Lihat ! Pilot Itu Daddyku !

24.

Daddy Jeon sedang mengoleskan minyak di biji kucing peliharaan putranya. Ravin berjongkok menatap sedih kucing kesayangannya. Biji kucingnya merah sebelah membuat hati Ravin bersedih. 

“Menangislah, kau pun juga manusia aa .. mana ada yang bisa aaa  belalut-lalut belpula-pula sempulnaaa… “

“Sampaikan pada jiwa yang belsedih …  begitu dingin dunia yang kau huni.. jika tak ada tempatmu kembali … bawa lukamu bial aku obati … “

Jelita menyanyikan lagu jiwa yang bersedih sambil mengelus kucingnya yang masih tertidur membuat Ravin semakin sesenggukan sesekali ia mengusap air matanya dengan tangan gembulnya. 

“Sudah, jangan nangis. Ciko tidak apa-apa. “ seru Daddy Jeon. 

“Tapi ya untung bijinya nggak pecah satu, kalau pecah ya —

“ Mati ! “ sambung Jelita yang mana membuat Ravin menangis dan merebut kucingnya dari pangkuan Daddy Jeon. 

“Meonggggg… “

“Ekheeee ! Janan mati hiks, kau belum ketemuan lagi sama janda sebelah. Kasihan anak-anaknya yang sudah sayang kali sama kau ! “ seru Ravin menggunakan kedua tangannya untuk mengguncang tubuh kucing kesayangannya. 

Jelita dan Daddy Jeon melongo melihat Ravin mengguncang tubuh kucing dengan brutal. Bahkan beberapa kali kucing itu mengeong berusaha melepaskan diri dari jeratan majikannya. 

“Setles… “ celetuk Jelita menatap sepupunya itu. 

Ravin bangkit dari jongkoknya sambil menggendong Ciko berjalan menjauhi Daddy Jeon dan Jelita. 

“Aku tahu yang bisa buat kau bangkitkan semangatmu hanyalah beltemu janda ! “

Ravin berjalan terus hingga tiba di paviliun maid yang berada di belakang mansion. Kedua matanya mencari-cari keberadaan janda kucing yang memiliki banyak anak. 

“Meong ! “ Ciko menggeliat dari pelukan majikannya hingga dirinya terlepas dan melompat ke bawah. 

“Ekheeee !! Jangan kabul !! “ teriak Ravin saat Ciki berlari menjauh dari majikannya. 

“Meongggggg !! “

“Cikooooo jangan kabul kau !! “

Maid yang sedang beristirahat dibuat pusing oleh tingkah anak majikan mereka, apalagi kucing kesayangan anak majikannya tiap hari mengapeli kucing peliharaan salah satu maid yang kebetulan janda anak lima. 

“Besanan sama maid .. “ celetuk salah satu dari mereka. 

Sedangkan kini Ravin tengah mencari keberadaan kucing peliharaannya. Ravin tak menemukan kucingnya ditempat biasa, membuat bocah itu kesal luar biasa. 

Beberapa kali dipanggil, kucingnya tak kunjung mendatanginya membuat Ravin kesal luar biasa. 

“Awas nanti kau balik cuma minta makan, nda akan ku kasih ! “ ancam Ravin kemudian ia berlari meninggalkan paviliun. 

Jelita bocah itu sedang duduk menonton televisi dengan ditemani kucingnya yang lagi-lagi tertidur pulas diatas sofa. 

“Punya kucing tukang tidul ! Nda punya kucing sama aja tuhlul … “ rutuk Jelita kesal. 

Dengan santainya, Jelita merebahkan kepalanya di tubuh kucing peliharaan. 

Pak !!! Kucing kesayangan Jelita menendang wajah Jelita dengan satu kakinya membuat Jelita kesal dan menabok pantat kucingnya itu. 

“Ndaaa sopan kau sama majikanmu sendili ! Awas kau minta makan ! Ku kasih ail tok doang ! “

“Meong ! “ Merasa ancaman majikannya sangat mengerikan Cika bangun dan memutar tubuhnya menjilat wajah Jelita beberapa kali. 

“Nda usah kau cali pembujukan ! Nda mempan dengan ku ! Dengal ini ya Cika ! Kau nda ku kasih makan ! Titik ! “.

“ Meong !! “

“Nda ada meong-meong ! “ seru Jelita ngambek dan mengalihkan pandangannya untuk kembali menonton film barbie. 

Kucing peliharaan Jelita mendadak lemas, ia berusaha membujuk majikannya dengan bermanja-manja ria, namun karena terlanjur ngambek Jelita menyentil kepala Cika untuk menjauh darinya. 

“Sekalang kau lasain ! Lasain bujuk majikanmu ini dengan segala cala mu ! “ ucap Jelita dalam hati berhasil membalas perlakuan kucing kesayangannya itu. 

*

*

*

*

*

Malam harinya, keluarga opa Crayston berkumpul diruang keluarga setelah makan malam bersama. 

Papa Cleon baru saja memandikan kucing peliharaannya yang sudah memberikan dua bayi kecil yang kini sudah menjadi kucing peliharaan Jelita dan Ravin. 

“Kau jangan hamil lagi, perutmu sudah melar ini. Tenang anak jantanmu sudah pdkt dengan janda anak lima ! “

“Sedangkan anak betina mu, pemalas sekali kerjanya tidur tak tidur. Kasihan putriku yang mengurusnya bawa mandi tidur, bawa jalan tidur, dikasih makan tidur .. apa-apa tidur ! “

“Miawww ! “

“Papa, Cika tidul telus nda asik sekali !! “ adu Jelita. 

“Dengar, putriku bilang apa ? anakmu tidur terus ! “

“Miawwww ! “ Kucing peliharaan Papa Cleon melompat mendekati anaknya. 

CTAKKK !! 

“MEONGGGG !! “ terdengar suara Cika mengeong terkejut mendapat tabokan dari ibunya. Tapi, Cika tak langsung membuka matanya dan hal itu kembali mendapatkan tabokan dari sang ibu. 

“Meong !! “

“Nah kau di tabok mama mu ! Tidul telus ! Kapan kau dapat duda kalau kau tidul telus ! “.

“Tabok lagi anak betina mu mama kucing ! Tidul telus keljaannya, lama kau dapat menantu nanti ! “ seru Jelita membuat Induk kucing kembali menabok wajah anaknya. 

Cika yang terusik kembali mengeong dan berlari secepat kilat menghindari tabokan sang ibu sambil mengeong. 

Mereka yang berada disana dibuat tak percaya bila kucing pelihara Papa Cleon dan Jelita memiliki ikatan yang kuat. 

Oma Crystal tersenyum, ia begitu senang melihat anak-anaknya sudah menikah dan memiliki keluarga masing-masing, apalagi putrinya Cherry beberapa hari lagi akan kembali ke rumah lama dimana Jeon menantunya membawa Cherry putrinya tinggal berdua setelah merrka menikah, membuat mansion itu akan kembali sepi dan cucunya Jelita akan kembali sendiri tanpa teman. 

“Jelita pasti kesepian, lusa putri kita akan kembali ke rumah lamanya.. “ ucap Opa Crayston sendu. 

Sedih sekali rasanya melihat putra putrinya sudah menikah dan memiliki keluarga mereka sendiri. Mansion terasa sepi, tanpa ada suara cadel anak-anak mereka yang sudah dewasa. 

“Daddy, benel kita mau pindah ? “ tanya Ravin yang merebahkan diri menggunakan paha daddy nya sebagai bantal. 

Daddy Jeon terdiam menatap istrinya yang menatapnya sendu. Ia sudah memutuskan jauh-jauh hari tapi melihat putra dan istrinya membuat Daddy Jeon dilema. 

“Kapan kalian akan pindah ? “ tanya Oma Crystal. 

“Iya, biar kami bantu ! “ sahut Papa Cleon kepada iparnya itu. 

“Daddy, mau pindah ? “ tanya Jelita bingung, ia belum mengetahui rencana kepindahan sepupunya itu. 

“Selius daddy, kita pindah ? “ tanya Ravin kaget. 

Lihatlah, bocah menggemaskan itu langsung bangun dari rebahannya. 

“Tapi Lavin nda mau pindah, daddy ! “ rengek Ravin. 

Daddy Jeon menggosokkan pipinya yang terasa gatal. Sedangkan Mommy Cherry menerima keputusan suaminya itu. Kemana suaminya di situlah ia berada, Istri akan ikut kemanapun suaminya pergi asal kebahagiaan selalu menghiasi kehidupan mereka. 

“Jadi gimana, Jeon ? Kami ingin kepastianmu “ ucap Opa Crayston tak sabar. 

Daddy Jeon menatap istri dan putra mereka, lalu menatap yang lain. “Kami akan… 

“iiiiii pindahlah sana, nda usah sini lagi ! “ sentak Jelita menangis. 

“Ehhh ?! “

“Yang bilang pindah siapa ? Besok kami akan menjual rumah itu dan uangnya untuk membangun usaha “ jawab Daddy Jeon cepat. 

Mommy Cherry dan lainnya terkejut mendengar jawaban Daddy Jeon. “ Jadi kalian tidak jadi pindah ? “ tanya Opa Crayston memastikan. 

“tidak papi, aku sudah memutuskan untuk tetap tinggal disini dan menjual rumah kami yang ada di ujung kompleks.. “ sahut Daddy Jeon membuat Oma Crystal lega sampai meneteskan air matanya. 

“Jangan pindah, kami menginginkan kalian tetap disini… “

...***...

Jangan lupa dukungannyaદᵕ̈૩