Dendam Cinta

"Nak,kamu kenapa.apa yang terjadi sama kamu!"Yuli menggosok Punggung Vini,membantu agar berhenti muntah.

"Aku nggak papa Ma"kata Vini yang sudah selesai dengan muntah nya.

"Apa kamu sudah makan pagi ini?"tanya Yuli dengan prihatin.tak bisa di pungkiri wanita tua itu terlihat panik,takut melihat Vini kenapa Napa.

"Aku sudah makan kok Ma,entah kenapa saat aku cium aroma Sop buatan mama aku jadi mual dan ingin muntah.seluruh isi perut ku serasa ingin keluar"

Yuli menatap Vini dengan lekat.dia tampak mengartikan sebuah sesuatu.

"Boleh Mama bertanya?"

"Ia"

"Kapan terakhir kali kamu menstruasi"

"Tanggal lima kemarin"Vini mengambil ponsel di saku celana nya dan melihat tanggal.

"Ya ampun! Sekarang udah tanggal lima"Vini terkejut melihat tanggal yang beranjak begitu cepat.

"Mama rasa kamu itu sedang hamil"

"Apa! Hamil.nggak mungkin Ma.mana mungkin aku hamil"Vini merasa omongan Yuli terlalu bercanda.dia hanya tertawa kecil menangapi nya.

"Ayo ikut Mama"

Yuli mengajak Vini ke kamar nya.dia ingin memastikan bahwa tebakan nya itu benar.bagi Yuli yang sudah berpengalaman dia tau gejala wanita yang sedang hamil.dia sangat yakin sekali kalo Vini saat ini sedang berbadan dua.

"Kenapa Mama memberikan aku Tespek?"bingung Vini menatap Yuli.

"Cepat kamu tes dulu,mungkin saja tebakan mama ini benar"

"Baiklah,akan aku coba"

Di kamar mandi,Vini merasa degdegan menunggu hasil dari Tespek nya.saat ini dia tidak bisa berpikir apa apa.ucpan Yuli membuat nya jadi pikiran.

Sudah cukup lama akhirnya Vini mengangkat benda itu dan melihat hasil nya.

Vini begitu terkejut dengan hasil nya yang positif bergaris dua.mata nya mulai berkaca kaca melihat benda kecil itu yang menyatakan diri nya tengah hamil.ada perasaan haru di hati nya.selama ini dia menantikan sang buah hati berada di perut nya.akhirnya penantian itu terwujud,dia akan menjadi seorang ibu.

Yuli berdiri melihat Vini keluar dengan keadaan menangis.

"Kenapa kamu menangis,sayang?"

Vini langsung memeluk Yuli sambil berkata"Aku akan menjadi seorang ibu Ma,aku akan menjadi ibu"

Yuli melepaskan pelukan nya dan menatap Vini"Benarkah apa yang kamu katakan?"

Vini mengangguk dan memperlihatkan hasil dari tes nya.

"

"Selamat yah sayang.mama ikut senang mendengar nya"Yuli ikut bahagia melihat Vini yang bahagia.

"Waktu kamu cerita,Andre selalu pakai pengaman saat kalian berhubungan.Bagaimana kamu bisa hamil?"

Vini menghapus air matanya dan menetralkan dirinya supaya dia bisa bercerita kepada Yuli. tidak mungkin dia menyembunyikan bahwa dia dan Andre pernah berhubungan setelah mereka berpisah. Yuli pasti akan mengira kalo dia berhubungan dengan pria lain.

"Sebenarnya setelah sidang pertama Andre masuk ke apartemenku tanpa aku ketahui.dia memaksaku berhubungan dengannya.tidak hanya satu kali,dia juga melakukannya saat aku menemuinya di kantornya"

"Apa yang harus aku laukan Ma,di satu sisi aku sangat menginginkan bayi ini.aku sangat bahagia saat aku mengetahui aku positif hamil.di sisi lain nya Aku tidak ingin kembali lagi bersama ayah dari anak ini"

"Tapi sayang itu tidak mungkin.Andre adalah ayah dari anak yang kamu kandung"

"Tapi aku tidak ingin ma.aku tidak ingin kembali bersama dia lagi.hari-hariku merasa menderita saat aku bersamanya.aku lebih baik mati daripada aku harus hidup bersama pria penghianat dan jahat seperti dia"

"Kalau pengadilan sampai tahu kamu hamil,mereka pasti tidak akan menerima gugatan cerai mu"

"Maka dari itu,Mama harus diam. jangan sampai rahasia ini terungkap ke siapapun"

"Bagaimana dengan Saka,apa Kita juga harus merahasiakan ini darinya?"imbuh Yuli.karna Yuli tau Saka juga ikut peran dalam masalah Vini saat ini.

"Mama jangan beri tau bang Saka kalo aku sedang hamil.aku tidak ingin lagi menambah beban bagi nya.setelah perceraian ku selesai nanti,aku akan pergi dan tidak akan menjadi beban bagi nya lagi"

"Apa!!...."

Yuli dan Vini terkejut mendengar suara yang sedang berdiri di daun pintu. mereka semakin terkejut karena Saka berada di sana.

"Benarkah kamu hamil Vini?"Saka mendekati dua wanita itu.

"Bang Saka..."lirih Vini yang mulai gugup.

"Apa aku tidak salah mendengar bahwa saat ini kamu sedang hamil,Vini?"

"Tolong jawab pertanyaanku,apakah kamu benar hamil"Saka sedikit meninggikan nada bicara nya karena Vini belum menjawab pertanyaannya.

"Ia Bang"

"Anak nya Andre?"

"Ia"Vini kembali mengangguk.

Saka memejamkan matanya berusaha meredamkan emosi yang hendak meledak. telinganya begitu panas mendengar kalau "saat ini Vini Tengah mengandung anak Andre.Saka tidak terima kalau Vini dan Andre akan kembali bersama dengan adanya anak tersebut.tujuan Saka semakin menjauh untuk mendapatkan Vini kembali.

"Bagaimana itu bisa terjadi Vini,bukan Andre tidak ingin punya anak dari mu! Lalu kenapa sekarang kamu bisa hamil"

"Maafkan aku bang Saka,aku telah berbohong sama Abang.waktu aku ke kantor Andre,dia melakukan nya dengan paksa. dan pada saat aku kesiangan.malam itu Andra masuk ke apartemen ku dan dia juga melakukannya. walaupun saat ini aku sedang mengandung anaknya tapi aku tidak akan kembali bersama dia,karena aku telah bersumpah akan membenci pria jahat itu.Aku tidak akan membiarkan anakku mengenal sosok ayah yang begitu jahat dan kejam.aku akan merawat anakku sendiri tanpa ada seorang ayah karena aku sanggup menjadi ibu sekaligus ayah bagi anakku nanti"

"Apa kamu sanggup hidup dengan hinaan masyarakat sayang? kamu pasti tidak akan sanggup menjalani hidup bermacam macam cacian yang akan di lontarkan kepada mu nanti karena anakmu tidak memiliki ayah"

"Aku yakin aku sanggup Ma"senyum Vini.

"Izinkan aku bertanggung jawab dan menjadi ayah Dari anakmu"

Vini terkejut dan menatap Saka dengan tidak percaya.

.

.

.

Jangan lupa di like...