NovelToon NovelToon
Heart Stopover

Heart Stopover

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintapertama / ketos / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alendra

Mencintai seseorang yang sesuai dengan kreteria kita adalah hal yang wajar, seperti Quranisya yang mencintai Ammar selama 3 tahun semenjak menginjak bangku SMP. Selama ini Quranisya hanya memendam perasaannya saja hingga dia menginjak SMA,dan saat itu Quranisya baru tau jika Ammar akan melanjutkan study-nya di pondok pesantren pilihan orang tuanya.

Selama tidak bertemu dengan Ammar tanpa sadar sedikit demi sedikit perasaan Quranisya berubah kelain hati, ada orang lain yang mengisi hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda

Ujian semester pertama telah usai, dan kini waktu bagi para siswa untuk mengistirahatkan pikiran mereka sejenak. Libur semester selama dua minggu rasanya cukup mengrefresh otak agar tak terlalu jenuh.

Sebagian dari mereka ada yang liburan keluar negeri, shoping, atau bahkan hanya rebahan dan mengasah kemampuan mobile legend bagi para penyuka game online tersebut.

Jika Vian sibuk karena telah dijadwalkan oleh sang papa agar mengikuti meeting dan beberapa pertemuan di beberapa cabang perusahaannya. Maka dari itu dua minggu ini Vian dipastikan sibuk.

Sementara Ranis hanya fokus di rumah membantu sang bunda untuk mengurus catering yang lumayan banyak pesanan.

Terkadang Ranis juga main kerumah Citra, seperti malam ini. Mereka berdua terlalu gabut jika hanya dirumah tanpa aktifitas, kebetulan semua pesanan catering bunda sudah selesai jadi Ranis bebas tugas malam ini.

" Bosen nggak sih?" Itu suara Ranis yang memecah keheningan diantara mereka berdua. Mereka lagi rebahan di ranjang Citra, menatap langit langit rumah.

" Enak kan, kalo gue paling suka liburan kayak gini, ya meskipun enggak ada agenda liburan sama sekali."

" Kak Vian ngapain ya?" Pertanyaan Ranis yang tiba-tiba itu langsung membuat jiwa ke Kepoan Citra meronta. Citra langsung membalik badannya menghadap ke Ranis sambil menaik turunkan alisnya secara berulang, memberi isyarat, tersenyum penuh arti.

" Gue siap kok, jadi pendengar yang baik." Goda Citra.

" Apaan?" Ranis pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud Citra

" Tanda - tandanya sudah ada yang pindah kelain hati ni?"

Ranis tersenyum mendengar ucapan Citra. " Entahlah, rasanya ada yang kurang." Ranis menatap bendah pipih yang dia mainkan, membolak balik kan seakan menunggu notifikasi masuk.

" Kalau rindu ya loe coba chat dong, masa enggak ada usaha."

" Dia sibuk, aku tidak mau menganggunya."

" Terus Ammar gimana?"

" Aku ndak tau Cit, kamu tau sendiri kan gimana perasaanku ke Ammar, tapi sejak masalah terakhir sampai kak Vian marah, aku jadi sedikit memikirkan kak Vian."

" Kak Vian memang patut elo pikirin, ketimbang Ammar."

" Loe tau sendirikan, cowok idaman gue itu yang kayak Ammar. Pendiem, tau agama, sopan."

" Bearti loe cinta sama Ammar karena dia sesuai dengan kreteria loe?"

" Bukankah memang seperti itu, orang jatuh cinta karrna sesuai kreteria."

Citra menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Ranis. " Tapi Ran, gue tanya buat memastikan aja nie. Sekarang perasaan loe ke kak Vian bagaimana?"

Ranis melirik sahabatnya sekilas, tersenyum penuh arti dan. . ." Gue sekarang ngerasa nyaman aja sama kak Vian, entahlah. Jika gue menyukai Ammar karena dia kreteria gue banget, tapi kalo kak Vian gue menyukainya sekarang karena dia bikin gue nyaman."

" Alhamdulillah, akhirnya teori cinta datang karena terbiasa itu benar adanya."

Ranis tersenyum mendengar ucapan Citra. " Gue saranin sama loe, besok-besok kalo loe dijodohin mau aja. Nanti cinta datang karena biasa." Ucap Ranis bercanda.

" Enak aja!" Citra pun tak terima.

"Tapi gue juga masih ada rasa Ammar, cuman enggak sebesar dulu."

" Ok lah, paling tidak usaha kak Vian tidak sia-sia."

" Kak Vian harus tau nie kabar yang paling dia tunggu."

" Jangan dulu, nanti kalo aku sudah yakin 100% , dan saatnya pas aku pasti bilang ke kak Vian."

" Setuju."

***

"Assallammualaikum." Berujar salam setelah masuk ke dalam rumah, mencari keberadaan sang bunda namun begitu terkejut melihat bunda tergeletak diarea dapur.

" Bundaaaaa. . ." Teriak Ranis histeris, mendekati tubuh bunda dan berusaha membangunkannya namun tidak ada respon. Ranis benar-benar panik kemudian dia langsung menghubungi kontak darurat untuk ambulance.

Sambil menunggu ambulance datang,Ranis menghubungi Citra,menyuruhnya datang untuk menemaninya.

Tidak lama kemudian tubuh bunda Ranis dibawa masuk kedalam ambulance setelah, sirene ambulance yang keras mengundang beberapa tetangga komplek untuk keluar.

Dan kebetulan juga Ada Ammar yang melintas disana, melihat kepanikan diwajah Ranis membuat Ammar akhirnya mengikuti ambulance tersebut hingga kerumah sakit.

Setelah memarkir motornya, Ammar masuk ke UGD dan mencari keberadaan Ranis dan juga Citra. Setelah beberapa lama mencari akhirnya dia melihat kedua gadis itu, pelan mendekati mereka.

" Assallammualaikum" Sapa Ammar pelan.

" Wa'alaikumsallam." Citra membalas salam dari lelaki itu, sementara Ranis tidak sanggup untuk  membalas salam, hanya sedikit ada keterkejutan kenapa Ammar bisa sampai disini.

" Kenapa loe bisa disini? Ada yang sakit juga?" Pertanyaan itu keluar  dari mulut Citra.

Bingung juga kenapa bisa sampai ada Ammar disini, Ammar memang sedang liburan juga dari pesantrennya maka dari itu, dia pulang kerumahnya Memanfaatkan waktu sebelum kembali ke pesantren.

" Tadi aku lihat Tante Desi dibawa kerumah sakit, jadi aku ikut kesini." Jawab Ammar santai.

" Makasih Mar, minta tolong doanya" Itu Ranis yang bicara, sekarang Ranis sedang fokus dengan sang bunda menunggu bunda selesai ditangani dokter, sementara perasaannya Ranis sudah bisa mengendalikan walau awalnya canggung sekali.

Dokter yang menangani bunda Desi sudah keluar, dan langsung di dikerumuni oleh Ranis dan Citra, sementara Ammar hanya memantau dari jauh saja.

" Bagaimana keadaan Bunda saya dok?" Tanya Ranis cemas.

" Ibu kamu tidak apa-apa, dia terkena serangan jantung ringan. Ada beberapa faktor penyebab, mulai dari penyumbatan darah yang masuk ke jantung atau mungkin ibu kamu mengalami shok." Jelas dokter.

" Shok?" Lirih Ranis.

" Ibu kamu akan di pindahkan di kamar rawat,dia akan segera membaik hanya saja jangan terlalu di kasih beban pikiran yang berat."

" Baik dok."

" Alhamdulillah." Ujar Citra lega, karena mendengar jika bunda Ranis sudah baik-baik saja.

Setelah di pindahkan ke kamar rawat inap, Ranis meminta Citra agar segara pulang, tidak enak hati dan juga Ammar pun sama. Ranis mereka pulang. Ammar menatap mata sembab Ranis.

" Kami pulang dulu, jangan lupa sholat ya. Kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungi ku." Kata Ammar dengan menyodorkan benda pipih miliknya. Ranis melihat benda pipih itu, dan kembali meneteskan air mata. Hal dilakukan Ammar ini adalah hal yang paling dia inginkan tapi itu dulu, sekarang rasanya biasa saja. Meski perasaannya masih sedikit ada namun sebagian sekarang sudah milik Vian.

Ranis mengambil benda tersebut dan mengetikkan nomor ponsel nya lalu mengembalikan lagi kepada Ammar. Dengan cepat ada notifikasi di Hp Ranis, chat dari Ammar. " Itu nomerku, simpan ya. Jangan sungkan selama aku masih disini aku siap membantu." Ucapnya pelan namun meyakinkan.

" Terimkasih Ammar"

Citra dan Ammar lalu pergi meninggalkan Ranis sediri. Duduk disamping ranjang rumah sakit,tempat bunda berbaring,Ranis mengenggam tangan sang bunda kembali meneteskan air mata. " Jangan tinggali Ranis bunda.hiks. . hiks. . ."

Ranis mengingat bagaimana terpuruknya dia saat di tinggal sang ayah hampir tiga tahun silam, yang dia punya sekarang hanya bunda saja tiada siapapun.

"Jangan biarkan hamba sendirian ya Allah. Sehatkan bunda hamba"  

*TBC*

1
AraaAjaa
bagus BGT thor
AraaAjaa
langsung luluh Vian
AraaAjaa
syuka banget Thor, semangt
AraaAjaa
wkwkwkwk. . . sama kek aku kalo lagi mau ngunci mulut guru sebelum ngomel
AraaAjaa
semangat Ranis
AraaAjaa
tega banget Vian
AraaAjaa
semangat Ranis Citra menjalani masa mos
AraaAjaa
to the point banget/Drool/
AraaAjaa
teringat saat MOS . jamanku dulu disuruh kepang sesuai usia pada saat itu
AraaAjaa
mengingatkan aku pada dia/Frown/
eka aLendRa
selamat Pagii. . .

menurut kalian gimana dengan Ranis? apakah dia berlebihan ? atau malah Vian yang berlebihan kepada Ranis?
eka aLendRa
Hallo readers, apa kalian punya kenanagan yang sama dalam sulitnya mencari tanda tangan Osis?

berbagi cerita yuk.
eka aLendRa
Hay, Ada yang mau berbagi kisah tentang masa Orientasi kalian? kenangan apa yang bikin kalian ingat dan tidak akan lupa sampai sekarang. . .

selamat membaca.
eka aLendRa
Assallammualaikum, readers semua.
sampai saat ini kisah Ranis dan Vian masih adem-adem aja dari pembaca.

kisah mereka lagi proses kontrak,teman-teman. Minta dukungannya selalu ya. . .
Karunia Pangastuti: Hay Thor. aku syuka semangat
total 1 replies
eka aLendRa
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!