Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Di rumah sakit nampak Vanes yang baru selesai berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan nya.

Memiliki penyakit kelamin tentu adalah hal yang tidak dia pikirkan bahkan dalam mimpi pun tak pernah Vanes bayangkan.

Drett..

Melihat nama Zeck di layar ponsel nya Vanes langsung menghela nafasnya panjang.

"Halo"

"Tolong aku" Ucap Zeck terdengar menyedihkan di sebrang telpon.

"Kamu kenapa?" Tanya Vanes pura-pura khawatir..

"Aku sakit, tolong aku di rumah bawa aku ke rumah sakit" Mohon Zeck lagi.

Vanes meminta sherlock Zeck, dan setelah mendapatkan lokasi pria itu Vanes pun pergi dengan membawa mobil.

Sebenarnya Vanes masih bekerja untuk Zeck, hanya saja dia menyembunyikan masalah penyakit nya karena ambisi nya untuk membuat orang-orang Yang meniduri nya merasakan sakit kelamin seperti nya sangat tinggi.

Sesampainya di rumah Zeck yang baru Vanes di buat syok saat melihat Zeck dengan keadaan mengerikan nya.

"Astaga" Vanes jijik.

"Sayang, tolong aku" Ucap Zeck terlihat menyedihkan.

Bau anyir dan bau busuk menyeruak di dalam kamar, Vanes tahu sakit Zeck bukan lah sakit biasa melainkan sakit orang yang memiliki sakit kelamin.

Rasanya Vanes jijik, tapi melihat Zeck yang menyedihkan Vanes sedikit tak tegas.

"Harusnya aku senang melihat penderitaan nya, banyak teman-teman ku yang bahkan mendapatkan nasib malang dan mengenaskan setelah bertemu dengan nya, tapi kenapa sekarang rasanya aku tidak tega melihat penderitaan nya" Vanes perang batin.

Apakah semua ini karena rasa cintanya, atau karena Zeck pernah membuat nya merasa di cintai dengan sex dan perlakuan Zeck yang berbeda padanya.

Vanes bimbang, tapi kembali dia di sadarkan dengan suara Zeck.

"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, kamu harapan aku satu-satunya sayang. Aku mohon tolong aku, aku sakit" Mohon Zeck sekali lagi.

Tak banyak bicara Zeck langsung di bantu Vanes untuk keluar dari kamar, meski jijik dan rasanya enggan tapi Vanes masih punya hati untuk Zeck yang dia cintai.

Zeck tentu saja merasa beruntung karena memiliki Vanes yang baik dan sayang padanya.

"Aku janji setelah aku sembuh aku akan menikahi mu menjadikan mu menjadi milik ku" Ucap Zeck tiba-tiba.

Dan Vanes mendengar itu hanya tersenyum kecut

"Itu yang aku tunggu sejak lama" Balas Vanes sambil mengendarai mobil nya.

"Aku tahu, maafkan aku karena dulu aku masih memiliki keluarga. Tapi sekarang aku dan Dea sudah tak lagi bersama, aku janji aku akan menjadikan mu milik ku seutuh nya dan tidak ada lagi yang bisa menyentuh mu selain aku" Lanjut Zeck menjanjikan.

Dulu pernah Zeck berjanji, dan bunyi nya masih sama seperti itu yaitu akan menikahi nya setelah lepas dari Dea.

Tapi untuk sekarang Vanes yakin bukan Dea yang menjadi alasan Zeck ingin menikahi nya tapi karena Zeck sakit dan membutuhkan bantuan nya.

"Sayang" Panggil Vanes.

"Iya, sayang" Balas Zeck sambil menahan sakit nya.

"Aku mau jujur" Ucap Vanes santai.

"Katakanlah" Kembali Zeck membalas.

Vanes menghentikan mobilnya di pinggir jalan sebentar, lalu melirik Zeck.

"Sebenarnya aku lah yang menularkan penyakit itu padamu" Ucap Vanes dengan mata yang lurus ke depan.

Apa!

"Kurang ajar, jadi kamu HIV!" Tanya Zeck dengan wajah marah nya.

Bukan nya takut dengan kemarahan Zeck Vanes malah mengangguk mengiyakan pertanyaan Zeck.

"Iya, Ini kado hubungan kita yang ke dua tahun. Bagaimana apa kamu suka?" Balas Vanes masih bisa tersenyum.

"Jangan bercanda, kamu pikir ini lelucon Vanes! Aku serius" Zeck jengkel dengan Vanes yang menurut nya sedang melakukan lelucon.

"Dan aku lebih serius, aku memang sakit dan itu sudah sejak lama sekali, bahkan aku sengaja menularkan nya karena aku tau kalian juga mau kan memiliki penyakit sama dengan ku" Lanjut Vanes dengan senyum nya.

Zeck melotot mendengar penjelasan Vanes yang membuat nya syok.

Dia pikir Vanes adalah wanita bodoh yang bisa di bohongi atas dasar nama cinta, tapi ternyata semua itu tak semudah yang dia bayangkan.

Vanes telah dengan sengaja menularkan penyakit mengerikan padanya, membuat Zeck sangat marah.

"Kau gila, Vanes! Kau gila" Ucap Zeck akhirnya pria itu memperlihatkan kekecewaan nya.

"Ya aku gila, aku gila karena mu" Balas Vanes sambil tertawa dan lanjut mengendarai mobil nya.

"Turunkan aku di sini, sialan! Kau mengerikan kau iblis sebenarnya!" Bentak Zeck marah.

Tapi tidak di hiraukan oleh Vanes yang nampak masih terus berkendara.

Vanes terus mengendarai mobil nya dan selama itu juga Zeck mengoceh dan memakai Vanes dengan berbagai cacian nya yang pedas.

Tapi tak sedikit pun Vanes hiraukan, kesal dengan Vanes yang tak menghiraukan nya Zeck pun langsung menarik rambut panjang Vanes.

"Lepaskan, kamu mau mati!" Bentak Vanes.

"Bawa aku ke rumah sakit jika kau mau selamat, anak buah ku banyak aku akan membuat mu terbunuh jika kau tidak segera mengantarkan ku ke rumah sakit" Ancam Zeck lagi.

Vanes tertawa mendengar ancaman Zeck.

"Maksud mu bodyguard mu yang sudah membuang mu? Lalu kemana mereka sekarang di saat bos nya membutuhkan bantuan mereka? Apa Mereka datang menolong mu?" Tanya Vanes meledek.

Yang seketika membuat Zeck diam karena nyata nya memang semua bodyguard nya menghilang di saat dia membutuhkan bantuan.

Zeck masih diam, kini dia sadar jika semua bodyguard nya telah meninggalkan nya di saat dia sedang terpuruk.

"Sialan kalian semua, aku akan membalas apa yang kalian lakukan dengan pembalasan yang lebih mengerikan" Ucap Zeck berteriak dan semakin menjambak rambut Vanes.

Vanes yang di jambak rambut nya merasakan sakit tapi masih mencoba untuk tidak meringis.

Hingga di persimpangan jalan Vanes berniat belok tapi karena Zeck yang terus mengganggu nya membuat Vanes menjadi tidak fokus dan sesuatu yang tidak di rencanakan pun terjadi.

Brakk!

Cittt..

"Apa yang kau lakukan!" Teriak Vanes marah.

"Kau ingin kita mati! Hah" Bentak Vanes lagi.

"Kau yang akan mati sialan, aku yang akan membunuh mu" Kata Zeck sambil meringis karena rasa sakitnya semakin menjadi-jadi.

Mobil Vanes baru saja tertabrak oleh  mobil sedan yang membuat mobil Vanes mendapatkan kerusakan di bagian depan, dan belum sampai Vanes menarik nafasnya lega tiba-tiba sebuah mobil truk kembali menabrak nya dari samping.

Hal itu membuat mobil yang di kendarai Vanes terdorong hingga akhirnya jatuh ke jurang.

Bludak!

Suara meledak terdengar, di dalam mobil itu masih ada Vanes dan Zeck, keduanya terjebak di dalam kobaran api yang membuat keduanya hanya bisa pasrah.

"Aku minta maaf, aku mencintaimu. Ini adalah hari terakhir aku mencintai mu dan semoga di kehidupan selanjutnya aku bisa kembali mencintai seseorang yang jauh lebih baik dari mu, bapak ibu aku minta maaf." Ucap Vanes sebelum dia akhirnya menutup matanya dan di susul oleh Zeck yang juga tidak bisa bertahan.