NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati yang lembut yang tersakiti

Brakkkk

" Sayang, akhirnya kamu datang,"seru seorang wanita dengan perut besar.

" Tunggu disitu saja !"ucap seorang pria.

Iya khawatir bayinya kenapa - Napa. Ia duduk di tepi ranjang.

" Sayang, aku kangen kamu tahun Dari semalam kamu tidak angkat teleponku," rengek nya manja seraya bergelayut manja di lengan kekar Dhaki.

" Aku sibuk," jawabnya singkat. Tangannya mengelus-elus perut wanita itu yang buncit.

" Selalu saja bilang begitu," Aldona cemberut.

Ia tidak mengetahui prihal pernikahan lelaki itu Dengan Divya.

" Ayo kita pergi ke rumah sakit!"Ajak Dhaki kepada Aldona.

" Tapi mas."

" Aku tidak mau calon anakku kenapa-kenapa,"akhirnya Aldona menuruti Dhaki.

" Bi, jaga rumah ya!"ucap Dhaki kepada pelayan.

Dhaki mengendong Aldona ala bridal.

" Nanti kamu pokok nya harus ikut masuk ta!"rengek nya manja.

" Iya, sayang," jawab Dhaki lembut.

" Ibu dan Bayinya sehat . Namun, anda harus lebih memperhatikan ibu nya. Jangan sampai ibunya stres! Itu akan mempengaruhi bayinya," Dokter itu menyarankan Dhaki tetap berada di sisi Ibu hamil itu.

Dokter kandungan buka 24 jam. Namun, tentunya ada 4 dokter kandungan yang bertugas. Mereka bergantian bertugas, ada shift an nya.

( Maaf ya kalau salah. Namanya juga ngarang,heheh)

" Terima kasih ya dokter. Saya akan lebih menjaga ibu dan anak saya," ucap Dhaki.

Mereka keluar dari ruangan dokter kandungan itu. Aldona masih bergelayut manja di lengan Dhaki. Ia tidak mau lepas barang sedetik pun.

" Aku mau pizza mas, sepertinya anak kita ingin itu,"pinta Aldona.

" Jam segini mana ada yang buka sayang. Kita nunggu sebentar lagi ya!"

" Loh, itu si Dhaki kan ya? Kenapa disini? " Matanya melotot kala melihat suami dari sahabatnya digadeng perempuan hamil.

" Astagfirullah aladzim, itukan si Aldona menor. Perutnya kembung kek gitu ya?" Kaget Sus Zoya.

" Ini ngak bisa dibiarin ini! Baru beberapa jam si Divya nikah eh suaminya udah nggembung in perut cewek lain," segera ia merogoh ponselnya. Ia mengaktifkan kamera nya.

Kebetulan ia dan kedua sejoli itu berpapasan. Ia pura pura berkaca di ponselnya. Padahal sejak asyik merekap. Kebetulan Dhaki dan Aldona menoleh sehingga wajahnya terekam jelas di dalam kamera.

" Mas, aneh banget itu suster," bisik Aldona.

" Biarkan aja, lagi dandan kali," jawab Dhaki tersenyum miring,seraya menatap kearah sus Zoya yang sedang merekam keduanya.

" Iya deh, " Akhirnya mereka kembali ke rumah dahulu. Rumah yang di beli Dhaki khusus untuk Aldona dan anaknya.

Entah apa yang dipikirkan oleh Dhaki, sampai membelikan rumah mewah berlantai 4 untuk Aldona.

" Kamu tidur ya, nanti aku bangunkan pas sudah beli piza nya," ucap Dhaki . Ia pun merebahkan dirinya di samping Aldona.

Sedangkan, Zoya mengirim Vidio itu kepada sahabat nya Divya.

P

P

" Loh, kok centang satu si,"gerutunya.

Tuttttt....tuttttt

Zoya menghubungi Divya namun, tidak terjawab. Berpuluh-puluh panggilan ia menghubungi sahabatnya namun tidak ada jawab.

" Aku kirim aja langsung, semoga nanti Divya melihatnya," pada akhirnya Zoya mengirim kan Vidio itu kepada Divya.

( Sayang, yang sabar ya) send

Tidak lupa Zoya mengirimnya ke grup para sahabatnya .

" Guys!! berita heboh nih! Sahabat kita yang baru merit dicurangi!!"isi pesannya diikuti emoji sedih. Tidak lupa ia mengirimkan Vidio yang tadi ia dapat.

Setelahnya ia melakukan Vidio Call grup.

" Kurang ajar! " umpat salah satu nya.

" Itu beneran itu?" yang lainnya bertanya-tanya.

" Bener dong, aku sendiri yang lihat langsung dengan mata kepalaku sendiri," jelas Zoya panjang lebar.

"Aku akan tanya dokternya langsung,"ucap seorang perempuan berambut pendek.

" Iya tuh tuh cepat, siapa tahu cuman nganterin aja," Gebi mendesak temannya.

" Itu beneran 1000% gue yang rekam masa palsu si? Mana ada coba, laki orang jam dua kek gini nganterin wanita hamil," Zoya setor. temannya tidak mempercayai nya.

" Bukan gue gak percaya tapi, supaya lebih meyakinkan. Lu pada tahu kan gimana si Divya. Kalau ada masalah terus di jelasin dia bakal percaya - percaya aja asal menolong, dan ada rasa kasihan ke orang lain berlebihan tuh," jelas Gebi

" Benar kata Gebi, cari bukti sebanyak banyaknya, Vin! Lacak keberadaan Dhaki ! Jangan lupa retas Cctv-nya!" ucap Muhammad Yusuf kepada Vino.

" Lu bantuin dong Uf!" kesal Vino Yusuf main perintah - perintah aja.

" Iya lu kan yang hacker nya!"kesal Zoya. Memang M.Yusuf yang paling jago.

"Eh, iya juga ya. Ini gara - gara si brengs* k Dhaki!" Tusuk terkekeh ia geram kepada Dhaki.

" Kelihatannya berwibawa, pendiam, sopan, ramah,penyayang.." kalimat Gebi terpotong oleh Zoya.

" Suka ngasih jajan , suka nganterin ke luar negri," celetuk Zoya melanjutkan bualan Gebi.

" As*! emang iya si ya. Kok bisa gitu yang kek gitu juga berkhian*t . Sampe bikin anak orang kek balon," Kevin terkekeh.

" Udah cepetan! Si Divya keburu bangun tuh duh tar kagak percaya lagi sama kita!" desak Zoya.

" Iya ,iya!" akhirnya Yusuf , dan Vano melacak dan meretas cctv di rumah batunya Dhaki.

" Widih, gedenya.." celetuk Tusuk ketika melihat rumah Dhaki di cctv pos satpam nya.

" Apaan?" tanya kepo mereka.

" Lihat noh, rumahnya gede kek hotel!" Yusuf menunjukan layar komputer ke leptop . Sehingga, para pemirsa melihatnya.

" Anj*Ng gede banget!" pekik Zoya.

"Ini beneran si Dhaki ngasih rumah ke si lon Aldona?" tanya Gebi penasaran.

" Bukan! Ini rumah mahar Dhaki buat si Divya," Vino menjawab penasaran semua sahabatnya.

" Buset, kagak ngotak ya si Dhaki ini. Masa mahar di beri ke si juni t*i Itu si?" kesal Zoya.

" Geus, kek dokternya si Munaf itu udah hamil 8 bulan j*r ," seru Kevin memberitahu info yang baru ia dapatkan dari dokter kandungan rumah sakit keluarga nya.

" Gil* paten betul si Dhaki ini nyembunyiin korengnya!" celetuk Gebi.

"Bener tuh, kek mana kita bisa kecolongan!" sesal Zoya.

" Wey wey! Divya gabung! "ucap Vino.

"Astagfirullah aladzim, kalian ini malam - malam ribut di wa. Ada apa?" tanya Divya yang baru bergabung.

" Em, kamu nggak lihat Vidio yang aku kirim?"tanya Zoya hati - hati.

"Belum, memangnya Vidio apa itu?" tanya Divya.

" Mending, kamu lihat aja dulu ya Div!" ucap Gebi menyarankan.

" Kuatkan hatimu!" lanjutnya.

" Ihh, apa si kalian! Tidak jelas banget si! Iya aku lihat ini," akhirnya Divya melihat Vidio Kiriman Zoya di grup aja.

Duarr

Bagaikan petir disiang bolong. Hati Divya di hantam batu gunung yang besar.

Sakit, berat banget,sesak, nafas serasa berhenti tiba-tiba.

Air mata perlahan-lahan mengalir di pipinya.

" Astagfirullah aladzim!" satu kata itu yang terbaca di dalam hatinya.

" Apa ini ya Gusti. Bener mereka..." tangisan Divya terdengar di telinga semua sahabatnya.

" Kamu yang sabar ya beb!" tenang Gebi.

" Menangis aja , Div sayang!" ucap Yusuf.

"Bwahahahahahahaha..." Tawa Divya terdengar memilukan.

" Ternyata, emang laki - laki sama saja. Huft..biarkan aja lah!" ucap nya. Walaupun hatinya dihantam Megatrotus. Tapi, ia tidak mau sahabatnya tahu.

" Terimakasih ya kalian telah memberitahukan ini sama aku. Pasti rumah , mobil mas kawin ku juga di pake si jal*Ng Aldona itu kan. Biarin aja! " Semuanya heran kenapa Sahabatnya berhenti menangis dan malah tertawa - tawa.

" Div!" panggil Zoya.

" Udah Ya, aku sudah tahu dari awal kok, kamu tengang saja! Aku nikah pun karena orang tua aku aja. Aku tidak mau mereka kecewa," jelas nya.

Divya memang sudah tahu . Dari awal Dhaki tiba - tiba membawa makanan yang ia suka. Mengajaknya nonton bareng . Dan lebih romantis kepada nya.

"Kamu ingat Ya, pas di hotel itu?" tanya nya kepada Zoya. Zoya mengganggu.

" Aku melihat Dhaki masuk ke kamar 728 bersama wanita itu," ucapnya.

" Apa?"kaget semuanya.

Divya tersenyum. " Ya, aku biarkan saja. Toh , cinta Dhaki bukan buat aku. Kalau buat aku , dia tidak akan sampai bawa cewek ke motel,"Senyumnya mengerikan sekali. Entah apa yang dia pikirkan.

" Udah ya, aku mau tidur . Lebih baik kalian juga tidur ya! See you!" Divya mematikan panggilan grup itu.

Kelima orang itu saling pandang. Mereka tahu, hati Divya amat sangat sakit.

" Gue tahu, hati Divya hancur," lirih Zoya.

" Iya, aku juga tahu. Tidak mungkin, Divya biarin cowok brengsek itu bermain dibelakang nya. Lalu Divya tidak cinta," timpal Gebi.

" Lu ,bener Ge! Divya membiarkan orang yang dia cintai melakukan apa yang membuat orang itu suka. Walaupun, sangat menyakitinya," timpal Yusuf yang sangat tahu sahabatnya.

" Hatinya terlalu lembut," timpal Kevin.

" Saking lembut nya, dia sampe dimanfaatkan sedemikian rupa,"celetuk Vino.

Banyak teman nya dulu yang memanfaatkan kebaikan Divya. Termasuk dirinya, juga semua orang di sana. Sampai , ketika mereka sadar, Divya merupakan orang yang sangat baik lemah lembut hatinya. Tidak pendendam, mudah memaafkan. Buktinya , Divya selalu berada di sisi mereka berlima disaat susah.

" Astagfirullah... Astagfirullah... astagfirullah.. astagfirullah..." Divya melaksanakan solat malam. Kemudian, berzikir sepanjang malam menjelang subuh. Ia berlanjut kembali berzikir sampai menjelang pagi.

" Hati hamba milik Mu Ya Rabb. Hamba Ikhlas menerima semuanya. Walaupun, sangat pedih. Jika hamba memang ditakdirkan sampai menua bersama suami hamba, hamba Ikhlas. Akan tetapi, apabila suami hamba ingin berpisah , hamba juga ikhlas. Kirimkan hamba kebahagiaan - kebahagiaan lain nya Ya Rabb. "

" Mungkin, hamba kurang bersyukur memiliki keluarga yang lengkap dengan segala sesuatunya, harmonis, dan sangat menyayangi hamba. Ampuni semua dosa hamba. Hamba Ikhlas menerima takdir Mu,Ya Rab, Aamiin," Divya mengakhiri doanya.

Ia membereskan kamar juga baju- bajunya.

" HUFT...Bismillah!" Divya menghela napas sebelum keluar dari dalam kamar Hotel.

" Aku akan pulang ke apartemen saja," batinnya.

Beruntung orang tua, mertua dan semuanya tidak ada yang menginap di hotel juga.

Ia bisa pergi dengan tenang.

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!