NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian tak beralasan.

"Vera, terima kasih atas perhatiannya. Tapi kamu tidak perlu khawatir dengan aku." kata Talita dengan nada dingin. Sedangkan Vera pun tidak berhenti sampai di sini, dia pun melanjutkan ucapannya.

"Talita... Bukannya kamu sedang kekurangan uang? Kalau boleh aku beritahu kamu, aku bisa membantumu. Karena saat ini aku menjadi manager di sebuah Bar terbesar di kota Surabaya. Kalau kamu mau, datanglah ke Bar dan jadi pelayan di Bar. Dengan bantuanku, Setiap bulan setidaknya kamu bisa mendapatkan gaji sebesar 15-20 juta." Kata Vera dengan sombongnya.

"Tidak... Terima kasih atas bantuanmu." Jawab Talita sambil membuka pintu rumahnya.

"Arsa Ayo kita masuk." Talita benar-benar tidak ingin memperpanjang masalah dengan Vera. Dia pun langsung masuk ke dalam rumah bersama Arsa.

Setelah Talita dan Arsa masuk ke dalam rumah. Arsa pun mulai berbicara.

"Talita, aku tahu mereka adalah tetangga dekatmu. Kalau aku boleh jujur, maaf ini aku akan mengatakan sesuatu. Wajah mereka sangat menjijikkan." kata Arsa sambil menaikkan kedua bahunya. Saat Arsa mendengar apa yang dikatakan oleh Vera dan ibunya, dia benar-benar merasa marah sekali. Kalau saja Talita tidak menarik tangan Arsa tadi, sudah dipastikan kalau Arsa akan memberi mereka pelajaran.

"Tapi nyatanya aku dan Vera adalah teman baik dulunya. Kita tumbuh bersama sejak kecil. Kita juga selalu sekolah bersama-sama." kata Talita sambil menunduk.

"Apa yang terjadi sehingga mereka kelihatannya sangat membencimu." tanya Arsa penasaran. Karena kebencian Vera sangat besar kepada Talita.

"Saat duduk di bangku SMA, Vera selalu bercerita Kalau iya punya pacar. Sampai di suatu hari, pacar Vera datang kepadaku dan dia menyatakan cintanya kepadaku. Setelah aku menolak, dia bilang kepada Vera kalau aku merayunya. Vera pun setiap kali bertemu sama aku selalu memanggilku ******. Dia tidak mau mendengar penjelasanku. Sejak saat itu dia selalu memotong pembicaraanku sebelum aku bisa untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi." Talita pun menceritakan kejadian masa lalunya dengan Vera. Arsa baru bisa memahami setelah Talita menceritakan semuanya.

"Sejak aku putus persahabatan dengan Vera, dia dan ibunya sering dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja mempermalukan aku dan selalu mengatakan sesuatu tentang aku. Apalagi sejak Vera menjadi manajer di bar itu. Ibunya lebih parah lagi dalam menyindirku. Bu Mia selalu mengatakan kalau aku tidak akan pernah bisa menjadi sebaik anaknya." Talita menceritakan kembali. Dan di saat ini pula, Iya sudah tidak bisa membendung air matanya. Talita pun menumpahkan air matanya di depan Arsa.

"Sial... Sebegitunya mereka." Arsa saat ini benar-benar sudah terbakar amarah. Yang ia tahu, Talita adalah wanita yang lemah, dalam hatinya benar-benar Rapuh. Walaupun di kenyataannya, gadis itu terlihat sangat kuat dan tegar. Arsa benar-benar tidak menyangka kalau Talita harus menanggung penghinaan dari sahabat sekaligus tetangganya yang tidak beralasan itu.

Arsa memutuskan bahwa jika Talita membutuhkan dirinya, dia akan siap untuk membantu.

"Sudahlah... Kita jangan membahas masalah itu lagi. Aku mengundangmu untuk makan malam hari ini. Kita tidak usah membicarakan orang-orang yang tidak seharusnya kita bicarakan. Lebih baik kamu duduk di sana dulu." Talita menyeka tetesan bening di sudut matanya sambil tersenyum. Arsa pun segera duduk di sebuah sofa yang Sudah usang setelah dipersilahkan oleh tuan rumah. Arsa pun menyapu ruangan tersebut dengan pandangannya. Rumah Talita terlihat kecil dan sudah berumur lama. Tapi rumah tersebut benar-benar rapi.

"Talita, Kalau boleh aku tahu, Di mana orang tua kamu?" Arsa pun menanyakan karena ia penasaran. Sejak tadi ia tidak melihat orang tua Talita.

"Ayahku sudah lama meninggal. ibuku, Dia sedang sakit. Dan saat ini hanya terbaring di tempat tidur." jawab Talita dengan kepala tertunduk. Arsa pun sangat terkejut, kalau ternyata Talita dibesarkan sama seperti dirinya oleh seorang single parent. Iya tidak menyangka kalau cerita hidup Talita sama seperti dirinya. Ayah Arsa juga meninggal lebih dulu.

"Arsa, aku akan mengajakmu untuk menemui ibuku, ayo." Talita mengajak Arsa ke kamar. Di tempat tidur terbaring seorang wanita paruh baya dengan tubuh yang sangat kurus, berwajah pucat dan tampak sekali ia sangat kesakitan. Tanpa dijelaskan kembali, Harusnya Arsa sudah tahu jika wanita paruh baya yang sedang sakit dan terbaring lemah di tempat tidur tersebut pasti adalah ibu Talita. Terus terang saja, Arsa merasa jika apa yang dilihatnya saat ink benar-benar menyayat hatinya.

"Bu... Ini ada teman kuliahku, namanya Arsa Kenandra." Talita tersenyum di depan ibunya. Mungkin ia tidak mau membawa suasana hatinya yang sedang buruk untuk diperlihatkan kepada sang ibu.

"Halo nak Arsa, Maaf Ibu sedang tidak sehat. Jadi Ibu tidak bisa bangun dan menyambutmu." suara Ibu Talita Terdengar sangat lemah.

"Tante, Tante Jangan sungkan-sungkan. tidak apa-apa tante." Arsa pun menjawab sapaan Ibu Talita sambil tersenyum.

"Bagaimana kuliahmu Talita? " Tanya ibu Talita.

"Aku baik-baik saja bu. Jangan khawatir." Jawab Talita sambil tersenyum. Talita tidak menceritakan semua hal sulit yang di jalaninya di kampus. Dia tidak ingin bercerita sama Ibunya supaya sang ibu tidak mengkhawatirkan dirinya hingga akhirnya ia semakin parah Sakitnya.

"Talita, cepatlah masak sesuatu untuk tamu kita." Kata Ibu Talita sambil tersenyum.

Setelah mendengar apa yang di katakan oleh ibunya, Talita dan Arsa segera keluar dari kamar.

"Talita, Apa sakitnya ibumu sangat parah? Kenapa kamu tidak membawa beliau ke dokter? " Arsa bertanya. Mendengar pertanyaan itu, Talita pun melongo. Iya terdiam lalu menunduk.

"Aku tidak bisa. Biaya rawat inap serta pengobatan ibu terlalu mahal. Aku tidak mampu untuk membayarnya. Meskipun aku tetap di rumah dan tidak kuliah. Aku tetap tidak akan mampu untuk membeli obat untuk ibu." Jawab Talita dengan suara pelan. Iya menunduk berusaha menyembunyikan air mata yang hampir terjatuh.

1
Saipul Bachri
smangat thor, lanjut terus
Neng Khoyah
mana lanjutan nya Thor ....penasaran nih
Neng Khoyah
lanjut Thor ....cerita nya tambah seru ....
Muhammad Nizam
pisah
Azril Parmen
Luar biasa
Randy
jd kurang menarik alur cerita nya jd nyimpang/Smug/
Randy
nda seru thor bukanx sma talita malah sma rita yg gila harta hmmm dijebak pula
wantaya
harusnya memang jadi dua novel meski saling terhubung,namun alur,klimaks ,anti klimaks,dan endingnya harus berbeda,jadi pembaca merasa membaca dua novel yang berbeda
Joni S Hasibuan
Buruk
Randy
thor saran thor coba arsa dilatih bela diri thor biar ada bekal tuk jaga diri mya thor tanpa harus bergantung sma pelindungx thor past tambah keren tuh thor n wasis pun tambah kesel/Facepalm//Facepalm/
Den Mas Har
sak karepmu wes koe penting bahagia
Den Mas Har
sak karepmu wes,seng penting koe bahagia/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Randy
hahaha itulah akibat serakah,sombong n merasa paling unggul akhir nya senjata makan tuan haha kena strokk berat dah wasis/Facepalm//Facepalm//Facepalm/lanjutkan thor gaskennn
Mbah Kung
kok macet... semangat thor
Syahrizal
Luar biasa
Msntan 99
pisah
Randy
/Grin//Grin//Facepalm/kocakk.belum kena ulti ud gemetaran mngkax jgn sombong kena mental.gk tuh
muhammad aiman ridzwan
setuju.. pisahkan novel.. jadikan 2 novel kayak judul novel "suami di anggap miskin" dan "mereka tidak tahu aku kaya".. kedua novel tu bersambung
Ezra Sumadi
bikin baru jak kk othor
kurdi
terserah lu thor mau lanjur apa kagak bodo amat,udh g seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!