NovelToon NovelToon
Kiara

Kiara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / EXO
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Timio

Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.

Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas,



Happy reading yeorobun 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

.... semua keluhan dan penolakan Kiara. Entah kenapa sejak hari ini Andreas ingin memvalidasi perjodohan itu, tapi ia masih ingin melihat apakah Kiara akan beralih padanya atau ada yang lain, jika urusan pria yang ia temui tadi, rasanya bukanlah ancaman.

🌼🌼🌼

"Jadi kita sama-sama punya motif ya, deal ya...", seru Kiara takut turun harga dirinya.

" Iya sayang, ngga usah panik gitu."

"Nanti kamu kebiasaan loh manggil aku kayak gitu di tempat umum, malu tau."

"Ngapain malu, kan ceritanya aku pacar kamu." Andreas tidak mau kalah.

"Dih, semenit doang tadi. Udah putus otomatis kale pak dok. Udah ah anterin balik ke kantor deh kalo gitu, mobil aku masih disana. Senja juga kayaknya udah pulang kantor."

"Ngga mau aku anterin aja?."

"Ngga usah Ndre makasih, besok aku harus berangkat cepet, kalo ngga ada mobil nanti aku kelabakan." bohong Kiara agar permintaannya dikabulkan.

"Siap, Sayang."

"Iss...", Kiara mendengus kesal dikarenakan Andreas ternyata aslinya agak pecicilan dan keras kepala seperti ini.

🌼🌼🌼

Akhirnya ia tiba di rumah hampir jam 9 malam, Ia sudah mencari berbagai macam alasan agar Andreas menginjak pedal gas mobilnya lebih cepat, bukannya diantarkan ke tempat tujuan, malah berbelok ke restoran dulu untuk makan malam bersama. Mau komplain bagaimanapun rasanya juga tidak enak, ketika tempatnya sudah didepan mata. Jadinya dengan berat hati ia ikut Andreas untuk makan malam bersama.

Setelah melihat kejadian yang membuatnya shock tadi, Tommy langsung kembali ke rumah, ia tetap kembali ke rumah Kiara. Meski ia kesal, marah, dan frustasi, ia harus mendengar penjelasannya. Ia tidak akan mengungkit Senja, bahkan ia berencana melupakan kejadian hari ini jika Kiara tidak menyinggungnya.

Toh tidak mungkin Kiara menyinggung hal itu, karena ia juga tidak tahu menahu keberadaanya di parkiran basement.

"Seperti ini kah perasaan Senja kala itu?."

Brrm... terdengar suara mobil yang tidak asing. Kiara melangkah gontai masuk ke dalam rumah, rumah masih sepi, tidak ada satu orang pun di ruang tamu. Sepertinya semua orang masih sibuk dengan urusan masing-masing.

Klek ia membuka pintu kamarnya.

"Tommy." serunya melihat Tommy duduk di tempat tidurnya. Pria itu tersenyum dan membentangkan tangannya. Kiara melangkah ragu tapi tetap ia teruskan. Sesampainya Tommy menuntunnya untuk duduk di pangkuannya. Setelah bokong Kiara mendarat sempurna di atas pahanya, ia tiba-tiba saja mendaratkan ciuman di bibir gadis yang melukai hatinya hari ini. Kiara yang mendapat perlakuan yang tiba-tiba itu awalnya kaget, bingung, dan agak panik.

Lama kelamaan ia menikmatinya juga, Tommy memperlakukannya dengan lembut, hingga akhirnya Kiara mengalungkan kedua tangannya di leher Tommy.

"He such a good kisser, i like his lips, soft, smooth, and sweet." batin Kiara yang terus menikmati perlakuan Tommy.

"I love you Ki, so much." seru Tommy menatap Kiara dengan sendu.

"I love you too, mine." balas Kiara dengan senyum lebar.

Tommy berpindah dan berdiam di leher Kiara, mengendus dan menciumi leher putih itu. Meski ada aroma parfum lain dari pakaian gadisnya itu, ia terus berusaha abai, bahwa saat ini Kiara miliknya, hanya miliknya, persetan dengan Senja atau andreas sialan itu.

Ia sudah menghapus semua bekas Andreas tadi. Ia sudah melumat habis bibir Kiara yang tadi mencium pipi Andreas, pucuk kepalanya juga sudah ia invasi, tidak ada bekas Andreas lagi. Sekarang tinggal pakaiannya, yang terkontaminasi aroma parfum Andreas karena mereka berkendara lama bersama.

Kiara menyudahi ciumannya, Tommy juga dan mereka saling bertatapan, Tommy bergantian memandangi mata Kiara kiri dan kanan bergantian. Mencoba mencari tahu sendiri bagaimana perasaan gadis itu, yang ia lihat hanya tatapan sayu yang fokus pada dirinya.

"Boleh nggak kamu jadi punyaku aja malam ini?", tanya Kiara.

Deg

"Selamanya aku punya kamu sayang. Selamanya." balas Tommy tidak sabaran kembali menyambar bibir merah Kiara yang agak bengkak akibat ulahnya.

"Apapun yang terjadi pokoknya kamu milikku, Kiara, kamu punyaku. Persetan dengan Senja, dan Andreas yang dijodohkan. Kamu punyaku. Satu-satunya punyaku, yang ngga akan aku biarkan direbut siapapun. Persetan dengan masa lalu, kamulah masa depanku Kiara. Kamu." seluruh isi pikiran Tommy setiap ia menyentuh gadisnya itu, setiap inci lekuk tubuh Kiara yang sepertinya belum, ralat tidak pernah disentuh siapapun.

"Wanita mahal, arogan, dingin, dan susah ditebak ini punyaku. Iya benar, dia punyaku." Tommy kembali memvalidasi sendiri di dalam pikirannya.

Hingga akhirnya ia merasakan sesuatu yang terkoyak didalam Kiara, "Tommyh... sakit...", rintih gadisnya.

"Aku? Aku pertamanya?", batin Tommy tidak percaya.

Ia kembali menciumi pipi Kiara, berulang kali, air mata Tommy bahkan tumpah, merasa pilu, dan bersalah, tapi juga bangga disaat yang bersamaan, karena ia sudah mengambil mahkota Kiara.

" Sayang... kamuh... punyaa akuh..., cuma punyakuhh, makasih sayanghh... Makasih banyakh..", serunya ditelinga Kiara terengah-engah.

Kiara mendengar tapi tidak terlalu perduli, ia masih fokus pada rasa sakit di tubuhnya, tapi juga nikmat. "Ohh sakitnya." batinnya.

(Sisanya bayangin sendiri ya yeorobun 🤭)

skip

Pagi harinya Tommy merasa terganggu dengan cahaya yang menembus kelopak matanya, sebelum benar-benar membuka matanya ia tersenyum mengingat kejadian kemarin malam. Gadisnya yang tiba-tiba liar.

"Oppa please ah...."

"Oppaa....."

"Gimme that please...sess..".

Senyum sumringahnya kala mengingat cantiknya Kiara polos kala itu. Ia meraba kesamping, kosong. Ia membuka matanya lebar-lebar, tidak ada Kiara. Jelas ia panik. Keadaan terbalik, biasanya wanita lah yang panik ketika kejadian serupa terjadi, ketika si wanita yang tadi malam kehilangan mahkotanya ditinggal sang pria di pagi harinya, ia akan kalang kabut dan takut. Kali ini lain yeorobun, si wanita mahal yang tadi malam menyerahkan mahkotanya pada pacar pertamanya itu malah hilang. Tommy buru-buru memakai pakaiannya dan bergegas pergi keluar kamar Kiara.

"Kia..... Kiara.... Sayang... kamu dimana?..."

"Sayang...."

"Ki...."

"Sayang...."

Ia keliling seluruh ruangan mencari Kiara.

"Lu kenapa sih pagi-pagi berisik amat." kesal Juan keluar dari kamarnya.

"Lu liat cewe gua ngga kak."

"Udah ngantor kayaknya."

"Hah? Sepagi ini?"

"Emang biasanya dia ngantor jam berapa? Biasanya gua bangun-bangun mobilnya juga udah ngga ada."

"Ya ngga sepagi ini juga."

"Lu telepon aja gih? Kayak manusia primitif aja lu teriak-teriak, kaya ngga punya hape aja. Ribet bener." misuh-misuh Juan dan kembali ke kamarnya.

"Ngga aktif kak....", teriak Tommy lagi.

"Bodo ah, lu kira Kiara anak TK bisa ilang." Brakk... Juan menutup pintunya. Ia masih panik tidak jelas masa iya sepagi ini Kiara sudah pergi ke kantor, tidakkah badannya sakit setelah 'kerja kelompok' semalaman.

Brrrm... terdengar dari samping suara mesin mobil yang baru saja dihentikan dan suara pagar yang digeser.

"Sayang...", kejar Tommy tiba-tiba memeluk Kiara. Degup jantungnya yang cepat dirasakan Kiara dengan sangat jelas.

"Dia kayak dikejar setan aja." bantin Kiara.

"Kamu kok jadi clingy gini sih, lucu tau." kekeh Kiara.

"Bangun-bangun kamu ngga ada, siapa yang ngga panik?"

"Emang aku bisa kemana sih? Rumah aku disini dan disini." telunjuk Kiara yang pada akhirnya menempel di pipi kiri Tommy.

Pria itu kini bersemu merah, melihat tingkah manis gadisnya pagi ini.

"Kamu kemana tadi?"

"Ke minimarket, stok snack di kulkas udah tinggal dikit, jadi mau di refill. Yuk bantuin, banyak tuh." pinta Kiara.

"Kamu masuk aja, aku sendiri yang angkatin."

"Ok mas." cup... sekali lagi di pipi Tommy dan ia masuk begitu saja.

Deg

Deg

Deg

Deg

"Jatuh cinta begini amat sih, pengen gelepar-gelepar aja perasaan." Tommy kembali memerah seperti kepiting rebus.

Hari itu Kiara tidak pergi ke kantor, ia berencana malas-malasan seharian, terlebih kegiatan yang seru tadi malam itu masih menyisakan bekas yang susah payah ia tutupi.

"Good morning.....", seruan dibuat-buat ala opera, dan semua orang disana sudah paham siapa yang datang.

" Satu, dua, tiga, .... loh satu lagi mana?", pertanyaan pertama yang dilontarkan Alexandra ketika masuk ke ruang tamu.

"Si bontot lagi ada syuting iklan. Mungkin ntar malem baru pulang. Katanya sih mau balik ke dorm aja." jawab Tommy.

"Tumben? perasaan aku tuh ibu kos yang berhati malaikat banget loh. Aku juga ngga pernah minta sewa, malah aku kasi makan yang bergizi, jajan yang sehat tuh si bontot." jawab Kiara di sambut kekehan dari Tommy.

"Lagi galau kali tuh anak. Semalem gua nemu dia nangis di toilet, gua kira suara setan njir. Ternyata dia nangis dibath tub dibawah shower, drama banget. Gua bukannya kasian malah ngakak." diikuti tawa Juan di akhir kalimatnya.

"Masa sih segitunya? Sejak kapan dia nangis gitu? Diputusin? Kayaknya dia udah lama jomblo deh", tanya Tommy lagi.

"Kayaknya sih engga, kayak ditolak. Biasalah, pengalaman pertamanya kali. Seumur-umur kan itu bontot ngga pernah di tolak cewe, sekalinya di tolak malah kayak kucing kesiram air es. Sok kegantengan sih." tambah Juan.

"Dia kan emang ganteng." celetuk Alexandra.

"He em... mukanya gemesin." tambah Kiara.

"Oh gemesin...?", tanya Tommy dengan wajah tidak terima.

" Lebih gemes pacar saya ya yeorobun, pacar saya, ini... pacar saya...", Kiara mengklarifikasi sambil menunjuk ke arah Tommy ala ala mba SPG. Tommy salting melihat tingkah Kiara yang seperti itu.

"Lu berdua bisa diem ga sih." kesal Juan.

"Iya, jiji gitu." Alexandra menimpali.

"Tapi cewenya siapa? Masa Shane yang baik, manis, imut, lucu, gemesin, multitalenta, good boy, good attitude gitu ditolak sih? Gua juga kesel tau, si bontot gua digituin? Seleb mana? Artis mana? Biar gua endorse langsung jadi BAnya Levin." kesal Kiara.

"Biasa aja sayang." celetuk Tommy kembali illfeel ketika gadisnya itu terlalu memuji Shane, yang dalam hatinya juga ia sebenarnya setuju.

"U-udah deh, ayo kita makan siang. Gua bawa makan siang banyak."

Perdebatan tentang Shane dan perempuan yang menolaknya terlupa begitu saja, dengan makan siang yang dibawa Alexandra.

.

.

.

Tbc... 💜

Di like dan vote ya kaka... 🥲💜

Borahae 💜💜

1
SweetPoison
Hiks, udah abis. Pengen lagi baca semua karya author luar biasa ini!
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
Ivy
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!