NovelToon NovelToon
Aku Mencintainya Lebih Dulu

Aku Mencintainya Lebih Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Laura dan Morgan telah menjalin hubungan sejak mereka duduk dibangku SMA. Bahkan, Morgan berjanji ketika dewasa kelak dirinya akan menikahi Laura. Namun nasib berkata lain, tiba-tiba saja Morgan dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain.

Bagaimana nasib Laura kedepannya? Yuk simak kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Morgan Menolak Dijodohkan

Morgan baru sampai rumah setelah seharian ia dan Laura menghabiskan waktu bersama.

Sore itu, Morgan ingin membicarakan hal penting mengenai hubungannya dengan Laura. Namun belum sempat membicarakan hal tersebut, Kedua orang tuanya sudah lebih dulu memberitahu Morgan mengenai perjodohan antara Morgan dan Rani.

Morgan tentu saja sangat terkejut, ia sama sekali tidak pernah mengenal Rani dan hanya pernah sekali bertemu dengan Rani, itu pun ketika keluarga Rani berkunjung ke rumah.

“Papa dan Mama tidak bisa begitu saja memutuskan mengenai perjalanan tak masuk akal itu. Morgan dan Rani baru saja bertemu. Tidak mungkin juga bagi kami menikah padahal tidak saling mengenal satu sama lain,” ucap Morgan yang tak bisa menerima perjodohan tersebut.

“Beritahu alasan yang tepat kenapa kamu tidak menyukai perjodohan ini? Rani itu cantik dan dari keluarga terpandang. Orang tua Rani juga sahabat Mama dan Papa, Morgan. Menikah dengan Rani adalah takdir baik untuk kalian berdua,” tegas Ikhsan yang tak ingin mendengar alasan apapun mengenai penolakan Morgan.

“Morgan sudah memiliki calon istri sendiri, Pa. Morgan yakin Papa dan Mama pasti menyukai gadis pilihan Morgan,” ucap Morgan yang sangat mencintai Laura dan tak mungkin menikah dengan wanita lain, selain Laura isabella.

“Papa tidak peduli siapa gadis pilihan yang kamu maksud itu. Pokoknya kamu harus menikah dengan gadis pilihan Papa dan Mama,” tegas Ikhsan.

Morgan yang kesal membanting gelas dihadapannya dan pergi begitu saja masuk ke dalam kamarnya.

“Jangan dikejar! Dia sudah cukup dewasa untuk memikirkan masa depannya,” ucap Ikhsan mencegah istrinya mengejar putra mereka, Morgan.

Morgan masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan kecewa yang teramat dalam. Bagaimana bisa kedua orang tuanya main menjodohkan saja tanpa ada persetujuan darinya.

Terlebih lagi, ia sama sekali tidak kenal dengan Rani dan saat bertemu pertama kalinya, Morgan sudah tidak senang dengan tampilan Rani yang terlihat berlebihan.

Morgan mencoba menenangkan diri dengan merebahkan tubuhnya ditempat tidur, namun pikirannya terus saja terus dengan keputusan orang tuanya.

“Tidak bisa. Aku tidak bisa kalau hanya diam seperti ini, aku harus menemui Laura saat ini juga,” ucap Morgan penuh tekad.

Morgan memutuskan untuk kembali menemui Laura, kekasihnya itu. Baru saja keluar dari kamar, Morgan sudah lebih dulu dicegat oleh Ikhsan dan saat itu juga Morgan dilarang untuk keluar rumah.

“Mau kemana kamu? Kamu Papa larang keluar dari rumah ini. Kalau sampai kamu keluar, semua mobil dan fasilitas lainnya Papa sita,” tegas Ikhsan.

“Papa tidak bisa memperlakukan Morgan seenaknya. Morgan sudah besar, Pa. Morgan bukan anak kecil lagi yang harus Papa atur,” balas Morgan.

“Mana kunci mobil kamu dan kunci motor kamu?” tanya Ikhsan yang akan menyita mobil serta motor milik putranya itu.

Ikhsan mengambil kunci mobil ditangan putranya dan mengambil kunci motor yang berada di atas meja belajar putra semata wayangnya. Kemudian, Ikhsan meminta Morgan untuk kembali masuk ke dalam kamar dan tak boleh meninggalkan rumah selangkah pun.

Morgan tak bisa berbuat apa-apa dan pada akhirnya ia kembali masuk ke dalam kamarnya.

Dewi mencoba menenangkan suaminya yang sedang marah dan meminta suaminya untuk duduk agar marahnya segera mereda.

“Papa jangan terlalu keras dengan Morgan. Ingat Pa! Morgan satu-satunya putra kita dan Mama tidak mau sampai Morgan kenapa-kenapa karena keegoisan kita berdua,” ucap Dewi.

“Anak itu harus dididik dengan baik, Ma. Dia kita sekolah kan jauh-jauh untuk mengejar mimpinya, lagipula menikah dengan Rani bukanlah suatu aib. Kita dari keluarga terpandang dan harus mendapat menantu yang dari keluarga terpandang juga,” pungkas Ikhsan.

Malam Hari.

Laura sedang duduk di teras depan rumah sembari menunggu kabar dari Morgan. Morgan sebelumnya sudah berjanji akan mengirim pesan padanya setelah sampai rumah, namun sampai malam tiba Morgan tak juga memberi pesan. Bahkan, nomor Morgan diketahui tidak aktif.

“Apa ponsel Morgan kehabisan batrai? Mungkin saja begitu,” ucap Laura yang terlihat tak yakin dengan ucapannya.

Saat Laura sedang merenung sedih, Zoey tiba-tiba datang dengan mobilnya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

“Assalamu'alaikum!!” Zoey datang dengan membawa mie ayam dan juga es campur kesukaannya.

“Wa'alaikumsalam, kamu datang kesini kenapa tidak beritahu aku terlebih dahulu Zoey?”

“Aku sengaja tidak memberitahumu, kalau aku kasih tahu kamu yang ada kamu pasti sibuk membuat makanan dan aku tidak bisa dong makan mie ayam bersamamu. Ini ada mie ayam dan es campur favoritku, pokoknya kamu harus coba ya!!!”

Zoey langsung masuk ke dalam rumah padahal Laura belum juga mempersilakan sahabatnya itu untuk masuk ke dalam rumah. Zoey mengambil 2 buah mangkuk serta 2 buah gelas berukuran besar tanpa rasa canggung.

Saat Zoey tengah sibuk menuang mie ayam ke dalam mangkuk, gadis itu salah fokus dengan cincin emas yang melingkar telat dijari manis Laura.

“Laura, apakah kamu dan Morgan sebentar lagi akan menikah? Jadi, kalian sungguh akan menikah?” tanya Zoey memastikan.

Laura dengan malu-malu mengiyakan pertanyaan Zoey dan Zoey berteriak heboh mengetahui sahabatnya sebentar lagi akan menikah.

“Fantastic!! Aku ikut bahagia, Laura!” Zoey menangis terharu karena akhirnya penantian panjang Laura segera terbayarkan.

“Zoey, aku yang akan menikah dan kamu justru yang paling heboh,” ujar Laura.

“Selamat ya Laura, aku turut berbahagia!!!”

“Terima kasih, Zoey. Kamu orang pertama yang aku beritahu, setelah itu aku akan memberitahu Om dan Tanteku,” pungkas Laura.

Zoey tersenyum lebar dan kembali mengucapkan selamat atas kebahagiaan tesebut.

“Zoey, aku lapar. Bolehkah aku makan sekarang?”

“Oya maaf, aku terlalu bersemangat. Sekarang waktunya kita makan!!”

Mie ayam favorit Zoey memang paling enak apalagi ditambah dengan es campur yang rasanya manis menyegarkan itu.

“Laura, malam ini aku tidur sama kamu ya. Besok kita berangkat kerja bareng deh!”

“Orang tuamu tahu kalau kamu tidur disini, aku tidak mau ya kejadian waktu itu terulang lagi. Gara-gara kamu lupa memberitahu orang tuamu kalau kamu menginap di rumahku.”

“Kamu tenang saja, aku sudah memberitahu Papi dan Mamiku. Mereka juga sudah memberi izin,” jelas Zoey.

“Syukurlah kalau begitu,” ucap Laura bernapas lega.

“Oya, kemarin sore aku tak sengaja berpapasan dengan Hanif di mal. Dia kemarin langsung menanyakan kamu,” ujar Zoey yang lupa menceritakan tentang Hanif.

“Dia pergi sendirian atau sama temannya?” tanya Laura penasaran.

“Aku juga tidak tahu, tapi kemarin itu dia bersama seorang wanita. Mungkin temannya atau bisa jadi saudaranya,” jawab Zoey yang tidak terlalu peduli dengan wanita tersebut.

“Bisa saja itu kekasihnya,” celetuk Laura.

“Aku rasa bukan deh. Soalnya kalau itu kekasihnya, tidak mungkin dia menanyakan soal kamu,” pungkas Zoey penuh yakin.

Laura hanya diam tak berkomentar dan hanya fokus dengan es campur miliknya.

1
Anonymous
Updet dong
Agustin Indah Setiyaningsih
jijik ya sama kelakuan mu Rani..sdh tahu ndk cinta,masih ajj nemplok kaya parasit.
Levita Sari
lanjuttt kk😁
ISTRI SIRI TUAN RIZAL: Siap Kk 😍
total 1 replies
Bai ye
tokoh inspiratif untuk para wanita. Laura hebat bisa ngadepin semuanya dg jiwa raga yg super cool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!