NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Kembalinya Sang Harimau Putih

Sementara Ryuga, Satoshi, Hiroshi, dan Shiro terjebak dalam perangkap mematikan di pegunungan, kehidupan di sekolah terus berjalan seperti biasa, meskipun dengan nuansa yang agak berbeda. Salah satu murid yang paling menonjol, Shaman, mulai menarik perhatian banyak orang. Setelah pertemuan sebelumnya dengan Ryuga, dia telah berkembang pesat dalam kemampuan bertarung dan strategi.

Setiap hari, Shaman menunjukkan keterampilan yang semakin matang, baik di arena latihan maupun dalam kelas. Kemampuannya dalam mengatur strategi semakin tajam, membuatnya menjadi salah satu murid yang paling dihormati di sekolah.

Namun, di balik ketenangan yang terlihat di wajah Shaman, ada kekhawatiran yang mendalam. Ketika sedang berlatih di halaman sekolah, dia mendengar kabar dari seorang teman bahwa Ryuga dan teman temannya telah pergi ke suatu tempat yang tidak diketahui.

“Shaman, kau tahu kemana Ryuga dan yang lainnya pergi?” tanya Taka dengan nada penuh penasaran. “Aku mendengar mereka menuju lokasi yang berbahaya di pegunungan.”

Wajah Shaman berubah tegang. "Apa? Mereka pergi ke sana tanpa memberitahuku?" pikirnya, rasa khawatir semakin menguasai hatinya.

Tak ingin membuang waktu, Shaman segera bersiap siap untuk menyusul teman temannya. Dia tahu bahwa jika mereka berada dalam bahaya, setiap detik sangat berharga. Dengan tekad yang kuat, dia mengumpulkan perlengkapan yang diperlukan dan bergegas menuju pegunungan yang disebutkan oleh temannya.

Perjalanan menuju pegunungan terasa panjang dan melelahkan, namun Shaman tidak mengendurkan langkahnya. Setiap langkah diambil dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, menunjukkan perkembangan pesat dalam kekuatan dan ketahanan fisiknya.

Setibanya di kaki gunung, Shaman merasakan aura kegelapan yang kuat, membuat bulu kuduknya berdiri. "Mereka pasti di sini," gumamnya, matanya menyapu sekitar mencari tanda tanda keberadaan teman temannya.

Di tengah perjalanan, Shaman menemukan jejak jejak yang menunjukkan arah yang diambil oleh Ryuga dan yang lainnya. Tanpa ragu, dia mengikuti jejak itu, hatinya berdebar-debar dengan campuran antara kekhawatiran dan harapan.

Sambil terus berjalan, Shaman tak henti hentinya berpikir tentang kemungkinan bahaya yang dihadapi oleh teman temannya. Ingatannya kembali ke masa masa latihan bersama mereka, bagaimana mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain. "Aku harus menemukan mereka sebelum terlambat," tekadnya semakin menguat.

Di sisi lain, Ryuga dan yang lainnya masih terjebak dalam perangkap yang semakin menyesakkan. Usaha mereka untuk melarikan diri terus terhalang oleh rintangan yang tak terduga dan kehadiran musuh musuh yang mengintai.

"Ini tidak mungkin," keluh Hiroshi, mencoba menahan rasa putus asa. "Bagaimana kita bisa keluar dari sini?"

Shiro, meskipun terluka, berusaha memberikan semangat. "Kita harus tetap tenang dan mencari jalan keluar. Pasti ada celah di suatu tempat."

Ryuga, yang paling terpukul oleh situasi ini, merasa tanggung jawab yang besar untuk menjaga mereka tetap aman. "Kita tidak bisa menyerah sekarang," katanya dengan tekad yang kuat. "Kita akan menemukan cara."

Saat Ryuga dan yang lainnya berjuang melawan waktu dan musuh yang mengintai, Shaman semakin mendekat ke lokasi mereka. Aura kegelapan yang dirasakannya semakin pekat, namun ia tidak gentar.

Tiba tiba, Shaman mendengar suara suara yang tidak asing di telinganya. Dia berlari menuju sumber suara itu dan menemukan Ryuga dan yang lainnya dalam kondisi terdesak.

"Shaman!" teriak Ryuga dengan wajah terkejut namun lega. "Bagaimana kau bisa berada di sini?"

Shaman tidak membuang waktu untuk menjelaskan. "Tidak ada waktu untuk itu sekarang. Kita harus keluar dari sini segera."

Dengan keterampilan dan strategi yang telah diasah, Shaman mulai memimpin mereka melalui jalan keluar yang ia temukan sebelumnya. Setiap langkah diambil dengan hati hati, setiap keputusan diambil dengan cepat dan tepat.

Dalam upaya mereka untuk melarikan diri, mereka dihadapkan pada berbagai rintangan dan serangan dari musuh musuh tersembunyi. Namun, dengan bimbingan Shaman dan tekad yang kuat, mereka berhasil mengatasi setiap halangan yang menghadang.

"Terus maju!" seru Shaman, mengarahkan mereka ke jalan yang lebih aman. "Kita hampir sampai!"

Dengan kerjasama yang luar biasa dan semangat yang tak tergoyahkan, mereka akhirnya berhasil keluar dari perangkap mematikan itu. Napas mereka terengah engah, tubuh mereka lelah, tetapi semangat mereka tetap menyala.

Sesampainya di tempat yang aman, mereka beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga. Meskipun perjalanan yang mereka lalui penuh dengan bahaya, mereka merasa lega telah berhasil keluar bersama-sama.

"Terima kasih, Shaman," kata Ryuga dengan tulus. "Tanpamu, mungkin kita tidak akan berhasil keluar dari sana."

Shaman tersenyum kecil. "Kita semua adalah tim. Kita saling melindungi."

Dengan semangat yang baru, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah Ryuga. Meskipun mereka masih menghadapi banyak tantangan di masa depan, mereka tahu bahwa persahabatan dan keberanian mereka akan menjadi kekuatan utama dalam melawan kegelapan yang mengintai.

Setibanya di rumah Ryuga, mereka disambut dengan kelegaan. Meskipun tubuh mereka lelah dan terluka, hati mereka penuh dengan semangat baru.

"Ini belum berakhir," kata Satoshi dengan tekad. "Kita harus terus mencari informasi tentang sepuluh pembunuh peringkat teratas dan memastikan keselamatan kakakmu, Ryuga."

Hiroshi mengangguk setuju. "Kita juga harus meningkatkan latihan dan persiapan kita. Ancaman seperti Dwizoujin mungkin akan kembali."

Dengan persiapan yang lebih matang dan tekad yang semakin kuat, mereka berencana untuk menghadapi setiap tantangan yang datang. Meskipun jalan yang mereka hadapi penuh dengan bahaya, mereka tahu bahwa dengan persahabatan dan keberanian, mereka dapat mengatasi segala rintangan.

Malam itu, di bawah terangnya rembulan, mereka bersumpah untuk terus berjuang, melindungi satu sama lain, dan tidak pernah membiarkan kegelapan memenangkan pertempuran. Bayangan kematian mungkin mengintai, tetapi harapan dan cahaya mereka akan selalu bersinar, menerangi jalan di depan yang akan ditempuh.

Setelah malam yang penuh dengan sumpah dan tekad, Ryuga, Satoshi, Hiroshi, Shiro, dan Shaman kembali ke rutinitas mereka, namun kali ini dengan tujuan yang lebih jelas. Mereka memutuskan untuk mencari lebih banyak data dan informasi mengenai sepuluh pembunuh peringkat teratas, sebuah langkah yang mereka yakini akan membantu mereka mengungkap kebenaran di balik kekuatan gelap yang mengancam mereka.

Pencarian mereka membawa mereka ke perpustakaan kuno yang penuh dengan buku buku dan catatan catatan lama. Hari hari berlalu dengan cepat saat mereka menyelidiki setiap halaman, mencari petunjuk tentang pembunuh pembunuh mematikan ini. Mereka juga menggunakan jaringan informan Hiroshi, yang menyebar luas di dunia bawah, untuk mengumpulkan informasi.

Setelah berminggu minggu bekerja keras, mereka akhirnya menemukan petunjuk penting. Dalam catatan lama yang mereka temukan, ada daftar nama nama yang berkaitan dengan sepuluh pembunuh peringkat teratas. Daftar itu mencantumkan lokasi lokasi yang mereka kunjungi dan orang orang yang pernah berhubungan dengan mereka.

“Lihat ini,” kata Shiro sambil menunjuk sebuah peta usang yang menunjukkan lokasi di pinggiran kota yang tak berpenghuni. “Ada beberapa orang yang pernah berhubungan dengan mereka yang tinggal di sini.”

Mereka memutuskan untuk mengunjungi lokasi tersebut dengan harapan dapat menemukan lebih banyak informasi. Meski hati mereka penuh dengan ketegangan, mereka tahu bahwa ini adalah langkah penting dalam perjuangan mereka.

Perjalanan ke pinggiran kota terasa sunyi dan menegangkan. Jalan jalan yang sepi dan bangunan bangunan yang ditinggalkan menciptakan suasana yang mencekam. Mereka berjalan dengan hati hati, menyadari bahwa bahaya bisa mengintai di setiap sudut.

“Tempat ini benar-benar seperti kota hantu,” bisik Shaman sambil memperhatikan sekelilingnya. “Kita harus tetap waspada.”

Sesampainya di lokasi yang ditandai pada peta, mereka menemukan beberapa rumah yang masih berdiri kokoh meskipun sudah lama ditinggalkan. Salah satu rumah tampak sedikit lebih terawat daripada yang lain, memberi kesan bahwa ada seseorang yang masih tinggal di sana.

Dengan hati hati, mereka mendekati rumah itu dan mengetuk pintunya. Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan seorang pria tua dengan tatapan mata yang tajam namun penuh kelelahan.

“Apa yang kalian cari di sini?” tanya pria itu dengan suara serak.

“Kami mencari informasi tentang sepuluh pembunuh peringkat teratas,” jawab Ryuga. “Kami diberitahu bahwa ada orang orang di sini yang mungkin bisa membantu kami.”

Pria itu memandang mereka dengan tatapan curiga, tetapi akhirnya mengangguk dan mempersilakan mereka masuk. Di dalam, mereka duduk di sekitar meja kayu tua, mendengarkan pria itu menceritakan kisahnya.

“Dulu, aku pernah berhubungan dengan mereka,” kata pria itu. “Mereka adalah orang orang yang sangat berbahaya, dengan kekuatan yang luar biasa. Tapi ada sesuatu yang harus kalian ketahui...”

Namun, sebelum pria itu dapat melanjutkan, suara langkah kaki yang berat terdengar dari luar. Mereka semua berdiri, menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Pintu rumah tiba tiba terbuka dengan keras, memperlihatkan sosok yang tidak asing bagi mereka. Dengan senyum yang menakutkan, dia melangkah masuk, aura kegelapan menyelimuti sekitarnya.

“Lama tidak berjumpa,” kata Dwizoujin dengan suara dingin. “Kalian benar-benar gigih, mencari informasi tentang kami.”

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!