NovelToon NovelToon
Connection Between Us

Connection Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.

Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.

Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Selamat pagi! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Lusi pada seorang kakek yang datang ke meja resepsionis.

"Aku ingin bertemu pimpinan perusahaan kalian!"

"Kalau boleh saya tahu nama Anda?"

"Johan! Aku datang dari Utara, ingin bicara dengan pimpinan perusahaan pabrik di Utara!!"

Di hari kelimanya bekerja, Lusi mendapatkan tamu yang lain dari biasanya. Wajahnya merah dan bicaranya begitu kasar.

"Apakah Anda sudah membuat janji sebelumnya?" tanya Lusi lagi.

"Janji? Kepala pimpinan pabrik Utara sudah menipuku! Demi membangun pabrik itu, aku kehilangan tanah. Pimpinan kalian membelinya dengan harga murah!!! Dia penipu! Penipu!!" teriak kakek itu semakin kencang.

Kalau sampai atasan Lusi tahu, dia pasti akan mendapat masalah. Apa yang harus dilakukan oleh Lusi sebagai resepsionis? Dia harus bersikap tenang agar kakek itu tidak lagi berteriak.

"Saya akan mencoba menghubungi asisten pimpinan. Bertanya apakah pimpinan dapat menemui Anda. Saya tahu Anda pasti lelah setelah perjalanan panjang. Mungkin segelas air dingin kan menghilangkan lelah Anda?" rayu Lusi. Dan berhasil.

Kakek itu berjalan ke arah sofa dengan arahan Lusi. Dia segera menyajikan minuman dingin agar tidak ada keributan yang berarti di lobi perusahaan. Sementara itu, Lusi menghubungi ruangan pimpinan yang tak lain adalah Tuan muda Samuel West. Putra dari CEO perusahaan Techno West.

Karena ini pertama kalinya Lusi menghubungi ruangan orang kedua terpenting di perusahaan. Tangan dan suaranya menjadi gemetaran.

"Selamat pagi" sapanya.

"Ya?"

"Mohon maaf Pak. Di lobi perusahaan ada seorang kakek bernama Johan yang berniat bertemu Tuan Samuel West. Katanya masalah pembelian tanah untuk pabrik di wilayah Utara" jelas Lusi.

"Tuan muda West sangat sibuk. Tidak ada janji maka tidak bisa bertemu" jawab seseorang di kantor Tuan muda West dan ditutup begitu saja. Membuat Lusi terdiam untuk beberapa detik. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Kakek itu memang tidak kelihatan marah lagi setelah meminum segelas air dingin. Tapi kalau keinginan kakek itu tidak dipenuhi. Lusi takut akan ada keributan yang lebih besar dari apa yang terjadi tadi.

"Pagi, saya ingin bertemu Nona Hart di bagian keuangan?" tanya tamu lain yang mampir di meja resepsionis.

Lusi terpaksa melayani tamu baru terlebih dahulu.

Dia menghubungi bagian keuangan dan diperintahkan mengantar tamu sampai di lift.

"Nona Hart telah menunggu Anda, Silahkan!"

Lusi mengantar tamu baru itu ke lift, menekan angka lima dan membungkuk hormat. Setelah itu dia kembali ke meja resepsionis lagi. Tenggelam dalam usaha menghapal semua nama departemen dan lantai dimana mereka berada. Untuk memudahkan pekerjaannya.

"HEI NONA!!! Mana pimpinanmu??!!" teriak kakek mengejutkan Lusi. Dia segera menghampiri kakek itu dan berusaha menjelaskan sebaiknya.

"Maaf Tuan Johan. Tapi pimpinan kami sedang sibuk. Tidak dapat ditemui karena belum membuat jan .... "

Kata-kata Lusi terhenti oleh gebrakan keras di atas meja resepsionis.

"Kau memang tidak mau membantuku!!! Dimana dia? Biar aku yang datang kesana! Hei pemilik pabrik pengolahan sampah!!! Keluar kau!!!" teriak kakek itu segera menyebabkan keributan.

Sudah pasti Lusi akan mendapatkan teguran dari atasannya. Dan seakan menjawab doa Lusi, atasannya datang.

"Apa yang terjadi?"

Lusi menjelaskan dengan cepat agar kakek yang tak berhenti berteriak itu segera cepat ditangani. Tapi yang didapatkannya adalah ...

"Kenapa tidak kamu usir saja sejak tadi? Agar tidak menimbulkan keributan disini. Cepat usir kakek tua itu dari lobi. Kalau sampai pimpinan tahu, aku akan membuatmu dipecat!!"

Akhirnya Lusi semakin disalahkan dan disuruh untuk menangani keributan ini sendiri. Padahal dia sama sekali tidak memiliki pengalaman menangani keributan seperti ini.

Tapi dia tidak bisa berdiam diri saja. Dia segera mendatangi kakek itu dan menahannya agar tidak naik lift.

"Tuan Johan. Bagaimana kalau Anda membuat janji temu? Dengan begitu Anda tidak akan membuang waktu lagi. Dan Tuan pimpinan pasti akan menemui Anda di waktu yang telah dijanjikan"

"Kau pikir aku bodoh??! Ini pasti akal-akalan pimpinanmu agar tidak membayar ganti rugi padaku!!"

"Tapi kalau seperti ini, saya hanya bisa meminta petugas keamanan untuk membawa Anda pergi!" kata Lusi tegas, berharap kakek itu mengerti dan tidak marah lagi.

"Ohhh, ternyata kau diminta mengusirku!!!"

"Bukan. Tidak seperti itu. Hanya saja, Anda tidak akan bisa bertemu pimpinan jika terus berteriak. Sebaiknya Tuan Jonan tenang dan membuat janji"

"Persetan dengan janji. Aku akan pergi ke ruangan pimpinanmu. Dia pasti ada di lantai paling atas!!"

Lusi berusaha sekuat tenaga untuk menahan kakek Jonan pergi ke arah lift. Namun, kakek itu kuat sekali. Bahkan dengan bantuan petugas keamanan, dia masih begitu kesulitan menahan kakek Jonan pergi ke arah lift. Keributan itu mendapat semakin banyak perhatian. Sesuatu yang buruk bagi Lusi yang masih berada dalam masa percobaan.

Samuel sedang bekerja ketika asistennya masuk dan memberi sebuah berita uang terjadi di perusahaan sekarang.

"Dia adalah kakek Johan. Kakek itu tampaknya baru saja mengetahui jumlah uang yang diterima salah satu tetangganya dan merasa tertipu oleh perusahaan" terang asistennya.

"Lalu?" tanya Samuel tidak menganggap hal itu sebagai kendala atau masalah. Semua orang yang tanahnya dibeli oleh Samuel untuk mendirikan perusahaan di wilayah Utara telah menerima ganti rugi yang sesuai.

"Sekarang dia berada di lobi, menimbulkan keributan karena tidak diperbolehkan menemui Anda"

Samuel berpikir sejenak lalu berdiri dari kursi.

"Ayo kita temui dia!"

Samuel bergerak cepat ke lobi. Diikuti oleh asisten dan beberapa petugas keamanan. Juga pengawal yang bertugas menjaga sang penerus perusahaan.

Baru saja Samuel menginjakkan kaki di lobi, terdengar teriakan menggelegar kakek tua yang merasa kecewa padanya. Samuel segera mendekat dan menghentikan keributan tak berarti itu.

"Siapa kau?" tanya kakek tua itu

Asisten Samuel segera menjelaskan siapa dirinya.

"Dia adalah Tuan muda Samuel West. Penerus perusahaan Techno West. Sekaligus pemilik perusahaan Techno West yang berada di wilayah Utara"

"Ohhh, jadi kau yang tidak mau bertemu denganku dengan alasan sibuk!!?? Dasar anak ingusan!!" balas kakek tua itu lalu maju dan melayangkan sebuah bogem mentah padanya.

Tidak ada yang menduga hal itu akan terjadi. Hanya satu orang yang cukup sigap menerima pukulan kakek tua itu sebelum menyentuh wajah Samuel. Orang itu adalah pegawai wanita yang akhirnya jatuh pingsan karena pukulan kakek tua.

Tapi, kenapa Samuel merasakan sakit yang teramat sangat di wajahnya? Seakan dia adalah orang yang menerima pukulan itu. Sebelum sempat memproses keanehan itu, dia ikut jatuh pingsan. Tepat di sebelah pegawai wanita yang dipukul tadi.

Dan saat tersadar dia sudah ada di rumah sakit.

"Apa yang terjadi?" tanyanya pada asisten yang selalu siap di dekatnya.

"Anda pingsan, Tuan muda"

"Kenapa aku pingsan?"

"Bahkan dokter tidak mengerti kenapa Anda bisa pingsan. Tubuh Anda sangat bugar dan tidak terdeteksi kelainan apapun"

Lalu terasa kembali rasa sakit di pipi kirinya.

"Aduhh" keluhnya.

"Ada apa Tuan muda?" tanya asistennya.

"Wajahku, sakit"

"Sakit? Saya akan minta dokter kemari"

Ketika asistennya pergi, Samuel melihat dirinya sendiri di cermin. Memeriksa pipi dimana dia merasakan sakit. Tidak ada luka disana. Lalu kenapa dia merasakan sakit seperti dipukul? Padahal bukan dia yang dipukul kakek itu. Pegawai wanita itu yang dipukul dan pingsan. Tapi dia ikut merasakan sakit dan pingsan.

Apa sebenarnya yang terjadi padanya?

1
Selfi Azna
jodoh
Selfi Azna
thooorr,, novel yg satu lagi lanjutkan lah thooorr
Mom Yara
isinya berubah ya yg bab ini kak?
Ayu Kerti
lanjutt kakk
Muliati Sherina
bagus
Ayu Kerti
aku syuka karyamu kakk.. kereennnn...
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u
Ayu Kerti
ditunggu upnya kakkk
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
fist plot menarik...next kita tunggu Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!