NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:413.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 6 Sahabat

Di Batas Waktu (6)

" Sakha cepat, itu mobil yang di pakai orang yang mirip Lisa tadi. Cepat kejar sebelum terlambat ", terdengar suara seseorang di sebrang telepon.

Deg!

"Maaf ya, aku pergi dulu. Assalamu'alaikum ", Sakha langsung menutup telepon.

" Wa'alaikumsalam ", jawab Adel meskipun sambungn teleponnya sudah terputus.

Tes

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Tetes demi tetes air mata Adel mengalir dari sudut matanya. Untuk beberapa saat ia membiarkan air mata itu tetap mengalir sampai sesak di dadanya menguap.

Setelah puas, Adel hapus dengan sapu tangan yang ia ambil dari tas selempangnya. Lalu ia segera menghubungi Andini. Langganan ojek online nya.

" Assalamu'alaikum. Din, bisa antar ke rumah sakit sekarang?. Aku di toko kue", tanya Adel melalui chat.

" Wa'alaikumsalam . Siap, teh. Langsung otw. sekitar 10 menitan insya Allah sampai", jawab Andini singkat.

Semenjak tinggal di Kota B, Adel terbiasa menggunakan ojek online yang driver nya seorang perempuan. Adel lebih merasa nyaman ketimbang menggunakan jasa ojek online yang driver nya laki-laki. Karena itu ketika memutuskan tinggal di Kota J, ia langsung mencari informasi tentang ojol yang driver nya perempuan. Bersyukur akhirnya ia mendapatkan no kontak Andini yang sampai sekarang jadi langganannya kalau pergi tanpa di antar sang suami.

Setelah hampir sepuluh menitan, Andini benar-benar sampai. Tanpa banyak basa-basi, mereka langsung meluncur ke rumah sakit.

* * *

Sementara Sakha yang gagal mengejar mobil yang di duga di naiki Lisa langsung kembali ke Cafe miliknya.

" Kalau saja gak kejebak lampu merah, kita pasti udah bisa ngejar mobil itu," kesal Sakha.

" Lagian, di suruh terobos aja, malah patuh sama tuh lampu. Alhasil ketinggalan lah", gerutu Yudi kesal karena sarannya untuk menerobos lampu merah, di abaikan Sakha.

" Kalau aku ikutin saran kamu, bukannya bisa mengejar mobil yang di naikin Lisa, kita malah menuju akhirat ", jawab Sakha tak kalah kesal.

" Perjuangan itu butuh pengorbanan ", Yudi tak mau kalah.

" Tapi, gak harus mati sia-sia juga kan?!". Geramnya." " Sudahlah, membahas itu gakkaan ada habisnya", Sakha mengakhiri pembahasan tentang kegagalannya tadi.

" Sat, suruh orang bawa minuman dan makanan ke atas", pinta Sakha pada Satria yang bertanggung jawab untuk urusan di dapur Cafe.

"Siap!" jawab Satria singkat dan langsung menyuruh orang untuk mengantarkan pesanan sang Bos ke atas.

" Tapi, kamu yakin itu Lisa? " , Yudi mulai meragukan penglihatan Sakha. " Soalnya dia kayaknya lagi hamil besar ", tambahnya.

" Aku yakin. Seratus persen yakin. " jawab Sakha. " Justru itu, aku juga penasaran ".

Ya, Lisa yang ia lihat tadi sedang hamil besar.

" Kalau itu benar-benar Lisa, apa yang akan kamu lakukan?", tanya Yudi penasaran. " Kau akan tetap meninggalkan istrimu?".

Bukan tanpa alasan Yudi bertanya seperti itu. Yudi adalah salah satu sahabat Sakha yang tahu rencana Sakha yang akan menceraikan istrinya jika Lisa di temukan. Namun, ketika melihat orang yang di perkirakan adalah Lisa justru tengah hamil besar, Yudi jadi penasaran. Apakah Sakha akan melanjutkan niatnya?

" Entahlah. Aku jadi bingung. Menemukan Lisa dalam kondisinya yang sedang mengandung tidak terbayangkan sebelumnya. Apalagi mau di lihat bagaimana pun, aku benar-benar yakin perempuan tadi itu Lisa", jelas Sakha dilema.

" Kau tau, aku malah kasihan pada istrimu. Dia baik, bahkan setelah tahu kau yang masih mencintai Lisa dan mencari keberadaannya. Bahkan, aku tidak melihat perubahan sikapnya yang tau akan kau jandakan jika kau berhasil menemukan Lisa ", terang Yudi apa adanya.

" ......" , Sakha hanya diam. Sakha akui, ia banyak menyakiti hati Adel. Namun, tak sekalipun Adel membalasnya.

Tiba-tiba ia teringat Adel yang memintanya menemani ke rumah sakit untuk menengok temannya yang baru melahirkan. Sakha segera menelepon Adel untuk mencari tahu keberadaan. Karena mau menyusul ke rumah sakit pun, ia tidak tahu Adel ke rumah sakit yang mana.

Saat ia membuka ponsel, ternyata banyak panggilan tak terjawab dari Adel. Akhirnya, Sakha memutuskan untuk menelpon balik.

" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..."

Sakha langsung menutup telponnya.

" Kenapa?", tanya Yudi yang melihat Sakha kesal saat mematikan ponselnya.

" Sebenarnya aku ada janji dengan Adel hari ini. Tapi, karena tadi kita sedang mengejar Lisa, aku membatalkannya. Sekarang, nomornya malah tidak aktif ", jelas Sakha sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.

" Mungkin dia sengaja mematikan ponselnya karena kesal padamu yang seenaknya membatalkan janji"

" Adel tidak pernah melakukan itu. Sekesal apapun dia, dia tak pernah mematikan ponselnya ", jelas Sakha.

Yudi yang asyik menikmati makan malamnya yang tadi di antarkan pelayanan pun menghentikan makannya.

" Kau tahu, aku sebenarnya tidak setuju kau masih mengejar Lisa di saat kau sudah memiliki istri. Apalagi istri yang kau miliki jauh lebih baik jika di bandingkan dengan Lisa", Yudi mengutarakan pendapatnya. " Sebagai sahabatmu, aku tidak mau kau menyesal nantinya. Apalagi Lisa tidak sebaik yang kau kira. Buktinya kau lihat sendiri kondisi dia sekarang?!", Yudi mengingatkan.

" Gak kamu, gak mama ku, kalian bilang Lisa gak baik. Padahal selama aku jalan sama dia, dia gak pernah aneh -aneh..", Sakha mulai geram.

" Gak aneh-aneh itu di depanmu, siapa yang tahu bagaimana Lisa di belakangmu ", timpal Yudi. " Harusnya kamu pikirkan lagi. Baik aku ataupun Tante Ria, tidak mau kau menyesal. Kami bukan bermaksud menjelek-jelekkan. Tapi, hanya ingin kau membuka mata agar tak di butakan cinta. " Yudi mengakhiri ucapnya dan kembali menikmati makan malamnya.

* * *

" Kamu sudah menelpon suamimu untuk meminta izin?", tanya Aisyah pada Adel yang sekarang sedang berada di kamar tamu di rumah Aisyah.

" Dia sepertinya sibuk. Di telpon berkali-kali tapi gak di angkat." jawab Adel. " Tapi, tadi aku sudah menelpon mama mertuaku agar tidak khawatir ", jelas Adel lagi

" Apa kata mama mertua mu?"

" Beliau bilang memang sebaiknya aku menginap melihat kondisi di luar sedang hujan lebat",

" Mama mertuamu memang pengertian. Mudah-mudahan aku juga dapat mertua yang pengertian seperti mertua mu", harap Syifa yang dari tadi sedang sibuk bermain game di ponselnya.

" Aamiin", mereka kompak mengaminkan.

" Ya sudah, kalau Tia sudah selesai di kamar mandinya, kalian langsung ke meja makan saja ya. Sudah waktunya makan malam", pinta Aisyah sambil ke luar dari kamar.

Adel, Aisyah, Syifa dan Fathiya adalah sahabat. Mereka dekat saat sama-sama kuliah di kampus yang sama. Sementara untuk Syifa sendiri, Adel sudah mengenalnya sejak SMA hanya saja dulu mereka tidak sedekat sekarang.

Syifa dan Tia memang sengaja datang dari Kota B untuk melihat keponakan mereka yang baru lahir. Mereka pun memang sudah berencana untuk menginap. Sementara Adel, hanya berniat menengok saja, namun kondisi hujan lebat membuatnya tak berani pulang.

Setelah makan malam selesai, semua kembali ke kamar masing-masing. Disinilah Adel sekarang. Membaringkan tubuhnya di atas kasur di apit oleh Syifa dan Tia.

" Sudah lama ya, kita gak kayak gini? menginap bersama!", seru Tia bahagia sambil memeluk lengan Adel yang ada di sisinya.

" Iya. Kira-kira setelah kita lulus dan mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Belum lagi Adel dan Aisyah yang sudah menikah", jelas Syifa. " Oh iya, bagaimana hubunganmu dan Sakha sekarang?," tanya Syifa penasaran.

Adel selalu bercerita kepada sahabatnya tentang apapun. Termasuk masalah pernikahannya dengan Sakha.

" Hubunganku dengan Sakha...."

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!