Dorothy Perkins, wanita jahat paling terkenal di desanya yang suka melakukan tindakan kekerasan kepada keponakannya, Hyacinth Perkins. Namun suatu hari tiba-tiba ia berubah. Dia baik kepada Hyacinth dan merawat Hyacinth sebagaimana mestinya. Perubahan Dorothy tidak tanpa alasan karena Dorothy dirasuki oleh seseorang perempuan dari dunia lain. Perempuan itu mendapatkan ingatan Dorothy dan mengetahui kenapa Dorothy bertindak kejam kepada Hyacint. Dia memutuskan untuk menjadi Dorothy Perkins lalu menebus dosa-dosa Dorothy dengan membesarkan Hyacinth menjadi gadis dewasa yang cantik di masa depan.
Ini adalah kisah seorang Villainess yang merawat bunga-bunga cantik dalam hidupnya.
[UPDATE 2 CHAPTER SEHARI]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laigtomea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perbincangan Tengah Malam
Hyacinth tertidur di pangkuanku. Sekarang aku, Duke Kalister, dan Kaisar sedang membicarakan beberapa hal kedepannya. Pembicaraan utama kami adalah nona Mistelir.
"Informasi soal nona Mistelir masih belum tersebar... Untuk sekarang. Para pelayannya masih kami kurung di penjara. Kita harus menangani hal ini sebelum sampai ke telinga Count Mistelir," ucap Duke Kalister.
Kaisar sedari tadi hanya melihat wajah Hyacinth yang tertidur bahagia. Dia senyam-senyum bak orang gila. Tapi aku juga akan seperti Kaisar jika melihat Hyacinth tertidur seperti ini. Benar-benar menggemaskan.
"Aku bisa menutupi kasus ini tapi akan menimbulkan rumor diantara bangsawan," balas Kaisar.
"Sebenarnya juga tidak masalah jika yang mulia Kaisar dan yang mulia Duke membuka masalah ini ke khalayak umum. Saya pula tidak masalah jika harus dipenjara atau dieksekusi," balasku.
Duke Kalister terlihat kesal dengan jawabanku. Kaisar malah tertawa kecil. Apakah ada yang salah? Kan yang buat masalah harusnya dihukum bukan? Walaupun yang bikin masalah awalnya si monyet gunung itu, bukan aku. Dia pantas mendapatkan semua itu karena telah melukai Hyacinth.
"Dorothy, aku sering mendengar kamu mengatakan 'bunuh' atau 'mati'. Apakah kamu meremehkan kematian?," tanya Duke Kalister.
Yah aku pernah mengalami kematian dan tahu rasanya mati walaupun itu aku bunuh diri ya. Lagian aku memang bisa membunuh seseorang. Dalam diriku... Dorothy asli masih hidup. Aku merasakan jika amarahku sudah ada di ujung batas, maka dia akan menghasut ku untuk melakukan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang aku pikirkan. Tapi hanya spekulasi ku saja karena aku merasakan jika dia berbisik kepadaku saat menghajar nona Mistelir.
"Saya hanyalah gadis kampung biasa, yang mulia. Nyawa saya sama seperti sampah dipinggiran kota, tidak berharga. Jika saya dapat berguna untuk Hyacinth dan itu harus membayarnya dengan nyawa saya, saya tidak akan ragu melakukannya," balasku kepada Duke Kalister.
Duke Kalister nampaknya tidak senang dengan jawabanku. Dia memijat-mijat kepalanya seperti sedang sakit kepala. Dia menengok kepada Kaisar dan kelihatan pula Kaisar bingung harus merespon jawabanku barusan. Jawaban tadi memanglah tidak normal, seakan aku tidak menghargai diriku sendiri. Memang benar. Aku sudah lupa cara menghargai diri sendiri. Aku sudah begini dari dunia asalku karena dalam hidupku tidak pernah sekalipun aku memikirkan diriku sendiri. Yang aku pikirkan hanyalah membuat ayah bajingan itu tidak mengejar-ngejar ku. Hidupku tidak pernah berguna untuk orang lain maupun untuk diriku sendiri.
Karenanya saat berada di dunia ini, mengetahui masa lalu Dorothy Perkins, dan Hyacinth muncul dalam hidupku, aku memutuskan untuk berguna dalam hidup Hyacinth. Tujuanku tidak hanya membalas kejahatan Dorothy Perkins saja, tapi untuk diriku menjadi bermanfaat bagi hidup orang lain.
"Nona Perkins, saya mengatakan ini karena peduli kepada anda dan dengan putriku. Jika anda dieksekusi karena kasus Mistelir maka putriku akan kehilangan sosok ibunya lagi dalam hidupnya," ucap Kaisar.
Dia benar aku juga tidak mau menghilang secepat itu dari hidupnya Hyacinth. Tapi mau bagaimana coba? Menutupi kegilaanku yang membuat nona Mistelir jadi kena mental terasa sangat mustahil.
"Kamu pasti pikir mustahil bukan?," tanya Duke Kalister.
Hii. Bagaimana dia tau isi kepalaku?
"Aku punya dua rencana. Pertama, umumkan Hyacinth sebagai anak Kaisar. Jika para bangsawan dan rakyat kekaisaran tahu jika kamu melindungi anak Kaisar, maka kamu akan dianggap pahlawan."
"Ditolak. Langsung yang kedua saja."
Gila dia, kalau rencana pertama digunakan terasa sia-sia aku datang ke istana Kalister. Mending aku hidup santai di rumah gubuk itu.
"Sudah kuduga. Yang kedua, ajak nona Mistelir untuk membuat perjanjian dengan kita. "
Menarik, "Jelaskan lebih lanjut."
Rencana kedua dari Duke Kalister harus melibatkan nona Mistelir. Kita harus memaksa dia setuju untuk diam dalam kasus kali ini dan jika tidak Count Mistelir akan mengalami keruntuhan dalam beberapa tahun ke depan. Ini rencana yang busuk namun paling ideal saat ini.
"Tapi apa jaminan dia bisa tutup mulut?," tanya Kaisar.
Duke Kalister tersenyum bejat lagi. Artinya dia punya sesuatu untuk membuat nona Mistelir menutup mulutnya rapat-rapat.
Dia menoleh ke Kaisar. Kaisar hanya menghela nafas dan dia memanggil salah satu pasukan bayangan miliknya. Duke Kalister menyerahkan sepucuk surat kepada pasukan bayangan. "Kita tunggu sebentar."
Pasukan bayangan pergi. Beberapa menit kemudian ada yang mengetuk pintu, "Yang mulia, saya sudah membawanya." Suara Sir Marfield.
"Masuk," balas Duke Kalister.
Kemudian Sir Marfield masuk membawa pria dan anak kecil. Pria itu cukup tampan dan rupawan. Dari pakaian yang ia kenakan, dia adalah rakyat jelata. Aku melihat ke arah anak itu, terlihat dari perawakannya dia lebih muda dari Hyacinth. Tapi entah kenapa aku merasa tidak asing dengan wajahnya...
Duke Kalister berdiri dan mendatangi pria itu. Dia berbisik kepada pria itu. Kemudian dia memberi permen gula kepada anak kecil itu.
"Malam semua. Saya adalah Hans, pengrajin kayu di pinggiran kota," dia melirik anak kecil itu. "Lalu ini anak perempuan saya, Erina." Dia melirik kepada Duke Kalister yang hanya tersenyum dengan beribu makna. "Erina adalah anak saya dan Mistelir Serafina."
... HAH?!
Dia menundukkan kepalanya kepadaku, "Saya dengar Serafina sudah membuat anda kesulitan. Saya minta maaf atas dirinya," ucapnya kepadaku.
Segera aku berdiri, "Angkat kepalamu. Saya sudah memaafkan nona Mistelir."
Bohong. Jelas bohong. Sampai mati pun aku tidak hendak memaafkan dia. Aku berbohong seperti ini karena sedang berusaha mencerna informasi yang tiba-tiba aku terima.
Duke Kalister mendatangiku, "Kita akan gunakan Hans dan anaknya untuk membungkam nona Mistelir."
Kaisar tiba-tiba memasang wajah yang begitu marah, "Kaden, jika kamu ingin memenjarakan kedua orang tidak berdosa ini maka aku tidak akan menyetujui rencanamu!".
Wah, ngeri juga Kaisar kalo marah. Dia marah karena Duke Kalister hendak menggunakan orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini. Namanya juga Matahari Kekaisaran Xamonia, dia benar-benar peduli kepada rakyatnya.
"Jangan asal menyimpulkan, yang mulia. Saya tidak berniat melukai Hans atau anaknya."
Duke Kalister kembali duduk di sebelah Kaisar. Dia meminta kepada Sir Marfield mengambilkan kursi untuk Hans dan Erina. Saat Erina duduk, aku melambaikan tanganku dan dia malu-malu sekaligus takut. Langsung dia memeluk ayahnya. Imoet nya~~
"Hans dan nona Mistelir sudah jatuh cinta saat nona Mistelir bertunangan denganku. Aku yang tahu soal itu pun awalnya hendak memutuskan pertunangan kami, namun setelah aku tahu bagaimana sifat Count Mistelir... Aku pun menggunakan cara yang sedikit menyenangkan," ucap Duke Sambil tersenyum.
Aku langsung konek. "Jangan-jangan?!".
Kaisar geleng-geleng kepala, Duke Kalister hanya tersenyum seperti biasa. Bajingan ini sengaja ke distrik merah dan ketahuan oleh kesatria Count Mistelir sehingga pertunangan dibatalkan. Apa yang sebenarnya ada di otak bejat nya itu?
Hans melanjutkan cerita Duke Kalister, "Setelah pertunangannya batal, Serafina hamil anak kami. Untuk menyembunyikan kehamilannya, dia dan aku pergi ke negara tetangga selama 1 tahun. Serafina mengatakan kepada Count untuk berlibur menenangkan hatinya setelah pertunangannya dibatalkan. Aku dan Serafina berpikir jika kami tidak akan ketahuan oleh Count Mistelir, namun semua yang kami pikirkan salah. Erina hampir dibunuh oleh Count Mistelir!".
Hans dan nona Mistelir ketahuan dan ditangkap oleh kesatria Count Mistelir saat berusaha kabur. Anak mereka juga sudah ada di tangan Count Mistelir sehingga mereka tidak bisa melawan. Akhirnya, Hans dan nona Mistelir dipisahkan secara paksa. Nona Mistelir awalnya melawan ayahnya dengan mengancam akan bunuh diri jika dia dipisahkan dari Hans. Tapi Count Mistelir mengancam balik jika dia akan membunuh Hans dan anaknya. Dengan terpaksa nona Mistelir mau tidak mau harus mengikuti apa yang ayahnya katakan.
Untungnya anak mereka diselamatkan oleh kesatria pribadi nona Mistelir dan berhasil diserahkan kepada Hans. Tapi kesatria pribadi nona Mistelir dieksekusi oleh Count Mistelir karena dianggap pemberontak. Eksekusi itu membuat nona Mistelir semakin tidak bisa melawan Count Mistelir.
"Sudah 4 tahun sejak kejadian itu. Selama itu juga aku tidak bertemu dengan Serafina. Saya berhasil membaur di pinggiran kota sehingga saya tidak ditemukan oleh Count Mistelir," ucap Hans mengakhiri cerita panjangnya.
Semua orang terdiam. Ekspresi Duke Kalister dan Kaisar benar-benar tidak bisa dibaca. Apakah mereka marah atau sedang memikirkan sesuatu.
"Count Mistelir adalah orang yang penuh ambisi. Dia hendak menapaki dunia dengan kedua tangannya sendiri bagaimana pun caranya," ucap Kaisar.
Duke Kalister tertawa, "Menjijikan bukan? Menggunakan anak sendiri untuk mendekati anggota keluarga Kaisar," balas Duke Kalister.
Dari ucapan Duke Kalister, nona Mistelir yang merayu-rayu dirinya itu karena terpaksa demi ambisi ayahnya. jika nona Mistelir menikahi Duke Kalister dan menjadi Duchess Kalister, maka Count Mistelir mendapatkan koneksi besar dari Duke Kalister yang notabene nya adalah anggota keluarga Kekaisaran.
"Nona Mistelir dijanjikan dipertemukan oleh Hans serta anaknya oleh Count Mistelir jika dia berhasil membawaku ke kasur," ucap Duke Kalister.
Dia kembali berdiri, menghadap jendela, lalu membukanya. Dia membakar cerutu dan duduk di kusen jendela.
"Bagaimana kita mewujudkan impian nona Mistelir sebelum Count Mistelir yang melakukannya?".
Jadi begitu. Cerdik juga otak bejat miliknya ini.
"Ada anak-anak! Jangan merokok!," tegur ku.
Dia kaget atas teguranku. Dia melihatku dengan bengong lalu melirik cerutu yang dia bakar. "Oh ya, benar. Maaf."
Titik terang kah kenapa doroti bisa punya kekuatan bayangan?
ku tunggu thor
(penasaran aja)