NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Casanova

Terjerat Cinta Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Sweet_Girl

Semua orang menganggap Maira ahli berpacaran, padahal semua diketahui hanya berasal dari buku yang dibaca dan film yang ditonton. Rangga, lelaki yang dikenal dengan sebutan Casanova membuatnya jatuh hati. Ia mencoba menahan rasanya karena tak ingin terjebak dengan lelaki itu.

Apa jadinya jika Rangga sendiri yang datang mendekatinya karena merasa Maira ahli dalam hal asmara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet_Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Platonic

"Kak!"

Ceklek!

"Ketuk pintu dulu dong!" teriak Maira pada Bagas, adiknya, sambil menjitak kepalanya karena seenaknya membuka pintu dan langsung masuk ke kamar di Subuh hari seperti ini.

" Hei! Sudah kubilang jangan pukul kepalaku!'

"Huh, sesukaku dong."

Maira menepuk pantat Bagas yang melompat marah padanya sambil mengepalkan tangan.

Anak ini sama sekali tidak bergerak meskipun dipukul. Bisa-bisanya dia membuat Maira terbangun dari mimpi indah bermesraan dengan Rangga. Sayangnya, selama beberapa hari belakangan ini Maira hanya menikmati kemesraan dengan Rangga di dalam mimpi. Jika bertemu di alam nyata, Rangga yang memiliki reputasi luar biasa ini hanya memegang tangan dan pundaknya. Hanya itulah skinship yang dilakukannya padanya. Padahal mereka sudah bukan pasangan anak SMP lagi kan?

Sekarang, Maira semakin memikirkan hal itu. Apakah Rangga memiliki kenangan buruk akan ciuman pertamanya dengan Maira? Memang, saat itu Maira habis minum. Ia pun ingat kalau ia juga memakan berbagai makanan yang berbau tak sedap. Di antara makanan berbau tak sedap yang dimakan, sepertinya ia memakan cumi- cumi kering. Apa karena itu dia tidak ingin berciuman dengannya lagi? tanya Maira dalam hati dengan perasaan kecewa.

"Aku minta uang jajan dong."

"Memangnya uangmu dititipkan padaku? Kita kan sama-sama pelajar, kenapa minta padaku?"

Bagas tidak tinggal diam mendengarkan jawaban ketus Maira dan mulai merangkak ke atas tempat tidur lalu menunjukkan wajah lugu. Tempat tidur Maira mulai berderit karena tidak sanggup menahan tubuhnya yang berat dan tinggi badan lebih dari 180 cm.

"Hei, semua orang juga sudah tahu kalau nona kami ini adalah orang kaya, kenapa seperti ini sih? Ayolah, Nona, jangan begitu. Beri aku bantuan dong. Ya?"

Sembari berujar demikian, Bagas memijit pundak dan Maira yang mulai terbujuk rayuannya lalu berkata, "Hei, pijat yang benar."

"Kakak mau memberiku berapa? Kita negosiasi harga dulu."

"Aku akan memutuskannya setelah menilai apa yang kau lakukan."

"Hei, Nona, pijatan dari laki-laki sepertiku ini tidak ada di banyak tempat. Selain itu, pijatan lembut dari seorang lelaki tampan sepertiku pasti mahal. Karena itu, beri aku uang lebih banyak ya, aku akan melakukannya dengan lebih baik lagi."

Maira berusaha menahan tawanya mendengar dia berbicara dengan nada ala om genit.

"Memangnya kau butuh uang untuk apa?"

"Hohoho, kenapa penasaran seperti itu?"

"Aku harus tahu keperluanmu agar aku bisa memberikan jumlah uang yang sesuai."

Mendengar hal itu, Bagas yang memijat punggungnya tampak seperti seekor anak anjing yang kegirangan karena akan mendapat tulang. "Aku akan menggunakannya untuk urusan anak muda. Soal dan jumlahnya, semakin banyak semakin baik, Kak."

Maira menjadi penasaran membalikkan wajah untuk melihat Bagas. Meskipun dia adiknya, Bagas cukup tampan dan populer. Meskipun mereka lahir dari rahim yang sama, Maira merasa iri karena Bagas bisa terlahir dengan wajah tampan dan menarik seperti itu. Selain itu, dia bisa masuk ke salah satu universitas negeri terkemuka di Indonesia dengan biaya murah dan tak sekali pun kehilangan beasiswa sehingga meringankan biaya pengeluaran keluarga. Karena berusaha mempertahankan hal itu, dia tidak pernah berhubungan dengan seorang wanita pun selama dua tahun belakangan ini.

"Sejak kapan?"

"Aku bertemu dengannya sejak meeting kemarin, dan hari ini aku hanya berniat untuk mengajaknya menonton film."

Bagas yang tadi berbicara dengan nada ala om genit, sekarang menjawab dengan nada malu-malu. Maira merasa dia sangat menggemaskan dan menepuk pantatnya sekali lagi. Meskipun Bagas selalu memarahinya untuk tidak menepuk pantatnya, Maira sama sekali tidak menghiraukannya.

"Dari dulu juga kakak yang membersihkan kencing dan kotoranmu. Kakak juga selalu membersihkan 'anu'mu setiap kau selesai buang air kecil. Kalau tidak mau keluar juga, kau sendiri yang meminta nuna untuk menepuk-nepuknya kan?"

Bagas jadi gila setiap kali Maira mengulang hal ini. Jika sudah seperti itu, Maira menjadi semakin tertarik untuk mempermainkannya. "Huh, siapa yang bisa mengendalikan wanita tua seperti Kakak karena selalu bersikap seperti ini. Kakak tidak punya pacar."

"Eits, kau tidak mau uangnya ya?"

"Hei, jangan seperti itu pada adik yang menggemaskan ini dong."

Bagas kembali ke mode imut untuk memohon dan Maira pun menyerahkan lembaran ratusan yang sangat berharga itu kepadanya. Seketika itu juga, Bagas langsung memeluknya sambil berkata kalau dialah kakak yang terbaik dan meremas pipi Maira. Meskipun dia sudah memiliki 'anu' yang cukup besar, Maira masih tetap merasa aneh melihatnya yang masih tampak seperti anak-anak dan tidak tahu akan apa yang ada di depannya nanti saat sudah memiliki pasangan.

"Hubunganmu dengan anak itu sudah sampai mana?"

"Ah, apa aku harus memberi tahu hal itu pada Kakak juga?" ujar Bagas dengan raut wajah takut-takut dan membuatnya penasaran. Anak ini ternyata bisa dibilang normal juga, ucap Maira dalam hati dan membuatnya sedikit kaget?

"Kau sudah berciuman dengannya?"

"Aku akan pergunakan uang ini dengan baik, Kak."

Maira langsung menangkap kaki Bagas yang ingin segera berlari meninggalkan kamar. Maira lantas menanyainya lagi karena terlalu penasaran, "Apa kau sudah melakukan hal yang lebih dari itu?"

"Astaga! Kakak! Ini masih pertemuan kami yang kedua!"

"Oh ... maaf. Kalau begitu, ini masih tahap menuju ciuman ya? Cukup mengagetkan juga ternyata kau sudah berciuman di pertemuan kedua." Kalau adiknya saja sudah berciuman di pertemuan kedua, sebenarnya Rangga ini apa? Bisa-bisanya dia tidak pernah mencium Maira lagi setelah ciuman pertama! Kenapa dia tidak melakukan apa pun meskipun memiliki teknik yang sangat luar biasa? Ini pasti karena dia tidak menyukai ciuman pertamanya dengan Maira waktu itu. Maira pun menyelusup ke dalam selimut dengan berat hati. Kalau sudah begini, mungkin dialah yang pertama kali dicampakkan olehnya.

***

"Apa menurutmu aku ini terlalu vulgar?"

"Tidak."

"Kalau begitu, apa karena aku sangat tidak mahir melakukannya?"

"Hm, entahlah."

"Huf, seharusnya dia bertanggung jawab kalau sudah memancing orang seperti ini! Memangnya kita ini anak-anak? Kenapa kami hanya saling berpegangan tangan saja?"

"lya juga ya."

"Belakangan ini aku benar-benar tidak bisa tidur karena hal ini," ucap gadis itu sembari meneguk kopi dingin yang ada di hadapannya. Gadis itu adalah teman semasa SMP Maira dulu yang khawatir akan perubahan sikap pacar yang sebentar lagi akan menikahinya. Sebelumnya, pacarnya itu sudah melakukan berbagai macam skinship dengannya. Namun setelah berhubungan badan beberapa kali, mereka hanya berakhir dengan berpegangan tangan saja. Karena itulah, dia datang untuk berkonsultasi pada Maira yang sudah pakar ini.

Tetapi, apa yang bisa diperbuat sementara Maira sendiri menghadapi hal yang sama? Ia hanya bisa setuju saja pada apa yang gadis ini ucapkan. Pada akhirnya, Maira merasa kalau dia yang dengan nafsu berapi-api ini adalah orang yang lebih ahli daripadanya yang hanya bisa berciuman dengan kekasihnya.

"Huuuhh. Kenapa manusia tidak bisa puas hanya dengan platonic saja ya?"

Seolah tidak mengerti apa maksud perkataan Maira, Mila terbelalak mendengar ucapannya. Tanpa sadar, Maira menulis kata 'platonic' di dalam diarinya yang tergeletak di atas meja.

Namun, Maira melakukannya sambil mendengarkan cerita Mila. Meskipun ini hanya konsultasi biasa, ia bisa tahu kalau kebanyakan dari masalah mereka adalah kekasih mereka tidak lagi tertarik pada mereka dan bersikap ketus, atau ada masalah yang muncul ketika mereka melakukan hubungan seks. Meskipun alasan keretakan hubungan mereka cukup penting, hal harus dilakukan adalah menemukan solusi untuk meluruskan hubungan mereka berdua.

"Selain hal itu, apa ada yang berbeda dari tingkah laku pacarmu dulu dengan sekarang?"

"Hampir tidak ada. Karena itulah, aku jadi bingung. Jika aku memang salah, lebih baik dibicarakan kan? Tetapi dia malah diam begini, aku jadi bingung. Setiap kali dia mengantarku pulang sampai depan rumah, dia sama sekali tidak bilang agar aku segera masuk dan pamit padaku."

Sembari menghela napas panjang, Mila pun bertanya lagi, "Apa jangan-jangan ... perasaannya padaku sudah berubah?"

"Entahlah, kalau dia memang bukan playboy, apa mungkin kau yang kurang sensitif?"

"Kalau memang iya, masalahnya apa? Kalau begini, aku merasa lebih baik untuk melepasnya saja."

"Kalau begitu lepas saja."

Begitu mendengar perkataan Maira, Mila yang tadinya menenggak es kopi dengan gaya barbar, mendadak berubah anggun dan meminumnya dengan sedotan sambil melirik Maira dengan tatapan nakal.

"Aku punya citra yang berbeda jika berada di hadapannya. Dia hanya mengenal diriku sebagai seorang gadis yang anggun bagaikan bunga mawar. Dia pasti tidak pernah berpikir kalau aku selalu kentut setiap kali aku ke kamar mandi. Hoho. Mungkin dia bisa kaget dan langsung lari terbirit-birit kalau saja dia tahu aku adalah pride mania-nya K-1."

"Waah, ternyata kau berakting ya."

1
Hanisah Nisa
lanjutan
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
/CoolGuy/
Sweet Girl
Part 27 sudah update!
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
Siapp
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
Mantap
Dear_Dream
cerita yang penuh kejutan, aku tidak pernah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sweet Girl
Oke kak, makasih udah mampir
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!