NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Koneksi orang dalam

"Dokter Jasmine, pak direktur ingin bertemu denganmu segera!"

Jasmine yang sibuk melihat-lihat lagi data pasiennya lantas mengangkat wajahnya lalu mengangguk, "Ya. Aku akan ke sana!"

Kemudian dirinya bergegas dan membenahi pekerjaan lalu memenuhi panggilan yang dibuat oleh sang direktur.

"Aku sudah bilang akan menyetujuinya dan kurasa tidak ada alasan lagi yang perlu dikatakan," ucapnya dengan nada bingung namun tetap melangkahkan kaki guna memenuhi panggilan tersebut.

Pagi tadi dirinya juga mendapatkan kabar dari kampung halamannya jika sang nenek sedang sakit, sementara jadwalnya padat merayap dan dirinya juga harus mengikuti sedikit pelatihan agar tidak terlalu sulit saat pindah nanti.

"Semoga saja nenek baik-baik saja," ungkap Jasmine yang merasa jika neneknya harus tetap baik sampai dirinya pulang.

Kemudian wanita itu melangkahkan kaki menuju ruangan sang direktur seperti apa yang diminta rekannya tadi.

Naik beberapa lantai menggunakan lift dan dirinya kini melihat dari kaca jendela jika sang direktur sedang menemui seseorang yang sangat ia kenal.

"Pak Dion?"

Satu-satunya hal yang membuat Jasmine berpikir berkali-kali untuk pindah ke rumah sakit pusat adalah keluarga pria itu.

"Apa beliau ingin memarahiku juga?"

Jasmine pegang sebelah pipinya yang beberapa hari yang lalu mendapatkan tamparan panas dari Dahlia karena membuat kekacauan bersama Lion.

Karena pintu ruangan tersebut separuhnya terbuat dari kaca, sang direktur melihat Jasmine yang membelakangi pintu dan lantas pria itu berdiri dengan senyuman lalu membukanya.

Klek!

"Dokter Jasmine, kami menunggu anda. Kenapa tidak masuk saja?"

Jasmine terkejut dan lantas membalikkan tubuhnya sembari menatap sang direktur kaku. Ia baru saja tercyduk.

"Baik, pak!" ucapnya canggung.

Kemudian langkah kakinya memasuki ruangan itu dan akhirnya kembali bertemu Dion setelah sekian lama.

"Pak Dion, ini dokter Jasmine."

Sementara gadis itu lantas memberikan hormatnya dan memperkenalkan diri seperti orang yang belum saling mengenal.

"Apa kabar, pak Dion? Saya dokter Jasmine Abelia, spesialis gizi di rumah sakit ini."

Dion mengangguk dan melihat Jasmine yang lebih kurus dari saat terakhir ia melihatnya.

Mata gadis itu memperlihatkan ketakutan dan pria tersebut paham saat ini, gerakannya juga cenderung kaku.

"Baik, dokter Jasmine." jawab Dion dengan nada santai.

Sang direktur kemudian berkata pada Jasmine, "Beliau ingin berbicara dengan anda, dok. Berhubung siang ini jadwal anda kosong, maka saya memanggil anda kemari. Permisi."

Jasmine terkejut karena Dion ingin bicara dengannya, padahal ia takut sekali dengan pria ini meskipun tampaknya biasa saja dan tidak garang.

Sepeninggalan si direktur, Dion membuka obrolan dan bertanya, "Bagaimana kabarmu, Jasmine?"

Si gadis menatap pria yang berwibawa itu dengan tatapan canggung, "Baik, pak Dion."

Se-canggung itu karena seharusnya Jasmine memanggil Dion paman, namun gadis ini menggunakan panggilan dengan lebih hormat.

"Aku kemari ingin meminta maaf karena istriku menyakitimu kemarin. Maafkan dia, emosinya tidak stabil."

Apa Jasmine salah dengar?

Seorang petinggi rumah sakit pusat datang menemuinya dan meminta maaf?

"Tidak masalah, pak. Itu memang salah saya," balas Jasmine tak nyaman meskipun Nolan memang bukan putranya.

Dion bahkan tidak tahu lagi kenapa Jasmine masih berusaha melindungi sang cucu disaat Kana hanya bisa diam dan tidak melakukan tindakan.

"Lion jujur padaku tentang bayi itu. Kalian melakukannya untuk melindungi keluarga kecil Kana, bukan? Aku sungguh berterima kasih untuk ini."

Setelah meminta maaf, Dion mengucapkan terima kasih. Apa Jasmine bermimpi?

"Istriku memiliki trauma berat di masa lalu. Dia bukan anak kandung keluarganya, hidupnya selalu dibandingkan dengan anak laki-laki dan kurang dihargai. Ia mengalami saat-saat terburuk, maka dari itu Dahlia selalu memandang rendah wanita yang lebih muda dan miskin karena dia dulu seperti itu..."

Sebuah penjelasan yang membuat Jasmine ternganga karena baru kali ini mengetahui fakta sebenarnya. Pantas saja Dahlia sangat membencinya dan memandang bobot, bibit, bebet untuk wanita yang ingin bersanding dengan putranya.

"Aku tidak masalah jika kalian menjalin hubungan. Tapi, seperti apa yang sudah ditetapkan dalam peraturan keluarga kami bahwa... Setiap calon anggota baru harus bisa mengimbangi, maka dari itu aku ingin kau memperluas koneksimu di rumah sakit pusat."

Sebenarnya Jasmine sudah merasa jika bakat saja tak cukup untuk masuk ke rumah sakit besar seperti itu, apalagi persaingan sangat ketat.

Dion secara tak langsung membantunya agar mampu mencapai garis kesuksesan memakai orang dalam. Tetapi, ia masih bimbang dengan hal ini.

"Pak, tapi... Sama saja saya memanfaatkan koneksi anda untuk masuk ke sana. Mungkin tante Dahlia juga semakin membenci saya," balas Jasmine tak nyaman.

Siapa yang tidak mau mencapai kesuksesan? Tentu saja Jasmine mau.

Namun, ia mungkin hanya akan mengambil jatah 3 bulannya dan berpindah ke rumah sakit lain.

"Rumah sakit pusat memiliki cabang, kau bisa bekerja di yayasannya langsung setelah mendapatkan pertukaran selama 3 bulan."

Penjelasan Dion malah membuat Jasmine menelan salivanya serat karena itu juga bukan solusi.

Dion sendiri tahu jika ia malah mengantarkan Jasmine ke kandang singa karena Dahlia lah ketua yayasan itu.

"Saya akan memikirkannya nanti, pak."

Tak bisa ia jawab sekarang, namun Jasmine janji akan memikirkannya. Ia juga ingin sukses meskipun memakai jalur orang dalam, entah nantinya ia dan Lion akan bersama atau tidak.

"Ini rencana yang baik untukmu. Pikirkan dengan matang karena kesempatan tak datang dua kali!"

Jasmine mengangguk sopan.

Memang harus ia pikirkan karena tak selamanya ia terus seperti ini. Kuliahnya mahal dan ia juga harus balik modal, apalagi sekarang memilih pasangan tidak boleh sembarangan, walau kemarin ia seperti itu.

***

Sepulang dari rumah sakit, Jasmine sudah sampai di area apartemen sewanya dengan wajah yang cukup lelah sore ini.

"Aku juga ingin membeli rumah dan mobil dengan hasil kerja kerasku," keluhnya.

"Apa ku terima saja, ya?"

"JASMINE!"

Berjalan sembari berbicara sendiri, suara seseorang dari koridor membuatnya melihatnya dan terkejut.

"Amar?"

Ia merasa tak ada hubungan lagi dengan pria itu, namun tampaknya Amar melihatnya dengan emosi kali ini.

Langkah Amar mendekatinya dan menatapnya tajam, "Kau memutuskanku karena kembali pada mantan pacarmu si dokter itu?!"

Dari mana Amar tahu?

"Itu bukan urusanmu!" balas Jasmine ketus seraya melewati pria itu.

Amar menarik rambut panjang mantan kekasihnya dan membuat Jasmine meringis kesakitan.

"Apa karena aku miskin?!"

Jasmine menatapnya kesal, "Iya! Kau miskin dan tidak bisa memikirkan perasaanku! Hanya kakakmu, kakakmu dan kakakmu! Iparmu saja tidak berguna!"

"Katakan sekali lagi!"

"HENTIKAN!"

Sebuah suara dari seseorang membuat Amar melepaskan cengkeramannya.

"Kak Ivy?" desis Jasmine terkejut.

"Lepaskan adikku!"

"Kau siapa?" Amar tampak bingung.

1
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!