NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem

Pertempuran telah berakhir.

Langit masih abu-abu, tapi untuk pertama kalinya setelah sekian lama, sinar cahaya berhasil menembus celah awan yang gelap. Cahaya itu menyinari puing-puing medan perang yang penuh dengan tubuh zombie mutan dan sisa-sisa armor tempur yang meleleh.

Kota Terakhir berdiri. Tergores. Terbakar. Tapi tidak runtuh.

Shinn berdiri di atas dinding pertahanan timur kota. Napasnya masih berat, tubuhnya masih bergetar karena sisa adrenalin. Armor hitamnya penuh noda darah hitam kering, dan sebagian bagian armor di bahu kirinya retak.

Ia tidak bergerak. Matanya kosong menatap ujung horizon. Seolah sedang mencari jawaban yang tak kunjung datang.

Tiba-tiba sistem aktif di depan matanya.

[Sistem: Mode Pertahanan Darurat Berakhir]

[Status: Kota Terakhir Bertahan – Tingkat Kerusakan 31%]

[Poin Pengaruh: +8.750 | Akses Modul Baru Terbuka]

Shinn mengernyit, lalu membuka tampilan sistem. Sebuah modul baru muncul, dengan warna keemasan dan simbol berbentuk lingkaran menyala di tengahnya.

[Akses Fragmen Memori Terkunci - Terhubung dengan Masa Lalu]

[Apakah ingin mengakses?]

“Modul ini… belum pernah muncul sebelumnya,” gumam Shinn. Dadanya tiba-tiba sesak, seolah tubuhnya merespon sesuatu yang tersembunyi sangat dalam.

Dengan jari yang sedikit gemetar, ia menekan “YA”.

Sekejap semuanya menghilang.

___

Shinn seperti tersedot ke ruang gelap tak berdinding. Cahaya-cahaya kecil melayang seperti serpihan kenangan. Potongan hologram mulai membentuk sebuah ruangan sebuah laboratorium tua. Bau logam dan oli tua terasa di udara maya itu.

Di tengah ruangan, ada seorang pria paruh baya dengan rambut cokelat gelap dan mata tajam. Ia berdiri di depan kamera holografik. Suaranya terdengar serak namun tegas.

Shinn menahan napas. Matanya membelalak. Ia mengenali wajah itu.

“…Ayah?”

Pria itu bicara seperti sedang menyampaikan pesan terakhir.

“Jika seseorang menemukan rekaman ini… maka aku telah gagal. Proyek Sistem Dimensi tidak boleh jatuh ke tangan Fraksi Bertopeng. Sistem ini harus diwariskan pada satu orang. Darahku. Anakku.”

Shinn mundur setengah langkah, hatinya bergemuruh.

“Shinn, jika kau melihat ini, berarti Sistem telah terbangun sempurna. Dan itu juga berarti… mereka akan memburumu. Apa yang kau miliki bukan hanya alat. Itu adalah kunci untuk menyatukan dua dunia… atau menghancurkan keduanya.”

“Ini bukan hanya teknologi. Sistem dibangun dari reruntuhan peradaban tua gabungan teknologi mecha dari dunia zombie dan sisa sains manusia dari masa lalu. Karena itu, ia bisa menembus dimensi.”

“Tapi ingat satu hal penting… Ada ‘kesadaran’ dalam sistem itu. Ia bukan alat mati. Ia belajar darimu. Ia tumbuh bersama jiwamu.”

Rekaman itu berhenti.

Shinn terlempar dari ruang memori, kembali ke dunia nyata. Kepalanya terasa berat. Dadanya sesak. Pandangannya kabur sebentar.

Langit mulai gelap. Angin membawa hawa dingin sisa pertempuran.

Iluthar muncul di sampingnya. Wajahnya khawatir.

“Kau baik-baik aja, Shinn? Dari tadi diam aja di sini. Wajahmu pucat.”

Shinn menarik napas dalam. “Aku baru… melihat sesuatu. Fragmen memori dari sistem.”

Iluthar diam, menunggu Shinn melanjutkan.

“Orang itu… dia ayahku. Dan dia ternyata pencipta sistem ini.”

Iluthar terdiam sejenak. “Berarti… semua ini bukan kebetulan. Bahkan dirimu yang menerima sistem, itu semua udah dirancang.”

“Ya,” jawab Shinn pelan. “Tapi aku nggak mau jadi boneka takdir. Aku mau jalanin ini dengan caraku sendiri.”

___

Beberapa jam kemudian, di ruang komando Kota Terakhir, Asha mengetik cepat sambil menatap layar yang menampilkan visual drone pengintai.

“Ada dua hal aneh yang kudapat dari zona reruntuhan barat,” katanya tanpa basa-basi saat Shinn dan Iluthar masuk.

Shinn langsung waspada. “Apa itu?”

“Pertama, aku nemu sisa frekuensi energi sistem di reruntuhan. Tapi bukan dari kita. Bukan dari sistemmu.”

Iluthar menyipitkan mata. “Maksudmu ada… sistem lain?”

Asha mengangguk. “Mungkin. Kedua, ada bunker tua yang sebelumnya tertutup, tiba-tiba kebuka setelah gempa semalam.”

Shinn merasa bulu kuduknya meremang. “Kemungkinan ada fragmen sistem… atau penerima sistem lain?”

Asha berdiri, mengunci tablet ke punggung. “Kita periksa aja langsung. Aku udah siapin konvoi kecil.”

___

Perjalanan ke reruntuhan barat butuh waktu dua jam. Mereka melewati bekas pabrik tua, ladang mecha runtuh, dan jalan yang penuh bekas ledakan. Sinar matahari tipis membuat semuanya terasa seperti mimpi buruk yang belum selesai.

Akhirnya, mereka tiba di depan sebuah pintu baja besar yang terbuka sebagian. Tampaknya didobrak dari dalam.

Begitu masuk, lampu-lampu kuning menyala otomatis. Bau lembap dan logam tua menyeruak.

Ruangan utama penuh server tua yang tak berfungsi, panel pecah, dan dinding yang penuh coretan peringatan. Tapi yang paling mencolok di tengah ruangan ada kapsul tidur transparan… dan kosong.

Asha melangkah ke panel dinding belakang, mengusap debu.

Terpampang simbol besar yang familiar bagi Shinn. Simbol sistem namun disilang dengan garis merah membentuk “X”.

Iluthar mendekat. “Itu… simbol Fraksi Bertopeng.”

Asha menarik data dari terminal. “Aku berhasil download satu log sebelum semuanya mati.”

Log itu menampilkan nama subjek: "Unit-X – Prototipe Sistem Mandiri".

Shinn menatap layar itu lekat-lekat. “Jadi… aku bukan satu-satunya penerima sistem.”

“Dan orang ini,” tambah Asha sambil menatap kapsul kosong, “sudah bangkit lebih dulu.”

Iluthar mengusap dagunya. “Kalau dia bangkit duluan, mungkin dia udah ada di luar sana. Entah dia bakal bantu kita… atau malah jadi ancaman.”

___

Malam itu, Kota Terakhir sunyi. Langit berbintang samar, meskipun awan masih menyelimuti sebagian langit.

Shinn duduk sendirian di atas menara pengawas. Lampu-lampu kota menyala pelan, dan dari kejauhan terdengar suara musik orang-orang bernyanyi merayakan kemenangan mereka. Tapi kepala Shinn dipenuhi pertanyaan.

Siapa Unit-X itu? Kenapa sistem muncul di dirinya dan juga di orang lain? Dan… apa sebenarnya tujuan ayahnya menciptakan semua ini?

Tiba-tiba sistem kembali muncul.

[Sinkronisasi Fragmen Memori Ayah - 23%]

[Tugas Baru: Temukan Penerima Sistem Lain - “Unit-X”]

Shinn menatap layar itu, lalu menatap langit malam. Angin berhembus pelan, membawa suara samar yang nyaris tak terdengar.

“Bukan kau yang memilih sistem, Shinn…” suara itu terdengar… seperti suara ayahnya. “Sistem yang memilihmu.”

Shinn menutup matanya sesaat.

Di luar sana… di balik reruntuhan dunia yang sudah mati, ada sesuatu yang sedang bergerak.

Dan di tengah kegelapan, di atas bangunan roboh yang ditelan malam… sepasang mata merah menyala terang. Mengamati Kota Terakhir. Mengamati Shinn.

Unit-X… telah bangkit.

_____________________

To be continued....

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!