Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akibat Bandit Jalanan.
Astaga! aku jadi keluar lebih lama dari perkiraan ku-, apa Tuan Lucifer akan marah? ini semua gara-gara si Robert sialan itu! andai dia bukan putra semata wayang paman Biden, aku pasti sudah menghajarnya tadi! sungguh memalukan sekali kelakuannya!
Lexa terus memaki seseorang di dalam hati sembari melangkah memasuki kedai roti milik orang tuanya,
"Honey! akhirnya kau kembali! aku baru saja ingin meminta Thares untuk mencari keberadaan mu!"
Lamunan Lexa membuyar, ia meletakkan beberapa paper bag di atas meja dekat mesin kasir sebelum akhirnya berlutut menghampiri Lucifer.
"Apa kau mengkhawatirkan diriku my pookie??" tatapan nakal serta sikap tengil Lexa lagi-lagi membuat Lucifer salah tingkah.
"A-apa? tentu saja! tentu aku mengkhawatirkan dirimu! lagipula kenapa lama sekali? hmmm?" Lucifer berbicara dengan nada yang begitu rendah saat Alexa meletakkan dagu di pangkuan nya.
"Apa kau tahu Tuan? ada kejadian yang cukup menjengkelkan saat diriku dalam perjalanan pulang dari supermarket! aaaaaaggghhhh! diriku sungguh malu jika harus menceritakan nya!" bibir Lexa mengerucut saat mencoba menjelaskan tentang kejadian yang sempat ia alami.
"Benarkah? apa ada yang mengganggu langkah mu, honey?"
"Tidak! bukan seperti itu, hanya saja-, seseorang yang cukup saya kenal! ia menjadi seorang bandit jalanan! putra paman Biden! aku kenal betul dengan anak ingusan itu! kenapa perilaku nya jadi semakin menjadi! aku hanya kasihan pada paman Biden, Tuan!"
Lucifer terus membelai lembut surai rambut Alexa yang masih setia menyandarkan pipi pada pangkuannya.
Tuan Lucifer? dia benar-benar menemukan kenyamanan tersendiri saat bersama Nona Alexa, dia bahkan lebih sering tersenyum saat bersama Nona,
Thares yang kini terduduk diam di sudut ruangan turut menorehkan senyum simpul saat mendapati raut wajah bahagia dari sang putra majikan.
*****
Haaaaaaghh!! kenapa langkahnya begitu cepat? apa dia bermukim di area perumahan sekitar? tapi kenapa aku tak bisa menemukan nya? astaga, Cezard!! apa yang kau pikirkan?
Cezard Rigel Delano, seorang pemimpin perusahaan IT yang cukup ternama di Lanchelot tampak kembali merenungi insiden yang sempat ia alami hari itu.
Tok tok tok!
"Daddy!! can I coming?"
"Masuklah Rose!" Cezard tampak menegakkan gesture duduk saat mendapati sang putri berjalan memasuki ruang kerjanya.
"Ada apa denganmu, dad? kenapa tak juga keluar untuk makan malam? apa kau sakit?"
"Aaa-ah! jam berapa ini? a-apa daddy ketiduran?" Cezard kembali menggaruk pelipisnya dan tak begitu memahami perkataan sang putri.
"Kau ini sungguh aneh dad! sudah lah! aku ingin keluar bersama teman ku! aku sudah seperti seorang manusia primitif karena terus-menerus mendekam di rumah seharian!" gadis dengan tampilan yang selalu modis itu tampak berceloteh serta berbalik badan melangkah menjauh dari sang ayah.
Siapa namanya? haruskah diriku kembali mengunjungi tempat itu besok pagi? aku sungguh berharap bisa mengenal nya lebih jauh, tapi bagaimana dengan Rose? aaaahhh, dia pasti akan memahami keinginan ku-, lagipula aku selalu menuruti keinginan nya selama ini, bukan?
Cezard kembali menyandarkan kepala dengan tatapan yang tertuju pada langit-langit ruangan, bayangan wajah seseorang yang kembali terlintas dengan begitu nyata membuat senyum dibibir Cezard kembali mengembang sempurna.
Roselin yang belum sepenuhnya menutup pintu turut dibuat kebingungan atas perilaku yang tak biasa dari orang tua tunggal nya.
Ada apa sebenarnya dengan daddy? apa terjadi sesuatu? tapi raut wajah itu sepertinya bukan raut wajah sedih bukan? dia bahkan tak lagi cerewet seperti sebelumnya saat diriku meminta izin untuk keluar malam,
*****
Terduduk sembari memandangi langit malam di dekat jendela, lamunan Lucifer agaknya cukup dalam hingga ia tak menyadari bahwa Alexa telah berdiri di belakang tubuhnya.
"Ini sudah terlalu malam, Tuan! apa Tuan tidak ingin segera pergi tidur?"
Suara Alexa dari samping telinga kanannya tampak membuat Lucifer mengalihkan perhatian, pria itu sedikit memundurkan kursi roda hingga ia mampu menatap wajah Alexa.
"Rasanya terlalu mencekam, entah lah!"
"Ada saya disini, Tuan jangan khawatir!"
Anggukan kecil dari Lucifer seketika membuat Lexa mendorong kursi roda menuju ke arah tempat tidur dengan ukuran big size di dalam ruangan.
"Apa kau tidak akan tidur di kamar ini? aku-, aku sungguh kesulitan saat terbangun dan ingin menuju toilet! " Lucifer menahan pergelangan tangan Alexa saat gadis itu hendak berpaling setelah membenahi selimut tebal yang kini membuat tubuhnya menghangat.
Mendengar perkataan Lucifer, Alexa tampak hening sesaat! gadis itu akhirnya tersenyum simpul dan kembali terduduk di tepi ranjang.
"Tidur lah, Tuan! saya akan berada disini hingga Tuan terlelap,"
"Apa kau akan pergi setelah aku tertidur?" suara Lucifer terdengar melemah, ia juga memalingkan wajah menghindari tatapan Alexa yang selalu berhasil membuat ia salah tingkah.
"Saya akan tidur di sofa! jadi-, Tuan bisa membangunkan saya kapan saja jika Tuan butuh sesuatu."
Alexa yang dengan sengaja mengusap lembut telapak tangan Lucifer seketika membuat pria dengan netra abu-abu itu kembali mengembangkan senyum pada paras dingin nya.
Mungkin dia memang belum bersedia untuk tidur satu ranjang dengan ku-, mungkin Lexa masih malu! tak apa Lucifer, kita nikmati saja semuanya secara perlahan-lahan.
