XAVIERA TRANSMIGRATION

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

Hari ini adalah hari yang tidak disukai oleh murid-murid yang ada di sekolah, pasalnya hari senin itu sangat sibuk dengan agendanya!

Setelah kepala sekolah menyelesaikan amanat upacaranya, Viera dan Lyn kembali ke kelas. Setelah duduk mereka dengan kompak mengipasi wajah dengan buku tulis.

"Viera air minum kamu masih?"

Viera hanya mengangguk lalu menyodorkan botol minumnya, Lyn menegaknya tiga kali.

"Makasih ya!"

Viera mengangguk, "Hari ini kenapa rasanya panas banget ya Lyn?"

"Iya bener, untung kepala sekolah tidak seperti biasanya. Biasanya kan bisa 30 menit lebih!"

"Mungkin beliau juga kepanasan" balas Viera membuat mereka terkikik mengingat ekpresi kepala sekolah yang juga sama kepanasan.

Beberapa menit kemudian wali kelas datang dan pelajaran pertama dimulai!

.

.

Viera tengah fokus memakan sandwich sayuran yang tadi ia beli, sedangkan Lyn hanya membeli strawberry smoothies, katanya Lyn tidak merasa lapar.

"Viera kemarin kamu beneran sakit kan?" pertanyaan itu membuat Viera tersentak, untung saja ia sudah menghabiskan sandwich nya lalu meneguk susu coklat dingin yang ia beli juga.

Terlihat Viera melirik kekanan dan kekiri, ia mencondongkan tubuhnya kedepan. "Sebenarnya aku bersama kekasihku Lyn."

Lyn mengangguk lalu seketikan terbelalak, "WHAT!" dengan cepat Viera membekap mulut sahabatnya dengan telapak tangannya. Untung kantin sudah berangsur sepi karena jam istirahat sudah dari tadi.

"Eh, lepasin tanganmu dari pacarku!" Damian datang lalu menyingkirkan tangan Viera dari wajah pacarnya, sudahlah mode posesif Damian aktif!

Viera menghembuskan napasnya jengah.

"Kamu tidak apa kan sayang? Viera menyakitimu dimana?" cowok itu mengecek keadaan gadisnya yang hanya diam saja masih terkejut dengan kata-kata Viera tadi.

"Ck lebay banget!" celetuk Viera membuat Damian menatapnya tajam.

"Kamu beneran Viera?" Lyn bertanya lagi setelah menyadarkan dirinya, menghiraukan Damian yang sudah duduk manis di sampingnya.

"Muka aku tidak terlihat berbohong kan Lyn?" Lyn menggeleng menatap wajah Viera.

"Sayangg, kamu cuekin aku?" Damian memeluk Lyn dari samping, membuat gadis itu beralih menatap pacarnya.

"Ehh ada sayangku, iya aku gapapa kok" balasnya tersenyum.

"Jadi nyamuk lagi gue!" batin Viera sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

...⏳️...

"Lyn aku duluan ya, itu udah di jemput" tunjuknya pada mobil hitam mewah yang ternyata sudah masuk di halaman sekolah.

"Sumpah demi apa Viera kamu punya pacar?" seumur hidup baru kali ini sahabatnya itu menjalin hubungan, jelas saja Lyn sangat kaget dibuatnya! "Coba cubit pipi aku Viera!"

Dengan cepat Viera mencubit kedua pipi Lyn sampai empunya mengaduh.

"Aww!"

"Udah kan? Tenang aja kamu tidak lagi mimpi kok! Aku duluan ya, lain kali aku akan kenalin kalian" Viera berpamitan pada Lyn yang masih terbengong di tempatnya.

Di dalam mobil pria itu tidak sabar menunggu kekasihnya yang lama, ia memutuskan untuk keluar dari mobil denga kaca mata hitam.

"Sayang kamu tidak apa kan?" khawatir Xavier disaat gadisnya sudah berdiri di depannya.

"Aku baik-baik aja sayang, yuk pulang!"

Setelah kepergian pasangan baru itu, Lyn melihatnya dengan histeris.

Damian merangkul bahu Lyn, cowok itu baru keluar dari kelasnya. "Sayang kamu kenapa sendirian disini?"

Lyn menatap pacarnya seolah ia habis melihat setan. "Sayang tadi ada pacar Viera!"

Alis Damian terangkat, "Terus pacarnya kenapa?"

"Pacarnya udah kaya sugar daddy sayangg!"

...⏳️...

Viera bangun dari tidur siangnya, ternyata hari sudah mulai gelap. Ia teringat nanti sebelum jam makan malam, Xavier akan menjemputnya. Jadilah sekarang ia bergegas untuk mandi dan dandan yang cantik.

Dirasa sudah cocok ia lalu keluar kamar. Ia mengenakan dress berwarna peach lengan panjang di atas lutut.

Disaat mencapai pintu, ternyata Daddy nya baru pulang kerja juga.

"Daddy!" ia ingin memeluk Daddy nya tapi di tahan oleh pria paruh baya itu.

"Sayang Daddy belum mandi, peluknya nanti saja ya."

Viera menggeleng tidak setuju "Gapapa Dad, sekalian mau izin. Mau di ajak Xavier keluar."

"Mau kemana?"

"Em aku tidak tau juga Dad."

Reymond mengelus surai putrinya, "Yasudah hati-hati ya, sepertinya Xavier itu sudah di depan!"

"Iya Daddy terimakasih!" Viera mengecup pipi kanan Daddynya lalu keluar dari mansion.

"Margaret, anak kita sudah tumbuh besar" batinnya sambil menatap punggung Viera yang mulai hilang di balik pintu.

.

.

Viera mengetuk kaca mobil itu, lalu kaca itu turun perlahan.

"Hai!" sapa Viera tersenyum.

"Hai sayang, ayo masuk" Viera menurut lalu masuk ke mobil itu.

"Kamu abis pulang dari kantor?" Viera menatap Xavier yang sudah tidak mengenakan jas nya, 3 kancing kemeja itu-pun sudah terbuka. Melihat ke tengah tempat duduk penumpang, ternyata jas dan tas kerja pria itu ada disana.

Xavier mengangguk lalu tangan Viera ia genggam sesekali mengecupnya. "Ke mansion dulu ya sayang."

Setelah melewati perjalanan yang untung saja tidak terlalu padat, mereka sudah sampai di mansion besar milik keluarga Xavier.

"Mommy!" suara bariton itu menggelegar di dalam mansion.

Viera menepuk bahu Xavier sekilas, "Kenapa teriak kamu!"

Xavier hanya tersenyum manis melihat gadisnya yang telah melotot lucu di sampingnya.

"Kamu kalau tidak teriak memangnya tidak bisa Xavier!" tiba-tiba Mommy Cassandra datang dengan tangan kiri memegang spatula dan tangan kanan ia gunakan untuk menjewer telinga anak lelakinya.

"Aww Mommy sakit!"

"Gini aja sakit, kalau tertembak kakinya tidak sakit tuh!" pandangan wanita paruh baya itu beralih ke arah Viera yang tersenyum cannggung.

"Wah ini yang namanya Viera kan?"

Viera mengangguk, "Iya ta- em Mom" jawabnya kikuk.

Melihat itu membuat Cassandra tersenyum jahil. "Oh jadi ini calon menantu Mommy Xavier?"

...⏳️...

Maaf yaa part ini sedikit :(

Terimakasih dukungannya yaaa