Opps, I Married ?!

“Pembangunan akan segera dilaksanakan, sudahkah kau kesana melihat semua persiapannya?” tanya arjuna padaku, saat ini Aku, Arjuna dan beberapa orang yang memimpin Pembangunan Gedung pameran ‘Luxury’ sedang rapat lagi.

“Minggu lalu aku sudah melihat semua persiapannya, semua biaya untuk reparasi gedung sudah sesuai dengan kesepakatan” jawabku.

“Kerja bagus Naura” puji Arjuna.

Setelah berbicara dari hati ke hati aku dan arjuna makin dekat dan mulai terbiasa sarapan bersama, kami memutuskan untuk lebih dekat dari sekedar rekan kerja, terbukti progress kerja kami makin bagus dan terlihat makin kompak. Aku sudah tidak menjaga jarak lagi dari arjuna, dan itu membuat hidupku menjadi semakin nyaman.

Ya walau masih ada beberapa orang yang menggosipkan kami tidak mirip pasangan suami istri, tapi kami berdua mengacuhkannya, cukup hanya sahabat sahabat kami yang mengetahui tentang hubungan ini, lucu memang jika mengingat ingat lagi bagaimana cara kami menyembunyikannya di depan meraka tapi ternyata semua sahabat kami bisa mengetahuinya dengan sangat mudah.

“Ngomong ngomong, apa yang akan kau lakukan saat makan siang nanti? Aku ada meeting dengan seseorang kau mau ikut denganku?” tanya arjuna, saat aku hendak keluar dari ruang rapat.

“aku gak punya rencana apapun untuk makan siang, apa kau benar benar ingin aku ikut bersamamu? Kenapa gak ajak temanmu aja?” aku memberi kode pada arjuna untuk menahan teman temannya yang sudah hampir keluar dari ruang rapat.

Arjuna mulai tersenyum dan mencubit pipiku gemas, senyumnya arjuna kali ini terlihat sangat mengerikan, sekarang aku sudah tau cara melihat senyum palsu arjuna atau senyum arjuna yang sebenarnya. “Sayang~ itu harus kamu yang bergabung bersamaku, karena aku adalah suamimu, ayo ikut aja, ini bukan pertemuan formal kok”

“ba-baiklah… aku akan ikut denganmu” ujarku pasrah. Kalau di pikir pikir lagi ini pertama kalinya kami benar benar berperan sebagai suami istri dengan makan bersama saat siang hari, dan ini pertama kalinya aku menemaninya sebagai istri bukan rekan kerja.

Aku sedikit nervous, mungkin saja orang yang ingin dia temui adalah Dimas, karena memang tadi dimas gak ikut rapat sih, Cuma tebakan saja aku tidak tau sebenarnya siapa yang ingin dia temui.

.

“selamat lagi untuk pernikahan kalian berdua” ucap pria yang sudah sangat berumur, yang aku tau dia adalah salah satu pemegang saham terbesar di Perusahaan selain daddy nya Arjuna. Ternyata pemikiranku salah, tadi aku kira makan siang sama dimas.

Kami makan siang di sebuah restoran jepang yang sangat mewah dan aku yakin pasti harga pesan tempatnya sangat mahal.

“terima kasih pak” sahut Arjuna, seperti biasa dia selalu tersenyum palsu di depan orang lain, memang sangat sulit untuk mendapatkan senyum asli pria ini.

“terima kasih untuk mengundang kami makan siang pak” sahutku, bukankah aku memang harus berperan sebagai istri dari Arjuna kan. Dan sekarang aku sudah mulai terbiasa dan tidak kaku lagi saat menjadi istri seorang Arjuna, mungkin karena mulai terbiasa dengan peranku yang sekarang.

“Aku senang mengundang kalian berdua, ayo pesan apapun, anggap saja perayaan pernikahan kalian” ujar pria itu.

“Makasih pak, kalau gitu kami tidak akan segan lagi, iya kan sayang, ini menu kesukaanmu kan, mau aku yang pesankan atau pesan sendiri menunya?”

“pesankan aja” balasku, mana pernah aku kesini, ntar salah pesan bisa berabe kalau aku tidak makan.

“ya udah, kalau gitu menut set A nya 2 buah ya” ujar Arjuna pada pelayan yang sedang menunggu pesanan. Aku menatap arjuna yang sedang menggenggam sebelah tanganku dan tersenyum manis, aku sudah mulai terbiasa dengan sikap pria ini, dan secara alami kami berdua mulai berinteraksi seperti sepasang suami istri asli.

Aku melirik pria tua yang mengajak kami makan siang bersama, dia tersenyum melihat cara kami berdua berinteraksi, “kalian berdua memang pasangan yang sangat cocok, tidak kah kalian ingin membuat perayaan pernikahan? Atau sudah pernah kalian buat?” goda nya.

“kalau untuk perayaan tidak untu sementara ini, karena kami berdua masih sama sama sibuk dan keluarga kami juga masih sama sama sibuk seperti kami” balas Arjuna dengan santai.

Aku sangat salut dengan arjuna, ekspresi pria ini sangat terlihat alami sekali dalam berbohong, mungkin kalau dia jadi aktor dia bakal menang piala Oscar, karena akting nya memang luar biasa hebat, aku saja mungkin tidak akan bisa berbohong se alami itu, mungkin kalau orang tuaku bertemu langsung denganku, mereka akan tau kalau aku sudah membohongi mereka, untung saja mereka menghubungiku tanpa melihat wajahku.

“Benar sih, keluarga kamu itu sangat sibuk dan luar biasa, pasti perayaannya akan sangat luar biasa, jadi perlu persiapan yang sangat lama, wajar kalau kalian menikah lebih dulu, perayaannya nanti saja, tapi aku dengar memakai baju pengantin itu adalah Impian sediap gadis, apa kamu tidak masalah, Naura?” sekarang aku yang akan menjadi sasaran.

“Oh! Hmmm…” aku menatap Arjuna meminta bantuan padanya melalui lirikan mata.

“apa kau tidak suka? Kau akan pakai pakaian tradisional atau pakai dress putih seperti orang barat? Apa kalian tidak pernah membicarakan tentang ini?” tanya pria itu lagi secara beruntun.

Di dalam kepalaku sedang memikirkan jawaban apa yang paling tepat untuk menjawab, akan terlihat sangat mencurigakan jika aku tidak menjawab, “sebenarnya kami berdua memilih keduanya, saat siang akan memakai pakaian tradisional dan malam harinya akan pakai dress ala barat”

“wow luar biasa, aku tidak sabar menerima undangan dari kalian berdua, jangan sampai melupakan aku” kekeh nya.

Aku menghela nafas lega karena berhasil menjawab ujianku, kulihat arjuna mengulum senyum melihatku, bibirnya terbuka, ‘Bisa kan’ ucapnya tanpa suara hanya gerakan mulut saja.

“tentu saja pak, kami tidak akan lupa mengundang anda” ujar Arjuna.

“Aku ucapkan selamat ya Arjuna, kamu sudah menikah jadi kamu sudah bisa ikut promosi kenaikan jabatan bertanding dengan abangmu, aku sangat senang kamu benar benar menikah sekarang, jadi daddy mu tidak akan bisa membantah lagi, aku tau selama beberapa tahun ini kamu sudah memajukan Perusahaan tapi tetap tidak di anggap hanya karena statusmu”.

“makasih pak, aku tidak akan bisa maju tanpa bantuan kalian semua, aku sebelumnya terlalu naïve karena tidak mau menerima saran kalian”

“Biasa anak muda memang selalu seperti itu”.

Aku melirik arjuna, ternyata yang dibilang Rina itu adalah kebenaran, kalau arjuna sejak awal selalu menentang tentang ide pernikahan karena dia memang tidak mau naik karena dia sudah menikah tapi apalah daya semua usahanya tidak pernah terlihat di mata daddy nya. Ternyata sangat sulit hidup menjadi orang kaya, banyak tantangannya.

“Jangan terlalu membenci daddy mu, memang itu pemikirannya, hanya mau membiarkan kami mengikuti promosi naik jabatan jika kau sudah menikah, dia pasti punya alasan sendiri”

“Tentu saja pak, saya sangat menghormati keputusannya” aku masih menatap arjuna yang sedang berbicara dengan santai, tadi aku bisa melihat kilatan kemarahan dari matanya, apa dia memang sangat membenci orang tuanya.

...🎀🎀🎀🎀🎀...