NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.5k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #24

"Kau tidak menolak ciumanku." Bisik Arthur di depan bibir Shannon seraya membelai bibir gadis itu yang lembab. Shannon tidak mengalihkan tatapannya yang tertuju pada Arthur. Ia melawan gejolak di dadanya, berusaha untuk bersikap tenang.

Diakuinya, ciuman Arthur sangat memabukkan, akan tetapi Shannon hanya mendengarkan Arthur, tanpa membalas kata-kata pria itu.

Shannon melepaskan jas Arthur yang tersemat di tubuhnya, lalu mengembalikannya. "Ambilah jasmu , Arthur. Dan tepati janjimu untuk mengantarku pulang."

"Kau belum menjawab pernyataanku." Tagih Arthur penuh harap Shannon mau menjawab ungkapan perasaannya yang sudah tumbuh, dan berkembang di hatinya.

"Ambilah," ulang Shannon masih enggan menjawab. Ia bersikeras ingin mengetahui seberapa keras usaha pria itu untuk membuktikan ucapannya. "Aku sangat mengantuk." Tambah Shannon, berkata jujur.

Arthur terdiam sejenak, kemudian ia mengambil alih jasnya, dan memakainya. Sampai disini, Arthur mengerti bahwasanya Shannon membutuhkan pembuktian atas pernyataan perasaannya. "Aku akan mengantarmu pulang."

Baik Shannon, dan Arthur menarik langkah menuju area parkir. Shannon masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan Arthur.

Sunyi, tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya suara napas mereka, menyatu dengan suara bising dari luar. Shannon beberapa kali menguap, ia menyandarkan kepalanya di jendela, kemudian memejamkan mata.

Suara teriakan, dan tawa dari adik-adiknya membuat Shannon terbangun dari tidurnya. Shannon membuka mata yang langsung di sambut sinar matahari yang masuk dari jendela.

"Selamat pagi putri tidur! " Shannon menatap Chloe yang sedang melangkah sambil mengeringkan rambut. "Kenapa kau memasang wajah seperti itu?" Chloe terkikik geli melihat raut wajah bantal Shannon yang sedang berpikir. "Pasti kau bingung, kenapa kau bisa berada disini?" tebaknya.

"Ya, Chloe." Shannon bangun dari posisinya, ia pun duduk. "Apa yang terjadi?" Yang Shannon ingat, ketika di perjalanan pulang, ia tertidur.

"Tuan Arthur lah yang telah menggendong mu kesini." Balas Chloe sangat ramai dengan mengerlingkan matanya. Ia menyaksikan langsung bagaimana Arthur mengangkat, dan meletakkan tubuh Shannon dengan hati-hati.

"Benarkah?" tanya Shannon tidak percaya. "Kau jangan bergurau, Chloe."

"Aku berkata yang sebenarnya, Shannon. Oh ya Tuhan... Pria idamanmu terlihat sangat keren, dan juga gentle."

Wajah Shannon terasa panas, dan memerah. Gadis itu melipat bibir bawahnya menahan senyumannya yang hendak terbit.

"Sepertinya Tuan Arthur memiliki perasaan yang sama untukmu, Shannon." Menurut pandang Chloe yang melihat langsung perlakuan majikannya itu terhadap sahabatnya. Sangat manis.

"Aku tidak tau." Shannon mengedikkan bahunya, dan ia mengingat lagi moment yang tejadi diantara mereka. Pernyataan Arthur, dan ciuman pria itu yang sangat lembut masih sangat membekas di bibirnya . "Ada hal yang ingin aku ceritakan kepadamu, Chloe."

"Apa?" Chloe meletakkan handuknya di kursi, kemudian ia menyisir rambutnya. Chloe pun duduk disamping Shannon.

"Kau simpan dulu rasa penasaranmu, aku ingin mandi. Aku berjanji, setelah ini aku akan menceritakannya padamu."

Chloe berdecak pelan. "Baiklah, aku akan menunggu kau bercerita. Sekarang, mandilah."

Sesudah mandi, Shannon membantu Bibi Margareth, dan Bibi Evelyn menata menu sarapan diatas meja makan. Bel panti berbunyi. Shannon meletakkan wadah berisi buah diatas meja yang baru diambilnya dari kulkas. Ia bergegas menuju ruang tamu, dan membuka pintu.

Shannon membulatkan matanya, bergeming menatap sosok pria yang berdiri menjulang di depannya. Siapa lagi jika bukan, Arthur Mayer. Pria Tua yang sudah bersemayam di hati Shannon. 😅

"Good morning, Shannon." Sapa Arthur sambil melambaikan tangannya. Pria itu menyunggingkan senyuman sambil memanjakan matanya melihat penampilan Shannon yang memakai kaos berwana putih, bergambar Teddy bear.

"Ada apa kau kesini?" Tidak ada sapaan manis untuk menyambut pria itu. Shannon sedang menunjukkan kepiawaian dengan memasang wajah tanpa ekspresi. Padahal, hatinya memekik riang karena kedatangan Arthur.

Arthur berdeham pelan. Jantungnya juga memompa dengan cepat, dan tidak stabil. "Aku ingin mengembalikan sepatumu yang tertinggal di mobil," Arthur menyerahkan paper bag yang di bawanya, yang langsung di terima Shannon.

"Terimakasih." Singkat Shannon hendak menutup pintu namun di tahan pria itu. "Ada apa lagi?" Shanon membuang napas pelan. Apa yang dilakukannya barusan hanya mengetes pria itu, tidak bermaksud mengusir.

"Kau tidak mengizinkan aku untuk masuk?" Arthur bertanya sambil mengusap lehernya, menyingkirkan gugupnya.

"Bukannya, semalam kau mengatakan akan menghadiri pertemuan?" alih-alih menjawab, Shannon memberikan pertanyaan untuk Arthur.

"Pertemuannya di batalkan."

"Kau bisa pulang, dan bermain dengan Harleymu."

"Kau mengusirku?"

"Menurutmu?"

"Tuan Arthur! " suara Bibi Margareth, mengalihkan perdebatan diantara mereka. Arthur memindai tatapannya ke arah wanita paruh baya itu. "Selamat pagi Nyonya," sapa Arthur sangat ramah, senyumannya yang tadi hilang kini terbit lagi.

"Pagi juga, Tuan."

"Maaf jika kedatanganku, mengganggu kalian." Arthur tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bersama Shannon, dan munculnya Bibi Margareth seperti malaikat yang menolongnya.

"Tidak Tuan, tidak sama sekali." Jawab Margareth membalas senyuman Arthur.

"Baiklah, aku permisi dulu, Nyonya." Arthur memulai aksinya. Shannon bergeming, mengetahui maksud pria itu mencari perhatian dari Bibi Margareth. Hampir 1 bulan dekat dengan Arthur, membuat Shannon mengetahui karakter pria itu.

"Anda ingin kemana, Tuan? bergabunglah, untuk sarapan bersama kami."

Arthur semakin melebarkan senyumannya, penuh kemenangan. "Baiklah Nyonya. Terimakasih, atas tawarannya." Begitu Bibi Margareth hilang dari pandangannya, Arthur menoleh, melihat Shannon yang terlihat kesal. "Ayo, Claire kita masuk ke dalam." Ajak Arthur sambil menggoda Shannon.

"Kau memanggilku, Claire?"

Arthur memajukan wajahnya. "Ya.. Panggilan yang sangat manis." Bisik Arthur, kemudian ia memberikan kecupan di pipi.

"K-kau!! "

Sementara itu, di salah satu unit hotel berbintang 5, nampak seorang pria menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur. Ia menikmati wine setelah bercinta dengan seorang pelacur yang di sewanya. Suara bel dari suitnya berdenting. Pria bernama lengkap Black Addison bangun. Black memunguti celananya yang tergeletak di lantai, dan memakainya. Kemudian pria itu berjalan lalu membuka pintu.

"Masuklah James," perintah Black.

Black Adisson berjalan lebih dulu di ikuti James. "Bagaimana, kau sudah mendapatkan informasinya?" tanya Black sambil menempati sofa yang berada di tengah ruangan.

"Sudah Tuan, " James memberikan map kertas berwarna cokelat kepada atasannya itu.

Black tersenyum puas dengan hasil kerja anak buahnya." Kerja yang bagus, James. " pujiannya di antara tawanya. "Kau duduklah!" James pun duduk di sofa. Black membuka map, dan mengeluarkan lembaran foto seseorang. "Apa gadis ini kekasih si brengsek itu?"

"Bukan Tuan, dari informasi yang saya telusuri, hubungan mereka sangat dekat."

Black menyeringai, kembali ia melihat foto tersebut, menatap penuh minat. "Dia gadis yang sangat cantik."

"Selanjutnya apa yang harus saya lakukan, Tuan?"

"Kau bawalah gadis itu kepadaku. Aku ingin mencicipinya."

.

.

.

Nah, ku kasih konflik 🤭🤭

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!