Zue, seorang gadis muda yang telah kehilangan kedua orang tuanya dalam insiden pembunuhan bandit. Saat itu, dia tanpa sadar mengaktifkan kekuatannya yang misterius, menyebabkan para bandit terbantai habis.
Sherina dan Sheila, dua orang yang kebetulan berada di tempat kejadian, menyaksikan kejadian itu dan menemukan bahwa Zue tidak memiliki Mana, sebuah energi magis yang dimiliki oleh sebagian besar orang di dunia. Mereka memutuskan untuk mengadopsi Zue, karena mereka tidak ingin dia diasingkan atau ditolak oleh masyarakat karena kekurangannya.
Selama beberapa tahun, Zue dilatih oleh Sherina dan Sheila dalam berbagai keterampilan dan teknik pertarungan.
Tepat pada ulang tahunnya yang ke-12, Zue melakukan upacara kedewasaan untuk mendapatkan kemampuan khusus. Namun, apa yang terjadi selanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Beta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Phrese Match Part 2
—Pertandingan Phrese.
Pertandingan Phrese dibagi menjadi 36 lapangan sebelum nantinya lanjut ke babak dua.
———
Seorang melayang di udara, berpakaian jas, dan berkata, "Baiklah, aturannya mudah, bertahanlah sampai tersisa satu orang disetiap lapangan. Yang berarti hanya ada dua peserta akan lolos ke babak selanjutnya, sekian, pertandingan babak satu dimulai."
———
Tangan memegang gagang senjata dalam posisi kuda-kuda yang siap menerkam. "Tidak perlu menggunakan teknik untuk mengakhiri semua ini," ucap Nel.
"...Kita mulai dengan gadis kecil itu," ucapnya yang mengarah ke Nel, dengan senyum jahat.
Nel berlari ke ujung tengah lapangan, jarak pandangnya memcangkup lapangan satu maupun lapangan dua.
"Mari akhiri ini dengan cepat." Nel dalam posisi siap.
Kekuatan dipusatkan ditangan kanan, dengan cepat senjata di ayunkan yang ditarik dari sarungnya.
Boom...
Dengan dentuman keras akibat ayunan keras Nel menciptakan supersonik. Musuh terhempas keluar dari lapangan sebelum bisa bereaksi terhadap serangannya.
Pasir yang terhempas menutupi seluruh lapangan. Saat pasir-pasir mulai turun, dilapangan terlihat dua orang berdiri dengan tegak.
Pengumuman kemenangan langsung disiarkan. "Pertandingan babak satu berakhir, pemenang di lapangan nomor satu adalah Zue dan pemenang di lapangan nomor dua adalah Nel, selamat kepada kalian. Kalian lolos ke babak dua atau babak sebenarnya dari pertandingan Phrese."
Serangan Nel tidak hanya mengalah yang ada di lapangan nomor dua tapi juga mengalahkan yang ada di nomor satu.
———
Penonton pertandingan membenci Zue, karena pikir penonton dia menang tanpa usaha. Hinaan-hinaan dan ujar kebencian dilontarkan kepada Zue.
"..Tanding ulang, dia menang tanpa bertarung!!" Sampai suaranya terdengar keseluruhan lapangan.
"...Setuju, tanding ulang."
"...Ulang, ini tidak adil."
Tapi sebaliknya Zue malah tidak memperdulikan hal itu dan membalas, "Ulang? Mereka saja yang tidak bisa menghindari serangan itu yang membuat mereka kalah." Dengan ekspresi menjengkelkan.
Ucap dari Zue malah membuat penonton semakin membencinya.
"...Diskualifikasi saja dia!!"
"...Iya, dia harus dikeluarkan dari pertandingan ini."
"Hah? Kenapa malah menjadi dikeluarkan, kalian saja yang keluar sana tidak usah menonton lagi!!" Nada meninggi.
Orang memakai jas itu menengahi hal ini. "Aturan tetap aturan, bagi satu orang yang masih berdiri di lapangan maka dialah pemenangnya. Tidak ada pertandingan ulang atau malah di diskualifikasi."
Penonton sontak diam setelah mendengarnya.
"Dengarkan itu, hahahah." Tawa dari Zue.
"...Sial, dia sangat menyebalkan," ucap dari penonton sebelumnya, nada lebih lirih.
Berjalan ke Nel. "Selamat atas kemenangan mu, berkatmu juga pertandingan jauh lebih cepat." Sambil memegang kedua tangannya.
Wajah Nel menjadi warna merah mendengar pujian itu. "Tidak juga kok. Kamu pasti juga bisa mengalahkan mereka dengan mudah."
"Hehe, jadi untuk babak kedua diadakan besok?" tanya Zue.
"Kurang tahu juga, coba tanya ke orang berjas itu." Menunjuk kearah orang berjas.
Sebelum Nel dan Zue bertanya orang berjas sudah menghampiri. "Besok sore pertandingan babak kedua, sekian, semoga beruntung untuk salah satu dari kalian." Jelasnya sebelum langsung pergi.
"Masih cukup lama."
—Pertandingan Phrese lapangan tiga dan empat.
Sorakan di lapangan tiga dan empat terdengar keras, penyebab sorakan karena keikutsertaan pangeran kerajaan Asium itu sendiri dan juga adik dari pangeran tersebut.
"...Semangat pangeran William!!"
"...Semangat juga pangeran Albert!!"
—Pertandingan selesai.
Orang berjas mengumumkan kemenangan, "Pertandingan berakhir, dengan ini pemenang di lapangan tiga adalah William Vafesilo dan untuk lapangan empat iyalah Albert Vafesilo. Berikan selamat kepada sang pemenang."
"...Hua, pangeran selamat atas kemenangan mu!!"
"...Selamat untuk kalian berdua!!"
Sorakan terus berlanjut sampai kedua pangeran kembali ke kereta kuda nya.
Dengan senyuman yang tampak meremehkan pangeran William menyombongkan diri. "Tidak sesulit yang kubayangkan, kalo begini aku pasti akan menjadi juara satu."
Albert dengan tenang memberitahu nya, "Jangan menyombongkan diri hanya karena menang babak satu."
Berdecak, "Ckk, kamu masih sangat kaku."
—Lapangan sepuluh.
"Pertandingan lapangan sepuluh dimenangkan oleh Jack.."
—Lapangan dua puluh.
"Lapangan dua puluh dimenangkan oleh Natsu..."
———
"Banyak waktu luang," ucap Zue, berjalan santai di perkotaan.
"Bagaimana kalo menjadi petualangan?" tanya Nel kepada Zue.
"Aku sudah sering berpetualang."
"Maksud ku bukan petualangan itu, tapi memburu para monster dari dalam dungeon."
Menunjuk kartu keanggotaan guild. "Lihat, ini kartu keanggotaan guild."
Sedikit tertarik. "Boleh juga."
Menarik lengan Zue. "Kalo begitu ayo."
Zue bergumam, "Dungeon itu apa?"
———
Suasana dalam Guild.
"...Ada misi apa ya hari ini?"
—
"..Kamu memilih siapa di pertandingan Phrese kali in?"
"...Tentu saja Pengeran William, meskipun dia sombong tapi kemampuannya tidak diragukan lagi."
"...Kalo aku si pangeran Albert, dia bisa tenang dalam menghadapi situasi berbahaya."
—
"...Minuman satu."
"...Baik, tunggu sebentar."
—
"...Mau satu party denganku?"
"... Tidak aku sudah ada parti sendiri."
———
Tepat didepan pintu masuk. "Ini dia guild Vale, guild masternya seorang Zlarft."
"Ouh."
"Ayo masuk." Pintu guild dibuka, terlihat banyak orang berkumpul disitu.
"Wow, seramai ini."
Menarik tangan Zue. "Kalo begitu ayo menuju Resepsionis."
—Di meja Resepsionis.
Kedua tangan diletakkan diatas perut dengan pembawaan yang tenang, menanyai Zue, dan Nel, "Ada yang bisa saya bantu?"
Nel dengan riang berkata, "Ini teman saya mau mendaftar keanggotaan guild."
"Iya, saya tertarik mendaftar keanggotaan guild," ucap Zue.
"Tertarik? Oh lupakan, tunggu sebentar." Mengambil sebuah bola kristal besar. "Ini, letakan tanganmu disini, ini akan mengukur kemampuan dan menerapkan sistem level mu."
"Baik."
Tangan diletakkan, membiarkan bola kristal mengukur Zue.
Pengukuran selesai, sebuah layar muncul di depan Zue dengan statistik kemampuan dan level Zue:
[Level: 1]
[Durabilitas: 6]
[Speed: 3]
[Attack: 2]
[Potensi maks DSA: 1000]
[Element: Fire]
[Attack Fire: Unknown]
[Potensi penuh Element: Tak Terdefinisi]
Note: DAS adalah Durabilitas, Speed, dan Attack.
"Lemah, oh maaf, lupakan saja." Resepsionis keceplosan mengenai perkataannya.
"Tidak apa, santai saja," ucap tenang Zue, sambil menyembunyikan rasa kekesalan nya.
"Ini kartu mu, di mulai dari tingkat –F." Menyerahkan kepada Zue.
"Terimakasih kasih. Kalo begitu ayo Nel." Menyeret paksa Nel.
Resepsionis melihat mereka meninggalkan ruangan guild dan dalam gumam-nya, "Apa tidak masalah dia menjadi petualangan." Resepsionis meragukan Zue.
———
Zue memukuli pohon untuk melampiaskan kekesalannya, "Sial, bola itu pasti rusak!! Huaaa."
Nel yang melihat itu hanya bisa tertawa. "Iya, mungkin saja bola itu sudah rusak."
"Iyakan, tidak mungkin kekuatanku hanya segitu," ucap Zue.
"Bola itu hanya benda buatan Uninity, ya pasti memiliki batas pengukuran. Kecuali bola pengukuran asli dari dewa."
"Emang ada? Kenapa mereka tidak menggunakan itu saja."
"Karena jumlah terbatas dan juga itu dianggap harta yang berharga," jawab Nel.
"Ouh pantes."
"Mau mencoba mengambil Quest? Tidak hanya menjelajahi dungeon tapi kita juga bisa mengerjakan Quest."
"Boleh juga, kita ambil Quest paling sulit."
"Tidak bisa, harus sesuai dengan tingkat kita. Omong-omong tingkat ku adalah +B."
"Itu curang."
"Tidak curang, heheh. Kalo begitu ayo ambil Quest, itu juga bisa membantu menaikkan level mu."
Next...
cek profil aku ada cerita terbaru judulnya
THE EVIL TWINS
atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.
terima kasih