NovelToon NovelToon
THE DEVIL TO YOU

THE DEVIL TO YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:559
Nilai: 5
Nama Author: moonsky

Kasus yang menyeret namanya ini menyebabkan Raga dikeluarkan dari sekolah. Akibat dari itu hidup Raga menjadi tambah berat selain masih dalam tahap penyelidikan polisi, masa depan yang ia tata dengan rapih hancur begitu saja. Sampai dimana Raga menghilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Ada yang mengatakan bahwa hilangnya Raga masih bersangkutan dengan kasusnya atau penculikan berencana. Namun ditengah huru hara menghilangnya seseorang Raga munculah orang yang mengakui bahwa ia adalah sahabat Raga. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mereka percaya Raga menghilang? Dan Apakah dia benar sahabat Raga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moonsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunuh dia sekarang juga!

Satu hari tidak masuk sekolah karena sakit bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan oleh teman sekelasnya. Namun ternyata dugaan nya sudah kalah dengan realita di kelasnya yang mana sekarang Anwar sudah mendapatkan pertanyaan klasik tentang orang sakit. Lebih tepatnya Anwar tidak menyangka karena hampir semua siswa yang satu kelas dengannya menanyakan hal yang sama "Kau sakit apa Anwar?"

Mau tidak mau Anwar harus menjawab dengan ikhlas sembari diiringi senyuman yang menyatakan bahwa apa yang ia alami kemarin bukanlah sesuatu yang serius.

Ditengah tengah siswa yang masih ada yang bertanya kepadanya tentang keadaan kemarin, Anwar teringat momen dimana saat dirinya masih menjadi Raga. Kala itu dirinya pun sama tidak masuk sekolah selama dua minggu dikarenakan gejala dbd. Tentunya satu sekolah heboh dan mengkhawatirkan keadaan Raga. Pasalnya Raga jatuh sakit dan dinyatakan gejala dbd setelah ia berhasil mengharumkan nama sekolah dengan mendapatkan juara satu di ajang lomba sindo sma tingkat nasional. Satu hari setelah pertandingan itu selesai Raga dilarikan ke rumah sakit lalu dirawat selama dua minggu. Lalu ketika masuk sekolah kembali tentunya ia mendapatkan sambutan hangat dan pertanyaan yang begitu peduli dari guru, siswa sebaya dan adik kelasnya. Dan sekarang Anwar teringat momen itu. Memori yang menyenangkan.

"Kau sahabatnya Raga?" Tanya Rival yang kedatangannya tidak diketahui oleh Anwar karena rival sudah duduk rapi di sebelah kanannya. Dan sekarang mereka berdua sudah duduk di bangkunya. Lonceng masuk belum berbunyi.

"Menurutmu?"

"Saat kemarin kau tidak masuk. Semua siswa membicarakan mu jangkauannya bukan hanya dikelas ini saja tapi kelas lain bahkan kakak kelas kita pun ikut membicarakannya. Jika kau ini sahabat Raga. Dan sekolahnya kau disini pun kata rumor yang beredar kau ingin keadilan untuk Raga? benarkah?" Rival merendahkan nada bicara disaat menyebutkan kalimat terakhir.

"Kau menguping setiap masuk kelas orang lain?"

"Menguping bagaimana maksudmu. Semua siswa sudah tahu juga karena apa yang mereka bicarakan ini sudah terang terangan. Lagipula tidak ada faedahnya sekali aku menguping setiap kelas hanya untuk mendengar orang yang membicarakan kau." Balas Rival yang mana nada bicaranya sekarang sedikit terdengar jengkel.

"Santai lah aku hanya bercanda. Pantas saja sepanjang gerbang sama aku masuk kelas semua siswa menatap dan melempar senyum padaku. Aku kira karena aku ini tampan tapi ternyata karena rumor itu. Kau tahu siapa yang menyebarkan rumor atau gosip itu?" Ucap Anwar

"Tanyakan saja pada siswa yang lain jangan aku." Ketusnya seperti seorang perempuan yang sedang datang bulan.

"Kau marah? Ya ampun aku bercanda tidak bermaksud membuatmu kesal ataupun marah. Maafkan sahabatmu ini Rival." Anwar berkata seperti ini sambil cengengesan tak jelas.

"Aku tidak marah. Aku hanya takut salah bicara saja jika aku yang mengatakannya." Pembelaan Rival

"Katakan saja benar atau salah itu bukan urusanmu. Kau juga dengar dari siswa lain kan?"

Rival berpikir sejenak karena apa yang dibicarakan oleh Anwar ini memang benar adanya. Tapi untuk marah sebenarnya Rival hanya kesal saja tidak sampai marah. Karena rival yakin orang mana yang tidak kesal ketika serius bicara malah diajak untuk bergurau.

"Wisnu dia kakak kelas kita." Ucapnya Rival "Aku ke toilet dulu jaga bolpoin dengan baik." Sambungnya Rival.

Ketika mendengar kata Wisnu tentunya Anwar tidak heran lagi karena orang tersebut adalah orang yang sudah memfitnah hingga dia dikeluarkan di sekolah ini. Sampai akhirnya ia di hidupkan kembali dengan ingatan yang sama namun beda wujud. Tapi dari siapa Wisnu mengetahui jika dirinya ini sahabat Raga? Apakah dari Desi? Kalau benar dari Desi berarti hidup Desi masih di bawah bayangan Wisnu dan kawannya. Sekarang Anwar tidak akan diam dan akan melakukan sesuka hati. Persetan dengan rumor yang beredar tentangnya saat ini yang jelas ia akan  bersandiwara dan melawan sesuka hati. Jika dulu takut melawan Wisnu karena akan merembet ke ranah beasiswa dan prestasinya tapi sekarang di kehidupan yang baru ia tidak sama sekali takut dengan hal itu. Karena sekarang dirinya bukan wujud Raga akan tetapi Anwar. Anwar yang penuh ambisi untuk membalaskan dendamnya.

"Tunggu permainanku."

***

Bel pulang sekolah berbunyi Anwar menemui Desi terlebih dahulu dengan menyusul ke kelasnya hanya untuk memberikan nya coklat rasa matcha. Kata Anwar itu bentuk tanda pertemanan baru dia dan Desi. Tentunya siswa dikelas Desi menatap Anwar penuh keheranan seakan tatapan mereka sedang berbicara tentang hubungan dia bersama Desi. Namun itu tidak membuat Anwar risih yang pasti tujuan ia bertemu dengan Desi ialah memberikan coklat. Terlihat dari ekspresi raut Desi pun sedikit terkejut saat mendapatkan coklat ini tapi Anwar akan menebak jika dirinya telah pergi dari hadapan Desi, Desi pasti akan tersenyum malu dengan perilaku yang Anwar berikan untuknya.

Setelah dari kelas Desi langkah Anwar selanjutnya menuju parkiran sekolah. Namun belum sampai parkiran Anwar bisa melihat dengan jelas bahwa disana sudah ada Rival berdiri yang dari kejauhan saja sudah melambaikan tangan kepadanya seolah menyuruhnya untuk cepat segera menghampiri Rival.

"Kau tahu motorku?" Tanya Anwar

"Itu tidak penting yang lebih penting itu ini surat dari Wisnu untuk kau." Ucapnya "Aku pulang duluan sudah ditunggu sopirku. Kau hati hati pulangnya." Ucap Rival sambil menepuk pelan bahu Anwar. Rival pergi ke arah utara meninggal Anwar yang sekarang terdiam diparkiran. Lebih tepatnya parkiran motor. Tentunya pandangan Anwar masih mengamati langkah Rival yang mana sekarang Rival masuk kedalam mobil yang entah sudah berapa lama mobil itu menunggu kedatangan Rival.

"Ternyata kau orang kaya." Gumam Anwar.

Anwar mengatakan seperti itu dikarenakan rata rata semua siswa yang bersekolah disini sebagai kendaraan berangkatnya yakni menggunakan sepeda motor dengan jenis yang beragam persis seperti Anwar. Dirinya menggunakan motor scoopy hitam. Tadinya Gadis menawarkan sistem antar jemput menggunakan mobil. Namun hal itu ditolak oleh Anwar. Jadi bisa dipastikan jika ada siswa yang menggunakan mobil atau dijemput seperti tadi berarti dia adalah orang kaya. Ditambah Rival bilang jika dia sudah dijemput oleh supirnya membuktikan bahwa Rival memang orang kaya.

Dan masih ditempat yang sama Anwar langsung membuka sepucuk surat yang ia dapatkan dari Wisnu lewat pelantar Rival teman sebangkunya. Surat itu berisikan untuk Anwar seorang diri yang mana setelah pulang sekolah dirinya begitu ditunggu oleh Wisnu dan kawan kawan disebuah cafe yang alamatnya sudah tertera jelas di dalam surat sana. Wisnu pun mengatakan juga jika pertemuan ini hanyalah pertemuan biasa tidak ada niatan yang buruk.

Anwar langsung memakai helmnya lalu membuka google maps untuk mengetahui arah jalan menuju lokasi cafe yang dimaksud dan setelah urusan maps selesai Anwar bergegas menyalakan mesin motornya. Ia melewati gerbang sekolah terlebih dahulu setelah keluar dari gerbang sekolah ia menancap gas dengan kecepatan yang cukup tinggi. Kira kira ada sekitar tiga puluh menitan Anwar sudah sampai ditempat yang dimaksud. Namun ketika sampai disana bukanlah bangunan cafe yang ada di bayangnya melainkan bangunan yang kelihatan dimata Anwar seperti markas perkumpulan sebuah komunitas. Apakah dia akan di ajak bergabung atau berkelahi namun yang jelas tempat ini seperti tidak asing.

Lalu Anwar memarkirkan motornya dengan rapih di halaman depan bangunan ini. "Apa aku terlalu cepat datang kesini?" Ucap kepada diri sendiri. Kalimat Anwar ini bisa dibuktikan dengan satu satunya kendaraan yang terparkir di tempat ini yaitu motor Anwar. Sebenarnya tempat yang Anwar kunjungi ini jauh dari keramaian ruko ataupun supermarket. Tempat ini hanya sebatas lalu lalang yang lewat kendaraan saja. Sisi kanannya kebun singkong dengan luas yang tidak bisa Anwar prediksi depan tempat ini adalah mesjid besar yang disebelah mesjid itu adalah gang kecil yang kemungkinan menjadi jalan untuk warga sekitar yang tinggal disana.

Lalu dirinya duduk di jok motornya saja sebari menunggu wisnu yang kemungkinan sedang di perjalanan.

"Anwar ayo masuk!" Teriakan perempuan itu mampu mengejutkan dirinya yang sedang dihanyutkan oleh lamunannya sendiri. Dari kejauhan juga Anwar bisa melihat jika perempuan itu hanya menunjuk setengah mukanya saja di balik pintu yang ia buka tidak terlalu lebar.

Anwar menghampiri nya dengan berlari kecil dan ketika tepat ada di pintu tersebut perempuan itu tanpa basa basi langsung menarik tangan Anwar secara kasar untuk masuk kedalam. Ketika masuk bangunan ini Anwar sangat terkesima karena ternyata di dalamnya jauh beda dengan kondisi diluar.

"Apakah ini tempat persembunyian?" Tanya Anwar kepada perempuan yang ia sendiri tidak kenal namun laganya so asik. Perempuan itu tidak menjawab hanya mengantarkan Anwar ke sebuah ruangan yang Anwar bisa mendengar suara orang banyak disana.

"Masuk."

Dengan rasa penasaran yang ada Anwar membuka gagang pintu ruang tersebut lalu masuk begitu saja.

"Selamat datang sahabat Raga."

Wisnu.

Anwar tersenyum kaku setelah mendapati bahwa ternyata Wisnu sudah ada disini berserta orang orang yang tidak kenali. Anwar bisa menghitung cepat jika di ruang ini terdapat delapan orang termasuk dirinya. Dua orang siswa sma dan enam orang lainnya penampilan preman pasar.

"Aku kira kau tidak akan datang kesini. Berbeda dengan sahabat cupu mu itu yah."

Anwar tidak menjawab. Dirinya justru timbul pertanyaan besar di dalam benaknya mengenai tempat yang ia kunjungi ini. Apakah tempat judi atau justru tempat penyimpanan obat terlarang?

"Tempat apa ini?" Tanya Anwar dengan nada lantang.

"Ini tempat bisnis baju kau bisa melihatnya sendiri bukan orang orang di ruang ini sedang berkemas paket baju. Aku mempunyai bisnis kecil-kecilan baju seperti ini. Apa kau tertarik untuk gabung denganku?"

"Kau mengajak ku kesini untuk meminta ku bergabung dengan bisnis haram mu ini? Dasar sampah. Aku tahu ini bukan bisnis baju. Tapi bisnis obat terlarang berkedok baju kan." Ucap Anwar sungguh bersungut-sungut.

"Anwar laga mu itu seperti preman. Kemari lah mendekat kearah ku jangan berdiam diri di depan pintu. Aku akan menjelaskan bisnis baju ku ini secara sopan kepada kau. Jika kau bergabung dengan bisnis ku kau bisa mendapatkan segalanya."

"Kebetulan kalau begitu aku tidak ingin basa basi dengan kau. Aku mau langsung saja jika kau ini dalang pembunuh Raga kan? Kau sirik kepada dia. Dia berprestasi sampai Desi yang kau dambakan menjadi kekasih mu itu lebih memilih dia. Dan jika aku menjadi Desi pun aku akan memilih Raga. Sudi sekali aku memilih kau. Keluarga mu memang pengacara tapi anaknya penjual obat terlarang." Jawab Raga begitu menyepelekan Wisnu. Anwar bisa melihat jika Wisnu begitu emosi dengan kalimat yang diucapkan oleh dirinya tadi. Mungkin Wisnu tidak menyangka jika Anwar akan berkata seperti ini. Mungkin juga dipikirkan nya Wisnu, Anwar ini adalah tipe manusia yang mau di ajak kerjasama akan tetapi Wisnu tidak tahu kalau ternyata orang yang sekarang berada disini adalah Raga yang sedang bereinkarnasi menjadi Anwar.

"BUNUH DIA SEKARANG JUGA!"

"cobalah."

1
novi
uang gasii
moonsky: kak makasih udah mampir, doa terbaik untukmu kak💖🍓
novi: seru bgt thor ceritanya, mangangkat berita yg lagi Hot nih, Hot selalu sih kalau di konoha
total 3 replies
novi
kan mesti wes. ayo umbar kamu harus usut tuntas
moonsky: mmm gimana yah
novi: BJIR PLS JANGAN ATUH THOR DIA ORG BAEK². PLS YG MATI MENDING ITU TUH YG BEJAT² GUE RELA SUMPAH
total 3 replies
novi
emg masih ada ya polisi yg kya gini?
moonsky: kak😭😭
total 1 replies
novi
halo kak! aku udah mampir ya... semangat terus kak! ceritanya keren, bahasanya terstruktur. mudah di mengerti
novi: iyaa kak sama sama, aamiin
moonsky: terimakasih kak💖✨ semoga kita bisa terus berkembang dan semangat berkarya ✨💖💖
total 2 replies
novi
apakah raga akan berubah menjadi siluman ular?
moonsky: hmmm 🐋
total 1 replies
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
hai kak, maaf bru mampir lagi🤗
moonsky: hallo kak, its okay semangat kak!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!