NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Bel pulang berbunyi

Selina melebarkan kedua matanya melihat mobilnya di coret-coret, wajahnya merah padam melihat tulisan yang ada di sana, tulisan dengan pilox warna merah itu memenuhi kaca depan mobil.

"Ratu Jorok"

"Siapa yang berani melakukan ini dengan mobil kesayangan gue" kata Selina geram, hal tersebut benar-benar menyebalkan

"Apa ini ulah si karung goni" sahut Salwa yang tak kalah geram dari Selina

"Kurang ajar, gue akan memberi pelajaran dengannya. Siapapun yang melakukan ini, gak akan lolos dari gue" kata Selina dengan penuh penekanan

Nara mengamati semua yang terjadi dari kejauhan, Nara tentu terkejut melihat tulisan yang ada di bagian depan mobil milik Selina. Nara tak merasa melakukan itu semua, artinya Selina memiliki musuh selain dirinya.

"Siapa ya kira-kira melakukan itu pada mobil Kak Selin, tapi gak apa-apa sih. Aku gak perlu repot-repot untuk membuat Kak Selin kesal setiap hari, siapapun itu aku sangat berterima kasih" kata Nara lalu keluar dari persembunyiannya karena Selina sudah pergi dengan mobilnya

Nara berjalan keluar menuju gazebo samping sekolah, duduk disitu menunggu Mang Udin datang. Mang Udin tadi mengabari bahwa akan terlambat karena ada urusan, agar tak jenuh Nara membuka sosi4l medi4nya.

Davin baru keluar dari gerbang sekolah, menyadari ada Nara duduk di gazebo. Davin menghentikan laju motor sportnya tepat di depan Nara, Nara yang menyadari ada Davi langsung mendongak.

"Gue antar pulang, yuk" kata Davin

"Aku di jemput" jawab Nara menolak secara halus

"Gue gak lihat mobil yang biasa jemput loe"

"Mang Udin ada keperluan sebentar, mungkin sebentar lagi datang" jelas Nara

"Lebih baik suruh Mang Udin pulang saja, gue akan antar sampe selamat ke rumah loe. Kalo loe masih disini gue khawatir hal yang seperti waktu itu terjadi lagi, loe gak mau kan orang tua loe jadi sedih"

"Tapi....."

"Ayo, naik" titah Davin sembari menyodorkan helm

Nara terdiam memikirkan dan mempertimbangkan tawaran Davin, ini pertama kali Nara harus berboncengan dengan lawan jenis bukan mahramnya, Nara takut kedua orang tuanya marah besar.

Davin mengangguk tanda memberi keyakinan pada Nara, dengan mengucap basmalah Nara setuju lalu mendekati motor sport milik Davin, Nara naik dengan perlahan lalu duduk di jok belakang dengan posisi miring.

Sepanjang perjalanan keduanya saling diam, Nara gak sedikitpun mengeluarkan suara dan hanya berbicara ketika Davin bertanya ke arah mana jalan menuju rumahnya. Davin juga tak banyak bicara, suasana terasa canggung.

Setengah jam perjalanan yang mereka tempuh, akhirnya motor sport milik Davin memasuki kawasan perumahan elit. Davin kembali bertanya kepada Nara, di blok berapa tempat tinggal Nara.

"Jadi ini rumah loe?" tanya Davin ketika motor sportnya berhenti di halaman rumah yang luas

"Iya, Ehh bukan. Ini rumah Oom dan Tanteku" jawab Nara gugup

"Rumah siapapun, yang jelas kamu tinggal disini"

"I---Iya"

"Artinya gue sudah mengantar loe dengan selamat, gue pulang dulu ya" kata Davin setelah menerima helm dari Nara

"Iya, terima kasih. Hati-hati di jalan"

Sebelum pergi Davin membunyikan klakson pertanda pamit, Nara mengangguk. Kedua matanya terus memandang punggung Davin yang semakin menjauh, entah mengapa ada getaran aneh yang di rasakannya.

Nara langsung menggelengkan kepala, jatuh cinta mungkin boleh karena fitrahnya manusia. Namun untuk melakukan pacaran atau mendekati zina itu di larang, Nara tak mau sampai terjerumus bujuk rayu setan.

Disisi lain tepatnya di dalam kamar yang berwarna pink, ada tiga orang yang tengah kebingungan. Ketiganya duduk di tepi kasur sembari memegangi kepala, siapa lagi kalau bukan Selina dan geng-nya.

Malam ini terasa sangat sunyi, terdengar hanya suara dentingan jarum jam yang tengah berjalan, hujan gerimis baru turun tadi sore membuat semua orang malas untuk keluar rumah karena udara begitu dingin.

Sofia dan Salwa yang harusnya pulang ke rumah masing-masing memilih menginap di rumah Selina, namun bukan gerimis alasan keduanya melainkan kegundahan hati ketiganya tentang ancaman demi ancaman.

"Gue sudah mikir dari tadi, dugaan gue yang mengancam kita selama ini si karung goni itu" kata Sofia memandang kedua temannya

"Gue setuju, selama ini kita sering bully murid-murid lain semuanya berjalan dengan baik. Hanya ketika kita bully si karung goni semua berubah, bahkan cara dia menatap seperti tidak takut sama sekali" jelas Salwa yang memang sering memperhatikan Nara ketika mereka membully

"Kalian benar, kita harus membuktikannya"

"Bagaimana caranya?" tanya Sofia dan Salwa hampir bersamaan

"Gue tau"

Selina mendekat ke arah telinga kedua temannya, lalu membisikkan cara menjebak orang yang telah mengancam mereka beberapa hari ini, tak lama kemudian terdengar notifikasi HP Selina.

[Gue mau besok kalian jadi pelayan gratis di kantin sekolah, kalau tidak siap-siap saja video kalian menyiksa Nara, gue sebarkan]

[Siapapun loe, jika suatu saat nanti gue tau, gue akan kasih perhitungan buat loe]

Selina menggerutu kesal, lagi-lagi orang itu menyuruhnya hal yang menginjak harga dirinya. Selina benar-benar sudah lelah di ancam terus-menerus seperti ini, Selina tak mau terus di permainkan.

"Hahaha....."

Nara tertawa puas di dalam kamarnya setelah mengirim pesan pada Selina, Nara tak sabar menunggu hari esok untuk menyaksikan Selina menjadi pelayan gratis di kantin untuk seluruh murid SMA milik sang kakek.

Perlahan balas dendam yang telah Nara lakukan pada Selina sudah terbalaskan meski tak sebanding dengan apa yang di lakukan oleh Selina dan dua temannya sewaktu Nara di culik dan di hajar habis-habisan.

Nara melakukan semua ini jug agar Selina berubah dan tak lagi membully di sekolah, meski itu kemungkinan kecil karena orang seperti Selina tak akan tobat kecuali ada sesuatu yang membuatnya sadar.

Tok....Tok....Tok

"Non Nara waktunya makan malam, sudah di tunggu Tuan dan Nyonya di ruang makan" beritahu ART yang bekerja di rumah Nara

"Iya, Bik" sahut Nara lalu turun dari tempat tidur

Nara keluar dari kamar dan melangkahkan kaki menuju ruang makan, disitu sudah ada kedua orang tuanya dan para pekerja di rumah mereka yang memang selalu makan bersama-sama.

Karena kedua orang tua Nara tidak membeda-bedakan antara majikan dengan pekerja, semuanya sama rata apalagi di depan SANG MAHA PENCIPTA, Nara duduk di kursi sebelah kiri samping Abinya.

Selesai makan, seperti biasa karena sudah jadi kebiasaan Nara dan kedua orang tuanya menyempatkan diri buat berkumpul di ruang keluarga untuk menjaga kebersamaan agar selalu saling menyayangi satu sama lain.

1
Andi Riadi
gk masuk akal ni si othor mh, katanya pandai beladiri tpi buktinya mna??
Andi Riadi
cma banyak omdo.
Andi Riadi
gk masuk akal ni si othor mh, katanya pandai beladiri tpi buktinya mna??
hazel
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Putra Pratama
GK sesuai judulnya.
Umma Ais dan Abib: iya memng gak sesuai
total 1 replies
Yuni Lestari
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Anonymous
ok
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!