NovelToon NovelToon
The Killer?

The Killer?

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Sebuah kasus pembunuhan berantai terus saja terjadi di tempat yang selalu sama. Menelan banyak nyawa juga membuat banyak hati terluka kehilangan sosok terkasih. Kasus tersebut menarik perhatian untuk diselidiki. Namun si pelaku lenyap tanpa sebab yang jelas dan justru menambah kekhawatiran penyelidik. Kasus ini menjadi semakin rumit dan harus segera dipecahkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Teka-teki Menarik

[Arron/Julian]

Setelah mengantarkan kedua koki pada rumah keluarga korban aku memutuskan untuk menguntit mereka lagi agar mampu memastikan apakah mereka memang benar menyampaikan pesan yang sang ibu berikan pada pemilik kedai itu atau tidak. Malam hari ku lihat Picho menginap di rumah Leo. Karena rumah Leo yang cukup besar dan tertutup, aku tak mampu melihat ataupun mendengar kegiatan mereka di dalam.

Aku menunggu hingga pagi di dalam mobil yang ku parkirkan di sebrang rumah Leo. Pagi itu aku melihat Picho dan Leo yang sudah berpenampilan rapi keluar dari rumah dan bergegas mengenakan mobil yang dikendarai oleh Leo, mungkin mereka ingin pergi menuju kedai lama tempat mereka dahulu pernah bekerja dan diberhentikan. Aku mengekori mobil tersebut.

Benar saja, mereka mengunjungi kedai lamanya entah untuk menyampaikan pesan atau untuk melakukan hal lain. Aku hanya bisa memperhatikan sang pemilik kedai yang sepertinya terbakar api emosi dan Picho yang selalu mampu bersikap setenang es juga semanis gula, sepertinya jika ada julukan yang cocok untuk Picho aku akan menyebutnya dengan ‘es teh manis’. Mungkin memang benar kedua koki tampan itu sedang mencoba menyampaikan pesan, namun ditolak dengan kasar oleh pemilik kedai tersebut.

Tak lama setelahnya mereka kembali pada mobil milik Leo dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Picho. Aku terus mengikutinya tanpa kehilangan satu jejak pun. Hingga ketika sampai pada rumah Picho, aku melihat ada hal mengejutkan yang terjadi. Entah dengan alasan apa Leo membuka laci meja di kamar sahabatnya, lalu mengeluarkan sebuah topeng rubah putih dari dalamnya.

Topeng itu? Yang diceritakan Picho tentang pembunuh berantai yang ia lihat kan? Jadi koki tinggi berambut panjang itu tidak berdelusi saat melihat wujud pria bertopeng rubah putih!? Tapi mengapa topengnya bisa berada pada laci meja kamarnya? Apa ia sempat memergoki pria mengerikan itu beraksi lagi lalu mengamankan topengnya? Atau jangan-jangan Picho adalah pria bertopeng rubah putih yang sebenarnya?

Mustahil! Jika memang benar dia pelaku pembunuh berantai tersebut, untuk apa pula ia menceritakan tentang ciri khasnya yang selalu menggunakan topeng rubah putih? Dia hanya akan bunuh diri jika membocorkan rahasianya sendiri! Aku masih belum bisa mengambil kesimpulan tanpa bukti, dan hanya bisa menyaksikan kejadian selanjutnya.

...***...

Dari balik jendela kamar yang transparan dapat kulihat dengan jelas sahabat pria yang biasanya akur dan akrab ini untuk pertama kalinya bertengkar hebat. Mungkin ini bukan pertengkaran pertama mereka, namun aku baru pertama kali melihat mereka bertengkar.

Bukan hanya terlihat, aku bahkan bisa mendengar dengan jelas isi pertikaian mereka. Keras sekali suara teriakkan mereka hingga terdengar sampai sebrang rumah bahkan mencapai telingaku yang berada didalam mobil.

Siang itu terdengar dengan sangat jelas bahwa Picho dan Leo sedang meributkan tentang topeng tersebut. Mereka berdua sama-sama ketakutan melihat topeng itu dan saling menuduh satu sama lain tentang pelaku pembunuhan berantai.

Apa ini? Dalam pandangan Picho, Leo adalah pembunuhnya karena ia tidak merasa telah membawa topeng itu dalam lacinya. Namun Leo juga mengaku bahwa ia baru pertama kali melihat topeng tersebut. Siapa yang berbohong di sini? Apakah Leo hanya bermain peran agar bisa mengkambinghitamkan Picho karena ia menyadari bahwa sahabatnya telah lama mendapatkan tuduhan kuat akan pelaku pembunuhan berantai ini? Apa sebenarnya Leo sang pembunuh itu?

Asumsiku jadi semakin kuat ketika melihat Picho pingsan dengan hidungnya yang berdarah saat Leo mendekatkan benda mengirikan itu padanya. Reaksi Picho terlihat sangat natural jika dibilang sebagai sebuah permainan peran, juga Leo yang begitu tenang mengurus sahabatnya yang telah pingsan setelah beberapa waktu lalu menunjukkan reaksi takut di depan Picho.

Perubahan emosi yang begitu drastis kan? Jika Leo memang terkejut mengetahui fakta tentang Picho yang ternyata adalah pembunuh berantai, tak mungkin ia membantu menyembuhkan Picho dengan tenang dan menunggunya hingga siuman dari pingsan. Tentunya dia akan kabur dari rumah kayu itu dan segera melapor polisi. Namun reaksinya setelah Picho pingsan ini terlalu tenang, aku jadi semakin yakin bahwa Leo adalah pelakunya.

...***...

Malam hari ketika Picho telah siuman ia terlihat seperti orang yang terbangun dari mimpi buruk. Entah apa yang ia mimpikan hingga membuat wajahnya begitu pucat dan keringat membasahi sekunjur tubuhnya. Ku perhatikan Leo yang segera menghampiri kawannya dengan wajah khawatir entah itu tulus atau tidak. Ingin ku dengarkan lebih lanjut percakapan mereka, namun atensiku teralihkan pada hal mengejutkan lainnya.

Tampak dari kejauhan ada lampu biru yang berkelap-kelip sedang mendekat kemari. Kuperhatikan lagi lebih jeli sekumpulan lampu itu yang rupanya berasal dari mobil polisi. Hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah mobil-mobil itu berhenti di depan rumah Picho dan mendobrak masuk dari pintu kayu yang telah rapuh.

Apa ini? Mengapa tiba-tiba rumah Picho digerebek polisi!? Apakah ada yang melapor tentang kasus pembunuhan berantai ini? Tapi siapa? Leo!? Tak mungkin! Sepanjang hari mataku tak pernah lepas darinya yang juga tak pernah melepaskan pandangan pada Picho yang pingsan. Mana sempat ia melapor pada polisi tentang kasus ini!? Jika memang dia yang melapor pun itu hanya akan menjadi cara tercepat untuk bunuh diri karena membawa dirinya sendiri dalam kasus.

Menyebalkan! Apa pula reaksi Leo yang dengan tenang memberikan tangannya sendiri untuk diborgol!? Tidak ada yang boleh menangkap mereka selain aku! Dengan rasa kesal aku terpaksa memutuskan untuk turun tangan menghadapi para polisi yang seenaknya bertindak tanpa perintahku. Aku turun dari mobil dan masuk kedalam kamar Picho untuk menghentikan langkah para polisi yang hampir saja membawa mereka ke kantor.

Setelah membentak dan berhasil membubarkan para polisi tak becus yang hanya bertindak sesuai laporan tak jelas dari warga, aku akhirnya menanyakan pada dua sekawan itu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dengan enteng Leo melemparkan topeng rubah putih itu dan aku spontan menangkapnya. Tak lama setelahnya hal yang mengerikan terjadi lagi dan lagi entah untuk yang keberapa kalinya hari ini.

Aku merasakan aliran listrik yang besar menjalar dari topeng tersebut ke sekunjur tubuhku, lalu menyaksikan sekilas hal yang mengerikan dalam bayanganku. Terlihat sepasang suami istri yang tengah disiksa secara sadis hingga tewas. Mereka dicabik-cabik, anggota tubuh mereka dipisahkan, tak peduli dengan jeritan mereka yang histeris meminta pertolongan, si pembunuh tidak berhenti melakukan aksi mengerikannya itu.

Dirasuki oleh rasa takut, spontan aku berteriak sambil melempar benda mengerikan tersebut. Yang benar saja! Benda macam apa ini!? Mengapa rangkaian hal mengerikan terjadi ketika aku menyentuhnya!? Siapa pula sepasang suami istri malang itu? Kepalaku sungguh dipenuhi oleh teka-teki tak berujung. Namun disamping rasa takut ku, aku juga merasa tertarik untuk menyelidiki tentang topeng mengerikan tersebut.

1
Amelia
waduh bahaya enggak tuh 😰😰
Amelia
salam kenal ❤️🙏 semangat terus
Cherry: Salam kenal juga, Terimakasih, kamu juga semangat 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
akhirnya author update, udh ditunggu tunggu.. btw happy birthday ya thor 🥳🥳🥳
Cherry: Makasih 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
senang nya dpt kabar dah mau update, di tunggu ya thoor🥳
Cherry: Makasih masih mau nungguin Author yang ga konsisten ini huwuuh… 😭🙏🏻
total 1 replies
Mpit
bilang aja pemiliknya itu gk mau bayar karyawan nya ahahah
Cherry: Bisa jadi 😁😂
total 1 replies
Mpit
Iyah ayolah,, MC jngn naif/Sweat/
Mpit: rada" wkwk
Cherry: Naif kah dia?
total 2 replies
Mpit
ga tau knp, gw ngerasa Phico punya kepribadian ganda,, nebak doang 🗿
Cherry: Hayo, Picho jenis orang seperti apa? 😄
total 1 replies
Mpit
selagi enak ya gaskennn🗿
Cherry: Tim penyuka pedas, gaskeun 🤩
total 1 replies
Mpit
loh,, gak telpon polisi/manggil warga sekitar gitu?? :(
Cherry: Namanya orang panik, mana kepikiran ke situ? 😁
total 1 replies
Mpit
kan emang jatoh dari sepeda :v ga salah sih
Cherry: Ga salah kan? Hehe 😁
total 1 replies
Mpit
bisa disebut "gadis kecil" aj sih haha
Cherry: Hehe, memang kecil dan mungil sih dia
total 1 replies
Mpit
daripada koma, lanjut dialog,, lebih enak dibacanya klo ditulis dialog, lanjutannya di bawah aja
Cherry: Terimakasih atas sarannya kakak, akan ku jadikan pelajaran di karya-karya berikutnya. 😊🙏🏻
total 1 replies
Mpit
dijadiin bakso enak tuh daging
Cherry: Kalau jual bakso daging manusia, ada yang mau beli ga ya? 😂
total 1 replies
Mpit
Hooo ku kira cewek wkwk

tipe cowok gondrong, kah? /Hey/
Cherry: Hehe, aku emang suka cowok gondrong 😁
total 1 replies
Husna Alifah
huhuu, di tunggu kelanjutannya thorr
Husna Alifah: ehehe, iya maaf ya thor, lama udah ga baca, karena terlalu sibuk 🙏🏻
Cherry: Eh? Kamu masih baca karyaku? Yaampun! Aku rindu banget, udah beberapa hari tak tinggalkan jejak di sini, huhu… 😭 Makasih masih setia menunggu 😊🙏🏻
total 2 replies
Husna Alifah
gapapa thor, tetap semangat yahh
Cherry: Siap, makasih 🥰🙏🏻
total 1 replies
Husna Alifah
aku Thaira thoor...
Cherry: Ok Ok, kita coba tunggu komen dari yang lain ya… kalau belum ada yang komen lagi sampe besok, aku bakal coba bikin Picho sama Taira, hehe. Makasih dah komen
total 1 replies
Husna Alifah
terus up thor.. sedih bngt sama episode ini TwT
Cherry: Besok up lagi. Sedihnya ini episode malah kejadian beneran sama dunia nyataku. Mirip tapi ga persis. #malah curhat /plak/ 😂
total 1 replies
Husna Alifah
update terus thor.. ga sabar kelanjutannya
Cherry: Terimakasih… Jangan bosen baca ceritaku ya 🥰🙏🏻
total 1 replies
Anita Jenius
Lanjut baca dulu
Cherry: Ok, selamat membaca 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!