Jiwa Tertukar Istri Terhina Dengan Gadis Bar-Bar Kaya
Seorang Pria dengan amarah di wajah berlari kencang dari dalam sebuah rumah megah. Itu adalah Mansion keluarga besar Roderick.
"Kejarrrrr!!!" suara bariton mendominasi memekakkan telinga orang-orang yang mendengar.
"Wanita sialan! Beraninya kabur membawa putraku!!!"
Para pengawal berpencar menaiki mobil masing-masing, sedangkan Pria berkuasa itu naik ke dalam mobilnya sendiri, sang sopir langsung tancap gas.
"Wanita tak tau diri! Masih baik keluargaku memungutnya dulu! Kalau bukan karena warisan milik Kakek yang diberikan Daddy pada Galaxy, aku nggak sudi memelihara dan membiarkannya masih hidup!"
Killian berteriak penuh amarah, kedua tangannya mengepal. Mata elangnya fokus ke arah jalanan, bak predator yang tak ingin kehilangan mangsa.
Jauh beberapa meter di depan sana, tangan wanita itu yang sedang memegang setir bergetar. Matanya memerah karena lelah, ingin menyerah melihat mobil-mobil di belakang yang mengejar namun jiwa memberontaknya meronta-ronta.
"Mommy, Gala takut... Mom," seorang anak berusia 7 tahun memelas karena rasa takut sang Ibu membawa mobil dengan kecepatan penuh.
"Maafkan Mommy sayang, ini demi kebaikan kita. Ini demi kita..." lirih Arsy.
Tangan Arsy semakin gemetar tatkala sebuah mobil berhasil menyusul, kini mobil itu bersisian dengan mobil yang ia kendarai.
"Oh tidak! Tuhan, jaga Putraku! Jika aku memang harus mati, lindungi Putraku!" Doa Arsy.
Kaca jendela dari mobil di sisi mobil Arsy terbuka, sosok manusia iblis itu terlihat.
"Wanita sial, berhenti kau!" teriak Killian dengan raut marah, setengah badan lelaki itu terjulur keluar dari dalam mobil.
"Mommy, aku takut Daddy... hiksss..." kini Galaxy, sang putra sudah terisak menangis.
"Ada Tuhan yang sayang sama kita, berdoalah anakku." Tak terdengar suara ketakutan Arsy, sebisa mungkin wanita berusia 28 tahun yang sudah menjadi seorang Ibu itu tidak memperlihatkan ketakutannya pada sang anak.
"Baik Mommy, Gala akan berdoa untuk Mommy dan Gala..." sedikit isak tangis anak kecil itu mereda.
Seulas senyuman terbit di bibir ranum Arsy, wanita itu bangga pada putranya. Galaxy, sang ahli waris yang tertulis dalam surat wasiat sang Kakek yang sudah meninggal, dari pihak Daddy bocah itu. Dalam surat wasiat tertulis, 60 persen kekayaan keluarga Roderick dijatuhkan pada Galaxy selaku cucu laki-laki satu-satunya dengan Arsy sebagai Wali sampai usia Galaxy mencapai 18 tahun. Jika sang ahli waris meninggal, maka semua kekayaan yang diwariskan akan diberikan pada beberapa Yayasan di pelosok Negeri milik keluarga Roderick.
Namun sayang, senyuman Arsy berubah menjadi mulut menganga dengan mata ketakutan tatkala sebuah mobil dari arah berlawanan semakin mendekat pada mobil yang dibawanya, lalu...
BRAKKK!!! BRUKKKK!!!
Akhirnya kecelakaan beberapa mobil di jalanan besar itu tak bisa dielakkan, sebelum benturan datang Arsy berhasil membuka seatbelt yang melindungi tubuhnya, wanita itu menarik sang putra ke dalam rengkuhan guna melindungi tubuh anak itu dari benturan keras.
Kemudian, semuanya menjadi gelap...
Keributan terjadi, ternyata bukan hanya mobil Arsy dan mobil yang bertabrakan dengan mobil Arsy saja yang rusak. Beberapa mobil di belakang mereka ikut terkena imbasnya, beberapa mobil pengawal Killian juga ikut ringsek.
Seminggu kemudian...
Tubuh Arsy yang berbaring tak sadarkan diri sedikit bergerak, jari-jari tangan wanita yang sudah menjadi yatim piatu sejak kecil itu akhirnya menggerakkan anggota tubuh yang divonis koma seminggu lalu akibat kecelakaan.
"Lihat, lihat! Jari tangannya bergerak! Panggil Dokter!!!" seru seseorang melihat pergerakan Arsy.
Para Dokter berhamburan masuk ke dalam ruangan, mereka semua tergesa-gesa ingin segera memeriksa keadaan seorang wanita yang adalah seorang Nyonya dari keluarga Roderick yang begitu teramat penting. Siapa Dokter yang akan tenang, jika Tuan Killian sendiri yang meminta mereka semua harus menyelamatkan nyawa sang Nyonya bagaimanapun caranya atau karir mereka semua sebagai Dokter akan tamat.
Mata terpejam Arsy mulai bergerak, bulu mata indah lentik wanita itu bergerak-gerak perlahan. Beberapa detik kemudian mata bening milik wanita cantik itu terbuka, masih menyesuaikan dengan cahaya sekitar.
"Umm..." suara Arsy terdengar sangat lirih.
"Nyonya, Anda bisa melihat saya?" salah satu Dokter maju dan bertanya.
Arsy ingin mengangguk tetapi ia kesakitan dan hanya mengedipkan kedua matanya pelan.
"Syukurlah, Nyonya merespon. Anda mengingat sesuatu?" tanya kembali Dokter itu.
"Sa-saya..." jawab pelan Arsy.
"Minggir!!!" suara kasar seorang Pria mendekati ranjang rumah sakit, wajah Pria itu terkesan angkuh. Siapa lagi kalau bukan Killian!
"Berterima kasihlah padaku! Aku menyiapkan Dokter-Dokter terbaik untuk menangani mu, akhirnya kau hidup dan tak mati! Jika kau tak menguntungkan untukku, aku juga tak sudi menyelamatkan nyawamu! Dasar wanita tidak tau diri kau, Arsy!" Killian terus saja meninggikan suaranya.
Arsy?! Siapa yang lelaki angkuh ini panggil, lagipula aku tidak kenal pria ini!
Pamela Grizella, Gadis yang terbaring kesakitan itu mengerenyitkan kening karena tak mengerti apa yang terjadi padanya sekarang. Perempuan yang berusia 25 tahun itu tak mengenal siapapun yang berada di ruangan itu. Ia memang langsung mengingat kejadian kecelakan mobil yang ia kendarai, tapi dimana keluarga besarnya? Dimana semua orang?
"Jangan berpura-pura sok lugu lagi di hadapanku, Arsy! Nyatanya otakmu merencanakan pelarianmu dengan membawa Galaxy, pewaris Roderick! Kau ternyata wanita serakah!" Killian terus berteriak meskipun banyak orang di ruangan rawat itu.
"Aaaa...a-ku... siapa Arsy?" akhirnya Pamela tak sabar lagi terus menerus diteriaki lelaki di samping ranjang rawatnya. "Kau siapa? Kenapa kau terus berteriak padaku!"
"Kau berpura-pura tidak mengenal dirimu sendiri?! Kau ingin bersandiwara di depanku! Bahkan Kau berpura-pura tidak mengenalku!" sekali lagi Killian meraung marah.
Kepala Pamela bergerak menggeleng, wanita itu sungguh tak mengerti apa yang terjadi. Jadi, bagaimana dirinya berpura-pura.
Seorang Dokter senior dengan berani maju mendekati Killian, meskipun ada ketakutan namun jika terus mendengar Killian berteriak bukan penyelesaian yang mereka dapatkan tapi keributan terus menerus.
"Tu-tuan." Cicit sang Dokter.
"Apa?!" masih dengan nada tinggi Killian menatap wajah sang Dokter yang berjalan maju mendekatinya.
"Dalam kecelakaan kepala Nyonya Arsy terbentur sangat keras, bahkan Nyonya koma selama seminggu ini. Menurut penilaian saya, Nyonya mengalami sedikit masalah dalam hal ingatan. Kata medis untuk penyakit yang terjadi pada Nyonya adalah amnesia."
"Am-amnesia? Dia!" tuding Killian menunjuk pada Arsy.
"Ya, Tuan. Jika Tuan memberikan waktu pada kami memeriksa Nyonya, mungkin kami bisa mendapatkan hasil keseluruhan keadaan Nyonya saat ini." Jawab sang Dokter.
"Kau tidak mengada-ngada, bukan?" ekspresi Killian jauh dari kata percaya jika keadaan sang istri mengalami Amnesia seperti kata Dokter.
"Kami para Dokter meminta waktu sebentar, biar ada kejelasan Tuan. Bolehkah, kami memeriksa sekarang?"
"Baiklah! Aku mempercayakan nya pada kalian. Kalau dia memang Amnesia seperti katamu, periksa seberapa parah keadaannya!" akhirnya Killian bergerak menjauh dari ranjang rawat.
Pamela hanya terdiam mendengarkan, ia masih sangat kebingungan dengan situasinya saat ini. Namun akhirnya, mau tak mau Pamela membiarkan para Dokter memeriksa tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Annie Soe..
Menarik, menegangkan ...
2024-11-02
1
Inonk_ordinary
okeee,,,awal yg menegangkan
2024-10-14
1
Dewi Kasinji
ijin baca kak
2024-10-14
1