Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.
ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. PAGI DI RUMAH RYUJIN
Pagi menyingsing, sinar matahari masuk melalui jendela kamar. Natasya terbangun dengan sedikit pusing, lalu terkejut melihat dirinya berada di tempat tidur yang asing. "Hah, sudah jam 09:15! Aku berada dimana? Ayo Natasya coba ingat!!" bisiknya, segera mencari handphone miliknya.
Setelah beberapa detik, ingatan semalam muncul — saat ia bermain air di tepi danau, terpeleset, dan terjun bersama Ryujin. "Astaga, aku pasti sudah gila! Apa mungkin ini kamar? Hahhaha!!" ia berkata sambil menggeleng-geleng, merasa malu.
Tiba-tiba, Ryujin masuk ke kamar. Natasya segera membalik wajah dan pura-pura tidur. "Apa kamu sudah bangun? Saya sudah membuatkan sarapan untukmu, saya tunggu di luar!" katanya dengan senyum, lalu keluar tanpa menunggu jawaban.
Natasya membuka mata perlahan, melihat baju tidur yang dikenakannya — baju yang tidak miliknya. "Tenang Natasya, sekarang apa yang harus aku katakan? Baju ini apa mungkin... ahhhhh!!" pikirnya, khawatir bahwa Ryujin yang mengganti pakaiannya.
Setelah bersiap sejenak, Natasya keluar dari kamar. Dia melihat Ryujin sedang menunggu di meja makan, dengan piring bubur di atasnya. Ia duduk dengan hati yang canggung, langsung mengambil gelas air putih dan meminumnya habis.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ryujin dengan khawatir.
"Ya, saya baik-baik saja," jawab Natasya dengan suara yang lemah.
Ia menggaruk kepala, ragu untuk bertanya. "Ehh, boleh saya bertanya apakah semalam pak Hans yang emm??!!!!"
Ryujin tersenyum, memahami apa yang dia maksud. "Oh, semalam, bukan saya — dokter wanita yang mengganti pakaian mu!" katanya, lalu menunjuk ke piring bubur. "Silahkan di makan, aku sudah membuatkan bubur untuk mu!"
"Terimakasih!!!" jawab Natasya, segera memakan bubur dengan lahap.
Ryujin melihatnya dengan mata yang penuh penasaran. Cara Natasya makan — memegang sendok dengan cara yang sama, menggigit makanan perlahan, bahkan ekspresi wajahnya — sangat mirip dengan Anita. Ia ingat bagaimana dia diam-diam mengawasi Anita sebelum dia menikah dengan Hendric, bagaimana dia selalu menyukai bubur saat sakit.
"Apakah kamu benar-benar baik-baik saja? Semalam kamu terlihat tidak baik-baik saja," tanya Ryujin lagi.
"Terimakasih atas bantuannya tapi saya sudah tidak apa-apa!" jawab Natasya, menyelesaikan bubur.
"Oh ya, tolong jangan panggil saya pak Hans — panggil saja Ryujin!"
"Ia pak Hans, maksud saya Ryujin," jawab Natasya dengan malu, membuat Ryujin tertawa ringan.
Setelah selesai makan, Natasya berterima kasih kembali karena telah merepotkan Ryujin. Dia keluar dari rumah Ryujin dan langsung pulang ke apartemennya, hati masih berdebar karena kebahagiaan yang tidak terduga — seseorang benar-benar peduli padanya.
DI KANTOR BNF — PENGUMUMAN PERNIKAHAN DAN PERTARUNGAN TERSembUNYI
Setelah pulang, Natasya berganti pakaian dan bersiap pergi ke kantor BNF. Saat ia sampai, ia melihat Hendric dan Reina berdiri di lobi, terlihat sangat bahagia. "Nikmati kebahagiaan kalian saat ini, karena aku akan menghancurkan kalian berdua dan menggambil kembali kebahagiaan ku yang sudah kalian curi," bisiknya di dalam hati.
Hendric kemudian berdiri di atas panggung kecil, mengumumkan kepada seluruh karyawan: "Selamat pagi, semuanya! Saya dan Reina akan menikah akhir bulan depan — tepatnya tanggal 14 Juli 2025! Semua dari kalian diundang untuk datang!"
Suara tepuk tangan meriah terdengar, dan Hendric serta Reina mulai memberikan undangan pernikahan kepada setiap karyawan. Natasya menatap mereka dengan senyum yang menyakitkan — hari itu adalah hari yang dia tunggu-tunggu selama lima tahun.
Beberapa menit kemudian, Reina masuk ke ruangan Natasya. "Jadi ini ruangan mu!!" katanya dengan nada yang menyakitkan, melihat lingkungan kerja Natasya.
"Apa yang membuatnya masuk ke ruanganku?" tanya Natasya dengan dingin.
Reina memberikan undangan pernikahan ke meja Natasya. "Saya rasa kamu sudah tahu bahwa kami akan menikah bulan depan. Aku sarankan — ups, lebih tepatnya jangan pernah berharap apapun dari Hendric." Dia mendekati Natasya, membisikkan dengan suara yang rendah: "Jangan pernah bermimpi untuk masuk kedalam kehidupan Hendric kalau kamu tidak ingin celaka."
Natasya tersenyum, tidak terganggu. "Kita lihat saja," balasnya.
Reina memandangnya dengan mata yang penuh kebencian, lalu keluar dari ruangan. Natasya mengambil undangan pernikahan, melihat foto Hendric dan Reina yang tersedia di sana. "Aku rasa kamu salah," bisiknya. "Setelah pernikahan ini, akan aku buat dirimu merasakan apa yang aku rasakan, sahabat terbaikku. Reina, kita lihat saja siapa yang akan menang."
Di dalam hati, ia sudah mempersiapkan segalanya — bukti kejahatan mereka, rencana untuk membongkar semua rahasia, dan cara untuk membuat mereka menderita seperti yang dia alami. Hari 14 Juli 2025 akan menjadi hari yang mengubah segala sesuatu — hari di mana bulan di siang hari akan muncul dan kebenaran akan menang.
Masih eps 1😭😭