NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #24

"Heh, pendek!" suara yang terdengar sangat familiar itu membuat langkah Bianca terhenti.

Bianca menoleh ke sumber suara, melihat ada Hanan dengan motor matic kesayangannya.

"Mau pulang bareng gak?" tawar Hanan setelah menghentikan motornya di hadapan Bianca.

Bianca berbohong ojeknya sudah datang. Dia hanya tidak ingin memiliki hutang budi pada laki-laki yang sangat dibencinya.

"Gak, makasih," tolak Bianca kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Meskipun belum mendapatkan ojek, Bianca tidak mau pulang bareng Hanan. Selain karena Hanan sahabat Jayden, Bianca juga malas mendengar omongan para tetangga nantinya.

Bianca pulang malam diantar Kallea saja menjadi bahan omongan, apalagi kalau Bianca pulang bersama Hanan yang notabene nya tetangga Bianca, bisa-bisa nanti ada rumor mereka pacaran.

"Heh!" Hanan dan motor maticnya mengikuti kemana Bianca pergi.

Bukan Hanan namanya kalau langsung menyerah setelah ditolak. Hanan akan mengejar Bianca sampai Bianca mau pulang bersamanya.

"Gue lagi baik ini, beneran gak mau?" tanya Hanan memastikan. Siapa tahu saja Bianca hanya gengsi menerima tawarannya. Sebagian besar perempuan kan sangat menjunjung tinggi ngengsi mereka.

"Lo jadi hemat ongkos loh kalau pulang bareng gue, terus uangnya bisa lo beliin seblak."

Bianca spontan menghentikan langkah mendengar ucapan Hanan. Benar juga, Bianca bisa menghemat uang kalau pulang bareng Hanan. Tapi tetap saja, pasti nanti ada tetangga gabut yang mengira mereka pacaran kalau pulang bareng.

"Gak usah, gue masih punya duit buat beli seblak," tolak Bianca lagi dan kembali melanjutkan langkahnya.

Demi tidak menjadi bahan gosip para tetangga, Bianca tidak mau menerima tawaran Hanan, meskipun yang Hanan katakan ada benarnya juga.

Tin!

Suara klakson dari motor lain mengalihkan perhatian mereka berdua. Rayyan menghampiri mereka dengan motor matic berwarna kuning.

"Kak, mau sekalian gak? gue mau ke cafe, kalau gak salah rumah lo searah kan sama cafe?" Rayyan dengan tidak sopannya menawarkan tumpangan pada Bianca di hadapan Hanan.

Oh ya, Rayyan satu tingkat dibawah Bianca, makanya Rayyan memanggil Bianca dengan embel-embel kakak.

"Heh! apaan lo? gue duluan yang ngajak Bianca pulang bareng!" protes Hanan pada Rayyan.

Lagian, Rayyan tidak sopan menikung orang lain seperti itu. Masih banyak perempuan di kampus yang mungkin membutuhkan tumpangan. Kenapa Rayyan harus ikut menawarkan tumpangan pada Bianca?!

"Bukannya lo udah ditolak?" ucap Rayyan tepat sasaran dan membuat Hanan bungkam.

Iya benar Hanan ditolak, tapi kan...

"Ayo, kak," ajak Rayyan lagi.

Dan yang membuat Hanan tidak percaya, Bianca langsung duduk di jok belakang motor Rayyan. Padahal tadi Bianca terus menolak saat Hanan yang mengajaknya pulang bareng.

"Bianca, lo seriusan mau pulang sama cowok China ini?" tanya Hanan tidak terima.

Hanan dan Bianca lebih lama saling mengenal, kenapa Bianca dengan mudahnya menerima tawaran Rayyan dan menolak Hanan? menyebalkan sekali!

"Ayo, jalan," ucap Bianca pada Rayyan mengabaikan pertanyaan Hanan padanya.

Bianca dan Hanan tidak cukup dekat sampai Bianca harus menjelaskan alasannya memilih pulang bersama Rayyan dibandingkan Hanan.

"Anjir, sialan! gue beneran ditolak!" gumam Hanan nelangsa.

Kadang Hanan tidak mengerti kenapa Bianca tidak pernah mau diajak pulang bareng. Padahal waktu kecil mereka seling bermain bersama. Bahkan, dulu mereka pernah nanti bersama saat mereka kecil.

-

-

Tidak ada percakapan yang terjadi antara Kallea dan Jayden sepanjang perjalanan menuju apartemen Kallea. Mereka mendadak canggung satu sama lain, entah apa penyebabnya.

Sampai saat mobil Jayden berhenti di depan apartemen Kallea pun, masih tidak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan.

"Makasih," ucap Kallea sebelum turun dari mobil Jayden.

Sebagai orang yang diantarkan pulang, Kallea tentu harus mengucapkan terimakasih pada Jayden. Ya meskipun sebenarnya Kallea tidak meminta Jayden untuk mengantarnya pulang.

"Huft," Jayden ikut turun dari mobil menyusul Kallea yang sudah lebih dulu turun.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Jayden bicarakan dengan Kallea, tapi sesuatu mengganggu pikirannya dan membuatnya tidak banyak bicara.

Jayden kepikiran tentang dirinya yang bela-belaan pergi ke Bandung demi Kirana dan memikirkan yang terjadi setelahnya.

Apa sebenarnya Jayden belum sepenuhnya melupakan Kirana? itulah yang Jayden pikirkan selama perjalanan.

Kalau benar seperti itu, Jayden benar-benar sudah menjadi laki-laki yang buruk untuk Kallea. Jayden sudah dengan tega menjadikan Kallea pelampiasan.

"Jayden!" ucap Kallea saat sadar Jayden mengikutinya turun dari mobil.

Kallea berbalik menatap Jayden. Mungkin ini waktu yang tepat untuknya mengatakan yang diketahuinya selama ini, tentang perselingkuhan Jayden.

"Y-ya?" tanya Jayden kaget karena tiba-tiba Kallea berbalik dan menatapnya seperti itu.

Tidak tahu kenapa Jayden merasa jantungnya berdetak tidak biasa ditatap oleh Kallea. Apalagi Jayden masih memikirkan tentang perasaannya terhadap perempuan di depannya ini.

"Aku tahu kamu balikan sama mantan kamu," Kallea ingin sekali mengatakan itu, tapi sayangnya Kallea hanya bisa mengatakannya dalam hati.

Sepertinya, lebih baik kalau Kallea terus berpura-pura tidak tahu tentang hubungan Jayden dan Kirana sampai Jayden sendiri yang mengungkap perselingkuhannya.

"Kamu mau ngomong apa, sayang?" tanya Jayden karena Kallea masih belum mengatakan apapun dan hanya terus menatapnya.

Kallea dengan cepat menggeleng.

"Aku lupa mau ngomong apa," ucap Kallea sambil menggaruk tengkuknya supaya lebih meyakinkan bahwa dirinya memang benar-benar lupa.

Kallea selalu totalitas dalam hal apapun, termasuk dalam hal kepura-puraan seperti sekarang.

"Oh?" Jayden tersenyum dan mengacak pelan rambut Kallea. Salah satu kebiasaan Jayden saat merasa gemas terhadap kekasihnya itu.

"Oh ya, kenapa kamu turun?" tanya Kallea mencari topik untuk dibicarakan.

Kallea tidak tahu siapa yang membuat keadaan menjadi canggung, tapi mereka biasanya tidak pernah secanggung ini saat berduaan.

"Oh, itu..." Jayden menggantung ucapannya. Sekarang giliran Jayden yang menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal.

Tadi Jayden ikut turun dari mobil karena ada sesuatu yang ingin disampaikan, tapi sekarang Jayden lupa ingin mengatakan apa pada Kallea. Mungkin karena tadi Jayden sempat panik dengan apa yang akan Kallea katakan padanya.

"Mau mampir?" tanya Kallea basa-basi.

Jayden sudah turun dari mobil, tidak enak rasanya kalau Kallea tidak menawarkan untuk mampir.

"Enggak, tadi mamah minta aku cepet pulang," ucap Jayden menolak untuk mampir.

Jayden ingin sekali mampir, tapi mamahnya benar-benar menyuruhnya cepat pulang. Sepertinya Jayden akan diinterogasi karena tadi malam Jayden pergi tanpa pamit pada mamahnya.

Kallea mengangguk mengerti. Syukurlah, Jayden tidak menerima tawarannya untuk mampir. Memang itulah yang Kallea inginkan, Jayden bisa cepat pergi.

"Aku pulang dulu ya," Jayden mengakhiri ucapannya dengan mencium kening Kallea.

Jayden berusaha meyakinkan dirinya bahwa hatinya benar-benar mencintai Kallea dan Kirana hanyalah perempuan yang Jayden cintai di masa lalu.

"Iya, hati-hati," Kallea tidak memiliki kata apapun lagi yang ingin diucapkan pada Jayden dan hanya bisa mengatakan itu.

Lagipula, dari sudut manapun hubungan mereka sudah seharusnya berakhir dan tidak ada yang perlu dipertahankan dari hubungan mereka.

Sementata itu tidak jauh dari tempat mereka berada saat ini,

"Harus banget ya gue ngeliat kak Lea dicium Jayden?" gumam Jidan yang diam-diam memperhatikan mereka.

Jidan sudah sejak tadi memperhatikan Kallea dan Jayden. Tidak disangka Jidan harus menyaksikan Kallea dicium Jayden di depan matanya.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!