"Sebenarnya Aku hanya terpaksa menikahi mu demi memenuhi permintaan terakhir mendiang Papa, jadi kamu jangan pernah berharap lebih dalam pernikahan ini. Satu bulan lagi Kania kekasihku akan kembali dari luar Negeri, kami sudah berencana menikah setelah dia kembali dan pernikahan kita hanya sebatas itu saja" Farhan Adinata.
Mendengar pengakuan suaminya yang begitu menyesakkan dada, tak menyurutkan keteguhan Nada K.A mencintai suaminya. Ia meminta waktu satu bulan itu untuk menjalankan perannya sebagai istri yang berbakti kepada suaminya. Setelah satu bulan ia akan merelakan suaminya untuk wanita lain. Namun, setelah satu bulan Nada berubah pikiran, ia lebih rela di madu dan menyembunyikan statusnya sebagai istri Farhan demi cinta dan baktinya kepada sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KCN~ BAB 34
"Sudah, Den. Sebaiknya Den Farhan pulang dulu, nanti balik lagi kesini kalau keadaan sudah lebih tenang." Bujuk bi Ida pada Farhan yang terus menggedor pintu kamar mama Sarah meminta dibukakan pintu.
Sebenarnya ia juga merasa kesal pada anak majikannya itu, namun ia juga merasa kasihan melihat keadaan Farhan yang cukup memprihatinkan seperti sekarang, bak anak kecil yang sedang dihukum meraung-raung memohon ampun pada ibunya.
"Enggak, Bi, aku gak akan pulang sebelum Mama maafkan aku." Ucap Farhan dengan terisak.
Bi Ida pun merendahkan tubuhnya sejajar dengan Farhan yang duduk di lantai, lalu ia memeluk tubuh jangkung anak majikannya itu sambil mengusap punggungnya yang bergetar. Farhan dan Nada juga sudah seperti anak nya sendiri. Ia bekerja di rumah itu jauh sebelum majikannya mengadopsi Nada, tak jarang ia juga ikut membantu mengurus Nada dan Farhan bahkan kedua anak majikannya itu lebih akrab padanya.
"Bibi juga kecewa bahkan marah. Bibi gak nyangka kalau Den Farhan bisa berbuat dan berkata seperti itu." Ucap bi Ida dengan lirih.
Tak ada lagi sepatah kata pun kalimat yang mampu Farhan ucapkan, selain suara isakan tangisnya yang terdengar ditelinga bi Ida. Farhan membalas pelukan bi Ida dengan erat, seolah menyalurkan rasa sakit yang dirasakannya karena perbuatannya sendiri.
.
.
.
Di tempat lain...
Key berjalan masuk kerumah dengan langkah gontai, baru saja ia pulang sekolah dijemput oleh ayahnya.
Beberapa hari belakangan semenjak tidak ada Nada, Key merasa tidak bersemangat pergi bersekolah karena bukan Nada yang mengajar dan mengantarnya pulang sekolah. Terlebih nomor Nada yang tidak bisa dihubungi membuatnya merasa sebal karena tidak bisa berkomunikasi dengan tantenya itu.
"Key, ada apa sih? Kok beberapa hari ini Ayah perhatikan kayak gak bersemangat gitu?" Tanya Alfan yang kini bersimpuh dihadapan putrinya itu.
Key menghela nafas panjang lalu berdecak kesal sambil memainkan selempang tasnya, ia tak menjawab pertanyaan ayahnya karena menurutnya ayahnya itu tahu kenapa ia kelihatan tidak bersemangat.
"Karena gak ada Tante Nada, ya?" Tanya Alfan kemudian, setelah beberapa saat Key hanya diam tidak menjawab pertanyaannya.
Key melirik Ayah sekilas lalu mengangguk pelan sebagai jawabannya.
Alfan pun tersenyum sambil mengacak rambut panjang putrinya itu dengan gemas. Ia menyuruh Key untuk berganti pakaian dan setelah itu meminta putrinya itu menemuinya di ruang keluarga karena ada hal yang ingin dibicarakannya.
Key pun dengan antusias pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Ia tahu selalu akan ada hal yang menyenangkan saat ayahnya itu mengatakan ingin membicarakan sesuatu dengannya.
Dalam waktu lima menit Key telah selesai berganti pakaian, iapun dengan segera menghampiri sang ayah yang sudah menunggunya di ruang keluarga.
Sejenak Alfan tertegun memperhatikan putrinya itu yang sangat mirip dengan mendiang istrinya. Wajah Key sangat mirip dengan bundanya, Hana. Terkadang ia merindukan sosok istrinya itu bila melihat Key.
"Coba deh Key juga pakai hijab pasti cantiknya sama kayak Bunda." Ujar Alfan.
Key hanya menanggapinya dengan senyuman kemudian ia mendudukkan tubuhnya disamping ayahnya itu.
"Katanya ada yang mau Ayah bicarakan sama Key. Apa, Yah?" Tanya Key sambil menatap ayahnya dengan berbinar tak sabar ingin mendengar apa yang ingin dikatakan oleh ayahnya itu.
"Em, ulangtahun Key kan tinggal dua Minggu lagi. Tapi Ayah maunya ulangtahun Key dirayakan tunggu Tante Nada pulang dari desa aja sekaligus nanti Ayah akan..." Alfan menjeda kalimatnya lalu membisikkan sesuatu kepada Key, yang membuat gadis kecilnya itu bersorak kegirangan.
.
.
SEHARIAN BIKIN INI CAPEK JUGA YA GESS 😁😁 TUMBU' & BURASA, kata orang Bugis. Kalo kelean dah buat apa nih buat lebaran besok???