NovelToon NovelToon
Tantrum Girl

Tantrum Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Teen School/College / Basket
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Daisyazkzz

⛔ jangan plagiat ❗❗
This is my story version.
Budayakan follow author sebelum membaca.

Oke readers. jadi di balik cover ungu bergambar cewek dengan skateboard satu ini, menceritakan tentang kisah seorang anak perempuan bungsu yang cinta mati banget sama benda yang disebutkan diatas.
dia benar-benar suka, bahkan jagonya. anak perempuan kesayangan ayah yang diajarkan main begituan dari sekolah dasar cuy.
gak tanggung-tanggung, kalo udah main kadang bikin ikut pusing satu keluarga, terutama Abang laki-lakinya yang gak suka hobi bermasalah itu.
mereka kakak-adik tukang ribut, terutama si adik yang selalu saja menjadi biang kerok.
tapi siapa sangka, perjalanan hidup bodoh mereka ternyata memiliki banyak kelucuan tersendiri bahkan plot twist yang tidak terduga.
salah satunya dimana si adik pernah nemenin temen ceweknya ketemuan sama seseorang cowok di kampus seberang sekolah saat masih jam pelajaran.
kerennya dia ini selalu hoki dan lolos dari hukuman.

_Let's read it all here✨✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisyazkzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

•Mantan ketos•

Hari Senin pekan berikutnya.

Zyle merayakan hari skateboardnya dikembalikan. Masa penyitaan sudah berakhir.

Kalau sedang senang, otomatis dia tambah  rusuh. Lihat saja tampang Jane macam kertas lecek.

Akhirnya jam istirahat tiba, Jane buru-buru ingin duduk sebentar di taman sekolah, melepas stress.

"Jen, mau ikut gak? Ke kelas atas." Ajak Zyle tiba-tiba, tersenyum.

Jane menghembuskan nafas, yaudah lah, daripada dia bikin kacau nanti.

"Mau cari siapa di lantai atas?"

Zyle tidak menjawab, sambil menaiki tangga ia berancang-ancang meletakkan skateboard di lantai atas.

Jane mendengus lagi. Berusaha berpikir positif. Oke, mungkin dia mau ketemu kakaknya.

Belum selesai harapan sia-sia itu, Zyle yang naik skateboard di koridor lantai empat malah ditegur OSIS.

"Zi, jalan aja! Jangan kaya gitu, ah!" Kata kak Daniel.

Zyle nyengir kuda, "yaudah, gendong ajalah kak!!" Dia malah balas bercanda.

Sumpah deh, enteng banget bilang bercanda, dikira orang ga baper. Mana tu bocah good looking lagi. Jane menyeret kerah seragam Zyle.

"Udah, gak usah macem-macem."

Kali ini Zyle menurut, dia menenteng skateboard sampai di kelas Ren.

Kedua matanya gesit menyapu kelas, mencari sosok seseorang.

"Mana, ya.."

Jane bingung. Ren jelas tidak ada di bangkunya.

"Lo cari siapa cantik?"

Lagi-lagi Zyle tidak menjawab, gadis itu menjentikkan jarinya, senang menemukan sosok 'dia' yang tertidur di meja belakang.

"Hoo~ tidur ye~"

Dengan santainya masuk ke dalam kelas duabelas, dan menghampiri meja belakang.

"Dipa~"

Zyle mengambil posisi duduk di kursi depan menghadap meja Devano.

'tuk,tuk' ia menusuk-nusuk rambut cokelat Devano dengan jari.

"Bangun, ini ai, Zyle cepmek."

Jane menangkis tusukan jari terakhir, "udah zi, dia lagi tidur itu. Lagian Lo mau ngapain nyamperin dia? Kenal aja nggak."

Larangan adalah perintah. Zyle semakin gencar memaksa Devano bangun.

"Wake up man!! Wake up please!" Gadis itu mulai ribut menggoyangkan meja Devano.

"Tepati janji anda."

Kesal melihat Zyle yang sok-sokan plus gak becus, Jane akhirnya turun tangan. Ia menepuk-nepuk punggung kekar Devano.

Dan ternyata sangat efektif, sekejap cowok itu sudah duduk tegak.

Siapa?

Bingung menatap mereka berdua, otaknya berusaha mencerna keadaan.

Zyle nyengir menatap serius Devano.

"Katanya mau ngajarin?" Ucapnya enteng, menunjuk skateboard yang ia bawa.

Ha? Devano menyipitkan mata, hampir meletakkan kepala lagi di meja, tapi cekatan Zyle menahan dengan tangan mungilnya.

"Et, bangun dong."

"Gue ngantuk." Devano berdecak pelan. Mengangkat kepala. (Kasian liat cewek kecil kaya Zyle menahan beban kepalanya itu: menurut Devano, padahal enggak:⁠^⁠)

"Akh, omdo (omong-doang) banget Lo mah. Jahad." Gerutu Zyle, manyun, sambil menggoret-goret meja Devano dengan kuku jari.

"Aduh."

Tidak sengaja jari telunjuknya malah ikut tergores bekas serpihan kayunya.

"Sakit ga? Makanya meja gue jangan dirusakin gitu." Devano menggeliat, beringsut memeriksa goresan di jari Zyle.

Kelihatan cuek, tapi gampang khawatir. Lucu banget.

Zyle tersenyum kecil.

"Hmm..."

Devano mengeluarkan plester dari kantong samping tasnya, dan menempelkan di luka gores tadi.

"Kenapa lagi?"

"Nggak~ pokoknya nanti kalo udah gak ngantuk ajarin gue ya!" Zyle sok mengangguk, karena kali ini dia baik, anggep aja gue ngalah deh.

Gadis itu berdiri sambil tersenyum cuek berjalan keluar kelas, dari tadi tidak sadar dengan tatapan sirik kakak-kakak kelas cewek disitu, siapa tu cewek? Enak banget caper di depan Devano.

Jane menghembuskan nafas lega.

1
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Ngangenin
Daisyazkzz: baca terus ya!
total 1 replies
Aono Morimiya
karya ini bikin gue ketagihan baca terus!
Daisyazkzz: makasih💌
jangan lupa baca karya author yang lain juga ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!