Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah meresahkan Saraswati
Pulang dari markas, Adrian mampir ke sebuah toko perhiasan untuk melihat lihat cincin yang akan dia berikan kepada Sari, dia memesan cincin emas putih dan di ukir dengan ukiran naga di atasnya, dengan permata hitam di dalam mata naga tersebut, juga nama lengkap Adrian dan Sari dibelakang cincinnya. Sang penjual toko perhiasan itu menyanggupi setelah melihat desain gambar yang di buat Adrian meski membutuhkan waktu lama untuk membuatnya
"Assalamu'alaikum" sapa Adrian yang sudah sampai di rumah Sari dengan menenteng plastik berisi martabak yang dia beli
"Wa'alaikumussalam.. ayo masuk saja Rian, kamu tidak perlu menunggu di bukakan pintu, langsung saja masuk karena ini juga rumahmu" jawab Marwan tersenyum lembut
"Iya yah" jawab Adrian mengangguk
"Kami baru saja mau makan malam, ayo kamu ikut juga" ajak Marwan lembut dan diangguki Adrian
"Sayang, sini! Aku tadi belajar masak ayam bumbu kecap Sama bunda" panggil Sari langsung menggandeng tangan Adrian
"Oh ya? Wah pasti enak ini" ucap Adrian tersenyum manis
"Nanti aku juga akan belajar masak semur daging sapi dari umi" ucap Sari semangat
"Iya, tapi kamu juga jangan terlalu memaksakan, aku nggak keberatan ko tiap hari cuma makan ayam goreng Sama tumis kangkung buatan kamu" jawab Adrian tersenyum dan membuat Marwan juga khasanah senang dengan sikap lembut Adrian
"Tapi aku yang bosan" balas Sari cemberut
"Ya sudah lakukan apapun yang kamu mau" ucap Adrian tegas dan diangguki Sari
"Ini Bun, Rian beli martabak tadi dijalan" ucap Adrian sambil memberikan martabak yang dia beli
"Aku juga di kasih bolu pisang sama bang Badrun" ucap Sari senang
"Badrun ada di sini?" Tanya Adrian serius
"Iya tadi, dia pulang bareng temannya namanya Ferdinand dan ini dikasih sama dia" jawab sari jujur dan membuat Adrian kesal
"Kamu makan martabaknya saja, bolunya biar buat bunda sama ayah" pinta Adrian tegas
"Tapi Sari juga mau bolu pisangnya" protes Sari cemberut dan membuat Marwan juga khasanah terkekeh
"Besok aku beli dua buat kamu, yang ada toping coklat sama kejunya" bujuk Adrian lembut dan diangguki Sari senang
"Ayo mulai makan, kalian pasti sudah lapar" ajak Marwan tersenyum lembut. Merekapun memulai acara makan malam mereka dengan tenang
"Ini juga ada kado dari Kalain, James, Bagas, Bagus, Brandon,Mario, Leo sama Tristan" ucap Adrian memberikan plastik besar berisi beberapa kado
Saat ini mereka sedang di dalam kamar Sari untuk membuka kado pernikahan dari teman teman mereka
"Ini dari Vania, Sintia, Kirana dan Dela" tunjuk Sari pada empat kado yang dia bawa dari sekolah
"Ayo kita buka, yang mana dulu nih?" Tanya Adrian bingung
"Buka yang dari teman kak Rian dulu" usul Sari antusias
"Oke" jawab Adrian setuju
Merekapun mulai membuka kadonya satu persatu, dari semua kado yang mereka terima, mulai dari bingkai foto berukuran besar, gelang pasangan, jam tangan, baju couple, sepatu, alat masak, alat elektronik dan kupon bulan madu, ada satu hadiah yang membuat mereka mengernyitkan alisnya
"Ini si Saras ngasih baju anak SD kayanya ukurannya" ucap Adrian bingung sambil membolak balik hadiah dari Saraswati
"Mana bahannya tipis banget lagi kak, pasti murah nih harganya" gerutu Sari polos
"Tapi ini lucu loh sayang, ada renda rendanya di bagian dadanya" ucap Adrian antusias
"Iya tapi ini kalau aku pakai nanti kelihatan semuanya dari atas sampai bawah" jawab Sari mencibir dan membuat Adrian langsung mengerti konsep hadiah dari Saraswati
"Coba kamu pakai yang" pinta Adrian senang
"Nggak ah, nanti aku masuk angin kalau pakai itu, mending aku pakai yang ini nih, bajunya bagus dan buat kamu juga ada" jawab Sari sambil menunjuk baju tidur couple hadiah dari Sandi
"Cobain dulu, mungkin bagus kalau kamu pake, nanti kalau jelek kita balikin lagi hadiahnya sama Saras, dan minta ganti hadiah baru" bujuk Adrian tersenyum licik
"Iya, nanti aku minta ganti hadiahnya jadi traktir makan setiap hari di kantin" jawab Sari berbinar
"Iya, nih kamu pake bajunya" Jawab Adrian semakin senang karena Sari mau menurutinya
Sari lalu masuk ke kamar mandi membawa baju lingerie yang di hadiahkan Saraswati dan memakainya disana
"Kak Rian!" Teriak Sari dari kamar mandi dan langsung dihampiri Adrian
"Apa Sari? Kamu nggak jatuh di kamar mandi kan?" Tanya Adrian panik
"Bukan itu, Sari malu keluarnya, bajunya nggak nyaman dan berasa nggak pake apa apa gue" Jawab Sari sambil ragu ragu untuk keluar
"Eh.. bahasanya!" Ucap Adrian tegas
"Maaf lupa" ucap Sari terkekeh
"Udah keluar dulu biar aku lihat" bujuk Adrian menahan senyumnya
Sari lalu keluar, dia terlihat sangat sexy dan imut dengan lingerie berwarna maroon pemberian Saraswati, Adrian terus menatap tanpa berkedip dengan mulut terbuka dan mata yang terus tertuju pada bagian atas Sari yang terlihat menyembul di balik renda baju yang tipis
"Ternyata nggak kecil, pas lah segitu mah" batin Adrian berbinar dengan mata tertuju pada dua gunung kembar milik Sari.
"Tuh kan, kamu aja lihatnya gitu, pasti jelek nih bajunya" ucap Sari ketus
"Eh.. nggak ini bagus banget apalagi warnanya cocok sama kulit kamu yang putih, jadi kelihatan tambah cantik dan imut istriku ini" jawab Adrian merayu Sari
"Bohong" ucap Sari Mendelik
"Serius Puspita Sari, kamu terlihat lebih cantik, tapi kamu cuma boleh pakai baju ini di kamar aja, jangan di pakai di luar" perintah Adrian tegas
"Iya lah, malu kalau keluar pake baju kurang bahan kaya gini" gerutu Sari kurang nyaman
"Ayo bobo" ajak Adrian langsung menggendong Sari ala bridal style dan membuat Sari langsung memeluk leher Adrian karna kaget
"Hari Sabtu kamu pakai ini lagi ya?" Pinta Adrian lembut sambil memeluk Sari dalam dekapannya
"Buat apa?" Tanya Sari serius
"Mau minta hakku" jawab Adrian tersenyum manis dan membuat Sari bingung
"Hak apa?" Tanya Sari penasaran
"Nanti kamu tanya umi kalau menginap di rumah Abi" jawab Adrian Tersenyum lembut lalu mencium kening Sari dan memilih untuk tidur sebelum dia kehilangan kendali
.................
"Ini dari siapa Nia?" Tanya ayah dari Vania yang bernama Burhanudin Abdullah
"Ini di kasih kak Hendra pa" jawab Vania Yang sedang membuka alat alat masak pemberian Hendra yang di kirim oleh pak Jamal
"Hendra yang sering antar kamu pulang?" Tanya sang mama yang bernama Farida Anggraini
"Iya ma, kak Hendra yang itu, Vania bilang mau belajar masak, jadi di belikan ini" jawab Vania senang
"Minta Hendra mampir jika nanti dia datang lagi kesini, mama mau berterima kasih" pinta Farida lembut
"Iya ma, kak Hendra saat ini masih di rumah sakit, tiga hari yang lalu kena begal pas pulang kerja kelompok sekolah" Jawab Vania sedih
"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, tapi Hendra tidak apa apa kan?" Tanya Burhanudin khawatir
"Kak Hendra kena sabetan samurai pa, di bahu kirinya dan dijahit, temannya ditusuk di perutnya" jawab Vania serius
"Akhir akhir ini memang para begal itu Sangat meresahkan" gumam Burhanudin serius
"Papa harus hati hati pa, apalagi saat di jalan sepi" pinta Farida serius
"Iya ma, dan Vania juga kalau Hendra Tidak bisa mengantarkan kamu pulang, nanti telepon pak Hasan saja" pinta Burhanudin serius
"Iya pa" jawab Vania
"Ayo mama bantu susun alat masak baru kamu" ajak Farida tersenyum lembut
"Nia juga di kasih resep masakan dari mamanya kak Hendra ma" ucap Vania senang
"Apa kamu menyukai Hendra?" Tanya Farida serius
"Iya ma, Nia sayang kak Hendra, selain baik kak Hendra juga sopan dan selalu menjaga Vania" jawab Vania yakin dan diangguki Farida
"Mama senang kalau Hendra bisa menjaga dan tidak bertindak kurang ajar padamu sayang" ucap Farida lembut
"Iya ma, nanti mama bantu Nia masak juga ya, sekalian mama juga belajar masak buat papa" bujuk Vania tersenyum manis karena Farida memang tidak bisa memasak tapi Burhanudin Tidak pernah mempermasalahkannya Karena dulu sebelum bekerja di kantor, Burhanudin adalah seorang chef di sebuah hotel bintang lima
"iya kita belajar masak berdua" jawab Farida lembut
"Masakan apa yang akan kita coba besok?" Tanya Farida serius
"Gimana kalau masak ayam goreng aja ma, kayanya caranya gampang kalau lihat resep ini" jawab Vania antusias
"Kenapa nggak minta di ajarin papa saja?" Tanya Farida terkekeh
"Kalau papa yang ngajarin nanti malah Nia nangis terus, papa kan tegas banget kalau masalah makanan" keluh Vania lesu dan membuat Farida terkekeh
"Kalian sedang membicarakan papa ya?" Teriak Burhanudin yang membuat Vania dan Farida cekikikan
kalah Hendra
Samuel siap2emdapatkan model baru adek nya 🫢
Samuel ada2 aja tingkah nya SM Hendra
Marina senjata makan tuan
sari dari HBS dah sama adrian
semoga Adrian dan sari bisa meyelesaikan masalah nya
Hendra kalah cepat SM Septian 😀😀