa anak ku harus meninggal begini?" Umi histeris juga melihat nya.

Tubuh Siti di baringkan dengan benar oleh Tamrin dan di angkat dari kasur yang penuh darah segar, bau amis nya menyeruak kedalam hidung tapi di tahan nya saja karena tidak mungkin mayat di biarkan begitu. Kopsah sendiri masih berusaha menenangkan Umi yang menangis, walau dia sendiri juga menangis pilu.

"Yang tabah ya, Umi! mudah mudahan Siti masuk syurga karena dia meninggal dalam keadaan hamil." bujuk Kopsah.

"Kenapa secepat ini dia pergi? huhuhuuu, Umi tidak bisa menerima nya." Umi menangis pilus dalam pelukan Kopsah.

"Itu gara gara Umi tinggal dalam keadaan pintu terbuka, jangan jangan kuntilanak tadi masuk dan membunuh Siti." Kopsah sudah mikir kesana.

"Tidak, kuntilanak itu tidak berani mendekat." sanggah Umi yakin sekali.

"Ah aku yakin itu ulah dia, orang hamil kan di sukai kuntilanak." Kopsah tetap saja ngeyel sesuka hati nya.

"Entah benar entah salah, aku juga yang kena fitnah!" rutuk kuntilanak segera menjauh.

Sedangkan kini tubuh Siti sudah di taruh di ruang tamu oleh Tamrin, ada kasur nya juga karena tidak mungkin mau di baringkan di lantai yang dingin. yang ada nanti darah menetes dari selah papan dan akan di jilati kuntilanak, jadi di pakai kan kasur.

"Ini kita terpaksa menunggu pagi, Umar sama Abi melaut kan?" Tamrin mendekati Umi.

"Iya, mereka tidak akan bisa di hubungi karena tidak ada sinyal." jawab Umi pelan.

"Kalian tunggu lah jasad nya Siti, aku yang akan memberi tahu para warga dan juga Pak RT." pinta Tamrin.

"Ayo kita baca yasin untuk Siti, Umi." ajak Kopsah membenarkan hijab nya.

Dengan langkah yang lemas dan hati hancur, maka Umi pun mendekati jasad sang anak untuk di bacakan yasin. ada rasa tidak percaya di hati nya, sungguh nyawa manusia tidak bisa di tebak dan hanya tuhan yang tau.

Jangan lupa like dan comen nya di karya othor yang baru, semoga suka dan kalian bisa menikmati setiap kata kata nya.

Hallo maaf sebelum nya bila ada kesamaan dengan cerita punya Kakak Siti H ya, mohon maaf bukan maksud mau mencontek tapi saya memang enggak tau dan part Umi mengambil garam kasar sudah othor ganti biar tidak sama. terus othor juga menjelaskan bahwa yang jadi hantu jahat di sini nanti bukan kuntilanak, jadi beda ya.

Terpopuler

Comments

Siti H

Siti H

Langsung Metong aku dibab awal. oh, iya Judulnya mirip dengan Novel Kuntilanak Pemakan Janin🙏🙏🙏

2025-05-08

10

🍒🌸Sri Murni Andini🌸🍒

🍒🌸Sri Murni Andini🌸🍒

Hai ka siti ka novitaaaa... akyu padamu 🤍🌹2 wanita hebat yang menciptakan Novel Horor bikin kita deg dig dug serrrr para readers ...... 🟣.... wlpn ada kemiripan atau tidak, , , kita enak aja ko baca.... 🤍daaaannn disini sy sbgai pembaca, , kdg jrg koment, baca pun kalo waktu bnr2 senggang... semoga dgn hampir kesamaan, ka nov sama ka siti bisa berbagi yaaaa 💜🤍❤lopeee you se kebon toko Snack dariQyuuuuuu/Rose//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Smirk//Smirk//Smirk/

2025-05-08

3

Siti H

Siti H

ini bahkan narasi Mbok Darmi yang melemparkan garam ke Kuntilanak dan terbang ke Pohon mangga🙏

2025-05-08

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kematian Siti
2 Bab 2. Tuduhan Umar
3 Bab 3. Sidang kuntilanak
4 Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5 Bab 5. Abi tidak percaya
6 Bab 6. Puspita
7 Bab 7. Tertimpa kelapa
8 Bab 8. Bertanya tanya
9 Bab 9. Zidan jadi tumbal
10 Bab 10. Meminta izin
11 Bab 11. Di bros
12 Bab 12. Merajuk
13 Bab 13. Semua merajuk
14 Bab 14. Eko dan Beni melihat
15 Bab 15. Mendatangi Purnama
16 Bab 16. Di jaga
17 Bab 17. Bukan Ratna
18 Bab 18. Ratna melihat nya
19 Bab 19. Di beritahu Arya
20 Bab 20. Menjenguk Ratih
21 Bab 21. Di bekukan
22 Bab 22. Masuk alam ghaib
23 Bab 23. Begu Ganjang
24 Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25 Bab 25. Di tabok kipas
26 Bab 26. Bertanya pada Eko
27 Bab 27. Penampakan Tejo
28 Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29 Bab 29. Pertarungan sengit
30 Bab 30. Gun keluar kandang
31 Bab 31. Purnama datang
32 Bab 32. Benang sukma
33 Bab 33. Mendapatkan nya
34 Bab 34. Arya selamat
35 Bab 35. Obrolan para warga
36 Bab 36. Ratih histeris
37 Bab 37. Mencari nama janda
38 Bab 38. Korban keempat
39 Bab 39. Di beri tahu Kiara
40 Bab 40. Ahmad berduka
41 Bab 41. Melihat jasad Tina
42 Bab 42. Kinan kesal
43 Bab 43. Mencari dukun baru
44 Bab 44. Kalah telak
45 Bab 45. Abi vs Arya
46 Bab 46. Di banting
47 Bab 47. Zidan ketar ketir
48 Bab 48. Larangan Arka
49 Bab 49. Niat berkorban
50 Bab 50. Hampir menemukan
51 Bab 51. Keadaan genting
52 Bab 52. Seri
53 Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54 Bab 54. Zidan Pingsan
55 Bab 55. Mutiara ular
56 Bab 56. pengorbanan Kiara
57 Bab 57. Saipul meninggal
58 Bab 58. Kabar Purnama sakit
59 Bab 59. Akhir nya bangun
60 Bab 60. Pak Lurah datang
61 Bab 61. Mayang hampir korban
62 Bab 62. Membawa iblis
63 Bab 63. Masih bertempur
64 Bab 64. Gelut
65 Bab 65. Pengobatan pertama
66 Bab 66. Masih bertempur juga
67 Bab 67. Jaka curiga
68 Bab 68. Jantung kanan
69 Bab 69. Fakta mengejutkan
70 Bab 70. Ratna lega
71 Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72 Bab 72. Cerita Jhon
73 Bab 73. Kecebur parit
74 Bab 74. Salah langkah
75 Bab 75. Random nya member
76 Bab 76. Ide baru
77 Bab 77. Membawa Ratna
78 Bab 78. Arya menemani
79 Bab 79. Bukan Ibu kandung
80 Bab 80. Flasback
81 Bab 81. Flashback part 2
82 Bab 82. Flashback part3
83 Bab 83. Fkashback off
84 Bab 84. Di hajar
85 Bab 85. Gantung diri
86 Bab 86. Ratih sudah tau
87 Bab 87. Ahmad Datang
88 Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89 Bab 89. Di banting lagi
90 Bab 90. Ingin bertemu langsung
91 Bab 91. Kaget melihat member
92 Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93 Bab 93. Dewa Iblis
94 Bab 94. Wujud asli Dewa iblis
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1. Kematian Siti
2
Bab 2. Tuduhan Umar
3
Bab 3. Sidang kuntilanak
4
Bab 4. Bukan mereka pelaku nya
5
Bab 5. Abi tidak percaya
6
Bab 6. Puspita
7
Bab 7. Tertimpa kelapa
8
Bab 8. Bertanya tanya
9
Bab 9. Zidan jadi tumbal
10
Bab 10. Meminta izin
11
Bab 11. Di bros
12
Bab 12. Merajuk
13
Bab 13. Semua merajuk
14
Bab 14. Eko dan Beni melihat
15
Bab 15. Mendatangi Purnama
16
Bab 16. Di jaga
17
Bab 17. Bukan Ratna
18
Bab 18. Ratna melihat nya
19
Bab 19. Di beritahu Arya
20
Bab 20. Menjenguk Ratih
21
Bab 21. Di bekukan
22
Bab 22. Masuk alam ghaib
23
Bab 23. Begu Ganjang
24
Bab 24. Mendatangi rumah Umi
25
Bab 25. Di tabok kipas
26
Bab 26. Bertanya pada Eko
27
Bab 27. Penampakan Tejo
28
Bab 28. Arya dan Nilam vs iblis tinggi
29
Bab 29. Pertarungan sengit
30
Bab 30. Gun keluar kandang
31
Bab 31. Purnama datang
32
Bab 32. Benang sukma
33
Bab 33. Mendapatkan nya
34
Bab 34. Arya selamat
35
Bab 35. Obrolan para warga
36
Bab 36. Ratih histeris
37
Bab 37. Mencari nama janda
38
Bab 38. Korban keempat
39
Bab 39. Di beri tahu Kiara
40
Bab 40. Ahmad berduka
41
Bab 41. Melihat jasad Tina
42
Bab 42. Kinan kesal
43
Bab 43. Mencari dukun baru
44
Bab 44. Kalah telak
45
Bab 45. Abi vs Arya
46
Bab 46. Di banting
47
Bab 47. Zidan ketar ketir
48
Bab 48. Larangan Arka
49
Bab 49. Niat berkorban
50
Bab 50. Hampir menemukan
51
Bab 51. Keadaan genting
52
Bab 52. Seri
53
Bab 53. Bagaskara dan Jalak
54
Bab 54. Zidan Pingsan
55
Bab 55. Mutiara ular
56
Bab 56. pengorbanan Kiara
57
Bab 57. Saipul meninggal
58
Bab 58. Kabar Purnama sakit
59
Bab 59. Akhir nya bangun
60
Bab 60. Pak Lurah datang
61
Bab 61. Mayang hampir korban
62
Bab 62. Membawa iblis
63
Bab 63. Masih bertempur
64
Bab 64. Gelut
65
Bab 65. Pengobatan pertama
66
Bab 66. Masih bertempur juga
67
Bab 67. Jaka curiga
68
Bab 68. Jantung kanan
69
Bab 69. Fakta mengejutkan
70
Bab 70. Ratna lega
71
Bab 71. Tangis di rumah Purnama
72
Bab 72. Cerita Jhon
73
Bab 73. Kecebur parit
74
Bab 74. Salah langkah
75
Bab 75. Random nya member
76
Bab 76. Ide baru
77
Bab 77. Membawa Ratna
78
Bab 78. Arya menemani
79
Bab 79. Bukan Ibu kandung
80
Bab 80. Flasback
81
Bab 81. Flashback part 2
82
Bab 82. Flashback part3
83
Bab 83. Fkashback off
84
Bab 84. Di hajar
85
Bab 85. Gantung diri
86
Bab 86. Ratih sudah tau
87
Bab 87. Ahmad Datang
88
Bab 88. Siksaan Ratna dan Saipul
89
Bab 89. Di banting lagi
90
Bab 90. Ingin bertemu langsung
91
Bab 91. Kaget melihat member
92
Bab 92. Membunuh Ratna dan Saipul
93
Bab 93. Dewa Iblis
94
Bab 94. Wujud asli Dewa iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!