Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Setelah kabar kematian dari monster yang bernama Zainal, masyarakat heboh dengan kemunculan mahkluk itu, pemerintah memberikan peringatan kepada masyarakat seluruh negara X, agar tidak keluar rumah dulu selama satu minggu, guna melakukan investigasi.

Walaupun begitu, masih banyak masyarakat yang tidak mempedulikan perintah tersebut, karena tidak mungkin mereka tidak keluar rumah selama seminggu. Mau makan apa jika mereka tidak bekerja, pemerintah hanya bisa menyuruh tapi tidak ada tindakan sama sekali.

“Sayang sekali dia sudah mati. Aku akan mencari manusia dengan energi kesombongan yang lebih kuat yang kuat” Ucap jin Awar.

Dalam beberapa hari, jin Awar mendapatkan manusia dengan tingkatan energi kesombongan yang luar biasa tinggi, ya mereka sudah pasti dari anggota dewan pemerintahan, mereka mempunya kekuasaan yang tinggi, dan akal bulus yang bagus untuk mengelabui rakyatnya.

Jin awar telah memberikan kemampuannya kepada 9 orang terpilih, mereka mempunyai jabatan yang sangat tinggi, tak tidak ada yang bisa menumbangkan mereka dari jabatannya. Mereka seakan kuat, bahkan mereka telah menjabat sampai 5 periode.

“Aku akan berikan kekuatan sebanyak mungkin, agar negara ini bisa kacau balau.” Ucap jin Awar.

….

“Bagaimana, pesenan saya adakan?” Ucap seorang pria.

“Aman pak, mereka sudah kami bawa ke tempat yang bapak arahkan.” Ucap seorang pria.

“Bagus, jumlahnya 100 kan?” Ucap seorang pria.

“Iya, ada bonus, yang kecil 10.” Ucap seorang pria.

“Oke bagus, ini uang dan sekaligus bonusnya.” Ucap seorang pria, sambil memberikan koper yang berisikan uang.

“Terima kasih bos.” Ucap seorang pria sambil mengambil koper tersebut.

….

Huft badanku semua pada sakit, karena malam hari aku berlatih di ruang dimensi untuk melatih kemampuanku, sekarang sayapku sudah nyata dan terlihat sangat indah, selain itu aku juga sudah bisa memaksimalkan kekuatan ruang dimensiku, sama seperti yang dilakukan Rey.

Sampai saat ini aku masih belum mendapatkan kekuatan baru lagi, sebenarnya aku ingin sekali bisa berjuang bersama dengan teman – temanku, tapi karena aku di beri batasan, jadi aku tidak bisa melakukan hal banyak.

“Boss, ini sarapannya.” Ucap Yuven sambil membawakan sarapan ke kamarku.

“Terima kasih Yuven, kamu sudah sarapan?” Tanyaku.

“Belum, habis ini saya sarapan bos.” Jawab Yuven.”

“Ya sudah kalau begitu kamu sarapan dulu.” Ucapku.

Hari ini aku lelah sekali, aku ingin rebahan lebih lama lagi, energiku sudah terkuras habis saat latihan malam tadi. Selesai sarapan, aku rebahan lagi dan berniat untuk tidur kembali.

“Hai manusia pertama pilihan tuhan.” Terdengar suara yang familiar.

“Iya.” Ucapku sambil menoleh ke segala arah mencari sumber suara.

Tempat ini adalah tempat dimana aku bertemu dengan malaikat sebelumnya, semoga saja aku mendapatkan informasi yang menguntungkan ku.

“Hai manusia pilihan tuhan, aku membawakan firman tuhan untuk di sampaikan padamu.” Ucap sang malaikat, dan muncul dari langit dengan sayap yang idah dan bersinar.

“Apa itu ya malaikat tuhan?” Tanyaku.

“Tuhan telah mengizinkanmu untuk memakai dan menunjukkan kekuatanmu pada rekan – rekan mu.” Ucap sang malaikat tuhan.

Mendengar informasi yang diberikan malaikat tuhan, aku berucap syukur kepada tuhan, akhirnya aku tidak menjadi penonton lagi ketika teman – temanku bertarung.

“Tapi, kamu harus tetap merahasiakan kehancuran yang akan membinasakan manusia, sampai aku datang menemuimu kembali.” Ucap sang malaikat tuhan.

“Baik wahai malaikat tuhan, aku mengerti. Ya malaikat tuhan, ada beberapa hal yang ingin aku katakan padamu, apakah aku boleh bertanya kepadamu?” Ucapku, berharap malaikat tersebut mau mendengarkan dan menjawab dari semua pertanyaanku.

Malaikat itu terdiam sejenak, seperti menunggu jawaban untuk menjawab permintaanku tersebut, namun tidak menunggu lama, malaikat itu memberikan jawabannya.

“Apa yang kamu ingin tanyakan?” Ucap sang malaikat tuhan itu.

Aku menanyakan beberapa pertanyaan yang tidak aku ketahui jawabannya. Setiap pertanyaan yang aku tanyakan padanya, dengan mudah dijawab oleh sang malaikat tersebut. Tidak terasa sudah hampir 2 jam aku bicara dengan malaikat tersebut.

“Terima kasih atas semua jawaban yang telah engkau berikan ya malaikat tuhan.” Ucapku.

“Sesungguhnya aku menjawab semua pertanyaanmu atas izin tuhan.” Ucap sang malaikat.

“Terima kasih tuhan atas jawaban yang engkau berikan, aku sangat terbantu sekali.” Ucapku bersyukur kepada tuhan.

“Kalau begitu, aku pergi dulu.” Ucap sang malaikat.

Sang malaikat pun pergi, dan aku kembali tersadar, terbangun dari tidurku. Aku merasa badanku terasa sakit semua, lalu aku merasa sangat lapar sekali. Aku berusaha bangkit dari tidurku, aku terkejut melihat tanganku sedang di infus, lalu aku melihat Yuven sedang tertidur sambil duduk di sebelahku.

“Ven. Ven, Yuven.” Ucapku sambil mendorong – dorong pelan tangannya, berharap di terbangun.

Yuven terbangun dari tidurnya, lalu terdiam sejenak, mengusap matanya, lalu memelukku.

“Boss, kamu kenapa bos? Sudah tiga hari bos tidur, aku bawa doktor untuk periksa keadaan bos katanya bos koma, tapi tidak tahu penyebabnya kenapa?” Ucap Yuven, terdengar suaranya sanga sedih.

“Yuven sebelum aku cerita, tolong beri aku makanan dulu aku sangat lapar sekali.” Ucapku sambil menepuk – nepuk punggungnya.

Yuven langsung bergegas mengambilkan ku makanan. Yang membuatku terkejut, aku makan sangat banyak sekali, hingga piring aku makan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, Yuven menunggu aku bercerita. Yuven penasaran apa yang terjadi padaku, kenapa aku selalu menghilang dalam sekejap, dan bahkan sampai koma selama tiga hari.

“Yuven, maaf aku membuat kamu khawatir, sebenarnya aku juga sangat berat merahasiakan ini semua kepada kalian, tapi ini adalah perintah dari tuhan, jadi aku harus jalani perintah tersebut.” Ucapku

“Sebenarnya, aku adalah manusia pertama pilihan tuhan. Tapi aku di perintahkan untuk menyembunyikan identitasku, dan selama tiga hari aku tidak sadarkan diri, karena aku sudah mendapatkan firman tuhan, kalau aku boleh memberitahukan informasi kekuatanku

kepada rekan – rekan ku.” Ucapku.

Yuven terdiam dan menyimak semua perkataanku tanpa sanggahan, tanpa bertanya hal yang tidak penting, yang membuatku sulit.

“Terima kasih bos, sudah menceritakan ini pada saya. Saya sangat khawatir sama bos yang tiba – tiba menghilang, sekarang 3 hari koma, saya hampir jantungan bos, saya gak tau harus berbuat apa jika bos sampai meninggal, saya akan menyalahkan diri sendiri, karena tidak becus menjadi asisten bos.” Ucap Yuven sambil menunduk menutupi kesedihannya.

“Yuven dengar, kamu itu orang pertama yang aku paling percayai, kamu adalah orang yang paling mengerti aku, kamu adalah orang yang selalu sigap dan aku andalkan, tidak ada yang bisa menggantikan posisimu ini Yuven, jadi kamu tidak usah khawatir, jika suatu saat aku kena musibah dan meninggal, itu semua bukan salahmu, paham.” Ucap gue

sambil meyakinkannya dan menghiburnya.

Yuven merasa senang mendengar itu, sekarang dia sudah bisa mulai tenang sedikit. Lalu aku mengajaknya ke ruang dimensi dan menunjukkan semua kemampuanku pada nya. Yuven adalah orang pertama yang aku beritahu semua informasi yang aku miliki.