NovelToon NovelToon
Tetangga Idaman

Tetangga Idaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Romansa / Bercocok tanam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Arif Pradipta, begitu Emak memberiku nama ketika aku terlahir ke dunia. Hidup ku baik-baik saja selama ini, sebelum akhirnya rumah kosong di samping rumah ku di beli dan di huni orang asing yang kini menjadi tetangga baruku.

kedatangan tetangga baru itu menodai pikiran perjakaku yang masih suci. Bisa-bisanya istri tetangga itu begitu mempesona dan membuatku mabuk kepayang.
Bagaimana tidak, jika kalian berusia sepertiku, mungkin hormon nafsu yang tidak bisa terbendung akan di keluarkan paksa melalui jari jemari sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

¹⁴ Perasaan Cemburu

Perlahan tanganku terulur ke arah nakas, lengan melompati tubuh Mas Nata yang tengah mengeluarkan dengkuran halus.

Hampir saja meraih gawai, tiba-tiba Mas Nata menggeliat. Reflek, sku menarik tubuh, kembali ke posisi semula, berbaring di samping suami. Beberapa waktu berlalu, suami mulai tidur kembali dengan nyenyak.

Perlahan, aku turun dari ranjang dan mengitarinya hingga sampai di dekat nakas. Segera ku raih benda yang menjadi pusat perhatianku tersebut, kemudian ku bawa duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

"Memakai sandi?" gumamku.

Aku melirik ke arah Mas Nata. Padahal sebelumnya, handphone Mas Nata tidak pernah di kasih sandi.

"Apa yang sedang kau tutupi dariku, Mas?" Ku loloskan pandangan setajam mata pisau ke arah suamiku, meski dirinya tidak bisa melihat atau menanggapi apa yang sedang aku lakukan.

Sudah lebih dari satu jam, aku memikirkan dan mencoba membuat pola untuk membuka gembok tersebut, tapi belum berhasil. Akhirnya menyerah juga, pikiran sedang kalut, butuh di istirahatkan dulu. Besok saja di cari lagi.

Beberapa hari aku mengamati Mas Nata, apalagi saat dia sedang memegang handphone. Namun, gerakan tangannya saat membuka layar selalu cepat, hingga aku tidak bisa merekamnya dalam ingatan.

Mas Nata baru saja berangkat ke kantor, sementara Angga juga sudah berangkat kuliah. Tinggallah aku sendirian di rumah. Jika biasanya aku bersemangat bersih-bersih rumah, beberapa hari ini aku seperti kehilangan semangat untuk melakukan segala aktivitas.

Inginnya rebahan di kamar saja. Sambil tiduran, aku memutar musik dengan judul yang pernah tenar di tahun sembilan puluhan. Lirik dari lagu bernuansa galau itu membuat hatiku semakin mellow.

"Oh iya, Arif 'kan anak SMK jurusan informatika. Dia pasti tahu cara membobol pin handphone orang lain. Kenapa kemarin-kemarin saya nggak kepikiran itu yaa?" Ku tepuk jidat ku sendiri.

Aku membuka aplikasi berwarna hijau dan hendak menghubunginya. Namun, langkah jariku terhenti.

"Jam segini 'kan Arif lagi kerja. Pasti dia sibuk." Ku urungkan niat untuk meminta bantuannya.

Dari pada boring, aku membuka story yang ada di aplikasi hijau tersebut. Terkadang melihat story orang-orang, bisa membuatku ikut tertawa. Banyak hal lucu yang ada di Sana.

"Bismillah move on."

Aku membaca caption yang di tulis Arif pada story nya. Move on? Bocil itu mau melupakan siapa? Memang nya dia udah punya pacar? Sepertinya dia belum pernah cerita ke aku soal cewek?

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam dada. Kok mendadak aku jadi kepo yaa.

[Hayoloh, mau move on dari siapa ini?]

Ku kirim sebuah pesan whatsapp pada tetangga bocilku itu untuk menanggapi statusnya.

Setelah beberapa detik, pesan yang ku kirim bercentang dua dan berganti warna menjadi terang. Itu artinya, Arif sudah membuka pesanku. Namun, kenapa dia tidak membalasnya ya? Apa dia memang sedang sibuk?

Biasanya dia sering menanggapi story ku dan berujung berbalas chat lucu-lucuan, tapi aktivitas itu seperti terlupakan begitu saja. Ah kami memang sedang sibuk. Aku sibuk dengan kecurigaan terhadap suami, sementara Arif rupanya sibuk dengan ceweknya.

Terakhir kali kami bertemu, adalah satu minggu yang lalu, saat pemuda itu menginap di rumahku. Oh setelah ku ingat-ingat, Arif seperti sedang menjauhiku. Kemarin lusa aku belanja di warung Bulek Siti dan dia sedang berada di dalam warung, tapi dia seperti menghindar. Dia malah memanggil ibunya untuk melayaniku.

Memang apa salahku? Apa tanpa sengaja, aku membuatnya tersinggung? Tapi kapan? Aku tidak merasa berbuat tidak baik padanya. Atau ... apa cewek barunya sebegitu mengalihkan dunianya?

Rasa cemburu hadir begitu saja, tanpa punya malu. Astaga tolong waraskan otakku, sadarkan padaku jika aku adalah wanita bersuami, sementara Arif adalah tetangga bocil yang umurnya jauh lima tahun di bawahku.

Beberapa bulan tinggal di sini dengan tetangga baik hati yang sering berkata konyol, sepertinya tanpa di sadari membuatku merasa nyaman berada di dekat Arif. Diam-diam aku suka dengan perhatian Arif kepadaku selama ini.

Sebagai adik iya, ku tanamkan di dalam hati, jika aku menganggap Arif seperti adikku sendiri. Apalagi dia seumuran dengan adik kandungku-Angga. Arif tidak menanggapi chat yang ku kirim, jadi kali ini aku harus mandiri.

Aku harus bisa mencari cara untuk membuka handphone Mas Nata. Tanpa sengaja terlintas dalam kepala. Aku 'kan bisa mengobok-obok youtube. Bukankah apa yang kita inginkan, semua bisa di sediakan nya.

Kenapa aku tidak kepikiran dari tadi ya Aku mulai mengetik apa yang ingin ku ketahui pada fitur search, setelahnya muncul beberapa pilihan channel tutorial. Ku gulir-gulirkan layar ke atas, mencari thumbnail yang paling menarik dan meyakinkan.

Begitu menemukan channel yang pas dan mudah di pahami, aku mempelajari semua tutorialnya. Namun, tidak bisa langsung mempraktekkan tutorial tersebut, karena untuk melancarkan aksinya, aku tetap membutuhkan handphone suami.

Terpaksa, aku harus menekan gejolak di dada hingga nanti Mas Nata pulang ke rumah. Aku menunggu kepulangan suami hanya dengan bermalas-malasan. Tiduran di kamar. Sama sekali tidak ada gairah untuk makan, apalagi beraktivitas lainnya. Mandi pun sepertinya enggan.

Namun aku memaksakan diri untuk itu. Aku tidak mau suami semakin menjauh, karena aku bau dan tidak merawat diri dengan baik.

...🌸🌸🌸...

Malam pun tiba, aku menyambut suami seperti biasa. Hidangan makan malam juga sudah tersedia di meja makan, tadi aku memesan makanan online. Sebisa mungkin, aku bersikap biasa saja, tanpa menimbulkan kecurigaan.

Malam ini, aku sudah berhasil membuka handphone Mas Nata, ketika dia sedang mandi tadi. Bahkan, sekarang aku bisa melihat semua aktivitas chat maupun riwayat panggilan melalui laptop yang sudah ku hubungkan dengan Whatsap nya.

"Yang, nanti setelah makan malam, saya pamit ke tempat gym, ya?" pamit Mas Nata di sela-sela makan malam.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Mas Nata berpamitan ke tempat gym, di malam minggu. Namun, entah kenapa perasaan ku tidak enak.

"Sekali-kali fitnesnya libur dulu, kenapa sih, Mas?"

Mas Nata menyipitkan mata dan melirikku, entah apa yang di pikirkan nya, karena selama ini aku selalu mengizinkannya pergi tanpa rewel.

"Ya nggak bisa dong, Yang. Nanti kalau saya nggak rajin olahraga. Bentuk badan nggak akan bagus lagi. Kamu mau, suami mu ini menjadi jelek?"

"Kalau gitu, saya ikut."

"Mana bisa seperti itu? Di sana banyak cowok nya loh, saya nggak mau kamu di lirik-lirik cowok lain."

Ini adalah bentuk dari perhatian, obsesi kepemilikan, atau hanya alasan saja Mas? tanyaku yang hanya bisa ku batin, tanpa bisa mengungkapkannya.

1
dnr
jangan" rifani hamil anaknya si arif lagi pas mkan mlam itu
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali ❤️❤️❤️
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
nata belok
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
astaga...alex n Nata ternyata terong malam terong
Tutian Gandi
kan...bener kah dugaan q..kalo mereka itu belok kanan dan belok kiri ..🤔🤔
dnr
kyknya nata sma pa alex ada serong dah
Tutian Gandi
kok q curiga sama bos nya ya...jgn2 si nata ada belok nya kali y....
Ardiawan
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!