Lima tahun pasca pembatalan pernikahan karena calon istri yang sangat dicintainya lebih memilih sang mantan kekasih, Astala Alexander tetap betah dengan kesendiriannya dan tidak tertarik dengan wanita lagi.
Hingga, pertemuannya dengan seorang wanita yang merupakan sekretarisnya yang bernama Bonita Rahayu. Seorang wanita yang menuliskan status lajang pada biodatanya, tapi ternyata memiliki seorang anak laki-laki berusia lima tahun.
Awalnya tidak ada perasaan apa-apa antara Asta dan Nita, hingga karena seringnya bersama membuat perasaan cinta tumbuh di hati keduanya. Apalagi kedekatan Asta dengan putra dari Nita yang menganggapnya sebagai ayahnya.
***
" Maafkan putra saya, Tuan. Dia seperti itu karena tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya sejak lahir " - Nita.
" Tidak masalah, Nita. Aku bahkan bersedia menjadi ayahnya jika kamu mengizinkannya " - Asta.
***
Pantengin terus di sini ya untuk tahu bagaimana kisah cinta Asta dan Nita 🥰😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Lepaskan Dia! ~ Asta
Akhir pekan telah berakhir dan sekarang Nita harus kembali ke aktivitas seperti biasanya. Nita sudah berada di atas motor ojek online untuk menuju perusahaan tempatnya bekerja. Nita juga menyempatkan untuk mengantar Farel dulu ke sekolahnya dan nanti akan dijemput oleh Yuni saat waktunya pulang.
" Terima kasih ya, Pak " ucap Nita setelah turun dari motor ojek online itu dan membayar ongkosnya.
" Sama-sama, Mbak " jawab ojek online itu.
Kemudian, ojek online itu pun segera pergi dari sana. Sedangkan Nita juga langsung masuk ke dalam gedung perusahaan. Nita harus sudah berada di meja kerjanya sebelum Asta datang dan menyambut atasannya itu di sana.
Saat Nita melewati lobby perusahaan itu, ada seorang pria yang terus menatap ke arah wanita itu. Pria yang bernama Vito itu adalah salah satu karyawan di perusahaan itu dan ditempatkan di divisi pemasaran.
" Wah, sekretaris baru Tuan Asta ternyata sangat cantik. Tubuhnya juga sangat bagus dan tentunya sangat cocok denganku " ucap Vito terus menatap Nita hingga menghilang di balik lift.
" Kamu pasti akan menjadi milikku, Bu Nita " lanjut Vito tersenyum penuh arti.
Pria yang terkenal sebagai playboy tentu saja tidak akan melepaskan Nita dari jerat rayuannya. Dia tentu saja mengincar Nita yang sangat cantik dan memiliki tubuh yang proporsional seperti kriteria yang selalu dia inginkan.
Setelah itu, Vito segera pergi ke ruangan kerjanya saat melihat kedatangan Asta. Walaupun playboy dan membuat banyak hati wanita patah, tapi kinerja Vito cukup bagus dan jarang sekali membuat kesalahan.
***
Sementara itu, Nita langsung menyambut kedatangan Asta dengan sebuah senyuman yang sangat manis. Walaupun masih merasa malu dan sedikit canggung karena kejadian di kamar Farel, tetapi Nita harus tetap bersikap profesional.
" Pagi ini tolong buatkan saya teh manis ya, Nita. Tubuh saya sedikit tidak enak jadi butuh sesuatu yang menenangkan " ucap Asta pada Nita dengan bahasa formal karena mereka berada di perusahaan dan masih jam kerja.
" Baik, Tuan " jawab Nita.
Asta pun langsung masuk ke dalam ruang kerjanya dan Nita pergi ke pantry untuk membuatkan teh manis seperti yang atasannya itu inginkan.
" Mau buat minuman untuk Tuan Asta ya, Bu? " tanya seorang OB yang juga sedang membuat beberapa cangkir kopi di pantry.
" Iya " jawab Nita tersenyum.
Meski posisinya cukup tinggi dan penting di perusahaan itu tidak membuat Nita sombong dan bersikap seolah berkuasa. Nita tetap ramah pada karyawan yang posisinya di bawahnya seperti pada OB saat ini.
" Kalau begitu saya duluan, Bu Nita. Saya harus mengantar kopi-kopi ini " pamit OB itu.
" Iya, silahkan " jawab Nita.
Setelah kepergian OB itu dari pantry, Nita segera mengambil cangkir serta gula pasir dan satu kantong teh. Nita memasukkan teh kantong dan gula pasir ke dalam cangkir lalu menuangkan air panas ke dalamnya.
" Semoga saja Tuan Asta juga menyukai teh manis buatanku " gumam Nita tersenyum sembari mengaduk teh manis itu.
Setelah itu, Nita segera beranjak pergi untuk membawa secangkir teh manis itu ke ruangan Asta. Tapi sebelum wanita itu keluar dari pantry, ada seorang pria yang menghalang-halangi jalannya tepat di depan pintu pantry.
" Maaf, tolong minggir. Saya harus segera pergi " ucap Nita dengan sopan.
Pria tidak lain dan tidak bukan adalah Vito tidak segera menyingkir tapi malah tersenyum menatap Nita yang membuatnya tidak nyaman.
" Tunggu di sini sebentar dan kita harus berkenalan dulu " ucap Vito melangkah maju yang membuat Nita memundurkan langkahnya.
Nita menatap pria itu dengan kesal karena telah menghalangi jalannya dan tidak membiarkannya untuk pergi.
" Namaku Vito, siapa namamu, Cantik? " ucap Vito memperkenalkan diri disertai senyuman yang biasa bisa melumpuhkan para wanita, tapi sayang itu tidak berlaku pada Nita.
Vito mengulurkan tangannya pada Nita tapi wanita itu tidak langsung menyambut uluran tangan itu. Sungguh, dia sangat meladeni pria semacam ini tapi jika tidak ditanggapi maka Vito tidak akan segera pergi dari hadapannya.
" Nita " jawab Nita membalas uluran tangan Vito.
" Nama yang sangat cantik, seperti orangnya " ucap Vito mulai melancarkan rayuannya tapi tidak ditanggapi oleh Nita.
" Sekarang bisa tolong minggir? Saya sedang terburu-buru " ucap Nita sangat malas meladeni pria itu, terlebih lagi dia harus segera membawa teh manis yang diminta oleh Asta.
Karena tidak ada pergerakan untuk menyingkirkan dari Vito, Nita pun segera berjalan ke samping untuk melewati pria itu. Sayangnya sebelum berhasil keluar dari pantry, Vito menarik tangannya hingga secangkir teh manis yang sedang dia bawa terjatuh.
Prang.
" Aw, panas " pekik Nita saat teh manis yang masih sangat panas itu mengenai punggung tangannya.
Nita sangat terkejut tapi dia segera menghempaskan tangannya dari Vito dan menatapnya dengan tajam.
" Kenapa kamu begitu terburu? Lebih baik di sini dan menghabiskan waktu bersamaku. Aku akan mengobati tanganmu yang terkena teh panas itu " ucap Vito kembali memegang tangan Nita dan kali ini lebih erat.
" Lepaskan tanganku dan jangan kurang ajar ya " ucap Nita berusaha melepaskan tanggal tapi sulit.
Bukannya melepaskan tangan Nita, pria itu malah menariknya ke dalam pantry dan menutup pintu yang membuat wanita itu ketakutan. Nita yang pernah hampir mendapatkan pelecehan tentu sangat takut jika hal itu akan terulang lagi saat ini.
" Lepaskan aku " teriak Nita memberontak.
Sayangnya, tidak ada siapapun di sana selain mereka berdua dan pintu yang tertutup rapat membuat Nita kesulitan untuk meminta tolong.
" Hei, jangan seperti itu, Cantik. Aku tidak akan menyakitimu " ucap Vito mengusap pipi Nita tapi segera wanita itu tepis.
" Jangan berani macam-macam, Brengsek " bentak Nita pada Vito.
" Aku tidak akan macam-macam, tenanglah. Aku hanya ingin satu macam yaitu kamu menjadi milikku " ucap Vito mendorong tubuh Nita hingga menyentuh dinding.
" Aku tidak akan sudi " jawab Nita dengan tatapan yang sangat tajam.
Nita terus berusaha untuk memberontak dan melepaskan diri dari Vito, tapi pria itu malah semakin mengeratkan pegangan tangannya dan sekarang mengungkung tubuhnya.
" Jangan terus bergerak dan menolakku, Bu Nita. Kamu malah akan membuat aku semakin tertarik padamu " bisik Vito mendekatkan wajahnya.
Nita pun semakin takut dan berdoa serta berharap di dalam hati agar ada seseorang yang datang ke pantry lalu menyelamatkan dirinya.
Brak.
" Lepaskan dia! " bentak seseorang yang membuka pintu pantry dengan paksa.
Nita segera melihat ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang akan menyelamatkan dirinya, begitu juga dengan Vito.
" Tuan Asta? " ucap Nita dan Vito bersamaan.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘