NovelToon NovelToon
Falling In LOVE Again

Falling In LOVE Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:44.9k
Nilai: 5
Nama Author: PimCherry

Ava Serenity Williams, putri bungsu Axton Brave Williams, jatuh cinta pada seorang pria bernama Ryan Dome. Ia mencintainya sejak berada di bangku sekolah. Ava bahkan rela menjadi seseorang yang bukan dirinya karena Ryan seakan menuntut bahwa yang akan menjadi kekasih dan istrinya nanti adalah seorang wanita sempurna. Ryan Dome, putra Freddy Dome, salah satu rekan bisnis Axton Williams. Freddy berencana menjodohkan Ryan dengan Ava, hingga menjadikan Ava sebagai sekretaris putranya sendiri. Namun, siapa yang menyangka jika Ryan terus memperlakukan Ava layaknya seorang sekretaris, bahkan pembantunya. Ia menganggap Ava tak pantas untuk dirinya. Ryan bahkan memiliki kekasih saat dirinya dalam status tunangan dengan Ava. Hingga akhirnya Ava memilih mundur dari kehidupan Ryan. Ia mencari ketenangan dan jati dirinya yang hilang, hingga akhirnya ia bisa jatuh cinta sekali lagi. Apakah cinta itu untuk Ryan yang berharap Ava kembali? Ataukah ada pria lain yang siap mencintai Ava drngan tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DILAKUKAN SECARA MANUAL

“Ryan!” Freddy kembali berteriak ketika melihat putranya itu kembali ke kediaman Keluarga Dome. Baru saja Freddy mendapatkan informasi dari salah satu orang kepercayaannya kalau putranya itu membuat keributan di perusahaan.

Ryan berdecak, “ada apa, Dad?”

“Kamu membuat keributan di perusahaan?” tanya Freddy.

“Apa Dad memata mataiku?” tanya Ryan dengan tatapan tajam.

“Apa yang kamu lakukan dengan dua wanita itu?”

“Dad … salah satu dari wanita itu adalah putri Tuan Phillips. Aku sedang mengadakan pertemuan dengannya untuk membahas masalah proyek kita.”

“Tamara?” tanya Freddy yang sedikit tahu tentang putri rekan bisnis Perusahaan Dome itu.

“Ya.”

“Lalu? Apa wanita yang satu lagi adalah wanita yang membuatmu meninggalkan Ava?” tanya Freddy geram.

Ryan menghela nafasnya kemudian menatap Freddy kembali, “Ya.”

Brakkk

Freddy menggebrak meja di hadapannya, “wanita itu benar benar tidak tahu malu! Kamu juga masih saja memilihnya dibandingkan Ava. Hancur Perusahaan kita karena kebodohanmu itu.”

“Dad!!”

“Dad tidak mau tahu! Kamu harus menyingkirkan wanita itu. Dad masih menginginkan Ava menjadi menantu Daddy. Ia adalah kandidat yang tepat, bahkan bisa membuat perusahaan kita semakin maju. Tapi kalau tidak, Dad tak masalah jika kamu bersama dengan putri Tuan Phillips,” ujar Freddy.

“Aku lelah, Dad,” Ryan yang memang sedang sakit kepala karena masalah antara dirinya dengan Imelda serta Tamara, juga dihadapkan dengan Geoff yang bagi Ryan tidak memiliki kualitas bagus sebagai asisten pribadinya.

“Ingat pesan Dad, Ry!”

“Hmm,” Ryan menghela nafasnya pelan sambil melangkah terus ke arah kamar tidurnya.

Ryan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur setelah memasuki kamar tidurnya dan tak lupa mengunci pintu. Ia butuh waktu sendiri. Ia merasa lebih pusing bahkan sakit kepala saat ayahnya terus saja membicarakan tentang perusahaan, apalagi tentang Ava.

“Mengesalkan!!” umpatnya dengan kesal, hingga memukul tempat tidurnya sendiri.

*****

Mario yang duduk di ruang tamu apartemen yang ia tempati, terus saja menoleh ke arah unit gedung apartemen yang ada di seberang gedung apartemennya. Ntah mengapa hatinya merasa tak tenang ketika melihat bahwa unit apartemen yang ditempati Ava itu masih dalam keadaan gelap gulita.

“Dia pergi ke mana lagi? Bukankah tadi kami pulang bersamaan?” gumam Mario yang kembali melihat ke arah unit apartemen Ava.

Mario sangat ingat bahwa ia turun bersama dengan Ava. Ia juga yang mengantar atasannya itu ke mobil. Lalu ke mana ia pergi setelahnya?

“Apa ia pergi menemui temannya lagi?” Ada rasa khawatir di dalam diri Mario. Apakah teman Ava itu pria ataukah wanita. Nala memintanya menjaga Ava dan sampai saat ini Ava belum kembali ke apartemennya.

“Apa yang harus aku lakukan?” gumamnya.

Mario pun mengambil ponselnya kemudian ingin menghubungi Ava. Ia berdiri di balkon apartemennya sambil memandang ke arah unit apartemen Ava.

Tringhh

Tiba tiba saja salah satu lampu di apartemen Ava menyala. Mario yang awalnya ingin menghubungi Ava pun mengurungkan niatnya. Ia melihat sosok Ava yang meletakkan tas kemudian membuka ikat rambutnya.

Semua kegiatan yang Ava lakukan begitu diperhatikan oleh Mario, seakan ia telah terhipnotis dengan semua gerakan yang dilakukan oleh Ava. Hingga akhirnya Ava tak terlihat, tapi Mario masih saja tak melepaskan pandangannya dari unit apartemen Ava.

Selang beberapa lama, Mario kembali melihat sosok Ava. Gadis itu sepertinya baru saja menyelesaikan ritual mandinya dan menggunakan bathrobe. Ava melangkah keluar ke arah balkon dengan rambut yang masih setengah basah.

“Mengapa aku jadi seperti pengintai,” batin Mario.

“Kak!” Ava yang ternyata melihat ke arah Mario, akhirnya menyadari bahwa Mario tinggal di gedung apartemen yang bersebelahan dengannya. Ia tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Ingin sekali rasanya Mario berteriak untuk bertanya ke mana tadi Ava pergi setelah dari Perusahaan Orlando, tapi ia tak ingin Ava merasa kehidupan pribadinya dicampuri, apalagi oleh seorang asisten pribadi seperti dirinya.

Mario pun tersenyum dan membalas lambaian tangan Ava dengan sebuah anggukan. Setelahnya ia masuk ke dalam karena ntah mengapa jantungnya berdetak dengan cepat saat melihat penampilan Ava saat ini.

“Apa aku memiliki kelainan pada jantungku? Apakah ini keturunan?” batin Mario. Ia mengingat bahwa kedua orang tuanya memiliki riwayat sakit jantung. Oleh karena itu juga ia mulai berpikir bahwa dirinya harus memeriksakan diri. Ia masih ingin menjaga dan merawat kedua orang tuanya.

Mario memegang da da nya, di mana jantungnya masih saja berdetak dengan sangat cepat. Ia menarik nafas panjang dan perlahan, kemudian menghembuskannya, berharap bisa membuat irama detak jantungnya kembali seperti semula.

*****

“Ava!!” Ava tersenyum saat melihat lambaian tangan sahabatnya.

Saat ini ia mendatangi sebuah cafe yang tak jauh dari Perusahaan Orlando untuk bertemu dengan Oceania.

“Gara gara suaramu, semua orang jadi melihat ke arahku,” ujar Ava yang langsung berdecak.

“Tak perlu aku memanggilmu pun kamu sudah akan menjadi pusat perhatian orang orang, Va. apa kamu tidak pernah sadar bahwa kamu itu cantik?”

Ava tersenyum tipis, “cantik tapi tak ada pria yang mau denganku.”

Kini giliran Oceania yang berdecak, “Bagaimana mau mendekatimu kalau pandanganmu hanya tertuju pada pria bernama Ryan.”

“Kamu seharusnya melepas kacamata ini dan mulai menggunakan lensa kontak,” lanjut Oceania yang kemudian menarik kacamata yang digunakan oleh Ava.

“Berikan kacamataku, Nia,” pinta Ava.

“Tidak! Kamu harus berubah, Va. Bukankah kamu ingin banyak pria yang mendekatimu?”

“Aku tak mau pria pria mendekatiku hanya karena wajahku,” ujar Ava yang sudah berhasil mengambil kacamatanya kembali dari Oceania.

“Kalau banyak pria yang mendekatimu, tentu kamu akan memiliki banyak pilihan. Bukankah kamu ingin memiliki anak? Kamu bisa memilih pria mana yang cocok untuk menjadi ayah untuk anakmu kelak. Selain itu ….”

“Selain apa?” tanya Ava.

“Selain itu setahuku, membuat bayi itu lebih menyenangkan jika dilakukan secara manual.”

🧡🧡🧡

1
ApoBangPo
Diiih c Tamara kecentilan semua minta d jodohin sm dia 🙄
Uba Muhammad Al-varo
jangan berburuk sangka dulu Mario,cari dulu informasi yang jelas yang berkaitan dengan makanan yang Ava sukai dan nggak, supaya tidak terjadi kesalah pahaman.
Uba Muhammad Al-varo
sabar Ava, nanti juga ada seseorang yang benar2 tulus mencintai mu.
ApoBangPo
Jangan lama salah fahamnya ya Thor 🤭😁
Sani Srimulyani
coba dua2nya mau jujur dan terbuka mungkin kesalahfahaman ini ga akan terjadi.
ApoBangPo
Salah faham kan makanya klo ngobrol tuh selesaikan kalimatnya biar lengkap gitu separo² ngomonya kan jd ambigu 🤭😂
Uba Muhammad Al-varo
Mario dan Ava sama2 salah paham, kapan mereka berdua jujur mengakui perasaan masing2.
Ita rahmawati
kalian itu 🤦‍♀️
knp pada menduga² dn berasumsi sendiri dn gk bener lg 🤣🤣🤣
Shelvie Pandoju
Sama-sama mempunyai pikiran masih mencintai pria dan wanita lainnya, pada hal mereka saling mencintai
Uba Muhammad Al-varo
oke 👍 kakak Author, terima kasih udah update kembali 🙏
selalu menunggu up-nya kakak semoga kakak selalu sehat dan selalu semangat up nya 💪💪💪
semoga Ava tidak mendengar apa yang dibicarakan oleh Mario jadi nggak ada kesalah pahaman,ayo lah Mario move on dari Nala, Nala udah sama One.
Bundanya Pandu Pharamadina
ayo mbak Author kami nunggu Ava Mario
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan pedenya level tertinggi bisa² mledak kepalanya
Bundanya Pandu Pharamadina
berasa udah pernah baca ini cerita, tapi di aplikasi mana yah 🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan ketemu Tamara yg ngga beda sama Imelda
Bundanya Pandu Pharamadina
Imeda Ryan kalian berdua cari masalah dgn keluarga Williams
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan sifatnya sebelas duabelas belas dgn bpknya
Bundanya Pandu Pharamadina
Alex ayo tunjukan kemampuanmu
Bundanya Pandu Pharamadina
sepertinya karakter Ryan sombong🤭🤔
Ita rahmawati
ava denger nih omonganny mario 🤦‍♀️🤦‍♀️
Sani Srimulyani
ya ampun jangan sampe alva mendengar ucapan mario.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!