Perawan Rasa Janda
Di usia yang sudah sangat matang untuk menikah, Asta masih betah dengan kesendiriannya. Selama lima tahun terakhir juga Asta tidak pernah dengan seorang wanita, tepatnya setelah sang calon istrinya membatalkan pernikahan satu minggu sebelum hari bahagia itu dan memilih untuk kembali pada mantan kekasihnya. Sejak saat itu, Asta tidak lagi memikirkan untuk mengenal wanita dan menikah dan hanya menyibukkan diri dengan bekerja di perusahaan keluarga.
Hal itu juga yang membuat kedua orang tua, terutama ibunya resah dan terus gencar menjodohkan Asta dengan anak-anak dari temannya.
" Asta, menurutmu wanita ini bagaimana? " tanya Mama Lili~Ibu dari Asta, menunjukkan sebuah foto seorang wanita.
Asta tidak menjawabnya dan menghela napasnya panjang.
" Ma, apa Mama tidak lelah terus menjodohkan aku setiap hari begini? " tanya Asta pada sang ibu.
Pasalnya, hampir setiap hari Mama Lili selalu menunjukkan sebuah foto wanita walaupun sudah mendapatkan penolakan darinya. Entah sudah berapa banyak wanita yang Mama Lili tawarkan selama tiga tahun terakhir ini, mulai dari anak seorang konglomerat hingga anak asisten rumah tangga di perumahan itu.
" Tidak, Asta. Mama tidak akan pernah lelah dan tidak akan pernah berhenti untuk menjodohkan kamu sebelum kamu menikah " jawab Mama Lili.
" Kalau kamu memang tidak ingin terus Mama jodohkan, maka cepatlah bawa kekasih atau teman dekatmu ke hadapan Papa dan Mama " lanjut Mama Lili yang sangat ingin melihat putra sulungnya itu segera menikah.
Asta tidak membalas lagi karena dia tidak akan pernah menang jika sudah bicara dengan Mama Lili. Penolakannya pun setiap hari selalu dianggap seperti angin lalu dan esok harinya pasti akan ditanya dengan hal yang sama.
" Asta, usiamu sudah 35 tahun dan sudah sangat matang untuk menikah. Lupakan masa lalu dan tata masa depanmu dengan wanita lain. Jane sudah bahagia bersama suaminya dan dia sudah memiliki anak. Sedangkan kamu, mau sampai kapan terus seperti, Asta? Papa dan Mama serta adikmu ingin melihat kamu menikah dan hidup bahagia bersama keluarga kecilmu " ucap Papa Lionel~ayah dari Asta.
Papa Lionel yang biasanya tidak menuntut Asta untuk menikah, akhirnya pagi ini berbicara juga. Mungkin memang benar usianya sudah sangat matang untuk menikah tapi hatinya belum siap untuk memulai hubungan yang baru.
" Tidak sekarang, Pa, mungkin nanti " jawab Asta sekenanya.
" Nanti kapan, Asta? Menunggu Papa dan Mama mati dulu? Adikmu saja sudah memiliki dua anak dan istrinya sedang mengandung anak ketiga, tapi kamu masih begini-begini saja. Apa kamu masih mengharapkan Jane yang sudah memiliki suami itu? " ucap Mama Lili sudah bosan dengan jawaban yang diberikan Asta setiap harinya.
" Bukan begitu, Ma. Papa dan Mama akan selalu ada bersamaku dan kita akan bahagia bersama " jawab Asta menggenggam tangan Mama Lili yang terlihat sangat sedih.
Orang tua atau ibu mana yang tidak sedih jika anaknya terus hidup sendiri dan terpaku pada masa lalu. Mama Lili ingin Asta bahagia bersama dengan keluarga kecilnya, seperti putra bungsunya yang sudah bahagia bersama dengan istri dan anak-anaknya.
" Aku hanya belum siap untuk memulai hubungan baru. Aku sudah mengikhlaskan Jane bersama dengan suaminya dan tidak mengharapkan dia lagi. Sampai saat ini belum ada perempuan yang bisa membuat aku jatuh cinta lagi, Ma " lanjut Asta.
" Kamu tidak akan pernah siap dan bisa merasakan jatuh cinta lagi jika kamu terus menutup hatimu seperti ini, Asta. Cobalah untuk membuka hati kamu dan berikan cintamu untuk wanita lain " ucap Mama Lili pada Asta.
" Iya Ma. Aku akan berusaha untuk membuka hatiku " jawab Asta tersenyum.
Asta tidak yakin bisa membuka hatinya lagi atau tidak tapi ia menjawab seperti itu agar Mama Lili tidak sedih lagi.
" Kalau begitu, aku berangkat dulu ya, Ma, Pa. Aku ada banyak pekerjaan hari ini, apalagi sekretaris aku baru saja berhenti " pamit Asta bangkit dari duduknya.
" Iya Sayang, hati-hati di jalan ya. Jangan lupa makan siang karena sibuk bekerja " jawab Mama Lili mengingatkan sang putra.
Aska menganggukkan kepalanya lalu mencium tangan Papa Lionel dan Mama Lili bergantian.
Setelah itu, Asta segera keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobilnya. Asta melajukan mobilnya itu menuju perusahaan cabang yang sedang ia pimpin saat ini.
" Aku sudah tidak mencintai Jane lagi, tapi kenapa hatiku tidak bisa bergetar lagi pada perempuan lain " batin Asta di sepanjang jalan.
Rasa cintanya pada Jane sudah hilang setelah wanita itu menemuinya untuk meminta maaf dan mengikhlaskan dirinya. Asta pun tidak bisa menolaknya karena ia tidak bisa memaksakan Jane untuk bersama dengan dirinya di saat hatinya untuk pria yang lain.
***
Sekitar dua puluh menit kemudian, Asta sudah sampai di perusahaan yang lima tahun ini. Asta segera pergi ke ruang kerjanya dengan sesekali menjawab sapaan dari karyawan yang berpapasan dengannya.
Brugh.
Asta menjatuhkan tubuhnya di kursi kerjanya dan mengusap wajahnya kasar. Pekerjaan Asta memang sedang banyak, apalagi setelah sekretarisnya berhenti karena sedang hamil.
" Semangat, Asta, kamu harus mengerjakan ini semua " ucap Asta pada dirinya sendiri.
Pusing rasanya kepala Asta jika setiap hari harus dihadapkan dengan tumpukan berkas itu. Kepala HRD yang diperintahnya untuk mencari sekretaris baru juga belum memberikan kabar apapun.
Tok, tok, tok.
Terdengar suara ketukan dari luar dan Asta segera mempersilahkannya untuk masuk.
" Permisi, Tuan Asta " ucap seseorang yang ternyata adalah kepala HRD.
Kepala HRD itu tidak datang sendiri dan bersama dengan seorang wanita di belakangnya. Wanita yang menurut Asta sangat cantik dengan penampilannya yang sangat sederhana.
" Tuan Asta, saya membawa seseorang orang yang akan menjadi sekretaris Anda. Namanya Bonita Rahayu dan dia adalah kandidat terbaik untuk menjadi sekretaris Anda setelah melakukan interview dengan saya " ucap Kepala HRD itu pada Asta.
Asta menatap wanita yang dikenalkan oleh Kepala HRD untuk menjadi sekretaris barunya. Memang sekretaris yang seperti ini yang dicarinya dan Asta yakin jika wanita itu adalah wanita yang sangat berkompeten.
" Selamat Pagi, Tuan. Perkenalkan nama saya Bonita Rahayu dan Anda bisa memanggil saya dengan Nita. Saya tidak akan mengecewakan Anda dengan kinerja saya dan saya akan bekerja dengan baik " ucap Nita memperkenalkan dirinya dan menundukkan tubuhnya untuk memberikan hormat pada Asta.
" Hmm, saya harap juga begitu " jawab Asta.
" Apa kamu bisa mulai bekerja hari ini, Nita? Pekerjaan saya sedang sangat banyak dan sangat membutuhkan bantuan kamu " tanya Asta pada Nita.
" Bisa, Tuan " jawab Nita.
Dengan setumpuk berkas di atas meja kerjanya, Asta sangat membutuh bantuan Nita.
" Kalau begitu, saya permisi dulu, Tuan " pamit Kepala HRD karena urusannya telah selesai.
Asta pun menganggukkan kepalanya dan Kepala HRD itu langsung pergi dari ruang kerja itu.
" Nita, sekarang tolong susun berkas-berkas ini dan memisahkannya antara yang sudah aku kerjakan atau belum " ucap Asta karena berkas-berkas itu sangat berantakan dan tercampur.
" Baik, Tuan " jawab Nita.
Setelah itu, Asta dan Nita pun mulai bekerja karena banyak pekerjaan yang menunggu untuk mereka selesaikan.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
muna aprilia
lnjut
2024-03-10
0
Neng Sarah
yuu kita gaaaskaaannn ..kk
2024-02-11
1