NovelToon NovelToon
Reveal The Facts

Reveal The Facts

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

Elara Andini Dirgantara.
Tidak ada yang tidak mengenal dirinya dikalangan geng motor, karena ia merupakan ketua geng motor Ladybugs. Salah satu geng motor yang paling disegani di Bandung. Namun dalam misi untuk mencari siapa orang yang telah menodai saudara kembarnya—Elana, ia merubah tampilannya menjadi sosok Elana. Gadis manis, feminim dan bertutur kata lembut.
Lalu, akankah penyelidikannya tentang kasus yang menimpa kembarannya ini berjalan mulus atau penuh rintangan? Dan siapakah dalang sebenarnya dibalik kehancuran hidup seorang Elana Andini Dirgantara ini? Ikuti kisah selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Elara memasuki kelas dan melihat Chelsea dan Feli yang sedang mengobrol. Ya, terlihat seperti biasanya, dimana Chelsea bersikap layaknya anak lugu dan polos. Tetapi untuk kali ini Elara tidak akan tertipu lagi, ia telah mengetahui niat jahat Chelsea, jadi ia tidak akan semudah itu mempercayai keluguan yang Chelsea tunjukkan.

"Lan, ayo sini, ada berita hot pagi ini," pekik Feli.

Mendengar Feli memanggil Elara, Chelsea berbalik menatap Elara. Seperti biasa, Chelsea hanya tersenyum simpul tanpa banyak bicara.

"Duduk, Lan." ajak Chelsea.

Jika bukan karena permintaan Langit untuk tetap bersikap biasa saja, maka Elara pasti sudah menghajar Chelsea detik ini juga. Tapi mengingat Langit yang terus mengingatkannya untuk bersabar, akhirnya Elara coba untuk menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi emosi yang berkecamuk di dadanya, lalu memilih duduk bergabung bersama Feli dan Chelsea.

"Ada gosip apa?" tanya Elara ikut duduk.

"Kemari." Seakan ingin membicarakan sesuatu yang benar-benar penting, Feli mengajak Elara mendekat. "Kau tahu, katanya Pak Ridwan yang guru seni itu berpacaran dengan Ibu Kokom."

"Ibu Kokom guru fisika yang janda tiga kali?" tanya Elara memastikan.

"Tepat sekali!" seru Feli. "Oh my god! Beritanya sudah menyebar seantero sekolah. Bahkan pagi ini Pak Ridwan dan Ibu Kokom datang bersama ke sekolah."

"Sudah sudah, lagipula apa salahnya berpacaran beda usia, yang penting Pak Ridwan dan Ibu Kokom saling cinta. Iya 'kan?" timpal Chelsea bijak.

Mendengar ucapan Chelsea, kedua tangan Elara langsung terkepal erat dan bersiap melayangkan tinjunya. Andai saja Langit tidak berkali-kali mengingatkan Elara untuk tetap bersikap biasa saja kepada Chelsea, maka mungkin kedua tangan Elara sudah mendarat di wajah sok polos Chelsea detik ini juga.

"Selamat pagi, semuanya."

Kedatangan guru membuat obrolan Elara, Feli dan Chelsea terhenti. Mereka langsung mengeluarkan buku pelajaran dan mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.

Elara menulis hal-hal yang diperintahkan guru di buku tulisnya. Saat sedang menulis, sudut mata Elara tanpa sengaja menangkap Chelsea yang tampaknya menatap dirinya. Karena penasaran, Elara menengok ke arah Chelsea dan disaat bersamaan, Chelsea langsung pura-pura fokus ke buku catatannya.

Fokus Elara sudah terbagi sekarang. Ia tidak lagi memperhatikan catatan yang diberikan guru. Di kepalanya justru tengah berisik memikirkan berbagai cara untuk menangkap Chelsea secepatnya.

"Baiklah, cukup di sini pelajaran kita hari ini. Sampai jumpa minggu depan."

...•••***•••...

Elara berpisah dengan Chelsea dan Feli di parkiran. Setelah mobil jemputan Feli dan Chelsea meninggalkan sekolah, Elara langsung menuju taman sekolah, dimana ia membuat janji dengan Langit.

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kita harus secepatnya membongkar kejahatan Chelsea karena aku ingin menghajar dia sampai mati!" Barusaja datang, Elara langsung mengungkap kekesalannya kepada Langit.

"Kau sudah punya rencana untuk menjebaknya?"

"Kita tidak membutuhkan rencana apapun. Kita langsung hajar dia dan buat dia mengakui perbuatannya, maka semuanya selesai. Aku tidak peduli apa tujuan gadis sial*n itu melakukan ini pada Elana, tapi yang jelas dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya."

"Terkadang otot saja tidak berguna, El. Kau juga harus menggunakan otakmu. Kalau kita menghajar dia dan dia justru memutar balikan fakta dan membuat seakan-akan kita berdua yang bersalah, maka kita berdua dalam masalah besar."

"Tapi Langit—"

"Sabarlah sebentar lagi. Kita susun dulu rencananya dengan matang agar kita bisa menaklukan Chelsea dengan mudah," ucap Langit. "Oh iya El, aku lupa memberitahumu bahwa Jojo sudah menyelidiki plat motor yang kemarin aku kirimkan dan menurut Jojo motor itu berasal dari Bandung, tapi untuk pemiliknya Jojo tidak bisa melacak karena itu hanya motor rentalan."

"Dari Bandung?"

Dahi Elara mengerut dalam. Otaknya mulai menyambungkan kejadian kejadian yang ia alami. Tapi sayangnya ia tetap tidak bisa menarik kesimpulan apapun.

Dring...

Ponsel Langit berdering, tertera nama Papanya di layar. Langit me-reject panggilan tersebut lalu menyimpan kembali ponselnya ke saku.

"Kenapa tidak diangkat?" tanya Elara.

"Tidak penting."

"Tapi itu Papamu."

"So?"

"Paling tidak angkat, siapa tahu penting."

Langit berdecak pelan. "Sudahlah, jangan dibahas. Ayo aku antar pulang."

...•••***•••...

Heningnya malam diiringi dinginnya angin yang berhembus tidak membuat Elara menyudahi acara berdiam dirinya di balkon kamar. Ia meraih cangkir kopi di meja, lalu menyeruputnya pelan, menikmati setiap tetesan rasa yang tertuang di dalamnya, menciptakan ketenangan untuk hati dan pikirannya yang kini tengah berkelana memikirkan banyak hal. Pikiran Elara tiba-tiba tertuju pada kejadian tiga bulan yang lalu saat Bik Asih menghubungi Papanya untuk mengadukan keadaan Elana yang saat itu terkena gangguan jiwa.

Malam itu Elara memasuki rumah dengan menenteng helm di tangannya. Saat melewati ruang tengah, ia mendengar ponsel Papanya berdering. Segera Elara menuju ruang tengah untuk memastikan, tapi ternyata tidak ada siapapun di sana selain ponsel Papa Efendi yang tergeletak di atas meja.

Awalnya Elara berniat untuk mengacuhkan saja panggilan itu, sebab Elara merasa tidak sopan jika ia menjawab panggilan yang ditujukan untuk Papanya. Namun saat ia akan melangkah menuju kamar, ponselnya yang berada di saku jaket ikut berdering, tertera nama Bik Asih di layar ponsel. Tidak menunggu waktu lama, Elara langsung menjawab panggilan.

"Halo Bik, ada apa?"

"Non, Non Elana, Non."

Elara mengerutkan dahinya saat mendengar suara Bik Asih yang terputus-putus seperti ketakutan. "Elana kenapa Bik? Katakan yang jelas."

"Non Elana ngamuk di kamarnya, Non. Bibik sudah coba mengecek keadaan Non Elana, tapi Non Elana malah melempar Bibik dengan guci."

"Hah? Lalu bagaimana keadaan bibik sekarang? Bibik baik-baik saja, 'kan?"

"Iya Non, Bibik baik-baik saja. Tapi Non Elana, Non." Suara Bik Asih terdengar begitu cemas dalam pendengaran Elara.

"Ya sudah, Bibik tunggu di sana. Aku dan Papa berangkat ke Jakarta sekarang juga."

Setelah mengatakan itu, Elara langsung menemui Papanya yang ternyata sedang berada di dapur. Setelah Elara mengatakan apa yang Bik Asih katakan di telepon tadi, Papa Efendi langsung mengajak Elara untuk ke Jakarta malam itu juga.

*

Barusaja memasuki rumah, suara raungan Elana sudah mampu didengar oleh Papa Efendi dan Elara. Mereka lekas masuk dan menuju kamar Elana dan membuka pintunya. Saat pintu terbuka, terlihat pecahan beling yang berserakan dimana-mana. Bantal, guling bahkan sprei 'pun tidak lagi berada di tempatnya.

Elara kembali mengedarkan pandangannya ke kamar hingga akhirnya ia menangkap keberadaan Elana yang tengah meringkuk di sudut ruangan dengan rambut acak-acakan, dahi benjol, lebam di bagian pelipis dan sudut bibirnya.

Hati Elara bagai diremas dengan kuat saat melihat keadaan kembarannya. Tanpa mempedulikan pecahan beling yang berserakan, Elara langsung berlari memeluk sang kembaran yang terlihat masih menangis tersedu-sedu

"Elara!" Papa Efendi menatap ngeri saat melihat Kaki Elara menginjak beling. Ia lekas ikut masuk dan mendekati Elana dan Elara.

"Lan... Lan sadar, ada apa denganmu, katakan padaku, Lan."

Bukannya sadar, Elana justru terkikik dengan pandangan kosong. Ia memilin rambutnya yang berantakan, lalu kembali terkikik lagi. Namun baru beberapa detik ia terkikik, ia mendorong Elara dan memeluk tubuhnya sendiri seakan melindungi diri.

"Dia jahat..." Emosi Elana mulai tak terkontrol. Ia kembali menangis histeris dan terus meracau mengatakan dia jahat.

"Siapa? Katakan siapa yang jahat?"

"Dia jahat... Dia jahat... dia jahat!" pekik Elana histeris sembari membenturkan kepalanya ke dinding, membuat Papa Efendi dan Elara meringis dengan tatapan sedih.

Elara menghapus air mata yang turun di pipinya saat mengingat kejadian awal dari penderitaan saudara kembarnya. Sejak hari itu, senyum manis Elana tidak pernah lagi Elara lihat, dan Elara berjanji untuk menghabisi siapapun orang yang sudah membuat Elana seperti ini.

...----------------...

Mood nulis lagi berantakan banget, maaf ya kalau tulisannya banyak typo atau kesalahan-kesalahan lain.

1
hasatsk
ragu terhadap chelsea,...jujur atau mencari alibi karena ketahuan.....
Elara: Nahlo/CoolGuy/
total 1 replies
Abu Yub
mampir dek/Pray/tetap semangat/Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
keren dek/Ok/
Abu Yub: masama dek/Pray/
Elara: Terima kasih/Kiss/
total 2 replies
hasatsk
pintar bermain teka teki Authornya...👍
Elara: Ihhh jadi malu/Chuckle/
total 1 replies
R 💤
haloo kak aku mampir nihh
Elara: Terima kasih, betah betah ya/Kiss/
total 1 replies
hasatsk
mungkinkah ada dendam keluarga Chelsea ke keluarga elana?
semakin di bikin penasaran sama authornya .,...🤣🤣
Elara: Tungguin terus makanya
total 1 replies
Azizah Hazli
Luar biasa
Elara: Terima kasih banyakkk/Heart//Plusone/
total 1 replies
Azizah Hazli
Lumayan
hasatsk
mungkin motivasi chelsea iri melihat elana pintar dan di sukai oleh Kenzie... chelsea menyukai Kenzie..... wkwkwk ngarang bebas Thor.. 🤣🤣
Elara: Waktu dan tempat dipersilahkan.
total 1 replies
Adit monmon
lnjut semngat thor💪
Elara: Siap Makk
total 1 replies
hasatsk
apa motivasi chelsea menyingkirkan elana.....
hasatsk
fix..bener clue author ..orang yang dekat mungkin itu pelakunya...
hasatsk
typo Thor..D bukan B kalau Bandung 🙏
Elara: Iya ya, terima kasihh/Rose//Plusone/
total 1 replies
LISA
Halo Kak author..aku mampir nih 😊
LISA: Sipp dech Kak pasti betah 😊👍👍
Elara: Gercep ihhh/Applaud/
Betah-betah ya Kak di lapak akohh
total 2 replies
hasatsk
ya ada yang mengadu domba gank Atlantis dan ganstar..dan mungkin pemerkosa elana juga pihak yang mengadu domba kedua gank tersebut...
pinisirin kelanjutannya.....💪
hasatsk
masih menemukan benang merah.benarkah perempuan yang di markas gankstar pemuas nafsu anak" gankstar.,...
Elara: wkwkw
hasatsk: ralat maksudnya masih belum menemukan benang merah.typo Thor..😂
total 2 replies
hasatsk
langit cemburu melihat' kedekatan elara dan Kenzie tanpa tahu itu ketidak sengajaan karena terjatuh..dan langit marah karena elara membela Kenzie ....
masih belum ada titik terang siapa yg memperkosa elana...
Elara: Sabar ya Kak, masih dalam tahap pwnyelidikan.
total 1 replies
Aulia Safitri
aku masih curiga sama chealse, dia tuh jarang bgt kebagian ngomen kalo elana lagi di deketin kenziee. ingat cluenya org yg paling tak terduga 🤣
Elara: Kakkk/Facepalm/
total 1 replies
hasatsk
langit cemburu terhadap Kenzie....😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!